Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

R DENGAN FOKUS
INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE UNTUK MENGURANGI
NYERI KEPALA PADA HIPERTENSI DI DESA PENGKOL
KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN

Oleh
Nikkla Takhani1), Wahyu Riniasih2)
1) Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas An Nuur, email: takhanikk@gmail.com
2) Staf Pengajar Universitas An Nuur, email: wahyuannuur83@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang; WHO (2015), angka kasus hipertensi di dunia mencapai sekitar
1,13 miliar orang yang akan terus meningkat pada tahun 2025 menjadi 1,5 miliar
orang. Diestimasikan sebanyak 63.309.620 orang dengan usia >18 tahun di
Indonesia mengalami hipertensi (Istyawati et al., 2020).
Tujuan; Memberikan asuhan keperawatan keluarga pada Tn.R dengan fokus
intevensi Slow Stroke Back Massage untuk mengurangi nyeri kepala pada klien
dengan hipertensi di Desa Pengkol Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
Metodologi; Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yaitu studi kasus. Subjek
penelitian yaitu keluarga Tn.R, dan khususnya Tn.R yang mengalami hipertensi.
Hasil; Peneliti mengidentifikasi bahwa setelah melakukan terapi Slow Stroke
Back Massage selama ± 10 menit maka nyeri kepala Tn.R mengalami penurunan
1 skala dan tekanan darah sistolik mengalami penurunan ± 23 mmHg dan tekanan
darah diastolik mengalami penurunan ± 13 mmHg.
Kesimpulan; Adanya efektivitas terapi SSBM untuk menurunkan nyeri kepala
dan tekanan darah pada Tn.R.

Kata Kunci; Hipertensi, Nyeri Kepala, Slow Stroke Back Massage


Daftar Pustaka; 41 (2015-2021)

1
FAMILY NURSING CARE IN MR. R WITH FOCUS INTERVENTION
SLOW STROKE BACK MASSAGE TO REDUCE HYPERTENSION HEADACHE
IN PENGKOL VILLAGE PENAWANGAN DISTRICT, GROBOGAN REGENCY

By
Nikkla Takhani1), Wahyu Riniasih2)
1) DIII Nursing Student at An Nuur University, email: takhanikk@gmail.com
2) An Nuur University Teaching Staff, email: Wahyuannuur83@gmail.com

ABSTRACT

Background; WHO (2015), the number cases of hypertension in the world


reaches around 1.13 billion people which will continue to increase in 2025 to 1.5
billion people. It is estimated that 63,309,620 people aged >18 years in Indonesia
have hypertension (Istyawati et al., 2020).
Purpose; Provide family nursing care to Mr. R with a focus on Slow Stroke Back
Massage intervention to reduce headaches in clients with hypertension in Pengkol
Village, Penawangan District, Grobogan Regency.
Methodology;The type of research used is qualitative with a descriptive
approach. The design used in the research is a case study. The research subjects
were Mr. R's family, and especially Mr. R who had hypertension.
Results; The researcher identified that after performing Slow Stroke Back
Massage therapy for ± 10 minutes, Mr. R's headache decreased by 1 scale and
systolic blood pressure decreased ± 23 mmHg and diastolic blood pressure
decreased ± 13 mmHg.
Conclusion; The effectiveness of SSBM therapy to reduce headache and blood
pressure in Mr. R.

Keywords; Hypertension, Headache, Slow Stroke Back Massage


References; 41 (2015-2021)

2
PENDAHULUAN inhibitor, Dieuretik, Vasodilator.
Hipertensi adalah kondisi Sedangkan non farmakologi
tekanan darah sistolik lebih dari 140 diantaranya dengan mengubah gaya
mmHg dan tekanan darah diastolik hidup berupa mempertahankan berat
lebih dari 90 mmHg ditandai badan ideal, makan K dan Ca yang
keluhan utama berupa nyeri kepala cukup dari diet, mengurangi asupan
bagian belakang (Sumadi et al., natrium, kafein dan alkohol,
2020). mengurangi berat badan dan
Data WHO tahun 2015, di membatasi asupan garam,
dunia angka kasus hipertensi menghindari merokok, penurunan
mencapai sekitar 1,13 miliar orang stress, meningkatkan aktivitas fisik,
yang akan terus meningkat pada dan terapi komplementer
tahun 2025 menjadi 1,5 miliar (Bertolomius & Yasir Haskas, 2018;
orang. Diestimasikan sebanyak Perdana, 2019; Sukardin et al.,
63.309.620 orang dengan usia >18 2018).
tahun di Indonesia mengalami Slow Stroke Back Massage
hipertensi (Istyawati et al., 2020).. adalah salah satu terapi
Hipertensi dapat memicu dan komplementer berupa gerakan
meningkatkan resiko serangan sentuhan dan penekanan perlahan
jantung, stroke dan gagal ginjal pada kulit area punggung (Pratiwi et
sehingga disebut sebagai the silent al., 2019). Slow stroke back
killer/penyakit pembunuh diam- massage menimbulkan rasa nyaman,
diam (Sukardin et al., 2018). rileks dan menghilangkan
Penatalaksanaa hipertensi ketegangan kemudian memicu
terbagi menjadi 2 cara yaitu keluarnya endorphin yang
farmakologi dan non farmakologi menghentikan transmisi stimulus
(Bertolomius & Yasir Haskas, 2018; nyeri (Sumadi et al., 2020). Slow
Sukardin et al., 2018). Farmakologis stroke back massage memberikan
dengan obat diantaranya yaitu ACE efek relaksasi pada otot, tendon, dan
inhibitor, Beta-bloker, Calcium ligament sehinga meningkatkan
Chanel Bloker, Direct renin aktivitas saraf parasimpatis

3
mengakibatkan vasodilatasi vena keluhan hipertensi di Puskesmas
dan arteri di seluruh sistem sirkulasi Penawangan 1 (Puskesmas
perifer, berkurangnya frekuensi Penawangan 1, 2021), dan hasil
denyut dan kekuatan kontraksi wawancara dengan Tn. R bahwa
jantung sehingga terjadi penurunan belum ada terapi komplementer
tahanan perifer yang mengakibatkan yang diterapkan dalam penanganan
penurunan tekanan darah (Pratiwi et nyeri hipertensi menjadi alasan
al., 2019) ketertarikan Penulis melakukan
Menurut penelitian Istyawati et Asuhan Keperawatan Keluarga
al (2020) yang berjudul Efektivitas dengan Fokus Intervensi Slow
Slow Stroke Back Massage (SSBM) Stroke Back Massage dengan
terdapat penurunan skala nyeri harapan sebagai penatalaksanaan
kepala pasien hipertensi di Rumah nonfarmakologis untuk nyeri kepala
Sakit Mitra Siaga Tegal sebesar 1 pasien hipertensi.
skala setelah dilakuan terapi SSBM.
Penelitian Bertolomius & Yasir METODOLOGI
Haskas (2018) yang berjudul Jenis penelitian yang digunakan
Pengaruh pijat punggung terhadap peneliti yaitu kualitatif dengan
penurunan tekanan darah pada pendekatan deskriptif. Penelitian
lansia penderita hipertensi di Panti kualitatif merupakan penelitian yang
Tresna Werda (PSTW) Gau Mabaji menitik beratkan kegiatan dengan
Kabupaten Goa yaitu terhadap penguraian (describing) dan
penurunan TD sistolik dan diastolik pemahaman (understandin) tidak
sebelum dan sesudah ±20 mmHg. hanya dari sudut pandang peneliti
Tingginya kasus yaitu 36.568 tetapi lebih penting lagi pemahaman
orang mendapatkan pelayanan gejala dan fakta berdasarkan sudut
kesehatan dengan keluhan hipertensi pandang subjek yang diteliti.
di Grobogan (Dinas Kesehatan Penelitian deskriptif merupakan
Kabupaten Grobogan, 2021), penelitian yang memberikan gejala-
tercatat 1.352 orang mendapatkan gejala, fakta-fakta atau kejadian-
pelayanan kesehatan dengan

4
kejadia secara sistematis dan akurat 3 TD 160/110 Nyeri skala 3
mmHg TD 130/90
(Hardani, 2020). Nyeri skala mmHg
Rancangan yang digunakan 4
TD 160/100
dalam penelitian yaitu studi kasus. mmHg
Studi kasus merupakan studi dengan Tn. R mengatakan nyeri di
cara meneliti satu permasalahan kepala bagian belakang berkurang
melalui unit kasus yang terdiri atas dan kaku pundak hingga leher tidak
unit tungal (satu orang/ sekelompok ada setelah dilakukan terapi. Tn.R
penduduk) (Kurniawati, 2020). tampak nyaman saat dan setelah
Subjek penelitian ini yaitu dilakukan terapi SSBM. Kemudian
keluarga Tn R, dan khususnya Tn.R Tn.R mengatakan nyaman untuk
yang mengalami hipertensi. tidur setelah dipijat.
Penelitian dilaksanakan pada
bulan Juni 2021 di Desa Pengkol PEMBAHASAN
Kecamatan Penawangan Kabupaten Nyeri akut merupakan
Grobogan. pengalaman sensorik atau emosional
Instrumen yaitu format yang berkaitan dengan kerusakan
pengkajian, spygnomanometer, jaringan aktual atau fungsional,
stetoskop, dan minyak urut dengan onset mendadak atau lambat
(Cahyani, 2020). Metode dan berintensitas ringan hingga
pengambilan data yaitu wawancara, berat yang berlangsung kurang dari
obsevasi, studi dokumen atau teks 3 bulan (PPNI, 2017).
(Hardani, 2020). Adanya nyeri menjadi tanda
gejala awal yang perlu segera
HASIL ditangani agar tidak menjadi
Tabel Sebelum & Sesudah SSBM
kesakitan lebih lanjut atau
Har Sebelum Sesudah
i menimbulkan tanda gejala lain
1 Nyeri skala Nyeri skala 5 berupa lemas/kelelahan, sesak nafas,
6 TD150/100
TD 170/110 mmHg mual-muntah, gelisah, bahkan
2 mmHg Nyeri skala 4
menyebabkan menurunnya
Nyeri skala TD 140/90
5 mmHg kesadaran. Argumen Peneliti

5
diperkuat dengan pernyataan bahwa berkurang/menghilang. Kemudian
nyeri dapat menimbulkan respon, menimbulkan vasodilatasi pembuluh
fisik, perilaku dan respon psikologi. darah sehingga peredaran darah
Bila nyeri tidak segera ditangani menjadi lancar dan menyebabkan
akan berpengaruh pada takikardia, penurunan tekanan darah. Selain itu
pupil melebar, diaphoresis, dan memicu keluarnya endorphin
sekresi adrenal medulla sehingga sehinga transmisi stimulus nyeri
menimbulkan stress (Sumadi et al., berhenti.
2020). Implementasi SSBM Hari ke-1
Peneliti mengukur TD dan Minggu, 27 Juni 2021; sebelum
melakukan pengkajian nyeri SSBM Peneliti mengukur TD yang
sebelum dan setelah terapi SSBM didapatkan 170/110 mmHg,
dilakukan. Hal ini sebagai cara kemudian melakukan pengkajian
mengobservasi atau mengevaluasi nyeri didapatkan Tn.R mengatakan
kedaan klien, sehingga mengetahui nyeri kepala cekot-cekot bagian
adakah efektivitas dalam belakang dengan skala 6 disertai
menurunkan atau menghilangkan kaku pundak hingga leher secara
keluhan nyeri kepala. hilang timbul serta tampak sesekali
Peneliti mengimplementasikan memegangi kepala dan meringis
terapi Slow Stroke Back Massage kesakitan Setelah SSBM Peneliti
atau pijat punggung perlahan pada mengukur TD yang didapatkan
Tn. R selama ±10 menit dengan 150/100 mmHg dan mengevaluasi
usapan ±12 kali permenit diberikan nyeri didapatkan Tn.R mengatakan
1 kali sehari selama 3 hari berturut- nyeri kepala bagian belakang
turut. berkurang menjadi skala 5 dan kaku
Melalui enam tehnik pijat pundak hingga leher tidak ada
punggung perlahan memberikan setelah dilakukan terapi, serta Tn.R
rasa nyaman dan relaksasi tubuh tampak nyaman saat dan setelah
dengan mengendurkan ketegangan dilakukan terapi SSBM.
otot, kekakuan pada pundak hingga Implementasi SSBM Hari ke-2
leher yang dialami Tn.R akan

6
Senin, 28 Juni 2021; sebelum kesakitan Setelah SSBM Peneliti
SSBM Peneliti mengukur TD yang mengukur TD yang didapatkan
didapatkan 160/110 mmHg, 130/90 mmHg dan mengevaluasi
kemudian melakukan pengkajian nyeri didapatkan Tn.R mengatakan
nyeri didapatkan Tn.R mengatakan nyeri kepala bagian belakang
nyeri kepala cekot-cekot bagian berkurang menjadi skala 3 dan kaku
belakang dengan skala 5 disertai pundak hingga leher tidak ada
kaku pundak hingga leher secara setelah dilakukan terapi, serta Tn.R
hilang timbul serta tampak sesekali tampak nyaman saat dan setelah
memegangi kepala dan meringis dilakukan terapi SSBM.
kesakitan Setelah SSBM Peneliti Peneliti menyarankan Tn.R
mengukur TD yang didapatkan istirahat dan tiduran setelah
140/90 mmHg dan mengevaluasi dilakukan terapi. Hal ini dilakukan
nyeri didapatkan Tn.R mengatakan untuk memaksimalkan relaksasi
nyeri kepala bagian belakang tubuh. Didapatkan data Tn.R
berkurang menjadi skala 4 dan kaku mengatakan nyaman untuk tidur
pundak hingga leher tidak ada setelah dipijat.
setelah dilakukan terapi, serta Tn.R Terapi SSBM selama ±10 menit
tampak nyaman saat dan setelah pada Tn.R yang diberikan 1 kali
dilakukan terapi SSBM. sehari selama 3 hari berturut-turut
Implementasi SSBM Hari ke-3 menunjukan penurunan skala nyeri
Selasa, 29 Juni 2021; sebelum sebesar 1 skala, dan tekanan darah
SSBM Peneliti mengukur TD yang sistolik menurun ± 23 mmHg dan
didapatkan 160/100 mmHg, tekanan darah diastolik menurun ±
kemudian melakukan pengkajian 13 mmHg (Sumadi et al., 2020).
nyeri didapatkan Tn.R mengatakan Terapi SSBM terbukti dapat
nyeri kepala cekot-cekot bagian menurunkan skala nyeri kepala
belakang dengan skala 4 disertai hipertensi berupa hasil yang
kaku pundak hingga leher secara diperoleh sejalan dengan penelitian
hilang timbul serta tampak sesekali Istyawati et al (2020) yang berjudul
memegangi kepala dan meringis Efektivitas Slow Stroke Back

7
Massage (SSBM) terdapat Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Panti
penurunan skala nyeri kepala pasien
Tresna Werdha (Pstw) Gau
hipertensi di Rumah Sakit Mitra Mabaji Kabupaten Goa. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosa,
Siaga Tegal sebesar 1 skala setelah
13(1), 61–65.
dilakuan terapi SSBM. SSBM juga Cahyani, L. S. (2020). Asuhan
Keperawatan Keluarga Tn. S
terbukti dapat menurunkan tekanan
Khususnya Ny. S dengan Fokus
darah pada Tn.R. Namun, dengan Intervensi Pemberian Jus
Mentimun Pada Pasien
sedikit perbedaan hasil dengan
Hipertensi di Desa
Penelitian Bertolomius & Yasir Genengadal Kecamatan Toroh
Kabupaten Grobogan.
Haskas (2018) yang berjudul
Universitas An Nuur
Pengaruh pijat punggung terhadap Purwodadi.
Dinas Kesehatan Kabupaten
penurunan tekanan darah pada
Grobogan. (2021). Pengguna
lansia penderita hipertensi di Panti Pelayanan Kesehatan Dengan
Keluhan Hipertensi Di
Tresna Werda (PSTW) Gau Mabaji
Grobogan Tahun 2020.
Kabupaten Goa yaitu terhadap Hardani. (2020). Metode penelitian
Kualitatif & Kuantitatif (H.
penurunan TD sistolik dan diastolik
Abadi (ed.)). CV. Pustaka Ilmu
sebelum dan sesudah ±20 mmHg. Group Yogyakarta.
Istyawati, P., Prastiani, D. B., &
Rakhman, A. (2020).
KESIMPULAN Efektifitas Slow Stroke Back
Massage (Ssbm) Dalam
Terapi SSBM selama ± 10
Menurunkan Skala Nyeri
menit pada Tn.R memiliki Kepala Pasien Hipertensi Di
Rumah Sakit Mitra Siaga
efektivitas dalam menurunkan skala
Tegal. Coping: Community of
nyeri sebesar 1 skala, menurunkan Publishing in Nursing, 8(2),
207.
tekanan darah sistolik ± 23 mmHg
https://doi.org/10.24843/coping
dan menurunkan tekanan darah .2020.v08.i02.p14
Kurniawati. (2020). Asuhan
diastolik ± 13 mmHg (Sumadi et al.,
Keperawatan Keluarga Tn. R
2020). dengan Fokus Intervensi
Kompres Jahe Merah Untuk
Mengurangi Rasa Nyeri pada
DAFTAR PUSTAKA Asam Urat di Desa
Genengadal Kecamatan Toroh
Bertolomius, & Yasir Haskas.
Kabupaten Grobogan.
(2018). Pengaruh Massage
Universitas An Nuur
Punggung Terhadap Penurunan

8
Purwodadi. Patients For Hypertension
Perdana, I. P. Y. (2019). Asuhan Patients. Indonesian Journal
Keperawatan Keluarga On Medical Science, 7(1), 32–
Khususnya Ny. M dengan 38.
Hipertensi yang Befokus pada
Pemberian Jus Seledri (Apium
Graviolens L) di Desa Wedoro
Kabupaten Grobogan.
Universitas An Nuur
Purwodadi.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator
Diagnostik. DPP PPNI.
Pratiwi, N. K. D. A., Citra, S.,
Dwiatmojo, N. F., & Fithriana,
D. (2019). Pengaruh Terapi
SSBM Terhadap Perubahan TD
Pada Lansia Dengan Hipertensi
Di BSLU Mandalika NTB.
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 5(2), 7–13.
Puskesmas Penawangan 1. (2021).
Capaian Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Penawangan 1
Tahun 2020.
Sukardin, Sumartyawati, N. M.,
Santosa, I. M. E., & Rahman,
F. (2018). Pengaruh Pemberian
Masase Punggung Dan
Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi
Di Balai Sosial Lanjut Usia
(Bslu) Mandalika Provinsi Ntb.
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 4(2), 57–65.
Sumadi, A. R., Sarifah, S., &
Widyastuti, Y. (2020).
Pemanfaatan Teknik Relaksasi
Massase Punggung Dalam
Penurunan Nyeri Pada Asuhan
Keperawatan Pasien Hipertensi
Utilization Of Back Massase
Relaxation Technique In
Reduction Of Pain In Nursing

Anda mungkin juga menyukai