Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yunani. Ia mengetahui stroke 2400 tahun silam. Kala itu belum ada istilah
tertumbruk oleh pengabaian. Sampai saat ini stroke masih merupakan salah satu
dengan cepat, selama lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut, tanpa
Stroke.
wanita dan setiap tahun di Amerika Serikat ada sekitar 15 ribu pria di bawah
usia 45 tahun yang terkena stroke. Pada stroke non hemoragik ini,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Waktu
Pengambila data dan pengkajian asuhan perawatan pada Tn.S dilakukan pada
E. Tempat
Kelas III Laki-laki ruangan Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Pengertian NHS
baru bangun tidur atau di pagi hari dantidak terjadi perdarahan. Namun
edema sekunder.
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara
mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam)
dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.
2. Etiologi NHS
stroke non hemoragik juga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran serebral.
Pada tingkatan seluler, setiap proses yang mengganggu aliran darah menuju
trombus yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada
daerah leher.
miksomatosus sistemik
“caisson”).
b. Thrombosis
3. Manifestasi Klinik
(paralisis pada salah satu sisi) dan hemiparesis (kelemahan salah satu
sebelah
4. Patofisiologi
aliran darah
perdarahan aterm
c. Dapat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.
menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek. Faktor yang
Oklusi padapembuluhdarah serebral oleh embolus menyebabkan oedema da
anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena
Gangguan
Gangguan perfusi
perfusi jaringan
jaringan penurunan aliran darahke otak
serebri
serebri
hipoksia selebri
a. Angiografi serebral
obstruksi arteri
Untuk mendeteksi luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga
c. CT scan
e. EEG
f. Pemeriksaan laboratorium
hari pertama.
hiperglikemia.
itu sendiri.
7. Penatalaksanaan
yang berlebihan.
Pengobatan Konservatif :
dibuktikan.
intra arterial
kardiovaskuler.
Pengobatan Pembedahan :
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
diabetes militus.
Pengkajian Fokus :
a) Aktivitas/istirahat
b) Sirkulasi
c) Integritas Ego
Emosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
d) Eliminasi
menghilang.
e) Makanan/caitan :
dysphagia
f) Neuro Sensori
otak/muka
h) Respirasi
i) Keamanan
mengambil keputusan
j) Interaksi social
2. Diagnosa Keperawatan
neuromuscular
neuromuscular
(Sumber:Sdki
3. Intervensi Berdasarkan Buku SIKI
18
tempat tidur ke kursi)
19
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Komunikasi verbal Promosi Komunikasi :Defisit Bicara
Komunikasi Verbal Observasi:
D.0119 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Monitor kecepatan, tekanann kuantitas,
jam diharapkan komunkasi verbal meningkat volume, dan diksi bicara
Pengertian : Kriteria Hasil:
Penurunan, Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk Monitor proses kognitif, anatomis, dan
perlambata, atau Menurun Meningk at fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis.
ketiadaan at
1 Kemampuan berbicara Memori,pendengaran, dan bahasa)
kemampuan untuk
menerima, 1 2 3 4 5 Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal
memproses, 2 Kemampuan berbicara
lain yang menganggu bicara
mengirim, dan/atau 1 2 3 4 5
menggunakan sistem 3 Kesesuaian ekpresi wajah/tubuh Identifikasi perilaku emosional dan fisik
simbol. 1 2 3 4 5 sebagaibentuk komunikasi
4 Kontak mata
Terapeutik:
1 2 3 4 5
Gunakan metode komunikasi
Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun alternatif(mis. Menulis, mata berkedip,
t Meningk g Menuru
at n papan komunikasi dengan gambar dab
5 Afasia huruf, isyarat tangan, dan komputer)
1 2 3 4 5
6 Disfasia Sesuaikan gaya komunikasi dengan
1 2 3 4 5 kebutuhan (mis. Berdiri didepan pasien,
7 Apraksia
1 2 3 4 5 dengarkan dengan saksama, tunjukkan
8 Disieksia satu gagasan atau pemikiran sekaligus,
1 2 3 4 5
9 Disatria bicaralah dengan perlahan sambil
1 2 3 4 5 menghindari teriakan, gunakan
10 Afonia
1 2 3 4 5 komunikasi tertulis atau meminta bantuan
11 Disialia keluarga untuk memahami ucapan pasien)
1 2 3 4 5
12 Pelo Modifikasi lingkungan untuk
20
1 2 3 4 5 meminimalkan bantuan
13 Gagap
1 2 3 4 5 Berikan dukungan psikologis
21
22
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit perawatan diri Perawatan Diri Dukungan perawatan diri
D.0109 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan perawatan diri meningkat Identifikasi kebiasaan aktivitas perawata
Pengertian : Kriteria Hasil: diri sesuai usia
Tidak mampu atau Menurun Cukup Sedang Cukup Men Monitor tingkat kemandirian
menyelesaikan aktivitas menurun Meningk ingk Identifikasi kebutuhan alat bantu kebers
perawatan diri. at at diri, berpakaian, berhias, dan makan
1 Kemampuan mandi Terapeutik:
1 2 3 4 5 Sediakan lingkungan yang terapeutik
2 Kemampuan mengenakan pakaian Suasana hangat, rileks,privasi)
1 2 3 4 5 Siapkan keperluan pribadi (mis.parfu
3 Kemampuan sikat gigi, dan sabun mandi)
makan Dampingi dalam melakukan perawata
1 2 3 4 5 diri sampai mandiri
Fasilitasi untuk menerima keadaan
4 Kemampuan ke
ketergantungan
toilet
Fasilitasi kemandirian, bantu jika tida
(BAB/BAK) mampu melakukan perawatan diri
1 2 3 4 5 Jadwalkan rutinitas perawatan diri
5 Verbalisasi Edukasi
keinginan Anjurkan melakukan perawatan diri
melakukan secara konsisten sesuai kemampuan
perawatan diri
1 2 3 4 5
6 Minat
melakukan
perawatan diri
23
1 2 3 4 5
7 Mempertahanka
n kebersihan
diri
1 2 3 4 5
8 Mempertahanka
n kebersihan
mulut
1 2 3 4 5
24
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Integritas Kulit Dan Jaringan Perawatan integritas kulit
Integritas Kulit Observasi:
D.0129 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Identifikasi penyebab gangguan integritas
diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat kulit (mis. Perubahan, sirkulasi,
Pengertian : Kriteria Hasil: perubahan status, nutrisi, penurunan
Kerusakan Menurun Cukup Sedang Cukup meningkat kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
integritas kulit Menurun Meningk penurunan mobilitas)
(dermis dan/atau at Terapeutik
epidermis) atau 1 Elastisitas Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
jaringan 1 2 3 4 5
Lakukan pemijatan pada area penonjolan
(membran 2 Hidrasi
tulang, jika perlu
mukosa, kornea, 1 2 3 4 5
fasia, otot, tendon, 3 Perfusi jaringan Bersihkan parineal dengan air hangat,
tulang, krtlago, 1 2 3 4 5 terutama selama periode diare
kapsul sendi Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun Gunakan produk berbahan petrolium atau
dan/atau ligamen(. t meningk g menurun minyak pada kulit kering
at Gunakan produk berbahan ringan/alami
4 Kerusakan jaringan dan hipoalergik pada kulit sensitif
1 2 3 4 5 Hindari produk berbahan dasar alkohol
5 Kerusakan lapisan kulit pada kulit kering
1 2 3 4 5 Edukasi
6 Nyeri Anjurkan menggunakan pelembab (mis.
1 2 3 4 5 Lotion ,serum)
Anjurkan minum air yang cukup
7 Perdarahan
Anjurkan meningkatkankan asupan buah
1 2 3 4 5
dan sayur
8 Kemerahaan
Anjurkan menghindari terpapar suhu
1 2 3 4 5 ekstrem
9 Hematoma Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
minimal 30 saat berada diluar rumah
10 Pigmentasi abnormal Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
1 2 4 4 5 secukupnya
11 Jaringan parut
1 2 3 4 5
12 Nekrosis
1 2 3 4 5
13 Abrasi kornea 25
1 2 3 4 5
Memburu Cukup Sedan Cukup Membaik
k membur g membai
26
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Disfungsi Seksual Fungsi Seksual Edukasi Seksualitas
D.0069 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan fungsi seksual membaik Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Pengertian : Kriteria Hasil: informasi
perubahan fungsi Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik:
seksual selama fase menurun Meningkat Sediakan materi dan media pendidikan
respon seksual berupa 1 Kepuasan hubungan seksual kesehatan
hasrat, terangsang, 1 2 3 4 5 Jadwal pendidikan kesehatan sesuai
orgasme, dan/atau Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun kesepakatan
relaksasi yang dirasa Meningkat Menurun Baerikan kesempatan untuk bertanya
tidak memuaskan, 2 Verbalisai aktivitas seksual berubah Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak
tidak bermakna atau 1 2 3 4 5 dan remaja serta pengaruh media
tidak adekuat. 3 Verbalisasi peran seksual berubah Edukasi
1 2 3 4 5 Jelaskan anatomi dan fisiologi system reproduksi
4 Verbalisasi fungsi seksual berubah laki-laki dan perempuan
1 2 3 4 5 Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang
5 Keluhan nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) siklus kehidupan
1 2 3 4 5 Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan
Memburuk Cukup sedang Cukup Membaik remaja
memburuk membaik Jelaskan pengaruh tekana kelompok dan social
6 Hasrat seksual terhadap aktivitas seksual
1 2 3 4 5 Jelaskan konsekuensi negative mengasuh anak
7 Orientasi seksual pada usia dini (mis.kemiskinan, kehilangan karis
1 2 3 4 5 dan pendidikan)
Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual
dan AIDS akibat seks bebas
Anjurkan orang tua menjadi educator seksualitas
bagi anak-anaknya
Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas
seksual diluar nikah
Ajarkan keterampilan komunikasi asertif untuk
menolak tekanan teamn sebaya dan social dalam
aktivitas seksual
27
28
29
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
Ruangan : Mawar
No register : 01042476
Dx medis : NHS
A. Identitas pasien
1. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 47 Tahun
Pendidikan : SI
Pekerjaan : Satpol pp
Agama : Islam
Suku : Bugis
Nama : Ny. M
Umur : 80 tahun
30
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Bugis
B. Riwayat Penyakit
Klien masuk Rumah Sakit Undata Palu tanggal 24 Desember 2021 jam 13.00
WITA dengan keluhan lemah pada bagian tangan dan kaki nya klien
keram pada bagian tangan dan kaki kirinya, klien mengatakan sulit
31
nampak lemah, klien nampak susah mengangkat tangannya, klien melakukan
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat – obatan
32
Genogram
A B
C D
E
G
KETERANGAN :
A : Orang tua dari ibu klien
: klien B : orang tua dari bapak klien
C : ibu dari klien
: meninggal D : bapak dari klien
E : klien bersaudara
: perempuan F : Klien
: Laki laki G : Istri klien
H : anak anak klien
: Tinggal serumah
33
C. Pengkajian Pola Fungsional
5. Pola eliminasi
- Bab 2 kali sehari Baru 1 kali
- Frekuensi Lunak Lunak
- Warna Kuning / coklat Kuning / coklat
Konsistensi bak
- Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Kuning jernih Kuning jernih
- Warna
500 cc
- Jumlah urin
34
keluarga .
D. Pemeriksaan Fisik
BB sebelum sakit : 62 Kg
BB saat sakit : 61 Kg
GCS : 15
R : 20 X /menit
N : 80 X / menit
S : 36,5 c
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kepala, rambut tidak mudah rontok pada
35
2. Telinga
Inspeksi : Ukuran pina sejajar antara kiri dan kanan, tidak ada serumen pada
telinga
3. Mata
Inspeksi : Mata simetris antara kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,
4. Hidung
5. Mulut
Inspeksi : Bibir tidak pucat, penyebaran gigi merata, tidak ada sariawan dan
6. Leher
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada leher dan tidak ada pembengkakan
7. Dada
36
8. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit abdomen kecoklatan lebih terang dari kulit yang lain,
9. Genetalia
Palpasi : Terdapat nyeri tekan dan tidak ada oedema dengan kekuatan otot
skala 2, presentasi kekuatan otot normal 25, karakteristik gerak otot penuh
12. Kulit
E. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Tn. S
37
Jenis kelamin : Laki-laki
Pemeriksaan : Darah
38
F. Therapy
1. Rl 20 tpm
G. Pengumpulan Data
39
3. Klien mengatakan pusing
R : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,50c
G. Klasifikasi Data
40
bagian tangan dan kaki kirinya 2. Klien nampak susah
pelo Tpm
H. Analisa Data
41
berbicara
- Klien mengatakan saat
sakit cara berbicaranya Gangguan Brocha’s motor
berubah speech area
Disatria, Afasia,
Amourasis fulgaks
Gangguan neuromuskular
Do :
- Klien nampak berbicara
pelo
- TTV : TD: 160/120 Mmhg
R : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,50c
42
DS : Kerusakan pusat gerakan Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan belum motorik di lobus frontalis
pernah mandi pada saat di hemiparese / hemiplegia
RS
DO :
- Klien nampak kurang Mobilitas menurun
bersih
- Kuku klien agak panjang
Tirah baring
Neuromuskular
43
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya 1. Nyeri merupakan salah
berhubungan dengan penurunan tindakan keperawatan nyeri atau keluhan satu penyebab dari
kekuatan otot ditandai dengan : 3 x 24 jam diharapkan fisik lainnya terganggunya mobilitas
DS : masalah teratasi 2. Monitor kondisi pasien
Klien masuk RS dengan dengan kriteria hasil : umum sebelum 2. Memastikan kondisi
keluhan sakit pada bagian Kekuatan otot melakukan mobilisasi umum klien baik
tangan dan kaki kirinya meningkat 3. Libatkan kelurarga sebelum melakukan
Klien mengatakan keram Nyeri menurun untuk membantu mobilisasi
dan susah di gerakkan Kaku sendi pasien dalam 3. Keluarga merupakan
Klien mengatakan lemah menurun meningkatkan dukungan terbesar bagi
DO : Gerakan terbatas pergerakan klien
Klien nampak lemah menurun 4. Ajarkan mobilisasi 4. Latihan klien dapat
Klien nampak susah Kelemahan fisik sederhana yang dapat dimulai dari kegiatan
mengangkat tangannya menurun dilakukan ringan yang dapat
Klien melakukan sesuatu di 5. Kolaborasi pemberian dilakukan
bantu keluarga therapy 5. Agar cepat proses
pemulihan
TTV : TD : 160/120 mmHg
R : 20 x/m
N : 80 x/m
S : 36,5 0C
44
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NO. DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Senin, 27 Gangguan 09.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau Jam : 13.30
Desember mobilitas fisik keluhan fisik lainnya dengan hasil klien S:
2021 berhubungan tidak merasakan nyeri, hanya saja Klien mengatakan masih
D/P dengan merasa lemah pada bagian tangan dan lemah pada tangan dan kaki
penurunan 10.00 kaki kiri kiri
kekuatan otot 2. Memonitor kondisi umum sebelum Klien mengatakan keram
melakukan mobilisasi dengan hasil pada tangan kiri dan kaki
10.30 tanda tanda vital klien diperiksa masih susah di gerakkan
3. Melibatkan kelurarga untuk membantu O:
pasien dalam meningkatkan pergerakan Klien nampak lemah
10.50 dengan hasil keluarga selalu terlibat Nampak aktivitas klien di
dalam aktivitas yang dilakukan klien bantu keluarga
4. Mengajarkan mobilisasi sederhana TD : 150/70 mmHg
yang dapat dilakukan dengan hasil N : 80 x/m
klien diajarkan menggerakkan ujung
R : 20 x/m
jari-jari kaki semampunya dan
S : 36,5 0C
mengangkat tangan secara perlahan,
A : Masalah gangguan mobilitas
klien juga diajarkan teknik genggam
11.00 fisik belum teratasi
jari
P : Lanjutkan intervensi
5. Mengkolaborasi pemberian therapy
dengan hasil klien di berikan thrapy Identifikasi adanya nyeri atau
obat Citicoline 250 mg 2x1/ 12 jam dan keluhan fisik lainnya
45
Lapibal 1x1 /24 jam Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian therapy
1. Senin, 27 Gangguan 15:00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau Jam : 20.30
Desember mobilitas fisik keluhan fisik lainnya dengan hasil klien S:
2021 berhubbungan tidak merasakan nyeri, hanya saja Klien mengatakan masih
D/S dengan merasa lemah pada bagian tangan dan lemas pada tangan dan kaki
penurunan kaki kiri kiri
kekuatan otot 16:00 2. Memonitor kondisi umum sebelum Klien mengatakan keram
melakukan mobilisasi dengan hasil pada tangan kiri dan kaki
tanda tanda vital klien diperiksa masih susah di gerakkan
16:30
3. Melibatkan kelurarga untuk membantu O:
pasien dalam meningkatkan pergerakan Klien nampak lemas
dengan hasil keluarga selalu terlibat Nampak aktivitas klien di
16.40 dalam aktivitas yang dilakukan klien bantu keluarga
4. Mengajarkan mobilisasi sederhana TD : 140/100 mmHg
yang dapat dilakukan dengan hasil N : 89 x/m
klien diajarkan menggerakkan ujung
R : 20 x/m
jari-jari kaki semampunya dan
S : 36,7 0C
mengangkat tangan secara perlahan,
A : Masalah gangguan mobilitas
klien juga diajarkan teknik genggam
18:00 fisik belum teratasi
jari
P : Lanjutkan intervensi
5. Mengkolaborasi pemberian therapy
Identifikasi adanya nyeri atau
46
dengan hasil klien di berikan thrapy keluhan fisik lainnya
obat Citicoline 250 mg/ IV dan Lapibal Monitor kondisi umum
1 Amp/IV sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
1. Senin, 27 Gangguan 21:00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau Jam : 07.30
Desember mobilitas fisik keluhan fisik lainnya dengan hasil klien S:
2021 berhubungan tidak merasakan nyeri, hanya saja Klien mengatakan masih
D/M dengan merasa lemah pada bagian tangan dan lemas pada tangan dan kaki
kaki kiri kiri
21:15 2. Memonitor kondisi umum sebelum Klien mengatakan keram
melakukan mobilisasi dengan hasil pada tangan kiri dan kaki
tanda tanda vital klien diperiksa masih susah di gerakkan
21:30
3. Melibatkan kelurarga untuk membantu O:
pasien dalam meningkatkan pergerakan Klien nampak lemas
dengan hasil keluarga selalu terlibat Nampak aktivitas klien di
22:00 dalam aktivitas yang dilakukan klien bantu keluarga
4. Mengajarkan mobilisasi sederhana TD : 160/100 mmHg
yang dapat dilakukan dengan hasil N : 90 x/m
klien diajarkan menggerakkan ujung
R : 20 x/m
jari-jari kaki semampunya dan
S : 36,80C
mengangkat tangan secara perlahan,
A : Masalah gangguan mobilitas
klien juga diajarkan teknik genggam
fisik belum teratasi
47
06.00 jari P : Lanjutkan intervensi
5. Melakukan pemberian injeksi dengan Monitor kondisi umum
hasil klien di berikan thrapy obat sebelum melakukan
Citicoline 250 mg / IV mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
Therapy
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NO. DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Selasa, 28 Gangguan 09.15 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 13.30
Desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S :
D/P berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan masih
dengan 10.30 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu lemah pada tangan dan kaki
penurunan pasien dalam meningkatkan pergerakan kiri
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat Klien mengatakan masih
48
dalam aktivitas yang dilakukan klien merasa keram pada tangan
11.20 3. Mengajarkan mobilisasi sederhana dan kaki masih susah di
yang dapat dilakukan dengan hasil gerakkan
klien diajarkan menggerakkan ujung O :
jari-jari kaki semampunya dan Klien nampak lemah
mengangkat tangan secara perlahan, Nampak aktivitas klien di
klien juga diajarkan teknik genggam bantu keluarga
11.45 jari TD : 150/90 mmHg
4. Mengkolaborasi pemberian therapy N : 87 x/m
dengan hasil klien di berikan thrapy R : 20 x/m
obat Citicoline 250 mg 2x1/ 12 jam dan S : 36,70C
Lapibal 1x1 /24 jam A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
1. Selasa, 28 Gangguan 15.25 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 20.30
Desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S :
D/S berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan masih
dengan 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu lemah pada tangan dan kaki
penurunan 16.40 pasien dalam meningkatkan pergerakan kiri
49
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat Klien mengatakan masih
dalam aktivitas yang dilakukan klien merasa keram pada tangan
3. Mengajarkan mobilisasi sederhana dan kaki sudah bisa
yang dapat dilakukan dengan hasil digerakkan sedikit
klien diajarkan menggerakkan ujung O :
jari-jari kaki semampunya dan Klien nampak lemah
16.45
mengangkat tangan secara perlahan, Nampak aktivitas klien di
klien juga diajarkan teknik genggam bantu keluarga
jari TD : 130/80 mmHg
4. Melakukan pemberian injeksi dengan N : 90 x/m
hasil klien sudah diberikan obat R : 20 x/m
Citicoline 250 mg / IV dan Lapibal 1
S : 36,50C
Amp/ IV
A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
18.00 Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
1. Selasa, 28 Gangguan 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 07.30
Desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S :
D/M berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan masih
dengan 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu lemah pada tangan dan kaki
50
penurunan pasien dalam meningkatkan pergerakan kiri
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat Klien mengatakan masih
dalam aktivitas yang dilakukan klien merasa keram pada tangan
3. Mengajarkan mobilisasi sederhana dan kaki sudah bisa
yang dapat dilakukan dengan hasil digerakkan sedikit
klien diajarkan menggerakkan ujung O :
jari-jari kaki semampunya dan Klien nampak lemah
mengangkat tangan secara perlahan, Nampak aktivitas klien di
klien juga diajarkan teknik genggam bantu keluarga
jari TD : 130/80 mmHg
4. Melakukan pemberian injeksi dengan N : 90 x/m
hasil klien di berikan thrapy obat R : 20 x/m
Citicoline 250 mg /IV
S : 36,50C
A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
51
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
NO. DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Rabu, 29 Gangguan 09.00 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 13.30
Desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S :
D/P berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan lemah
dengan 10.00 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu pada tangan dan kaki kiri
penurunan pasien dalam meningkatkan pergerakan Klien mengatakan keram
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat pada tangan berkurang dan
dalam aktivitas yang dilakukan klien kaki sudah bisa digerakkan
10.30 3. Mengajarkan mobilisasi sederhana sedikit
yang dapat dilakukan dengan hasil O :
klien diajarkan menggerakkan ujung Klien nampak sudah ada
jari-jari kaki semampunya dan semangat
mengangkat tangan secara perlahan, Klien nampak sudah bisa
klien juga diajarkan teknik genggam duduk di tempat tidur
11.00 jari Nampak aktivitas klien di
4. Mengkolaborasi pemberian therapy bantu keluarga
dengan hasil klien sudah diberikan obat TD : 140/90 mmHg
Citicoline 250 mg 2x1 / 12 jam dan
N : 98 x/m
Lapibal 1x1/24 jam
R : 20 x/m
S : 36,50C
A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
52
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
1. Rabu, 29 Gangguan 15.00 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 20.30
Desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S:
D/S berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan lemah
dengan 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu pada tangan dan kaki
penurunan 16.00 pasien dalam meningkatkan pergerakan berkurang
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat Klien mengatakan keram
dalam aktivitas yang dilakukan klien pada tangan berkurang dan
3. Mengajarkan mobilisasi sederhana kaki sudah bisa digerakkan
yang dapat dilakukan dengan hasil sedikit
16.30 klien diajarkan menggerakkan ujung O:
jari-jari kaki semampunya dan Klien nampak sudah ada
mengangkat tangan secara perlahan, semangat
klien juga diajarkan teknik genggam Klien nampak sudah bisa
jari duduk di tempat tidur
4. Melakukan pemberian injeksi dengan Nampak aktivitas klien di
hasil klien sudah diberikan obat bantu keluarga
Citicoline 250 mg / IV dan Lapibal 1 TD : 130/90 mmHg
Amp/ IV
N : 88 x/m
R : 20 x/m
18.00 S :36,6oC
A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
53
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
3. Rabu, 29 Gangguan 21.15 1. Memonitor kondisi umum sebelum Jam : 07.30
desember 2021 mobilitas fisik melakukan mobilisasi dengan hasil S:
D/M berhubungan tanda tanda vital klien diperiksa Klien mengatakan lemah
dengan 2. Melibatkan kelurarga untuk membantu pada tangan dan kaki
penurunan 21.45 pasien dalam meningkatkan pergerakan berkurang
kekuatan otot dengan hasil keluarga selalu terlibat Klien mengatakan keram
dalam aktivitas yang dilakukan klien pada tangan berkurang dan
3. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang kaki sudah bisa digerakkan
dapat dilakukan dengan hasil klien sedikit
diajarkan menggerakkan ujung jari-jari O:
21.30 kaki semampunya dan mengangkat Klien nampak sudah ada
tangan secara perlahan, klien juga semangat
diajarkan teknik genggam jari Klien nampak sudah bisa
4. Melakukan pemberian injeksi dengan duduk di tempat tidur
hasil klien sudah diberikan obat Nampak aktivitas klien
Citicoline 250 mg / IV masih di bantu keluarga
TD : 130/100 mmHg
N : 87 x/m
54
06.00 R : 20 x/m
S : 36,50C
A : Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kondisi umum
sebelum melakukan
mobilisasi
Libatkan kelurarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang dapat dilakukan
Kolaborasi pemberian
therapy
55
No Diagnosa Rencana Keperawatan Rasional
Tujuan Intervensi
2. Gangguan komunikasi Setelah dilakukan Promosi komunikasi 1. Untuk mengetahui
verbal berhubungan tindakan keperawatan defisit bicara (I.13492) masalah kesulitan
dengan neuromuskular selama 3x24 jam 1. Monitor kecepatan, berbicara
diharapkan gangguan tekanan, 2. Untuk merangsang
Ds : komunikasi verbal dapat kuantitas,volume, dan komunikasi verbal pada
- Klien mengatakan teratasi dengan kriteria diksi bicara pasien
sulit berbicara hasil : 2. Identifikasi perilaku 3. Untuk melatih cara
- Klien mengatakan Komunikasi verbal emosional dan fisik berbicara dengan tepat
saat sakit cara (L.13118) sebagai bentuk 4. Untuk mmbantu
berbicaranya berubah 1. Kemampuan komunikasi mempercepat
berbicara meningkat 3. Anjurkan berbicara penyembuhan, dengan
Do : 2. Kemampuan perlahan terapi :
- Klien nampak mendengar 4. Kolaborasi atau Citicoline 250 mg/
berbicara pelo meningkat konsultasikan dengan 2x1/ 12 jam
- TTV : TD: 160/120 3. Respon perilaku rujuk kepada ahli terapi Lapibal 1x1/ 24 jam
Mmhg membaik
R : 20x/menit 4. Pemahaman
N : 80x/menit komunikasi membaik
S : 36,50c
56
NO HARI / DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
2. Senin, 27 Gangguan 09.00 1. Memonitor Jam : 13.30
Desember komunikasi kecepatan,tekanan,kuantitas,volume,
2021 verbal dan diksi bicara dengan hasil Klien S : - Klien mengatakan sulit
D/P berhubungan nampak berbicara pelo berbicara
dengan 2. Mengidentifikasi perilaku emosional -Klien mengatakan saat sakit
neuromuskular dan fisik sebagai bentuk komunikasi cara berbicaranya berubah
dengan hasil : klien masih sulit
10.00
berbicara
3. Menganjurkan berbicara perlahan O : Klien nampak berbicara pelo
dengan hasil : Klien mampu
mengucapkan tetapi masih berbicaraTTV :
10.30 TD : 160 / 120 mmhg
pelo
N : 80 x / menit
4. Mengkolaborasi atau konsultasikan R : 20 x / menit
dengan rujuk kepada ahli terapi S : 36,5 C
11.00 dengan hasil :
Citi colin 250 mg 2x1/ 12 jam A : Masalah gangguan
komunikasi verbal belum
Lapibal 1x1/24 jam
teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan :
1. Mengkaji tipe derajat atau
disfungsi
2. Memintalah pasien untuk
mengucapkan suara sederhana
SH atau pus
3. Pemberian terapi :
Jam 18.00
57
Citi colin 250 mg 2x1 / 12 jam
Lapibal 1x1/24 jam
CATATAN PERKEMBANGAN
58
NO HARI / DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
2. Senin , 27 Gangguan 15.00 1. Memonitor Jam : 20.30
Desember komunikasi kecepatan,tekanan,kuantitas,volume
2021 verbal ,dan diksi bicara dengan hasil : S: - Klien mengatakan sulit
berhubungan Klien nampak berbicara pelo berbicara
D/S dengan 2. Mengidentifikasi perilaku emosional - Klien mengatakan saat sakit
neuromuskular dan fisik sebagai bentuk komunikasi cara berbicaranya berubah
dengan hasil : klien masih sulit
16.00 O : Klien nampak berbicara pelo
berbicara
3. Menganjurkan berbicara perlahan
dengan hasil : Klien mampu TTV :
mengucapkan tetapi masih berbicara TD : 160 / 120 mmhg
16.30 pelo N : 80 x / menit
4. Melakukan pemberian injeksi atau R : 20 x / menit
konsultasikan dengan rujuk kepada S : 36,5 C
ahli terapi dengan hasil :
Citi colin 250 mg/ IV A : Masalah gangguan
18.00 komunikasi verbal belum
Lapibal 1 Amp/IV
teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
1. Mengkaji tipe atau derajat
disfungsi
2. Memintalah pasien untuk
mengucapkan suara sederhana
SH atau pus
3. Pemberian terapi :
- Citi colin 2x1/ 12 jam
59
CATATAN PERKEMBANGAN
60
Tanggal Keperawatan
2. Senin, 27 Gangguan 21.00 1. Memonitor kecepatan, tekanan, Jam : 07.30
Desember komunikasi kuantitas, volume, dan diksi
2021 verbal bicara dengan hasil : Klien S : - Klien mengatakan sulit
berhubungan nampak berbicara pelo berbicara
D/M dengan - Klien mengatakan saat
neuromuskular 2. Mengidentifikasi perilaku sakit cara berbicaranya
emosional dan fisik sebagai berubah
bentuk komunikasi dengan hasil : O : Klien nampak berbicara pelo
21.15
klien masih sulit berbicara TTV :
TD : 160 / 120 mmhg
3. Menganjurkan berbicara perlahan N : 80 x / menit
dengan hasil : Klien mampu R : 20 x / menit
21.30 mengucapkan tetapi masih S : 36,5 C
berbicara pelo
A : Masalah gangguan
4. Melakukan pemberian injeksi atau komunikasi verbal belum
konsultasikan dengan rujuk teratasi
kepada ahli terapi dengan hasil : P : Lanjutkan intervensi dengan :
06:00 Citi colin 250 mg/IV 1. Mengkaji tipe atau derajat
disfungsi
2. Memintalah pasien untuk
mengucapkan suara sederhana
SH atau pus
Kebutuhan
3. Pemberian terapi :
Citi colin 250 mg 2x1 / 12 jam
61
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan 1. Identifikasi kebiasaan 1. Untuk mengetahui apa
berhubungan dengan gangguan tindakan keperawatan 3 aktivitas perawatan saja kebiasaan aktivitas
62
neuromuskuler ditandai x 24 jam diharapkan diri sesuai usia yang dibutuhkan klien
dengan : masalah teratasi sesuai denga usianya
DS : dengan kriteria hasil : 2. Monitor tingkat 2. Untuk membiasakan
Klien mengatakan belum Kemampuan mandi kemandirian klien melakukan
pernah mandiselama di RS meningkat aktivitas secara mandri
3. Identifikasi kebutuhan
DO : Mempertahankan 3. Agar mempermudah
alat bantu kebersihan
Klien nampak kurang bersih kebersihan diri klien saat mandi dan
diri, berpakaian,
Kuku klien agak panjang meningkat berpakaian
berhias dan makan
4. Dampingi dalam 4. Agar membantu klien
melakukan perawatan saat melakukan
diri sampai mandiri perawatan diri secara
mandiri
5. Anjurkan melakukan
5. Agar klien selalu
perawatan diri secara
melakukan perawatan
konsisten sesuai
diri secara mandiri
kemampuan
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. HARI/ DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
63
TANGGAL
3. Senin, 27 Defisit 09.00 1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas Jam : 13.30
S:
Desember perawatan diri perawatan diri sesuai usia dengan
Klien mengatakan belum bisa
2021 berhubungan hasil : klien melakukan aktivitas seperti melakukan aktivitas secara
D/P dengan memakai pakaian sendiri mandiri
10.00 O:
gangguan 2. Memonitor tingkat kemandirian dengan
Nampak aktivitas klen
neuromuskuler hasil : sebagian aktivitas klien dibantu dibantu keluarga
10.30 keluarga
A : Masalah defisit perawatan diri
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
belum teratasi
kebersihan diri, berpakaian, berhias dan
P : Lanjutkan intervensi
makan dengan hasil : semua kebutuhan
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
kebersihan diri seperti sabun mandi
perawatan diri sesuai usia
sikat gigi, pakaian dan makan semua
10.50 2. Monitor tingkat kemandirian
disediakan keluarga
3. Identifikasi kebutuhan alat
4. Mendampingi dalam melakukan
bantu kebersihan diri,
perawatan diri sampai mandiri dengan
berpakaian, berhias dan makan
11.00 hasil : klien didampingi saat mau
4. Dampingi dalam melakukan
kekamar mandi
perawatan diri sampai mandiri
5. Menganjurkan melakukan perawatan
5. Anjurkan melakukan
diri secara konsisten sesuai kemampuan
64
dengan hasil : klien melakukan perawatan diri secara
perawatan diri sesuai kemampuan konsisten sesuai kemampuan
3. Senin, 27 Defisit 15:00 1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas Jam : 20.30
S:
Desember perawatan diri perawatan diri sesuai usia dengan
Klien mengatakan masih
2021 berhubungan hasil : klien melakukan aktivitas seperti dibantu keluarga saat
D/S dengan memakai pakaian sendiri beraktivitas
16:00 O:
gangguan 2. Memonitor tingkat kemandirian dengan
Nampak klien kekamar
neuromuskuler hasil : sebagian aktivitas klien dibantu mandi dibantu keluarga
16:30 keluarga
A : Masalah defisit perawatan diri
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
belum teratasi
kebersihan diri, berpakaian, berhias dan
P : Lanjutkan intervensi
makan dengan hasil : semua kebutuhan
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
kebersihan diri seperti sabun mandi
perawatan diri sesuai usia
sikat gigi, pakaian dan makan semua
17:00 2. Monitor tingkat kemandirian
disediakan keluarga
3. Identifikasi kebutuhan alat
4. Mendampingi dalam melakukan
bantu kebersihan diri,
perawatan diri sampai mandiri dengan
berpakaian, berhias dan makan
17:50 hasil : klien didampingi saat mau
4. Dampingi dalam melakukan
kekamar mandi
perawatan diri sampai mandiri
65
5. Menganjurkan melakukan perawatan 5. Anjurkan melakukan
diri secara konsisten sesuai kemampuan perawatan diri secara konsisten
dengan hasil : klien melakukan sesuai kemampuan
perawatan diri sesuai kemampuan
3. Senin, 27 Defisit 21:00 1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas Jam : 07.30
S:
Desember perawatan diri perawatan diri sesuai usia dengan
Klien mengatakan belum bisa
2021 berhubungan hasil : klien melakukan aktivitas seperti melakukan aktivitas secara
D/M dengan memakai pakaian sendiri mandiri
21:15 O:
gangguan 2. Memonitor tingkat kemandirian dengan
Nampak klien masih
neuromuskuler hasil : sebagian aktivitas klien dibantu dibantu keluarga
21:30 keluarga
A : Masalah defisit perawatan diri
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
belum teratasi
kebersihan diri, berpakaian, berhias dan
P : pertahankan intervensi
makan dengan hasil : semua kebutuhan
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
kebersihan diri seperti sabun mandi
perawatan diri sesuai usia
sikat gigi, pakaian dan makan semua
22:00 2. Monitor tingkat kemandirian
disediakan keluarga
3. Identifikasi kebutuhan alat
4. Mendampingi dalam melakukan
bantu kebersihan diri,
perawatan diri sampai mandiri dengan
berpakaian, berhias dan makan
06.00 hasil : klien didampingi saat mau
66
kekamar mandi 4. Dampingi dalam melakukan
5. Menganjurkan melakukan perawatan perawatan diri sampai mandiri
diri secara konsisten sesuai kemampuan 5. Anjurkan melakukan
dengan hasil : klien melakukan perawatan diri secara konsisten
perawatan diri sesuai kemampuan sesuai kemampuan
67
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
68
sederhana SH atau pus
3. Pemberian terapi :
Citi colin 250 mg 2x1 / 12 jam
Lapibal 1x1/24 jam
CATATAN PERKEMBANGAN
69
Citi colin 250 mg/IV komunikasi verbal belum
Lapibal 1 Amp/ IV teratasi
18.00 P : Lanjutkan intervensi dengan :
1. Mengkaji tipe atau derajat
disfungsi
2. Memintalah pasien untuk
mengucapkan suara
sederhana SH atau pus
3. Pemberian terapi :
- Citi colin 2x1/12 jam
70