Anda di halaman 1dari 9

1.

Perbandingan antara Assesment dan Evaluation

Assesment Evalution
Definisi proses Kegiatan identifikasi untuk
mengumpulkan melihat apakah suatu
informasi dan program yang telah
membuat keputusan direncanakan telah tercapai
berdasarkan atau belum, berharga atau
informasi itu
tidak, dan dapat pula untuk
melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya.
Penekanan Proses Kegiatan/ hasil belajar
Tujuan Mendapatkan Pemberian nilai hasil belajar
penilaian tentang yang diperoleh melalui
hasil belajar (umpan assesmen
balik untuk
perbaikan)
/keberpihakan Kepentingan siswa evaluator
karakteristik Lebih sempit Lebih luas secara makro
Kompetensi lulusan Perencanaan , isi, subtansi
dan Perbaikan siswa sampai proses pembelajaran,
kompetensi lulusan, biaya,
tenaga, sapras dll
2. Seleksi dan diagnosis harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran PAI

Peranan pengukuran, tes, assessment dan pengevalusi sangat berperan dalam


seleksi dan diagnosis proses pembelajaran PAI. Kegiatan diagnosis sebagai salah
satu proses pengamatan dari proses pembelajaran pendidikan agama tidak
hanya dilihat dari hasil belajar yang berupa tes saja akan tetapi diagnosis
pembelajaran PAI dilakukan dalam proses pengamatan kegiatan sehari-hari
mengingat pendidikan agama islam tidak hanya mengarahkan pada aspek
kognitif saja akan tetapi semua aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik
semua jelas terlihat. Aspek kognitif bisa terukur lewat tes, sedangkan afektif
adalah perilaku dalam keseharian apakah sudah terlihat akhlak dan perilaku
yang telah sesuai dengan Al Quran dan Hadist. Setidaknya peserta didik
bertingkah laku sopan sesuai dengan norma yang ada.

Proses seleksipun tidak hanya pada akhir evaluasi pembelajarn akan tetapi dari
permulaan seperti asessmen yang dilakukan baik tes maupun non tes jelas
terlihat sehingga ketika evaluasi pembelajaran berakhir seorang guru PAI sudah
mempunyai catatan-catatan tentang peserta didik. Contohnya dalam kegiatan
keseharian seorang peserta didik bisa dilihat dari bagaimana ibadah sholatnya
(apabila bisa dilihat di sekolah/madrasah/pondok pesantren) kemudian tingkah
laku, cara berbicara, bersikap dan sebagainya. Sehingga tidak hanya dilihat dari
hafalan atau pengetahuan agama saja. Sehingga kesimpulannya seorang guru
mulai awal harus mendiagnosis perilaku peserta didik sehingga proses seleksi di
akhir pembelajaran sudah merupakan mendapatkan catatan-catatan tidak
hanya secara tes atau asessmen akan tetapi bisa non tes dan observasi.
3. Masalah Evaluasi pembelajran PAI di sekolah kaitannya dengan bentuk dan
jenis evaluasi dan solusinya.

Masalah yang sering dialami yang berkaitan dengan evaluasi adalah


beberapa kelemahan. Kelemahan utama pengukuran hasil belajar siswa di
lembaga pendidikan pada umumnya bukan terletak pada bentuk dan tipe
soal yang digunakan, tetapi terletak pada bentuk dan kemampuan guru
untuk mengkonstruksi butir soal dengan baik. Di samping itu, tes sering
dianggap bukan sebagai alat ukur melainkan sebagai alat dalam proses
pendidikan. Padahal, fungsi utama tes hasil belajar adalah mengukur
keberhasilan belajar seorang siswa ataupun sekelompok siswa, bukannya
proses pendidikan itu sendiri. Terdapat dua jenis tes yang paling sering
digunakan, yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes objektif sendiri memiliki
beberapa tipe, antara lain: tipe salah benar, tipe menjodohkan, dan tipe
pilihan ganda. Masing-masing memiliki keunggulan maupun keterbatasan.

Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang harus dicermati terkait
dengan pembuatan masing-masing tipe soal.

1) Guru harus memahami kemampuan dan karakteristik peserta didiknya


2) Guru harus memahami kaidah-kaidah pembuatan butir soal , kalau
memang sekiranya kesulitan dalam pembuatan evluasi baik tes soal atau
perbuatan bisa dengan melihat atau melihat soal-soal yang sudah jadi
akan tetapi harus dipikirkan kevalidan dan reliabilitas soal.
3) Dengan uraian yang sudah disampaikan sebelumnya, diharapkan dapat
menambah atau setidaknya menyegarkan ingatan kita kembali tentang
bagaimana menulis atau mengembangkan soal objektif yang baik.
4. Perbandingan antara Tes obyektif dan tes subyektif

Tes obyektif Tes subyektif


Butir soal mengandung tes yang dilakukan
kemungkinan jawaban dengan ukuran-
yang harus dipilih atau ukuran berdasarkan
dikerjakan oleh peserta kategori
tes.
bentuk a. Tes pilihan ganda a. Uraian
b. Menjodohkan b. Jawaban
c. Benar salah singkat
c. Isian
penilaian Nilainya / point penilaian Nilainya masih
jelas dan terukur dilihat dari beberapa
factor oleh penilai

Untuk tes obyektif dan subyektif sudah sering digunakan dalam evaluasi

pembelajaran pendidikan agama islam. Sedangkan beberapa non tes yang bias

digunakan dalam evaluasi pembelajaran adalah

1. Tes lisan : membaca surat pendek, hafalan surat

2. Tes perbuatan : demonstrasi, praktek sholat, praktek berwudhu

3. Portofolio : membuat kliping tentang peristiwa-peristiwa di Koran atau

majalan yang menunjukkan sifat-sifat Allah dan sebagainya.


5. Contoh Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dalam materi PAI

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Pelajaran : PAI Kelas : 3


Semester : 1

Daya
Komplek-
No Kompetensi Dasar Siswa Dukung KKM
sitas
Sarpras
Aqidah akhlak 70
1. Mengenal Allah melalui
1 kalimat thoyyibah
( Ta’awudz ) 80 75 80 78
2. Mengenal Allah melalui sifat
Allah yang terkandung
dalam asmaul husnah ( Al
bathin.Al waly , Al mujib
dan Al wahhab ) 70 70 70 70
2. Mengenal makhluk ghaib
2
selain malaikat (jin dan setan ) 70 70 70 70
3. membiasakan sikap rukun
dan tolong menolong 70 70 70 70
4.Membiasakan berakhlak baik
terhadap saudara dalam
kehidupan sehari- hari 70 70 70 70
menghindari sifat khianat, iri,
3. dan dengki melalui kisah nabi
yusuf 70 70 70 70

Al-qur’an 70
1. membaca surah Al qori’ah
1. dan At tin secara fasih dan
benar 75 70 80 75
2. Menghafalkan surah Al
qori’ah dan At tin secara fasih
dan benar 70 70 70 70
1. Mengarikan surah Al fatihah
2.
dan surah Al ikhlas 70 70 70 70
2. menerapkan kandungan
surah Al fatihah dan Al ikhlas 70 70 70 70
1.Mengenal bacaan Mad
3. Thobi’I Mad wajib muttasil dan 65 65 65 65
Mad jaiz munfasil
2. menerapkan bacaan Mad
Thobi’I Mad wajib muttasil dan 65 65 65 65
Mad jaiz munfasil
1. Menghafalkan hadis tentang
4.
persaudaraan 70 70 70 70
2. menerapkan perilaku sesuai
dengan hadis persaudaraan 70 70 70 70

Fiqih 70
1. Menjelasakn ketentuan puasa
1 70
ramadhan 70 70 70
2. menyebutkan hikmah puasa
ramadhan 70 70 70 70
1. menjelaskan ketentuan shalat
2
tarawih 70 70 70 70
2. menjelaskan ketentuan shalat
witir 70 70 70 70
3. menjelasakn keutamaan –
keutamaan yang ada di bulan
ramadhan 70 70 70 70
SKI 65
1.Menceritakan kejadian luar
1 biasa yang mengiringi lahirnya
nabi muhammad 65 65 65 65
2. menceritakan sejarah
kelahiran dan silsilah nabi
Muhammad 65 65 65 65
3. Mengambil ibrah dari
kenabian dan kerasulan nabi
muhammad 65 65 65 65
1. Mendeskripsikan peristiwa
2.
kerasulan nabi muhammad 65 65 65 65
2. mengambil ibrah peristiwa
kerasulan nabi Muhammad 65 65 65 65
Bahasa Arab
1.

Kompleksitas : Siswa : Daya dukung :


Sukar: 50 – 60 Tinggi : 71 – 100 Tinggi : 81 - 100
Sedang : 61 – 80 Sedang: 61 – 70 Sedang : 61 - 80
Mudah : 81 – 100 Rendah : 51 – 60 Rendah : 50 – 60
6. Contoh penentuan butir soal PAI dalam 1 semester

Materi Aqidah Akhlak dalam satu semester

1 1. Mengenal Allah melalui kalimat thoyyibah ( Ta’awudz )


2. Mengenal Allah melalui sifat Allah yang terkandung dalam
asmaul husnah ( Al bathin.Al waly , Al mujib dan Al wahhab )
2 2. Mengenal makhluk ghaib selain malaikat (jin dan setan )
3. membiasakan sikap rukun dan tolong menolong
4.Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam kehidupan
sehari- hari
3. menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melalui kisah nabi yusuf
Penentuan butir soal bisa dilakukan dengan 3 jenis butir soal yaitu:

1. Pilihan ganda sebanyak 15 soal


2. Menjodohkan sebanyak 10 soal
3. Isian /essay sebanyak 5 soal

Contoh soal pilihan ganda

Pilihlah jawaban soal yang kamu anggap benar!

1. Alhamdulillah mengandung arti


a. Segala puji bagi Allah c. segala kasih sayang bagi Allah
b. Allah tempat berlindung
2. Manakah yang bukan makhluk ghaib
a. Malaikat c. manusia
b. jin

Contoh pilihan ganda

Cocokanlah butir soal di sebelah kanan dengan jawaban di samping yang sudah
disediakan.

1. Bekerja bersama-sama…. a. Menolong


2. Apabila ada teman yang sakit maka aku akan.. b. Gotong royong
3. Jika ada teman yang bertengkar maka kita harus… c. Melerai
4. Setiap pergi dari rumah jangan lupa…. d. Iri dengki
5. …….. sifat yang harus dibuag e. Mengucapkan
salam

Isilah dengan jawaban singkat dan benar

1. Apakah arti Asmaul Husna dari Al Wahhab….


2. Makhluk gaib apakah yang terbuat dari api…
3. Terhadap saudara kita harus ……..
7. Validitas dan Reliabilitas dalam evaluasi pembelajaran PAI

Validitas dan reliabilitas butir soal khususnya pada evaluasi pembelajaran PAI
dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:

1. Pembuatan soal yang baik


2. Perintah soal menggunakan bahasa yang baik , benar dan jelas dimengerti
oleh peserta didik
3. Pembuatan soal tidak membingungkan
4. Pembuatan soal sesuai dengan kaidan pembuatan soal

Validitas dan reliabilitas bisa dilihat melalui tes validitas dan reliabilitas statistic
akan tetapi karena banyak guru yang tidak menguasai statistic penilaian valid
atau reliabel tidaknya dalam evaluasi pembelajaran PAI bisa dilakukan dengan
(judgment expert) yaitu melibatkan tim ahli. Contohnya dalam pembelajaran
PAI

- Untuk mengevaluasi apakah praktek ibadah sholat seorang peserta didik


sudah benar maka evaluasi yang dilakukan tidak perlu dengan validitas dan
reliabilitas statistic akan tetapi cukup guru yang benar-benar sudah paham
dan ahli dalam ibadah sholat seperti gerakan, bacaan dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan praktek ibadah sholat.
- Seandainya praktek hafalan Quran sedangkan guru tersebut belum
menguasai maka validitas dan reliabilitas bisa dilakukan oleh seorang Hafidz
yang sudah diakui kompetensinya sehingga pengukuran valid tidaknya
evaluasi pembelajaran dalam pendidikan agama islam bisa dilakukan dengan
lebih fleksibel .
8. Perbandingan jenis penilaian

PAN PAP
Bentuk Memerlukan intepretasi Sudah terstruktur dan
dan berbagai kemungkinan terukur
Jenis tes Kebanyakan menggunakan Menggunakan tes yang
yang tes-tes subyektif dan non sudah pasti
digunakan tes - Tes objektif

Contoh PAN :

1 . Pembuatan kliping agama patokan penilaian dengan menggunakan PAN

a. Kerjasama
b. Kesesuaian materi
c. Ketepatan waktu mengumpulkan
d. Hasil akhir

Di sini seorang guru akan terlihat bahwa penilaian

Anda mungkin juga menyukai