Pengendalian efektif
Air limbah & tinja merupakan sumber infeksi virus, bakteri, protozoa,
maupun cacing; serta bahan kimia beracun & berbahaya lainnya;
Pengendalian penularan penyakit yg paling efektif adlh dgn
memutuskan mata rantai penularan langsung pada sumbernya;
Rantai penularan penyakit yg bersumber dr air limbah tinja kpd
manusia
Epidemiologi
Lingkungan
Molekuler
Epidemiologi
lingkungan
molekuler
adalah aplikasi
teknologi canggih pada studi epidemiologi (lingkungan) trhdp
material / sampel biologis (Higginson, 1977);
Pendekatan dengan metode teknologi canggih laboratorium dgn
kombinasi penggunaan epidemiologi analitik untuk mengidentifikasi
di tingkat biokimia / molekuler trhdp agent eksternal spesifik & /
faktor pejamu (host) yg berperan pd penyakit pd manusia;
Untuk itu telah diperkenalkan istilah petanda biologis / biological
marker atau biomarkers.
Biomonitoring
Pengukuran dosis pajanan dengan biomonitoring juga bertujuan
mengukur metabolit yang relevan di dalam contoh biologis.
Kedua macam pengukuran (monitoring lingkungan dan monitoring
biologis) harus selalu diperhitungkan kemungkinan interaksi kimia
dan fisik, oleh karena mengubah dampak kesehatan secara kualitatif
dan kuantitatif.
Interaksi dapat merubah sifat pajanan dan selanjutnya merubah risiko
efek kesehatan.
‘Surrogate’
‘Surrogate’ adalah istilah untuk jaringan pengganti yang benar-benar
merefleksikan kejadian yang ada pada jaringan target sasaran.
Akhir-akhir ini semakin dirasakan kebutuhan program biomonitoring,
skrining, dan surveilans efek kesehatan yang masih dini dari pajanan
terhadap toksikan/xenobiotik di lingkungan hidup manusia, juga
dirasakan relatif ketidak-mampuan dalam mendeteksi tanda dini efek
kesehatan akibat pajanan bh toksikan/xenobiotik di lingkungan
dengan menggunakan perubahan biokimiawi dan patologis di dalam
sel atau jaringan sebagai indikator biologis yang disebut sebagai
biomarker (petanda biologis).
Continuum of Events
Indikator atau marker biologis (biomarker) tersebut dalam mewakili
tanda di dalam satu kejadian yang berturutan (continuum of events)
antara pajanan penyebab (causal exposure) dan penyakit yang
ditimbulkannya (resultant disease).
Urutan antara pajanan terhadap suatu bahan pencemar yang toksik
sampai terjadinya penyakit telah diidentifikasi dan paling tidak terdiri
atas tujuh komponen, urutan ini merupakan kejadian temporal.
Urutan tersebut adalah (1) Pajanan terhadap bahan toksik di
lingkungan; (2) Dosis pajanan internal; (3) Dosis pajanan efektif; (4)
Efek biologis dini; (5) Kerusakan struktur atau fungsi sel/jaringan; (6)
Timbulnya penyakit; (7) Stadium lanjut penyakit.