Anda di halaman 1dari 5

UTS BISNIS BERBASIS TEKNOLOGI

Nama : Ni Putu Dian Prabha Utami


Nim : 18103104
Kelas : TI KAB – AA MALAM

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan design thinking, berikan contoh aplikasinya

Design Thinking adalah proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna,
menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi
strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal
pemahaman kita. Pada saat yang sama, Design Thinking menyediakan pendekatan
berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah. Ini adalah cara berpikir dan bekerja serta
kumpulan metode langsung.

Design Thinking berputar di sekitar minat yang mendalam dalam mengembangkan


pemahaman dari orang-orang yang menjadi tujuan perancangan produk atau layanan. Hal
ini membantu kita mengamati dan mengembangkan empati dengan target pengguna.
Design Thinking membantu kita dalam proses bertanya: mempertanyakan masalah,
mempertanyakan asumsi, dan mempertanyakan keterkaitannya.
Design Thinking sangat berguna dalam mengatasi masalah-masalah yang tidak jelas atau
tidak dikenal, dengan melakukan reframing masalah dengan cara-cara yang berpusat pada
manusia, menciptakan banyak ide dalam brainstorming, dan mengadopsi pendekatan
langsung dalam pembuatan prototype dan testing. Design Thinking juga melibatkan
eksperimen yang sedang berjalan: membuat sketsa, membuat prototype, testing, dan
mencoba berbagai konsep dan ide

Contohnya adalah aplikasi mobile learning

2. Uraikan tentang tahapan-tahapan design thinking sertakan bagannya

1. Emphatize

Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin
dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya
yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan
bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi
mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan
dengan lancar.

2. Define

Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis
untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat
membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan
masalah.

3. Ideate

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna
penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan
ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah
penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk
memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari
masalah-masalah yang nantinya terjadi.

4. Prototype

Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur
khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke
beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype
ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.

5. Test
Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya
akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.

Nah, pada kelima tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap
yang memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak menghasilkan
penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.

3. Apa yang anda ketahui terkait dengan problem solving , berikan contohnya!.

Problem Solving adalah aktivitas mendefinisikan masalah, menentukan penyebab


masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi dan
mengimplementasikan solusi tersebut. Ada langkah-langkah lebih rinci untuk setiap proses
problem solving ini.

Contohnya proses mendefinisikan masalah, seseorang harus bisa membedakan terlebih


dahulu mana gejala dan mana masalah sebenarnya. Kemudian mengumpulkan fakta-fakta
dan seterusnya hingga menemukan akar masalah yang sebenarnya.

Contoh:
Dari dalam ruangan tercium bau tidak sedap. Tapi Anda tidak tahu dari mana sumber bau itu.
Selain mencari tahu dengan indra penciuman Anda sendiri, juga cari tahu, siapa saja yang
menggunakan ruangan tersebut hari ini kemudian lakukan wawancara sipa saja yang
menggunakan ruangan pagi itu, karena malam sebelumnya tidak ada masalah dengan ruangan
tsb.

4. Jelaskan proses kerja tentang prototype berdasarkan tahapan-tahapannya.

1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada
penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).

3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai
dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak,
maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum
digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur
dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan .
Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

5. Terkait soal no.4 buatlah contoh prototype dalam kehidupan sehari-hari

Contoh dari prototype yang saya jelaskan adalah google glass prototype yang merupakan
adalah komputer bisa pakai yang sedang dikembangkan oleh Google melalui proyek riset
dan pengembangan Project Glass. Perangkat ini menampilkan informasi dalam format
bergaya telepon pintar, yang bisa terhubung ke Internet melalui perintah suara bahasa
alami.

Saat ini, kacamata yang diproduksi tidak memiliki lensa terpasang, tetapi Google sedang
mempertimbangkan kemitraan dengan produsen kacamata seperti Ray-Ban atau Warby
Parker, serta dengan para pengecer, agar konsumen bisa mencoba perangkat sebelum
membelinya.Explorer Edition tidak bisa digunakan oleh orang-orang yang memakai
kacamata resep, tetapi Google telah mengonfirmasi bahwa mereka akan berupaya agar
Glass bisa beroperasi dengan lensa yang sesuai dengan resep pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai