Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh :
Kelompok 6
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu menyelesaikan Tugas
Rutin. Kami juga berterimakasih kepada Ibu Ulfa Nurhayani, SE., M. Si dan Rini Herliani,
SE, M.Si., Ak sebagai dosen mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi.
Tugas Rutin ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kami, yaitu
Pemeriksaan Akuntansi. Tugas Rutin ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa Tugas Rutin ini masih jauh
dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
kami mohon maaf. Oleh karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas
rutin ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya, atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................8
3.2 SARAN...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengujian ini untuk mendapatkan bukti audit seperti itu biasanya meliputi prosedur
permintaan keterangan dari pegawai entitas yang semestinya, inspeksi atas dokumen, dan
laporan, serta pengamatan terhadap penerapan pengendalian tertentu. Untuk entitas yang
pengendalian internnya kompleks, auditor harus mempertimbangkan penggunaan bagan
arus untuk memudahkan penerapan penggujian atas desain.
Adapun, salah satu jenis pengujian dasar yang digunakan untuk menentukan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar adalah pengujian substantif. Pengujian
substantive meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi monetary
errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo – saldo
laporan keuangan.
Dari Deskripsi diatas penulis sangat tertarik untuk membahas mengenai Pengujian
Pengendalian dan Pengujian secara substantif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening telah salah
saji secara material.
Risiko keliru menolak yaitu risiko mengambil kesimpulan,
berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji
secara material, padahal kenyataannya saldo rekening tidak berisi
salah sajis secara material.
Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian terlalu rendah dan risiko
keliru menerima, dalam istilah statistik biasa disebut sebagai risiko beta
adalah berkaitan dengan efektivitas audit. Sebaliknya, risiko penentuan
tingkat risiko pengendalian terlalu tinggi dan risiko keliru menolak, dalam
istilah statistik biasa disebut sebagai risiko alpha adalah berkaitan dengan
efisiesnsi audit.
2. Resiko Non Sampling
Risiko nonsampling meliputi semua aspek risiko audit yang tidak berkaitan dengan
sampling. Risiko nonsampling tidak bisa diukur secara sistematis. Namun
demikian, dengan perencanaan dan supervisi yang tepat dan berlandaskan pada
standar kualitas mutu, risiko nonsampling dapat ditangani pada tingkat yang
minimal atau tidak berarti lagi.
Sumber risiko sampling meliputi :
1) Kesalahan manusia.
2) Ketidaktepatan penerapan prosedur audit terhadap tujuan audit.
3) Kesalahan dalam menafsirkan hasil sampel.
Kesalahan karena mengandalkan pada informasi yang keliru yang diterima dari
pihak lain.
4
Metode Sampling Sampling Statistik Sampling Non Statistik
Analisis Menggunakan rumus/formula Tidak menggunakan rumus/
statistik, sehingga judgment formula statistik, sehingga
yang akan digunakan harus judgment yang akan
dikuantifikasi lebih dahulu digunakan tidak perlu
sesuai kebutuhan formula dikuantifikasi
Pemilihan Sampel Harus acak (random) Boleh acak, boleh pula tidak
Kedua pendekatan ini dapat digunakan dalam audit, karena tidak ada satu pihakpun
yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya lebih baik dari yang lain.
Namun, dibandingkan dengan sampling non statistik, sampling statistik lebih mudah
dipertanggungjawabkan, karena formulanya sudah baku dan diterima oleh kalangan
akademisi secara umum.
Sesuai dengan sifat datanya, sampling terdiri atas dua jenis: Sampling Atribut dan
Sampling Variabel. Sampling Atribut adalah metode sampling yang meneliti sifat non
angka (kualitatif) dari data, sedangkan Sampling Variabel adalah metode sampling yang
meneliti sifat angka (kuantitatif) dari data.
Dalam audit, sampling atribut biasanya digunakan pada pengujian pengendalian,
sedangkan sampling variabel biasanya digunakan pada pengujian substantif. Metode yang
digunakan pada sampling atribut biasanya mencakup metode sampling atribut (attribute
sampling), metode sampling penemuan (discovery/explanatory sampling), dan metode
sampling penerimaan (acceptance sampling). Sedangkan metode yang biasanya digunakan
pada sampling variabel mencakup metode sampling variabel sederhana (classical variable
sampling atau mean per unit estimation) dan metode sampling satuan mata uang (monetary
unit sampling atau probability proportional to size sampling).
1. Metode Sampling Statistik
Metode sampling statistik yang lazim digunakan pada pengujian pengendalian adalah
sampling atribut, yaitu metode sampling yang meneliti sifat non angka dari data,
karena pada pengujian pengendalian fokus perhatian auditor adalah pada jejak-jejak
pengendalian yang terdapat pada data/dokumen yang diuji, seperti paraf, tanda
5
tangan, nomor urut pracetak, bentuk formulir, dan sebagainya, yang juga bersifat non
angka, seperti unsur-unsur yang menjadi perhatian pada sampling atribut.
2. Metode Sampling Non Statistik
Pada sampling non statistik, unit sampel dan evaluasi hasil samplingnya dilakukan
berdasarkan judgement, tanpa menggunakan formula/rumus yang baku. Pemilihan
sampelnya boleh dilakukan secara acak dan non acak
6
3. Memilih Sampel
Setelah diketahui jumlah sampel yang harus diuji, langkah selanjutnya adalah
memilih sampel dari populasi yang diteliti. Jika menggunakan sampling
statistik, pemilihan sampelnya harus dilakukan secara acak (random).
4. Menguji Sampel
Melalui tahap pemilihan sampel, peneliti mendapat sajian sampel yang harus
diteliti. Selanjutnya, auditor menerapkan prosedur audit atas sampel tersebut.
Hasilnya, auditor akan memperoleh informasi mengenai keadaan sampel
tersebut.
5. Mengestimasi Keadaan Populasi
Selanjutnya, berdasarkan keadaan sampel yang telah diuji, auditor melakukan
evaluasi hasil sampling untuk membuat estimasi mengenai keadaan populasi.
6. Membuat Simpulan Hasil Audit
Berdasarkan estimasi (perkiraan) keadaan populasi di atas, auditor membuat
simpulan hasil audit. Biasanya simpulan hasil audit ditetapkan dengan
memperhatikan/ membandingkan derajat kesalahan dalam populasi dengan
batas kesalahan yang dapat ditolerir oleh auditor.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sampling audit merupakan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo rekening atau
kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai beberapa
karakteristik saldo rekening atau kelompok transaksi tersebut.
Pengujian pengendalian merupakan suatu proses mengevaluasi pengendalian intern suatu
entitas dalam mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Tujuan dari menilai resiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat
suatu pertimbangan mengnai resiko salah saji yang materil dalam asersi laporan keuangan.
Pengujian substantif merupakan langkah ketiga dari tahap pelaksanaan pemeriksaan.
Pengujian substantif meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi
monetary errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo
– saldo laporan keuangan.
3.2 SARAN
Tentunya kami menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah kami mohon maaf. Kami sangat mengarap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan makalah kedepannya. Terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu Siti Kurnia dan Suhayati Elvi.2010, “Auditing Konsep dasar dan Pedoman Pemeriksaan
Akuntansi Publik”. Graha ilmu : Yogyakarta.
Guy M.Dan, Alderman C. Wayne, Winters J. Alan. 2003. Edisi Kelima, “Auditing”. Erlangga:
2003.
Aren, Alvin, A Randal J Elder & Mark, S Beasley, 2008, “Auditing and Assurance Service”: An
Integreated Approuch, 11st Edition, Pearson Prentice Hal