Anda di halaman 1dari 15

JAWABAN SOAL PDF ANESTESI

PERIODE : 08 – 13 JUNI 2020

1. Yang mempengaruhi deliveri oksigen adalah, kecuali


a. Cardiac output
b. Kadar Hb
c. SaO2
d. Tekanan parsial O2 dalam darah
e. Tekanan parsial O2 dalam alveolus
Pembahasan :
Deliveri oksigen (DO2) adalah jumlah O2 yang disebarkan ke seluruh tubuh
melalui paru-paru. Deliveri oksigen dipengaruh oleh Cardiac Output (CO)
dan kadar oksigen di darah arteri (CaO2).

k1 : konstanta hufner ( 1 gr Hb mengikat 1,39 mL oksigen)


Hb : kadar Hemoglobin (g/dL)
SaO2 : saturasi oksigen
K2 : koefisien solubilitas oksigen (kadar oksigen yang dilepaskan
dalam plasma)
(0,23 mL Lt-1 kPa-1)
PaO2 : Tekanan parsial oksigen dalam darah
Sumber : http://e-safe-
anaesthesia.org/e_library/02/Oxygen_delivery_and_haemoglobin_CEACC
P_2004_2.pdf

2. Komponen anesthesia, kecuali


a. Hipnosis
b. Analgesia
c. Amnesia
d. Relaksasi otot
e. Supresi reflex
Pembahasan :
Trias anestesi : amnesia, analgetik (hilangnya nyeri), dan relaksasi otot
Terbaru: supresi reflex

3. Tujuan premedikasi adalah sebagai berikut, kecuali


a. Mengurangi produksi kelenjar air liur dan bronkial
b. Agar pasca bedah rangsangan simpatodrenal
c. Member relaksasi pasien
d. Menenangkan pasien
e. Mencegah rangsangan
simpatoadrenal Pembahasan :
Tujuan premedikasi adalah :
 Mengurangi rasa cemas pasien  pemberian obat sedative
 Memperlancar induksi anesthesia
 Mengurangi hipersekresi saliva  sulfas atropin
 Mengurangi dosis obat anestesi
 Mengurangi induksi emetik (mual muntah)  ondansetron
 Menciptakan amnesia retrograde  midazolam
 Mengurangi isi lambung/mengosongkan isi lamung  metokloprami
Menurunkan pH lambung  antasida
 Mengurangi reflex yang tidak diinginkan  obat propofol

Jawaban : ketamin
Pembahasan :
Ketamin
Ketamin menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah arteri
yang signifikan melalui mekanisme sentral dan perifer, oleh karena itu
dikontraindikasikan pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial,
hipertensi, penyakit jantung atau arteri koroner.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4170283/
Ketamin menyebabkan hipertensi dengan menghambat norepinephrine
transporter (NET). NET bertanggung jawab dalam proses reuptake
norepinephrine (NE) oleh sel saraf presinaps. Dihambatnya NET oleh ketamin
menyebabkan peningkatan kadar NE di dalam darah, sehingga terjadi peningkatan
denyut jantung dan tekanan darah.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5737852/

Jawaban : bssd
Pembahasan :
Lima indikasi umum transfusi darah:
a. Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan
perdarahan masih terus terjadi.
b. Anemia berat
c. Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah
dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
d. Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan,
karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada
e. Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat
http://www.ichrc.org/106-transfusi-
darah#:~:text=Lima%20indikasi%20umum%20transfusi%20darah,sebagai%2
0tambahan%20dari%20pemberian%20antibiotik)

Jawaban : tekanan di atrium kanan


Pembahasan :
Central venous pressure (CVP) atau tekanan vena sentral menggambarkan
tekanan di vena cava toraks dekat atrium kanan, oleh karena itu CVP dan tekanan
atrium kanan pada dasarnya sama. CVP adalah konsep penting dalam kardiologi
klinis karena merupakan penentu utama tekanan pengisian dan oleh karenanya
preload ventrikel kanan, yang mengatur stroke volume melalui mekanisme Frank-
Starling (kemampuan jantung untuk mengubah kekuatan kontraksi dan oleh
karenanya stroke volume sebagai respons terhadap perubahan dalam aliran balik
vena).
Perubahan CVP (ΔCVP) ditentukan oleh perubahan volume (ΔV) darah di
dalam vena toraks dibagi dengan komplians (Cv) dari vena-vena tersebut sesuai
dengan persamaan berikut:
ΔCVP = ΔV / Cv
Oleh karena itu, peningkatan CVP disebabkan baik oleh peningkatan volume darah
vena maupun oleh penurunan komplians vena.
https://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP020
Jawaban : ion Ca2+ rendah
Pembahasan :
Pemberian darah secara cepat dapat menyebabkan komplikasi yaitu
intoksikasi sitrat, di mana sitrat adalah salah satu penyusun antikoagulan CPDA-1
yang terkandung di dalam kantong darah. Sitrat, yang merupakan pengikat
kalsium, menyebabkan reduksi sementara kalsium yang terionisasi saat volum
darah (lebih dari satu volum darah) diberikan secara cepat. Tanda intoksikasi sitrat
(hipokalsemia) di antaranya adalah hipotensi, tekanan nadi memendek,
peningkatan tekanan intraventrikuler diastolik akhir dan tekanan vena sentral,
pemanjangan interval QT, pelebaran komplek QRS, dan pendataran gelombang T.
http://anestesi.fk.ugm.ac.id/jka.ugm/download-file-771543.pdf

8. Bila terjadi syok anafilaktik kuat dengan gejala henti napas maka harus
dilakukan tindakan-tindakan
a. pemberian adrenalin
b. antihistamin
c. kortikosteroid
d. nafas buatan
e. aminofilin

Penjelasan:
Syok anafilaktik berupa udem laring, bronkospasme dan hipotensi memerlukan
terapi sesegera mungkin. Langkah awal terapi anafilaksis yaitu melancarkan
saluran napas, memperbaiki tekanan darah (pasien dibaringkan pada posisi datar
dengan kaki lebih tinggi), dan pemberian injeksi adrenalin (epinefrin). Pemberian
oksigen juga sangat penting. Antihistamin, seperti klorfeniramin merupakan terapi
tambahan yang bermanfaat, diberikan setelah injeksi adrenalin dan dilanjutkan
selama 24–48 jam untuk mencegah relaps. Pasien yang menerima beta bloker atau
antidepresan perlu perhatian khusus. Keadaan yang terus memburuk memerlukan
terapi lebih lanjut termasuk cairan intravena, aminofilin intravena atau nebulisasi
agonis adrenoseptor beta–2 (seperti salbutamol atau terbutalin). Selain oksigenasi,
pernapasan bantuan dan trakeotomi darurat mungkin diperlukan. Injeksi
kortikosteroid intravena seperti hidrokortison (sebagai natrium suksinat) dengan
dosis 100–300 mg tidak begitu berguna pada tata laksana awal syok anafilaksis
karena mula kerjanya beberapa jam, tapi obat ini harus diberikan untuk mencegah
memburuknya kondisi pasien yang parah.
9. Tanda henti jantung yang paling penting adalah
a. tidak terdengarnya denyut jantung pada auskultasi
b. tidak terabanya denyut a. radialis
c. tidak terabanya denyut a. karotis
d. pupil melebar
e. hilangnya kesadaran

Penjelasan:
Tanda- tanda cardiac arrest menurut Diklat Ambulans Gawat Darurat 118 yaitu:
 Ketiadaan respon; pasien tidak berespon terhadap rangsangan suara, tepukan di
pundak ataupun cubitan.
 Ketiadaan pernafasan normal; tidak terdapat pernafasan normal ketika jalan
pernafasan dibuka.
 Tidak teraba denyut nadi di arteri besar (arteri karotis).

10. Ruang rugi anatomi pernapasan orang dewasa berakhir pada


a. bronkus terminalis
b. ujung bronkus utama
c. sakus alveolaris
d. karina trakea
e. bronkus respiratorius

11. Pemantauan pasca anestesi di kamar pulih diperlukan


a. tensimeter
b. pulse oximeter
c. thermometer
d. spirometer
e. semua harus ada

Penjelasan:
Spirometer tidak perlu karena spirometer digunakan untuk menilai fungsi paru,
bukan untuk menilai tanda-tanda vital.

(PACU = Post Anesthesia Care Unit)


12. Capnograph adalah alat untuk memantau dalam anesthesia

a. Laju nadi
b. Oxy Hb
c. End Tidal CO2 dari udara expirasi  Penurunan End Tidal CO2
adalah indikator sensitif untuk embolisme udara.
d. PaCO2
e. Semua benar
Kapnography untuk monitor sistem pernapasan pulmoner, kardiovaskular dan
anestesi. Kapnometrik atau kapnografi merupakan teknik nonivasif yang
memberikan analisis nafas ke nafas dan mencatat secara kontinu status ventilasi.
Alat ini juga digunakan untuk memastikan letak pipa endotrakea sudah di tempat
yang benar. CO2 akan mengabsorbsi cahaya infrared. Konsentrasi CO2 saat
inspirasi normalnya adalah nol dan nilai normal endtidal berkisar antara 34 - 44
mmHg.
End tidal : menunjukkan CO2 yang dibuang pasien.
End tidal yang sedikit : CO2 yang dikeluarkan kecil -> tidak terjadi pertukaran
oksigen yang efisien
End tidak CO2 kecil : berarti masuk ke lambung
End tidal CO2 tinggi pada PPOK karena air trapping.
13. Obat-obatan yang dapat diberikan melalui pipa endotrakeal
a. Lidokain
b. Sulfas atropine
c. Adrenalin
d. Salah satu jawaban diatas salah
e. A, B, dan C benar

Penggunaan pipa endotrakeal sebagai jalur masuk obat  solusio obat masuk
langsungke pipa endotrakeal untuk absorpsi ke sirkulasi lewat alveoli, dapat
digunakan saat CPR saat akses vena terlimitasi. Paling efisien memang IV
baik central maupun perifer namun dapat tidak tampak dikarenakan
vasokontriksi, trauma, faktor lain. Obat yang dapat diberikan lewat rute
endotrakeal adalah epinefrin, atrophine sulfat, lidocaine hydrochloride,
naloxone hydrochloride dan metaraminol bitartrate. Obat yang tidak
direkomendasi calcium salts, sodium bicarbonate dan bretylium tosylate.
(Raehl CL. Endotracheal drug therapy in cardiopulmonary resuscitation. Clin
Pharm. 1986;5(7):572‐579.)

Lidokain merupakan obat anestesi golongan amida, selain sebagai obat


anestesi lokal lidokain juga digunakan sebagai obat antiaritmia kelas IB
karena mampu mencegah depolarisasi pada membran sel melalui
penghambatan masuknya ion natrium pada kanal natrium.
 Kondisi long QT : dengan mengurangi perpanjangan Q-T/ (pada penyakit
torsades de pointes)

Sulfas atropine merupakan golongan antikolinergik yang bekerja pada


reseptor muskarinik (antimuskarinik), menghambat transmisi asetilkolin yang
dipersyarafi oleh serabut pascaganglioner kolinergik.  Diberikan pada
sinus bradikardi, pengaruh terhadap jantung bersifat bifasik. Dosis 0,25-0.50
mg frekuensi jantung berkurang akibat rangsangan N. vAGUS. Dosis >2mg
takikardi sehingga terjadi penghambatan n. Vagus.

Adrenalin adalah katekolamin simpatomimetik yang efek farmakologinya


pada reseptor alfa dan beta adrenergik menggunakan sistem G protein –
linked second messenger system. Alfa-1 : penigkatan kontraksi otot polos
vascular,kontraksi otot dilator pupillary, dan kontraksi otot sphincter
intestinal. Yang lainnya seperti peningatan heart rate, kontraktilitas
miokardial dan peningkatan renin lewat reseptor beta-1. Beta-2 memproduksi
bronkodilatasi sebagai treatment asma eksaserbasi juga vasodilatasi,
tokolysis dan meningkatkan produksi aqueous humor.
 Untuk tata laksana syok

14. Untuk menghilangkan CO yang ada dalam paru-paru, berapa lama


pasien harus berhenti merokok sebelum menjalani anestesi

a. 2 minggu
b. 12-24 jam
c. 3 bulan
d. 6 hari
e. Salah semua

2 minggu : untuk mengaktifkan kerja silia jalan napas dan untuk


mengurangi produksi sputum

15. Pada penderita normovolemik anemia (kronis), untuk menaikkan


Hb- nya yang terbaik diberikan transfusi dengan

a. Whole blood
b. Thrombocyt suspension
c. Washed red blood cell
d. Pack red cell
e. Bssd

Anemia normovolemik sering ditemukan pada pasien dewasa dengan penyakit


akut dan kritis. Anemia normovolemik adalah penurunan dalam delivery oksigen
sistemik karena penurunan darah yang membawa oksigen. Anemia normovolemik
dihasilkan dari penurunan kadar eritrosit sirkulasi pada volume darah
intravaskular yang normal.

Pack red cell : komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah dipekatkan dengan
memisahkan komponen-komponen lain sehingga mencapai hematokrit 65-70%,
yang berarti menghilangnya 125-150 ml plasma dari satu unitnya. Tujuan dari
PRC : menaikkan hemoglobin tanpa menaikkan volume darah. Biasa diberikan
pada : anemia hemolitik, anemia hipoplastik kronik, leukimia akut, leukimia
kronik, keganasan, talasemia, gagal ginjal kronis. Diindikasikan pada kadar Hb <
7 g/dL

16. Pada hipoksemia ringan


a. Tekanan darah (TD) dan curah jantung (CJ) turun (efek vagus)
b. TD dan CJ naik (efek simpatis melalui baroreseptor)
c. TD dan CJ naik (efek simpatis melalui kemoreseptor)
d. TD dan CJ tidak berubah
e. TD dan CJ turun (efek depresi miokard)

17. Tingkat akhir step ladder pengelolaan nyeri oleh WHO


a. Pemberian adjuvant
b. Pemberian weak opioid
c. Pemberian NSAID
d. Pemberian strong opioid
e. Semua benar

18. Klasifikasi status fisik preoperative dari ASA adalah, kecuali


a. Bertujuan untuk menilai kondisi pasien sebelum operasi
b. Berhubungan dengan angka kematian perioperatif
c. Makin rendah klasifikasi status fisiknya, semakin berat kondisi pasien
d. Pasien dengan penyakit sedang-berat dengan keterbatasan fungsi termasuk
dalam kelas ASA 3 (not incapacitating)
e. Terdapat perbedaan antara pasien operasi berencana dengan operasi segera

19. Penekanan tulang cricoids (sellick’s maneuver) pada waktu intubasi


endotrakea bertujuan untuk
a. Mencegah aspirasi isi lambung ke paru-paru
b. Memperjelas posisi pita suara
c. Menggeser trakea ketengah
d. Mencegah agar posisi trakea tidak bergeser pada saat memasukkan ETT
e. Benar semua

20. Antikoagulan terbaik untuk darah transfusi adalah


a. CPD
b. Heparin
c. ACD
d. CPDA
e. Bssd
Heparin merupakan pilihan terbaik karena merupakan antikoagulan yang ada
dalam tubuh untuk mencegah pembekuan darah. Waktu paruh yang singkat
memudahkan pengaturan ulang yang mudah seiring perjalanan klinis pasien.
Selain itu apabila perlu dapat dengan cepat dilawan efeknya menggunakan
obat lain seperti protamin
Ni kalau perlu: https://www.pharmaceutical-journal.com/news-and-
analysis/news/short-acting-and-reversible-effects-made-heparin-a-great-
anticoagulant/11116881.article?firstPass=false
https://www.medscape.com/viewarticle/444377#:~:text=Heparin%20s%20sh
ort%20half%2Dlife,and%20a%20prolonged%20pharmacodynamic%20effect
.

21. Bila saudara dipanggil untuk menolong orang pingsan, tindakan pertama
adalah
a. Melakukan pemeriksaan kesadaran korban
b. Melakukan kompresi jantung luar
c. Mencari ambulans
d. Minta konsultasi dokter ahli anestesi
e. Melakukan pernapasan buatan
Pada pasien yang tidak sadar lakukan pemeriksaan kesadaran dengan
mengunakan metode AVPU segera
Sumber: igd

22. Kegunaan dari katub pembuangan pada sistem pernapasan sirkuit adalah
a. Mencegah terbuangnya gas anesthesia
b. Mengurangi tekanan pada kantong pernapasan
c. Mencegah terjadinya rebreathing
d. Mencegah terjadinya hipoksia delusional
e. Benar semua
Terdapat katub pembuangan untuk pembuangan CO2 yang dihembuskan
pasien, agar tidak dhirup Kembali.
https://instruction.cvhs.okstate.edu/vmed5412/Lecture09.htm
23. Pasien yang mempunyai resiko regurgitasi dan aspirasi adalah sbb;
a. Kehamilan
b. Trauma berat
c. Operasi lama
d. A dan B benar
e. A dan C benar
Pembahasan :
 Regurgitas adalah 1. Aliran dengan arah yang berlawanan dari normal,
seperti pergerakan kembali dari bahan makanan yang belum dicerna atau
telah tercerna sebagian melalui oesophagus (Dorlan, edisi 31)
 Aspirasi adalah substansi asing seperti isi lambung, yang masuk ke dalam
saluran napas selama inhalasi (Dorlan, edisi 31)
Pada kehamilan, Kadar hormon progesteron yang tinggi menyebabkan kelemahan
otot polos di usus, sehingga terjadi perlambatan dari gerak usus yang berdampak
pada isi lambung akan menumpuk di bagian atas dan memicu timbulnya rasa
mual. Pada beberapa keadaan didapatkan hormon kehamilan (hormone chorionic
gonadotropin) yang semakin tinggi, yang akan memperberatnya mual sehingga
mengakibatkan muntah. Selain itu peningkatan tekanan intraabdominal juga bisa
mendesak lambung sehingga pengosongan lambung menjadi lama atau
memanjang.
Pada trauma berat menyebabkan stress dimana hal ini juga mempengaruhi
memanjangnya pengosongan lambung.

24. Komplikasi selama ventilasi mekanik adalah, kecuali


a. Hipotensi
b. Pneumotoraks
c. Tekanan intracranial meningkat
d. Curah jantung menurun
e. Retensi air karena ADH meningkat

Pembahasan:
Komplikasi selama ventilasi mekanik, adalah sebagai berikut:
 Curah Jantung menurun,
 Hipotensi,
 Tekanan Intrakranial meningkat,
 Pneumothotax

Salah satu dari ventilasi mekanik adalah bagging, dimana paru-paru mengembang
 tekanan intrathorakal juga meningkat  aliran darah balik berkurang 
preload akan menurun  curah jantung menurun  tekanan darah menurun
 Hipotensi.

Paru-paru yang mengembang terus menurus akan meningkatkan resiko dari


pneumothoraks.
Aliran darah dari jugular karena tekanan intrathorakal meningkat  darah
terbendung di atrium kanan  darah menumpuk di otak  aliran darah balik
tidak ada  mengakibatkan tekanan intrakranial meningkat.

25. Salah satu pernyataan di bawah ini salah


a. CO tidak mempengaruhi pembacaan oksimetri
b. Respiratory quotient adalah rasio output CO2 terhadap uptake oksigen
c. 2,3 DPG menurunkan afinitas hemoglobin terhadap oksigen
d. Efek Bohr adalah pergeseran kurva dissosiasi Hb yang disebabkan
oleh oksigen yang masuk atau keluar dari darah (seharusnya efek Bohr
adalah pegeseran kurva dissosiasi Hb yang disebabkan oleh oksigen yang
terlepas atau terikat dari Hemoglobin.)
e. Latihan fisik menyebabkan pergeseran kurva dissosiasi oksihemoglobin
bergeser ke kanan

Pembahasan:
 Cardiac output tidak mempengaruhi pembacaan oksimeter. Pulse
oksimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kecukupan
oksigen di dalam darah atau untuk menghitung kepekatan oksigen didalam
darah. Pulse oksimeter menggunakan sifat hemoglobin yang mampu
menyerap cahaya dan denyut alami aliran darah di dalam arteri untuk
mengukur kadar oksigen dalam tubuh.
 Respiratory qotient adalah rasio output CO2 terhadap uptake oksigen.

 Peningkatan 2,3 DPG akan menyebabkan banyaknya oksigen yang


terlepas dari Hemoglobin. 2,3-diphosphoglycerat (2,3-DPG) adalah bahan
yang terdapat di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk menurunkan
afinitas hemoglobin terhadap oksigen, lalu membantu pelepasan oksigen
daripada hemoglobin. 2,3-DPG diproduksi di dalam sel darah merah dan ia
merupakan hasil daripada proses glikolisis, yaitu pemecahan glukosa
untuk menghasilkan adenosine triphosphate, ATP (Tortora dan Derickson,
2006). Produksi 2,3- DPG akan meningkat apabila terjadinya desaturasi
hemoglobin seperti hipoksia, gagal jantung atau anemia.
 Efek Bohr adalah pengaruh Karbon dioksida terhadap kurva oksigen
terlarut dari darah. Pergeseran kurva kesebelah kanan berarti suatu
pengurangan dalam afinitas dari Hemoglobin untuk oksigen.

 Kurva Oksihemoglobin
Kurva bergerak kearah kanan bermakna  Oksigen mudah terlepas dari
hemoglobin  afinitas Hb menurun.
Jika kurva bergerah kearah kini maka  oksigen terikat dengan
hemoglobin tidak mudah terlepas  afinitas Hb meningkat.

 Keterangan gambar kurva;


Kurva X = PO2, Kurva Y = Saturasi
Hubungan saturasi dengan PO2 arteri?
Jika saturasi 90% berarti PO2 diarteri 70mmHg
Jika saturasi 100% berarti PO2 diarteri 100mmHg

Hipoksemia batas PO2 = 60mmHg  saturasi 90-92%


Jika saturasi <90%  PO2 akan terjun kurvanya  hipoksemia  bahaya
dekompensasi

Saturasi meningkat , PO2 menurun / Saturasi menurun, PO2 meningkat 


Faktor yang mempengaruhi Afinitas Hemoglobin.

Kurva Hijau;
Afinitas Hb ↑  Hb kuat mengikat didarah dan oksigen tidak lepas
kejaringan  Saturasi ↑, PO2 ↓ (Kondisi alkalosis, hipotermi, kadar
2,3DPG ↓)

Kurva Merah;
Afinitas Hb ↓  Hb lemah mengikat didarah dan oksigen terlepas terus ke
jaringan  Saturasi ↓, PO2↑ (Kondisi saat pasien mengalami asidosis (pH
↓), ↑ 2,3 DPG, ↑Temperatur (Febris), Kelelahan).

~Selamat Belajar Gengs~

Anda mungkin juga menyukai