Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MEINIA PRETI ANJELINA

NIM :

ASAL INSTITUSI : POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA

DASAR TEORI KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

A. Pentingnya Keperawatan Transkultural


Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang oleh perubahan-
perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi lingkungan, perawat
selaludipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi sangat memengaruhi perubahan
dunia,khususnya di bidang kesehatan. Terjadinya perpindahan penduduk menuntut perawat agar
dapatmenyesuaikan diri dengan perbedaan budaya. Semakin banyak terjadi perpindahan
penduduk,semakin beragam pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah yangmemaksa perawat
agardapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat fleksibel dilingkungan yang tepat.Peran
perawat sangat komprehensif dalam menangani klien karena peran perawatadalah
memenuhikebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien. Namun peran spiritual ini
sering kalidiabaikan oleh perawat. Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien
terminal yangdidiagnose harapan sembuhnya sangat tipis danmendekati sakaratul maut. Dalam
menjalankan tugas sebagai perawat, banyak perubahan- perubahan yang ada baik di lingkungan
maupun klien. Perawat harus menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi ini termasuk segi
pelayanan kesehatannya. Perpindahan penduduk menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri
dengan budayanya dan sesuaidengan teori-teori yang dipelajari. Dalam ilmu keperawatan, banyak
sekali teori-teori yangmendasari ilmu tersebut. Termasuk salah satunya teori yang mendasari
bagaimana sikap perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan. Salah satu teori yang
diaplikasikan dalamasuhan keperawatan adalah teori Leininger tentang “transcultural nursing”.
B. Definisi KeperawatanTranskultural
Pengertian Transkultural bila ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari katatrans dan culture,
trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia;
trans berarti melintang , melintas , menembus , melalui.Culture berarti budaya . Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kultur berarti;-kebudayaan , cara pemeliharaan , pembudidayaan. - Kepercayaan ,
nilai – nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi
berikutnya , sedangkan cultural berarti; sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.Budaya sendiri
berarti : akal budi , hasil dan adat istiadat. Dan kebudayaan berarti hasilkegiatan dan penciptaan batin (
akal budi ) manusia seperti kepercayaan , kesenian danadat istiadat atau keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yangdigunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya. Jadi ,
transkultural dapat diartikansebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu
mempengaruhi budaya yang lain atau juga pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang berbeda melalui
proses interaksi sosial. TransculturalN ursing merupakan suatu area yang berkaitandengan perbedaan
maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda ,ras , yang mempengaruhi pada
seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatankepada klien / pasien ). Bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan
keperawatan kepada klien.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada prosesbelajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaandiantara budaya dengan menghargai
asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilaibudaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikanasuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Perilaku caring adalah bagian dari keperawatan yang membedakan, mendominasiserta
mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan caring adalah tindakan yangdilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku iniseharusnya sudah tertanam di dalam
diri manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai individu
tersebut meninggal. Hal ini tetap ikut berkembang dengan seturut jalannya perkembangan manusia
tersebut.
C. Tujuan Penggunaan KeperawatanTranskultural
Menurut Leininger tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah dalam pengembangan sains
dan ilmu yang humanis sehingga tercipta praktek keperawatan padakebudayaan yang spesifik.
Kebudayaan yang spesifik adalah kebudayaan dengan nilaidan norma yang spesifik yang tidak dimiliki
oleh kelompok lain contohnya suku Osing,Tengger dan Dayak. Sedangkan, kebudayaan yang
universal adalah kebudayaan dengannilai dan norma yang diyakini dan dilakukan oleh hampir semua
kebudayaan seperti budaya olahraga untuk mempertahankan kesehatan. Dengan adanya
keperawatan transkultural dapat membantu klien beradaptasiterhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatannya. Perawat juga dapatmembantu klien agar dapat memilih dan
menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan status kesehatan. Misalnya, jika klien
yang sedang hamil mempunyai pantangan untuk makan makanan yang berbau amis seperti akan,
maka klien tersebutdapat mengganti ikan dengan sumber protein nabati yang lain. Seluruh
perencanaan danimplementasi keperawatan dirancang sesuai latar belakang budaya sehingga
budayadipandang sebagai rencana hidup yang lebih baik setiap saat. Pola rencana hidup yangdipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Anda mungkin juga menyukai