Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN SCREENING ANTIBODI

DONOR DI UDD PMI KOTA SEMARANG PERIODE MARET-


APRIL TAHUN 2020

DESCRIPTION OF THE RESULTS OF ANTIBODY SCREENING IN


DONORS AT UDD PMI SEMARANG CITY PERIOD MARCH-APRIL
2020
Julia Setyati1, Yuli Arinta Dewi,S.P.,M.Si2, dan Sinta Yekti Prasetyo3
1)
Dosen Teknologi Bank Darah Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50276
2)
Dosen Teknologi Bank Darah Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec. Tembalang,
Kota Semarang, Indonesia 50276
3)
Mahasiswa Teknologi Bank Darah Polbitrada, Jl. Sambiroto Raya No.64-D, Sambiroto, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50276
Alamat korespondensi: yuliarintadewi@polbitrada.

Abstrak

Pelayanan transfusi darah adalah untuk menyediakan darah yang seaman mungkin untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Untuk memastikan darah yang aman sebelum diberikan kepada pasien setiap darah donor
harus melalui proses screening antibodi donor untuk mendeteksi adanya antibodi irregular. Terbentuknya
antibodi irregular dapat menyebabkan reaksi transfusi dan mengakibatkan kesulitan pada uji silang serasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan screening antibodi donor di UDD PMI
Kota Semarang periode Maret-April 2020. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan mengambil
data hasil pemeriksaan screening antibodi donor sebanyak 386 sampel darah donor menggunakan rumus
Slovin. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data diolah dan disajikan
secara deskriptif dalam bentuk diagram dan tabel. Berdasarkan 386 sampel darah donor pada pemeriksaan
screening antibodi donor terdapat 1 sampel darah donor golongan darah B dengan hasil screening antibodi
positif dan 385 sampel darah donor dengan hasil screening antibodi negatif. Terdapat 0,26% sampel darah
donor dengan screening antibodi positif dan 99,74% dengan screening antibodi negatif pada pemeriksaan
screening antibodi donor.
Kata kunci: screening antibodi donor, sampel darah donor

Abstract

The purpose of the blood transfusion service is to provide blood as safe as possible to meet the needs of the
patient. To ensure that blood is safe before it is given to the patient every donor blood must go through a
donor antibody screening process to detect the presence of irregular antibodies. The formation of irregular
antibodies can cause transfusion reactions and cause difficulties in the crossmatch. The study aims to
determine the description of the donor screening test result in the UDD PMI in Semarang in the period of
March-April 2020. Method used quantitatively descriptive by retrieving the donor antibody screening data as
many as 386 donor blood samples using Slovin formula. Sampling techniques are done in simple random
sampling. Data is processed and presented descriptively in the form of diagrams and tables. Based on 386
donor blood samples on the donor antibody screening examination there were 1 blood type donor blood
sample B with a positive antibody screening result and 385 donor blood samples with negative antibody
screening results.There is a 0.26% donor blood sample with a positive antibody screening and 99.74% with
negative antibody screening on the donor antibody screening examination.
Keywords: screening of donor antibody, donor blood samples

1
Pendahuluan Menurut Petunjuk Operasional Penerapan
Pelayanan transfusi darah adalah upaya Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (PO
pelayanan kesehatan meliputi perencanaan, PP CBOB) pada tahun 2018, seseorang yang
pengarahan dan pelestarian pendonor darah, mempunyai riwayat transfusi darah dan
penyediaan darah, pendistribusian darah dan kehamilan memacu pembentukan antibodi oleh
tindakan medis pemberian darah kepada pasien karenanya perlu dilakukan screening antibodi
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pada pendonor darah. Pemeriksaan screening
pemulihan kesehatan (Kemenkes, 2015). Tujuan antibodi donor sangat diperlukan untuk
dari pelayanan transfusi darah adalah untuk megetahui darah donor memiliki antibodi
menyediakan darah yang seaman mungkin untuk irregular. Data yang didapat dari hasil screening
memenuhi kebutuhan pasien. antibodi donor dapat digunakan sebagai evaluasi
Transfusi darah dibutuhkan untuk merawat dan pengetahuan ada tidaknya antibodi irregular
pasien yang mengalami perdarahan masif, pasien yang dimiliki pendonor darah khususnya di
dengan anemia berat, pasien yang akan UDD PMI Kota Semarang. Selain itu
menjalani operasi, dan sebagainya. Transfusi pemeriksaan screening antibodi donor dapat
darah menyelamatkan hidup dan meningkatkan dilakukan untuk menggantikan pemeriksaan
kualitas kesehatan, tetapi banyak pasien yang crossmatch minor oleh UDD PMI Kota
membutuhkan transfusi tidak memiliki akses Semarang. Apabila sampel darah donor dalam
yang tepat untuk mendapat darah yang aman pemeriksaan screening antibodi donor hasilnya
(World Health Organization, 2016). positif, maka dilakukan pemeriksaan rujukan
Untuk mendapatkan transfusi darah yang aman identifikasi antibodi untuk mengetahui jenis
salah satunya dilakukan pemeriksaan screening antibodi irregular yang terdapat pada sampel
antibodi pada darah donor. Kebijakan Darah darah donor.
Nasional India pada tahun 2007 telah
menetapkan pedoman untuk penyaringan darah Metode Penelitian
yang diberikan kepada pasien dari keberadaan Pada penelitian mengenai Gambaran Hasil
antibodi irregular. Sama halnya dengan di Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
Indonesia darah atau komponen darah sebelum mengenai gambaran hasil pemeriksaan screening
diberikan kepada pasien dilakukan pemeriksaan antibodi donor di UDD PMI Kota Semarang
screening antibodi donor (Permenkes, 2015). periode Maret-April tahun 2020 adalah penelitian
Fungsi keamanan darah yaitu untuk menjaga kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif
darah terhadap risiko penularan infeksi dari menggunakan data laporan pemeriksaan screening
donor kepada pasien penerima darah. Risiko antibodi donor berupa hasil positif dan negatif yang
seperti reaksi transfusi yang di sebabkan reaksi bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai
antigen antibodi sel darah merah menyebabkan hasil yang ditemukan dengan data penelitian yang
terjadinya reaksi transfusi yang merugikan disajikan apa adanya.
pasien. Untuk memastikan darah yang aman a. Populasi dan Sampel
sebelum diberikan kepada pasien setiap darah Populasi Penelitian Populasi dalam
donor harus melalui proses screening antibodi penelitian ini adalah seluruh sampel darah donor
donor untuk mendeteksi adanya antibodi yang dilakukan pemeriksaan screening antibodi
irregular. Terbentuknya antibodi irregular dapat donor di UDD PMI Kota Semarang pada periode
menyebabkan reaksi transfusi dan Maret-April 2020. Populasi pada penelitian ini
mengakibatkan kesulitan pada uji silang serasi berjumlah 11.091 sampel donor yang didapat dari
(Ningrum, 2018). pemeriksaan screening antibodi donor pada bulan
Penelitian yang sebelumnya, dilakukan Maret-April 2020.
di Departemen Kedokteran Transfusi, Rumah
Sakit Apollo Indraprastha, New Delhi India dari b. Sampel Penelitian
82.153 donor, 227 (0.27%) sampel positif dalam Sampel dalam penelitian ini adalah sampel
pemeriksaan screening antibodi dan selanjutnya darah donor dengan hasil screening positif dan
dirujuk untuk pemeriksaan identifikasi antibodi screening negatif pada pemeriksaan screening
untuk mengetahui jenis antibodi irregular yang antibodi donor di UDD PMI Kota Semarang
terdapat pada sampel darah donor. periode Maret-April 2020.
Slovin yaitu sebuah rumus untuk
2
menghitung jumlah sampel apabila sebuah melalui pengelolaan darah yang berkualitas,
populasi diketahui jumlahnya dengan taraf mewujudkan pelayanan penyediaan darah yang
kepercayaan 95% akan kebenaran hasil dan taraf aman, tepat waktu dan terjangkau. Pemeriksaan
signifikansi 0,05 memastikan bahwa hanya 5% screening antibodi donor termasuk pelayanan
kesalahan yang akan terjadi. Penggunaan rumus penyediaan darah yang aman. UDD PMI Kota
Slovin akan menghasilkan jumlah sampel yang Semarang melakukan pemeriksaan screening
relatif lebih besar dibanding rumus yang lain, antibodi donor dibagian Konfirmasi Golongan
sehingga karateristik dari populasi akan lebih Darah (KGD), bagian ini terdiri dari 5 petugas
terwakili. Rumus yang dikemukan Slovin adalah dengan pengaturan jam kerja dalam sistem shift
sebagai berikut : yaitu 2 shift, kecuali pada bulan ramadhan dan stok
Rumus : n = N/〖1+Ne〗^2 darah menipis sistem shift terdiri dari 3 shift.
Keterangan : Sistem pelaporan dilakukan 3 bulan, 6 bulan dan 12
n = Jumlah sampel bulan secara berjenjang ke UDD PMI Pusat. UDD
N = Jumlah populasi PMI Kota Semarang dalam melakukan
e = Tingkat kesalahan dalam pemeriksaan screening antibodi donor
memilih anggota sampel menggunakan 2 alat pemeriksaan yaitu alat Qwalys
Diketahui 3 menggunakan metode EMT (Erythrocyt
N = 11091 Magnetised Technology) dan alat IH-1000
e = 0.05 menggunakan metode gel test.
n = 11091/〖1+11091(0,05)〗^2 = a. Hasil Screening Antibodi Donor
11091/28,73 = 386,04= 386 Data yang diambil dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan perhitungan ukuran sampel
data sekunder dengan sampel penelitian
diatas, didapatkan sebanyak 386 sampel penelitian.
Terdapat teknik dalam pengambilan sampel untuk
berjumlah 386 sampel darah donor yang
melakukan penelitian. Pada penelitian ini penulis diperiksa screening antibodi donor pada bulan
menggunakan probability sampling. Salah satu Maret-April 2020 yang diambil berdasarkan
macam probability sampling yaitu simple random teknik pengambilan sampel yaitu simple
sampling. Pada penelitian ini penulis menggunakan random sampling. Data diolah berdasarkan
simple random sampling melalui Microsoft Excel hasil pemeriksaan screening antibodi donor
2016 dengan menggunakan fungsi dan dalam golongan darah.pada Tabel 1.1
=RANDBETWEEN untuk mendapatkan 386 menggambarkan tentang distribusi frekuensi
sampel penelitian. sampel penelitian berdasarkan golongan darah.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa
Hasil
Penelitian ini dilakukan di UDD PMI Kota
distribusi frekuensi sampel penelitian
Semarang khususnya bagian Konfirmasi Golongan berdasarkan golongan darah lebih banyak pada
Darah (KGD). UDD PMI Kota Semarang terletak golongan darah B yaitu sebanyak 144 sampel
di Jalan Mgr Sugiyopranoto No.31 Semarang penelitian (37,31%).
dengan tugas meningkatkan derajat kesehatan

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Golongan Darah

A AB B O Total

Pemeriksaan
N % N % N % N % N %
Screening
86 22.28 28 7.25 144 37.31 128 33.16 386 100
Antibodi

Donor

3
data hasil pemeriksaan screening antibodi donor
disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 menunjukkan bahwa dari data yang
diperoleh, sampel darah donor dengan screening
antibodi positif sebanyak 1 sampel darah donor
(0,26%) dan sampel darah donor dengan screening
antibodi negatif sebanyak 385 sampel darah donor
(99,74%). Data tersebut kemudian dikategorikan
berdasarkan golongan darah. Data hasil
pemeriksaan screening antibodi donor berdasarkan
golongan darah disajikan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 hasil pemeriksaan screening
antibodi donor berdasarkan golongan darah sampel
penelitian dengan screening antibodi donor positif
terdapat pada golongan darah O yaitu sebanyak 1
Gambar 1 Hasil Pemeriksaan Screening Antibodi sampel darah donor (0,8%). Tabel 2 hasil
Donor Bulan Maret-April 2020 pemeriksaan screening antibodi donor berdasarkan
golongan darah sampel penelitian dengan
Sumber: Data laporan bagian KGD UDD PMI screening antibodi donor positif terdapat pada
Kota Semarang Bulan Maret-April 2020 golongan darah O yaitu sebanyak 1 sampel darah
Berdasarkan data yang didapatkan, terdapat sampel donor (0,8%).
penelitian berjumlah 386 sampel darah donor dan

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Screening Antibodi Donor Berdasarkan Golongan Darah

Hasil Pemeriksaan Screening

Golongan Antibodi donor Total


Frekuensi
Darah Negatif Positif

N % N % N %

A 86 86 100 0 0 86 100

AB 28 28 100 0 0 28 100

B 144 144 100 0 0 144 100

O 128 127 99.2 1 0.8 128 100

Total 386 385 99.74 1 0.26 386 100

4
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pemeriksaan screening membentuk antibodi. Adanya antibodi irregular
antibodi donor berdasarkan golongan darah sampel pada darah donor akan menyebabkan
penelitian dengan screening antibodi donor positif ketidakcocokan darah donor dan darah pasien pada
terdapat pada golongan darah O yaitu sebanyak 1 pemeriksaan uji silang serasi. Salah satu kondisi
sampel darah donor (0,8%), Berdasarkan data yang yang membutuhkan pemeriksaan screening
telah dianalisa oleh penulis sesuai Gambar 1 antibodi yaitu individu yang melakukan donor
didapatkan hasil screening antibodi donor positif darah (Blaney and Howard, 2013).
pada pemeriksaan screening antibodi donor adalah Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil
0.26%. Hal ini sejalan dengan 3 penelitian yang pemeriksaan screening antibodi donor positif
serupa yaitu penelitian yang dilakukan oleh dengan golongan darah O adalah 1 sampel darah
Makroo RN et al yang dilakukan di Departemen donor dan hasil pemeriksaan screening antibodi
Kedokteran Transfusi, Rumah Sakit Apollo donor negatif sebanyak 385 dengan jumlah 86
Indraprastha, New Delhi India pada tahun 2018 golongan darah A, 28 golongan darah AB, 144
menunjukkan sebesar 0.27% diantara 82.153 golongan darah B dan 127 golongan darah O.
sampel darah donor. Demikian pula, penelitian Sampel darah donor dengan hasil screening
yang dilakukan Chamma Gupta et al yang antibodi positif selanjutnya dirujuk untuk
dilakukan di Bank Darah Rumah Sakit Perawatan melakukan pemeriksaan identifikasi antibodi untuk
Tersier, Rumah Sakit Rujukan Pusat, Sikkim, India mengetahui jenis antibodi yang ditemukan dalam
pada tahun 2019 menunjukkan sebesar 1.48% sampel darah donor. Sedangkan sampel darah
diantara 1999 sampel darah donor dan penelitian donor dengan hasil screening antibodi negatif,
yang dilakukan Gupta KP et al yang dilakukan di maka darah donor dapat digunakan untuk
Rumah Sakit Perawatan Tersier, India Barat pada kepentingan transfusi darah.
tahun 2019 menunjukkan sebesar 0,004% diantara
80.173 sampel darah donor. Kesimpulan
Pemeriksaan screening antibodi donor meliputi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
pengujian plasma donor terhadap Single Vial
tentang hasil pemeriksaan screening antibodi donor
(Reagent Pooled Sel “O”) yang telah diketahui
di UDD PMI Kota Semarang periode Maret-April
susunan antigennya. Pemeriksaan screening
2020 dengan 386 sampel penelitian, didapat
antibodi donor menggunakan sampel darah donor
kesimpulan sebagai berikut :
yang diambil setelah pengambilan darah
(Permenkes, 2015). a. Didapatkan hasil screening antibodi donor
Sampel darah donor didapatkan hasil screening positif pada pemeriksaan screening antibodi donor
antibodi donor positif apabila sampel darah donor adalah 1 sampel darah donor (0,26%)
ditemukan antibodi irregular. Sedangkan sampel b. Didapatkan hasil screening antibodi donor
darah donor didapatkan hasil screening antibodi negatif pada pemeriksaan screening antibodi donor
donor negatif apabila sampel darah donor tidak adalah 385 sampel darah donor (99,74%)
ditemukan antibodi irregular. c. Berdasarkan golongan darah pada
Semua sampel darah donor dilakukan pemeriksaan pemeriksaan screening antibodi donor dengan
screening antibodi donor untuk mengetahui ada screening antibodi positif didapatkan 1 sampel
tidaknya antibodi irregular yang didapatkan dari darah donor golongan darah O dan screening
paparan yaitu kehamilan dan transfusi darah. antibodi donor negatif didapatkan 385 sampel
Antibodi irregular yang didapatkan dari paparan darah donor dengan 86 golongan A, 28 golongan
kehamilan disebabkan karena ketidakcocokan Rh darah AB, 144 golongan darah B dan 127 golongan
antara ibu dan anak. Apabila ibu Rh negatif dan darah O.
anak Rh positif maka sistem kekebalan tubuh ibu
melihat sel darah merah Rh positif sebagai benda Saran
asing. Sehingga ibu di stimulasi membentuk Hasil penelitian dapat menjadi sumber
antibodi. Antibodi irregular yang didapatkan dari informasi tentang penelitian terkait
transfusi darah disebabkan karena apabila pemeriksaan screening antibodi donor dengan
seseorang pasien penerima darah mendapatkan
metodologi yang berbeda, serta dapat dilakukan
antigen asing dari pendonor darah kemudian masuk
penelitian lebih lanjut terkait pemeriksaan
ke dalam tubuh pasien dan pasien tersebut tidak
identifikasi antibodi donor agar dapat
mempunyai antigen asing yang di dapatkan dari
mengetahui jenis antibodi dan mengetahui
pendonor darah maka tubuh pasien akan
5
paparan munculnya antibodi dalam sampel 8. Harmening and S.Walker, 2019,Blood Bank
darah donor. Testing Technologies and Automation in ;
Modern Blood Banking and Transfusion
Ucapan Terima Kasih Practice, 7 th Ed, Editor: Harmening DM, FA
Ucapan Penyusunan penelitian ini tidak Davis Company, Philadelphia, pp. 268-276.
lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai 9. Gupta. Et.al. 2019. Antibody screening and
pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin identification in donors and general patients at
menghaturkan terimakasih kepada : a tertiary care teaching hospital in Western
1. Bapak Politeknik Bina Trada Semarang India. Asian Journal of Transfusion Science.
yang telah memberi kesempatan kepada Vol. 13 Issue 1 Page 34-38
peneliti untuk melakukan tugas penelitian. 10. Kemenkes, 2015. Permenkes 91 tahun 2015
2. Ketua program studi teknologi bank darah Standar Pelayanan Transfusi Darah. Jakarta.
yang telah memberikan support dan ijin 11. Kim D-J, et.al. (2016) Investigation of Red
sehingga peneliti dappat melaksanakan Cell Antibody Screening Tests Gyeonggi
penelitian dengan baik Areas. Korean J Clin Lab Sci.Vol ;48(1):36-
3. UDD PMI Kota Semarang yang telah 40.
memberikan kesempatan untuk 12. R. Warsito, 2014,Antibodi dan
melakukan penelitian. Imunohistokimia [kupas tuntas] Yogyakarta :
Rapha Publishing.
Daftar Rujukan 13. Maharani, Eva Ayu, Ganjar Noviar. 2018.
1. Alatas, Husein. (2010). Dasar-Dasar Buku Ajar Teknologi Laboratorium Medik :
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV Imunohematologi dan Bank Darah. Pusat
Sagung Seto. Pendidikan Sumber Daya Manusia
2. Azwar,S. (2011). Metode Penelitian. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 14. Makroo RN.(2018) Prevalence of irregular
3. Badan Pengawas Obat dan Makanan red cell antibody in healthy blood donors
Republik Indonesia. 2016. Draft Pedoman attending a tertiary care hospital in North
CPOB Untuk Unit Penyedia Darah. BPOM India.Asian Journal of Transfusion Science.
RI. Jakarta. Vol.12 Issue 1 Page 17-20.
4. Blaney, K. and Howard, P. 2013. Basic & 15. Makroo, et.al. 2014. Antibody screening &
Applied Concepts of Blood Banking and identification in the general patient population
Transfusion Practices 3rd Edition. Tissue at a tertiary care hospital in New Delhi, India.
Typing Laboratory, Florida Hospital; Indian J Med Res. 2014 Sep; 140(3): 401–
OneBlood, Inc., Orlando, Florida 405.
5. Bouix Oliver, Virginie Ferrera, Maryvonne 16. Mulyantari dan Yasa.(2016).Laboratorium
Delamaire ,Jean Claude Redersdorff Francis Pra Transfusi Up Date .Denpasar:Udayana
Roubinet. 2018. Erythrocyte‐Magnetized University Press
Technology: An Original And Innovative 17. N. Ratna Ningrum, Ni Ken Ritchie, Ria
Method For Blood Group Serology. The Syafitri. 2018. Skrining Antibodi Dan
Journal of AABB Volume 48, Issue 9 Pages: Identifikasi Antibodi Pada Pasien Transfusi
1771-2045 September 2018. Di Laboratorium Rujukan Unit Transfusi
6. Chamma Gupta. Et. Al (2019) An evaluation Darah PMI DKI Jakarta. Prosiding
of irregular antibody profile in voluntary Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian &
blood donors and blood transfusion recipients Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS 1)
in and around Gangtok, India. American Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad
Medical Journal Vol. 12 Issue 9 Page 246– Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 |
250. Oktober 2018 | ISSN 2654-5411.
7. Fung MK,t.al.(2014). ABO, H, and Lewis 18. Novita Indayanie, Banundari Rachmawati.
Blood Groups and Structurally Related Packed Red Cell Dengan Delta Hb Dan
Antigens, Rh system and other blood group Jumlah Eritrosit Anemia Penyakit Kronis
system. Technical Manual of American (Packed Red Cells with Delta Hb and
association of Blood Banks. 18th ed. Erythrocytes in Anemia of Chronic
Bethesda, Maryland; p. 304-51. Disease).Jurnal Indonesian Journal Of
6
Clinical Pathology And Medical Laboratory
Vol. 21, No. 3 Juli 2015 ISSN 0854-4263.
19. Patidar GK (2015) Antibody Screening of
Healthy Blood Donors: It’s Time to Make it
Mandatory . J Blood Disorders Transf 6: 245.
doi: 10.4172/2155-9864.1000245.
20. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia. 2017.
Peraturan Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik di Unit Transfusi Darah dan Pusat
Plasmaferesis. Jakarta
21. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
22. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
23. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV
24. The American National Red Cross (2016).
Lifesaving Blood.
25. WHO.2016. Blood transfusion safety

Anda mungkin juga menyukai