Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DASAR PENSYARIATAN TATA CARA PEMBAYARAN ZAKATNYA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah Dosen Pegampu KH.Ali As’ad,
S.Sy.,S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Ahmad asyhar adaby 201310004541
Ismatul wahdah 201310004486
Ima laiqotun na’ma 201310004535

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


     Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat penting,
strategis, dan menentukan, baik dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan
kesejahteraam umat. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga)
dari rukun Islam yang lima, sebagaimana diungkapkan dalam berbagai hadits Nabi, sehingga
keberadaannya dianggap sebagai ma’luum minad-diin bidh-dharuurah atau diketahui secara
otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang.

      Kewajiban zakat akan memberikan pengaruh dampak yang positif bagi para pemberinya.
Karena, zakat itu sendiri esensinya merupakan sebuah pemberian yang diwajibkan kepada orang
muslim untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu
guna untuk membersihkan harta kita. Kenapa dikatakan untuk membersihkan? Karena, di dalam
harta seseorang yang tersimpan itu terdapat hak-hak orang lain. Allah hanya memberikan harta
itu kepada kita sebagai manusia. Dan kewajiban kitalah sebagai yang dititipkan untuk
memberikan harta tersebut kepada orang yang berhak mendapatkannya.

B. Rumusan Masalah
 Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian zakat?
2. Apa sajakah dasar pensyariatan zakat?
3. Apa tata cara pembayaran zakat ?
4. Siapa sajakah orang yang tergolong dalam Mustahiq zakat?

C.    Tujuan Penulisan


   Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1.      Mahasiswa mampu Mengetahui pengertian zakat
2.     Mahasiswa mampu Mengetahui dasar pensyariatan zakat
3.     Mahasiswa mampu Mengetahui  tata cara pembayaran zakat.
4.      Mahasiswa mampu Mengetahui orang yang tergolong dalam Mustahiq zakat

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI ZAKAT SERTA DASAR PENSYARI’ATANNYA


Zakat adalah kata bahasa Arab “az-zakâh”. Ia adalah masdar dari fi’il madli “zakâ”, yang
berarti bertambah, tumbuh dan berkembang. Ia juga bermakna suci. Dengan makna ini Allah
berfirman: 

9 :‫قَ ْد َأ ْفلَ َح َمن زَ َّكاهَا (الشمس‬

Artinya: “Sungguh beruntung orang yang mensucikan hati”. (QS. As-Syams: 9)1

Secara istilah fiqhiyah, harta ini disebut zakat karena sisa harta yang telah dikeluarkan
dapat berkembang lantaran barakah doa orang-orang yang menerimanya.
Zakat adalah salah  satu rukun Islam. Ia adalah wajib berdasarkan dalil-dalil qath’i dan
merupakan perkara ma’lum fiddin bid dharurah, sehingga keraguan dan keingkaran akan
kewajiban zakat menyebabkan kekufuran. Dalil terpenting kewajiban zakat adalah: 

َّ ‫َأقِي ُمو ْا ال‬


)43 :‫صالَةَ َوآتُو ْا ال َّز َكاةَ (البقرة‬

Artinya: “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat”. (QS. Al-Baqarah: 43)2

Perintah semacam ini, diulang hingga pada 32 tempat dalam al-Quran. Hal ini menunjukkan
bahwa kedudukan zakat sangat penting dalam syariat Islam.

َ ‫ َو‬، ‫ َوا ْل َح ِّج‬، ‫ َوِإيتَ??ا ِء ال َّز َك??ا ِة‬، ‫الص ?الَ ِة‬
‫ص ? ْو ِم‬ َّ ‫?ام‬ ُ ‫ش ? َها َد ِة َأنْ الَ ِإلَ ?هَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأنَّ ُم َح َّمدًا َر‬
ِ ?َ‫ َوِإق‬، ِ ‫س ?و ُل هَّللا‬ ٍ ‫س ?الَ ُم َعلَى َخ ْم‬
َ ‫س‬ ْ ‫بُنِ َى اِإل‬
َ‫ضان‬
َ ‫َر َم‬
“Islam dibangun di atas lima pondasi; syahadat bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali
Allah dan Muhammad Rasul Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, haji dan puasa
Ramadhan.” 3

1
Drs H. FADHAL AR BAFADAL. M .SC, Al qur’an dan terjemah , Struktur Atom (Jakarta: Cv Karya Insan
Indonesia, 2004), hal. 91.
2
Drs H. FADHAL AR BAFADAL. M .SC, Al qur’an dan terjemah , Struktur Atom (Jakarta: Cv Karya Insan
Indonesia, 2004), hal. 9.
3
Shahihul Bukhari, Kitabul Iman, Bab al Iman wa Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,“Buniyal Islamu
‘ala khamsin”, no. 8
B. Macam macam zakat :
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah disebut juga dengan zakat Nafs (jiwa), yaitu zakat yang wajib
dilakukan oleh setiap muslim ketika menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan.
Tujuan dari zakat fitrah ini adalah untuk membersihkan diri dengan memberikan beras
atau makanan pokok kepada yang berhak atau membutuhkan.
Adapun ketentuan besar zakat yang dikeluarkan per jiwa adalah sebanyak satu
sha' atau minimal 2,5 kilogram atau 3,5 liter makanan pokok di daerah tertentu. Misalnya,
di Indonesia makanan pokoknya adalah nasi, maka zakat fitrah dapat diberikan pada yang
berhak yaitu dalam bentuk beras sebanyak 3,5 liter atau 2,5 kg.
2. Zakat Maal
Zakat maal merupakan salah satu dari macam-macam zakat yang dapat dilakukan
umat Islam. Zakat maal (harta) adalah pemberian zakat dari pendapatan umat Islam,
misalnya dari perdagangan, pertanian, hasil laut, ternak, dan lain sebagainya. Setiap jenis
penghasilan umat Islam tersebut dihitung dengan cara tersendiri.
Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 1998 Tentang Pengelolaan Zakat,
pengertian zakat maal adalah sejumlah harta seorang muslim atau organisasi milik
muslim yang disisihkan kepada orang yang membutuhkan sesuai ketentuan syariat Islam.
Di dalam Undang-Undang tersebut juga dijelaskan mengenai zakat fitrah, yaitu
sejumlah bahan makanan pokok yang diberikan oleh umat Islam kepada yang berhak
pada bulan suci Ramadan
C. TATA CARA PEMBAYARAN ZAKAT
Berikut ini tata cara dan niat membayar zakat fitrah
1. Membayar zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok (beras/gandum) atau uang
seharga makanan pokok tersebut.
2. Takaran besaran zakat 2,5 kilogram.
3. Waktu membayar zakat fitrah boleh ditunaikan sejak awal bulan Ramadhan.Namun
pada umumnya bisa dilakukan tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri atau akhir
Ramadhan.
4. Ketika menyerahkannya maka membaca niat membayar zakat fitrah.4

Referensi: https://almanhaj.or.id/12026-bangunan-islam-syarah-rukun-islam.html

4
https://www.tribunnews.com/ramadan/2020/05/19/tata-cara-dan-niat-bayar-zakat-fitrah-lengkap-beserta-besaran-
nominalnya
D. SIAPA SAJA YANG BERHAK MENDAPATKAN ZAKAT

Orang orang yang berhak menerima zakat sesuai dalil al-qur’an QS. At-taubah 60 :
Artinya: "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yaenda ng diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana."(QS. At-taubah:60).

1. Fakir. Dalam hal zakat adalah orang yang tidak punya harta benda dan tidak punya
pekerjaan yang mencukupi kebutuhannya .
2. Miskin. Yaitu orang yang memiliki harta benda atau pekerjaan yang kurang
mencukupi kebutuhannya.
3. Amil. Yaitu orang yang di tunjuk oleh pemerintah sebagai pemungut zakat dan
bertugas memberikan akat kepadaorang yang berhak.
4. Muallaf.
5. Hamba sahaya. Yaitu hamba sahaya mukatab
6. Gharim, yaitu orang yang berhutang.
7. Sabilillah. Yaitu prajurit
8. Ibnu sabil. Yaitu orang yang memulai perjalanan dari daerah zakat atau melewati
daerah zakat.5
E. Hikmah pensyariatan zakat fitri

Pelaksanaan zakat fitri merupakan bentuk pengejewantahan rasa kasih sayang


kepada kaum fakir miskin sehingga mereka tidak perlu mengemis di hari raya.  Hal ini
bertujuan agar mereka turut merasakan kegembiraan bersama kaum muslimin yang
lain dengan datangnya hari raya.

Selain itu, zakat fitri merupakan salah satu sarana untuk melebur berbagai
kekeliruan yang dilakukan seorang ketika berpuasa di bulan Ramadhan seperti
perbuatan sia-sia dan perkataan yang keji sebagaimana telah disebutkan dalam hadits
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma sebelumnya.

F. SYARAT-SYARAT ZAKAT FITRAH

5
Ahmad najieh, fathul-qorib jawa pegon terjemah indonesia (Surabaya: Al Miftah, 2013), hal. 330.
Syarat zakat fitrah ini wajib dilaksanakan apabila seseorang memiliki harta yang
mencukupi dan bisa dibagikan pada orang lain yang lebih membutuhkan.
Syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut:
 Beragama islam dan merdeka
 Menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan Syawal walaupun hanya
sesaat
 Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan
orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya dan malamnya
Adapun hukumnya yang tidak wajib dengan syarat-syarat berikut:
1. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadhan
2. Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir Ramadhan,
3. Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari terbenam pada akhir
Ramadhan
4. Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari terbenam pada akhir
Ramadhan

G. Sejarah Singkat Zakat Ramadan


Kembali ke masa lampau saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, zakat fitrah
hukumnya masih belum wajib bagi kaum Muslim.Namun, perintah zakat sebenarnya sudah
ada, hanya saja tidak memiliki ketentuan detail tentang pelaksanaan dan waktu kadarnya.
Dikutip dari tafsir Ibu Katsir pada Surah Al-Muzzammil ayat 20 yang berbunyi:
“Yakni dirikanlah salat wajib dan tunaikanlah zakat yang fardu. Dalam ayat ini
terkandung dalil bagi orang yang mengatakan bahwa perintah wajib zakat diturunkan di
Mekah, tetapi kadar-kadar nisab yang harus dikeluarkan masih belum dijelaskan dengan
rinci kecuali hanya di Madinah; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.”
Perintah tentang zakat Shoum mulai dilakukan setelah Rasulullah SAW hijrah ke
Madinah dan tinggal disana selama 17 bulan, dimana ayat 183 sampai 184 surah Al-Baqarah
turun, tepat di bulan Syakban tahun 2 H.
H. Ketentuan Zakat Fitrah
Waktu pembayaran zakat fitrah pun sudah ditentukan hukumnya.Ini karena apabila
dibayar melewati waktu-waktu yang sudah ditentukan, hukumnya menjadi haram.
Berikut adalah ketentuan zakat fitrah serta keterangan waktu tepat untuk membayarnya:
 Waktu harus: Dimulai dari awal bulan sampai akhir bulan Ramadan

 Waktu wajib: Setelah matahari sudah terbenam pada akhir bulan Ramadan
 Waktu afdhal: Setelah dilaksanakannya solat subuh pada hari akhir bulan Ramadan
hingga sebelum mengerjakan salat Idul Fitri
 Waktu makruh: Saat melaksanakan sholat Idul Fitri sehingga sebelum terbenamnya
matahari
 Waktu haram: Setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri
Tidak hanya waktunya, besarnya zakat Shoum pun sudah ditentukan, yaitu sebesar 3,5
liter atau 2,5 kg beras. Alternatif lain untuk melaksanakan zakat Shoum selain
menggunakan beras adalah dengan uang, yaitu seharga 2,5 kg beras tersebut.

I. MANFAAT ZAKAT FITRAH


1. Membersihkan harta
Hal ini sudah dibahas secara singkat di atas, berdasarkan surat at Taubah ayat 103,
bahwa zakat akan membersihkan dan menyucikan harta. Harus kita ketahui, bahwa harta
yang kita miliki ini bukanlah sepenuhnya milik kita. Oleh karena itu, dengan menunaikan
zakat, kita akan membersihkan harta yang kita miliki dari hak-hak orang lain yang ada.
2. . Sebagai penghapus dosa
Berdasarkan hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad saw
telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum (berpuasa
Ramadhan) dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan yang keji untuk memberi makan
orang miskin.
3. Membantu para fakir miskin
Membayar zakat fitrah haruslah pada bulan Ramadhan dan paling telat adalah
sebelum sholat idul fitri. Maka, dengan membayar zakat fitrah, kita telah membantu
saudara kita yang kurang beruntung memenuhi kebutuhannya sehingga kita bisa
bergembira bersama merayakan hari raya idul fitri.
4. Mengurangi kecemburuan social
Sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan menerima zakat fitrah, para
fakir miskin akan tetap bisa merayakan hari raya idul fitri dengan keluarganya. Dengan
begitu, mereka tidak akan merasa iri atau cemburu ketika melihat orang yang lebih
mampu merayakan idul fitri karena mereka pun bisa merayakannya.

5. Menanamkan rasa toleransi


Bagi para wajib zakat, dengan membayar zakat fitrah, mereka akan bisa
menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama. Saat mereka menunaikan kewajiban zakat
fitrah, mereka belajar untuk juga memikirkan orang lain untuk berbagi kebahagiaan. Hal
ini akan melatih rasa toleransi dengan memahami bahwa tidak semua orang memiliki
rezeki dan kemudahan seperti yang kita miliki.
6. Meningkatkan rasa saling tolong menolong
Ketika seorang wajib zakat memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin,
tentunya mereka orang yang mampu akan belajar untuk menumbuhkan rasa saling tolong
menolong. Mereka tidak lagi hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri, melainkan juga
berusaha untuk meringankan kesulitan orang lain.

7. Solidaritas dan mempersatukan umat Muslim


Dengan adanya kewajiban zakat fitrah, maka ada interaksi positif antara si kaya
dan si miskin, yaitu saling tolong menolong. Hal ini akan mendobrak batas antara orang
kaya dan miskin, membuat mereka saling mengenal dan saling menghormati. Pada
akhirnya, solidaritas dan kesatuan antara umat muslim akan semakin terbentuk kokoh.

8. Mendapatkan keberkahan harta


Telah kita ketahui bahwa membayar zakat berarti kita membersihkan harta kita.
Dengan demikian, rezeki maupun harta yang kita miliki akan lebih berkah dan diridhoi
oleh Allah. Hal ini juga akan membantu melancarkan rezeki kita ke depannya.
9. Meningkatkan rasa syukur
Saat seseorang membayarkan zakat fitrah, maka dia seolah mengorbankan
sebagian makanan atau hartanya untuk orang lain. Tentunya hal ini akan mengajarkannya
bahwa memberi kepada orang lain adalah bentuk rasa syukur atas semua rezeki yang
diberi Allah untuknya.
10. Merasa lebih tenang
Setelah kita sudah menunaikan kewajiban kita untuk membayar zakat fitrah, maka
otomatis kita akan merasakan ketenangan. Jika kita menunda, apalagi tidak membayar
zakat fitrah, kita akan merasakan ketidaktenangan akibat adanya kewajiban yang kita
ingkari. Namun, dengan membayar zakat fitrah tepat waktu, kita tidak lagi merasakan
beban adanya kewajiban yang belum terbayar atau tanggung jawab yang belum dipenuhi
sehingga ketenangan lah yang akan kita rasakan.
11. Memberi umur panjang
Zakat fitrah merupakan zakat pribadi. Menunaikan zakat fitrah berarti juga kita
menjalin silaturahmi dengan orang lain, terutama orang-orang yang kurang beruntung
dan berhak menerima zakat. Maka, dari silaturahmi yang kita jalin ini Allah akan
memberi umur panjang untuknya sehingga dia akan bisa menikmati nikmat yang
diberikan Allah untuknya. Tidak hanya umur panjang, umur yang berkah akan juga
didapatkan oleh orang yang membayar zakat. Dengan memiliki umur yang berkah, maka
dia akan menjadi manusia yang lebih bermanfaat di sepanjang umurnya dan bisa
menikmati hidupnya dengan hati yang tenang
12. Menghilangkan sifat negatif
Saat kita menunaikan kewajiban zakat kita, kita akan memberikan sebagian harta
kita kepada orang lain yang membutuhkan. Hal ini akan membuat kita terbiasa berbuat
baik dengan orang lain dan terhindar dari sikap kufur nikmat. Tentu dengan begitu zakat
fitrah akan menghindarkan kita dari sifat sombong, kikir dan pelit. Sebagai pilar amal
bersama
Ketika orang kaya memberikan bantuan kepada orang miskin, maka hal ini akan
menjadi pilar amal bersama, dimana orang-orang kaya akan menghimpun zakat fitrah
untuk kemudian disalurkan kepada orang-orang miskin yang membutuhkan. Maka,
dengan adanya zakat fitrah akan terbentuk landasan untuk beramal bersama-sama dan
saling menolong antar sesama muslim.
13. Menambah keimanan
Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap
muslim yang mampu. Jika seorang muslim beriman, maka tentu saja dia akan
menjalankan perintah Allah secara patuh. Oleh karena itu, membayar zakat akan
membuat keislamannya akan lebih sempurna.
15. Mencegah bencana
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan
zakat dari harta-harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan
dari langit. Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak
diberi hujan” (HR. Ibnu Majah)
16. Sebagai sebab dimasukkannya ke surga
Dalam hadis Rasulullah saw disebutkan, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar
yang luarnya dapat dapat terlihat dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari
luarnya.” Kemudian ada seorang badui yang berdiri dan bertanya, “Kepada siapa
(kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik,
memberi makan (di antaranya lewat zakat), rajin berpuasa, sholat karena Allah di malam
hari di saat manusia sedang lelap tidur.” (HR. Tirmidzi).
17. Membiasakan sikap disiplin
Untuk membayar zakat fitrah terdapat kurun waktu tertentu yang membuatnya sah
dipandang sebagai zakat fitrah. Zakat fitrah dibayarkan hanya pada bulan Ramadhan dan
batas akhirnya adalah pagi hari sebelum sholat idul fitri. Jika kita membayar di luar
waktu tersebut, maka makanan pokok yang kita bayarkan akan bernilai sedekah, bukan
zakat fitrah. Oleh karena itu, kita akan lebih terlatih untuk lebih disiplin.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Zakat adalah kata bahasa Arab “az-zakâh”. Ia adalah masdar dari fi’il madli
“zakâ”, yang berarti bertambah, tumbuh dan berkembang. Ia juga bermakna
suci.: Zakat fitrah disebut juga dengan zakat Nafs (jiwa), yaitu zakat yang wajib
dilakukan oleh setiap muslim ketika menjelang Idul Fitri pada bulan suci
Ramadan. Tujuan dari zakat fitrah ini adalah untuk membersihkan diri dengan
memberikan beras atau makanan pokok kepada yang berhak atau membutuhkan.

2. Dasar pensyariatan zakat di ambil dari dalil alquran


َّ ‫َأقِي ُمو ْا ال‬
:‫صالَةَ َوآتُو ْا ال َّز َكاةَ (البقرة‬ )43

Artinya: “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat”. (QS. Al-Baqarah: 43)6

3. Orang yang berhak mendapatkan zakat : Faqir,miskin,amil,muallaf,gharim,ibnu


sabil,hamba sahaya,sabilillah

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan.

6
Drs H. FADHAL AR BAFADAL. M .SC, Al qur’an dan terjemah , Struktur Atom (Jakarta: Cv Karya Insan
Indonesia, 2004), hal. 9.
DAFAR PUSTAKA

Ahmad najieh, fathul-qorib jawa pegon terjemah indonesia (Surabaya: Al Miftah, 2013)

Drs H. FADHAL AR BAFADAL. M .SC, Al qur’an dan terjemah , Struktur Atom


(Jakarta: Cv Karya Insan Indonesia, 2004)

https://www.tribunnews.com/ramadan/2020/05/19/tata-cara-dan-niat-bayar-zakat-fitrah-
lengkap-beserta-besaran-nominalnya

Shahihul Bukhari, Kitabul Iman, Bab al Iman wa Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ,“Buniyal Islamu ‘ala khamsin”, no. 8

Anda mungkin juga menyukai