Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH INDONESIA

AGENG PRASETYO /X IPS 1

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT MASA PRA-AKSARA

Empat corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa berburu dan meramu (food
gathering), masa bercocok tanam (food producing), masa pertanian, dan masa
perundagian. Masing-masing masa dalam corak kehidupan masyarkat praaksara tersebut
memiliki beberapa ciri khasnya masing-masing.

Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara


1. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)
Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan masa berburu dan
meramu (food gathering). Manusia kala itu bertahan hidup dengan mengandalkan
ketersediaan makanan dari alam seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup
berpindah pindah (nomaden).

Pola kehidupan nomaden manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya


binatang buruan dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali, musim kemarau
membuat binatang buruan berpindah tempat, serta karena mereka ingin
menemukan daerah yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya kembali.

Manusia pada masa berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan
goa goa sebagai hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula yang tinggal di daerah
pantai. Hal ini didasari oleh penemuan beberapa artefak seperti kapak genggam,
kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alat dari
tulang lainnya pada daerah-daerah tersebut. Kendati demikian alat-alat tersebut
terbilang masih sangat sederhana dan kasar.

2. Masa Bercocok Tanam (Food Producing)


Seiring pertumbuhan jumlah manusia dalam kelompoknya, masa berburu dan
meramu kemudian mulai ditinggalkan karena dirasa kurang efekif. Mereka mulai
hidup menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya
TUGAS SEJARAH INDONESIA
AGENG PRASETYO /X IPS 1

sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi, barulah mereka
berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami.

Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai
ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan
masyarakat praaksara pada masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong,
kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat
kehidupan mereka lebih tertata.

Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat
dengan teknologi sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak
lonjong, perhiasan, serta bangunan megalitikum keagamaan seperti menhir,
dolmen, punden berundak, sarkofagus, kubur batu, waruga, arca.

3. Masa Pertanian
Corak kehidupan masyarakat praaksara mulai berubah kembali setelah
ditemukannya tanaman padi. Setelah penemuan tersebut, sistem pertanian
semakin tertata dan berkembang. Mereka pun mulai memelihara binatang ternak
untuk memenuhi kebutuhannya akan daging.
Pada masa pertanian, manusia purba mulai mengenal beragam ilmu pengetahuan.
Sistem sosial kemasyarakatan juga berkembang dengan baik dengan didirikannya
hunian bagi rumah mereka sendiri. Bahasa mulai dikenal dan digunakan sebagai
alat komunikasi. Selain itu, mereka juga mengenal adanya kepercayaan dan ilmu
perbintangan.
Hasil budaya masyarakat praaksara pada masa pertanian sudah cukup halus dan
modern dengan ditemukannya berbagai perkakas seperti kapak persegi, kapak
lonjong, nekara, gerabah, kapak perunggu, serta benda-benda megalitik lainnya.
TUGAS SEJARAH INDONESIA
AGENG PRASETYO /X IPS 1

4. Masa Perundagian
Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa dimana corak kehidupan
masyarakat praaksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai
perkakas untuk menunjang kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi oleh
jumlah penduduk yang semakin bertambah, pengalaman dari kegiatan pertanian,
serta perkembangan kemampuan akal.

Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam,
sistem sosial yang tertata, cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini
kita dapat menemukan berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi,
perunggu, dan logam jenis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai