NIM : 2006104040032
MK : Pengembangan IPA
2. Pertama oksigen (O2) masuk ke dalam tubuh melalui fase inspirasi. Fase ini ditandai
dengan bekontraksinya diafragma dan otot dada yang menyebabkan rongga dada
membesar. Udara yang masuk dalam fase ini kemudian melewati serangkaian organ
pernapasan hingga alveolus.
Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang ada didinding
alveolus. Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin.
Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin kemudian mengangkut O2 ke
seluruh jaringan dan sel-sel tubuh.
Semakin banyak O2 yang digunakan oleh tubuh, semakin banyak pula karbondioksida
(CO2) yang terbentuk. CO2 sendiri merupakan limbah bagi tubuh sehingga perlu
dikeluarkan. CO2 dibawa dari sel-sel tubuh ke kapiler vena, baru setelahnya diangkut
oleh eritrosit menuju paru-paru.
Di dalam paru-paru, CO2 kembali menuju alveolus untuk mengalami fase ekspirasi, atau
melepaskan CO2. Saat fase ini diafragma dan otot dada berelaksasi yang menyebabkan
volume dada kembali normal.
3. Perbedaan pernapasan dada dan perut terjadi pada kinerja otot. Adapun, pernapasan perut
dibantu oleh otot diafragma sebagai penggerak utama. Otot ini akan bekerja secara
berlawanan dengan otot interkostal.
4. Setiap bernapas, organ pernapasan mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan
karbon dioksida ke udara. Saat menghela napas keluar, napas juga mengandung uap air
(H2O). Untuk membuktikan bahwa pernapasan menghasilkan H2O dapat dilakukan
dengan cara meniup cermin. Saat menghembuskan napas ke permukaan cermin maka
akan ada embun yang terbentuk diatas permukaan cermin tersebut, ini membuktikan
bahwa napas yang dikeluarkan mengandung uap air (H2O). Uap air ini dihasilkan karena
mulut dan paru-paru yang juga lembap sehingga udara napas yang dikeluarkan juga
mengandung uap air.space space