NOTAR : 2102287
PENGERTIAN BAHASA
Berikut beberapa pengertian bahasa dari para ahli:
Plato Bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama
benda) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus
udara lewat mulut.
Ferdinand De Saussure Bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda
dari kelompok yang lain.
Bill Adams Definisi bahasa adalah suatu sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subyektif.
Wahyu Wibowo Dalam bukunya Otonomi Bahasa 7 Strategi Tulis Pragmatik Bagi
Praktisi Bisnis dan Mahasiswa (2001), bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi yang bersifat arbitrer dan konvensional.
FUNGSI BAHASA
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat berinteraksi dengan manusia, alat untuk berfikir,
serta menyalurkan arti kepercayaan di masyarakat.
MANFAAT BAHASA
Sejalan dengan pengertiannya, bahasa memiliki manfaat yang didapat oleh manusia.
Di antaranya:
Bahasa resmi suatu negara Beberapa negara memiliki banyak bahasa daerah, salah
satunya Indonesia. Hal ini karena suku di Indonesia beragam. Sehingga bahasa resmi
dibutuhkan untuk mempersatukan masyarakat dari berbagai suku, yaitu Bahasa
Indonesia.
Alat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Untuk mengembangkan
kebudayaan yang ada di sebuah negara, dibutuhkan bahasa. Sehingga komunikasi
antar individu maupun kelompok bisa tercapai dengan maksimal.
Pengantar dunia pendidikan Dengan bahasa maupun bahasa resmi maka banyak
manusia yang mengerti dan paham. Khususnya menyangkut dunia pendidikan. Dengan
penyampaian menggunakan bahasa yang mudah dimengerti maka ilmu pendidikan bisa
diterima dengan baik.
SEJARAH BAHASA INDONESIA
Suku-suku di Indonesia memiliki bahasa masing-masing yang khas. Ketika berbagai
suku tersebut saling berinteraksi sebagai warga negara Indonesia, bahasa Indonesia digunakan
sebagai sarana berkomunikasi. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh
warga negara Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah
Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan
bangsa Indonesia.
Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Nah, Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36
disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Lalu dari mana Bahasa Indonesia berasal? Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia
II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa berdasarkan sejarah, bahasa
Indonesia mempunyai akar dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang
dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa penghubung bukan hanya di
Kepulauan Nusantara, melainkan hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal itu dibuktikan
dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang
Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat),
dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).
Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak
hanya dipakai pada zaman Sriwijaya. Di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti
berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga
menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai
bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha.
Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan sebagai
bahasa perdagangan baik pedagang antar suku di Nusantara maupun para pedagang yang
datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar
agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang
bernama Koen-louen. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan di Kepulauan
Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh,
Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra pada abad ke-16 dan abad ke-17 seperti
Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan
Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama
Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan
antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di
mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh
keberadaannya.