Anda di halaman 1dari 9

RESUME BIOLOGI REPRODUKSI

Dosen Pengajar :
Yuliana Dwi Hastuty ,SKp. M. BioMed

Disusun oleh :
Nama : Ghina Amani Zahra Suyadi
Kelas : 1-A
Mata Kuliah : Biologi Reproduksi

PROGRAM STUDY SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI MEDAN
2021
I. NIDASI

 Pengertian Nidasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding
uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendiri rahim sedang berada di fase sekretorik (2-
3 hari setelah ovulasi). Pada saat inim kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-
kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati,dkk,2010:37).

Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke


dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel
desidua.

Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan masuk ke dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Pada
saat nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman).
Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.

Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih
kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel
yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Sehingga terbentuk lempeng
embrional (embryonal-plate) diantara ruang amnion dengan yolk salc.

Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan melapisi bagian
dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic membrane) yang nantinya
menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan yaitu: sitotrofoblas (bagian dalam)
dan sinsitiotrofoblas (bagian luar).
2. EMBRIOGENESIS

 Pengertian Embriogenesis

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Pada mamalia, istilah


ini mengacu terutama untuk tahap awal perkembangan janin, sedangkan istilah janin (fetus) dan
perkembangan janin akan dijelaskan tahap-tahap selanjutnya. Embriogenesis dimulai dengan
pembuahan sel telur (ovum) oleh sel sperma, (spermatozoon). Setelah dibuahi, sel telur disebut
sebagai zigot yang berupa sel diploid tunggal. Zigot mengalami pembelahan mitosis tanpa
pertumbuhan yang signifikan (proses yang dikenal sebagai pembelahan) dan diferensiasi selular,
yang nantinya akan mengarah ke pengembangan embrio multiseluler.
Embriogenesis terbagi atas beberapa fase,yaitu :
 Fase Morula
Zigot bersel tunggal hasil pembuahan, selnya akan membelah secara mitosis dengan cepat
dan membentuk sel-sel baru yang padat disebut dengan blastomer. Zigot terus membelah dari sel
yang awalnya satu menjadi 16 sel blastomer. Sel-sel blastomer kemudian berkumpul membentuk
bola yang kemudian akan memadat dan membentuk morula. Dinamai morula karena strukturnya
mirip dengan buah arbei yang kecil dan tidak berongga.
 Fase Blastula
Morula yang padat akan terus membelah hingga 100 sel sehingga muncul rongga didalam
morula dan disebut dengan blastula. Rongga blastula dinamakan dengan blastosol yang diisi oleh
cairan laktat, asam amino, glukosa, dan juga piruvat. Massa sel bagian dalam ini kemudian akan
berkembang menjadi embrio manusia. Sedangkan morula pada fase blastula berubah menjadi
lapisan rongga sel disebut dengan blastoderm yang melindungi blastosol didalamnya. Sel terluar
ini kemudian akan berkembang menjadi plasenta yang berfungsi sebagai makanan selama
perkembangan,embrio.
 Fase Gastrula
Fase gastrula adalah fasse dirombaknya sel-sel blastula menjadi tiga lapisan germinal
(lapisan embrionik). Hal tersebut akan membentuk organ tubuh tertentu yaitu lapisan ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
 Fase Organogenesis
Sesuai dengan namanya, fase organogenesis adalah fase pembentukan organ-organ tubuh
pada janin dari tiga lapisan germinal yang terbentuk pada fase gastrula. Lapisan ektoderm akan
membentuk sistem saraf, lapisan epidermis, mata, jaringan ikat dikepala, dan telinga bagian
dalam. Lapisan mesoderm akan membentuk otot-otot, sel darah, jaringan ikat tubuh, tubulus
ginjal, sistem organ reproduksi, sistem ekskresi, serta sistem kardiovaskular.

3. PERUBAHAN HORMON PADA WANITA HAMIL

Berikut adalah empat perubahan hormonal yang dialami selama kehamilan dan persalinan:

1. Progesteron
Hormon pada Ibu hamil ini sudah lazim bekerja pada tubuh perempuan saat tidak hamil. Progesteron
meningkat pada tahapan tertentu dalam siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan, namun peningkatannya akan
menjadi lebih signifikan saat kehamilan. Tanda hormon progesteron meningkat adalah merasa mengantuk dan
napsu makan bertambah.

Progesteron dihasilkan oleh turunan sel telur hingga tiga puluh lima hari pada saat kehamilan. Setelahnya,
peran penghasil progesteron akan diambil alih oleh plasenta. Hormon ini akan terus meningkat hingga akhirnya
menurun setelah persalinan. Progesteron menyebabkan otot polos menjadi lemas (relaksasi), termasuk otot polos
di rahim dan membantu mencegah persalinan prematur.

Selain itu, progesteron juga berperan dalam membentuk sumbatan lendir di saluran leher rahim yang
berguna untuk mencegah menjalarnya infeksi dari luar (post-labor infection) ke dalam kandungan.

2. Estrogen
Selain perannya dalam siklus menstruasi, hormon estrogen juga berperan dalam masa kehamilan dengan
mempersiapkan rahim agar dapat menerima hormon oksitosin pada saat persalinan nantinya.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan, kadar estrogen cukup rendah. Kemudian seiring waktu,
kadarnya akan meningkat dan akan mencapai puncaknya pada hari-hari menjelang persalinan. Hormon ini juga
ikut merangsang pertumbuhan payudara dan puting, yang nantinya akan membantu proses menyusui.
3. Prolaktin
Satu-satunya fungsi hormon prolaktin yang diketahui adalah perannya dalam memproduksi air susu ibu.
Produksi hormon ini akan ditekan oleh otak saat sedang tidak hamil.

Pada masa kehamilan, jumlah sel yang menghasilkan hormon prolaktin akan banyak meningkat,
sehingga berat kelenjar penghasil prolaktin menjadi 50% lebih berat dibanding saat tidak hamil. Akibatnya, kadar
hormon ini dapat mendapai sepuluh kali lipat lebih tinggi dari biasanya.

Berkat kehadiran hormon ini, persediaan ASI terus dijaga. Kerja prolaktin dipengaruhi oleh kadar
hormon estrogen.

4. Oksitosin
Oksitosin adalah hormon yang sangat berperan dalam kontraksi rahim. Oleh karena itu, kehadiran
hormon ini sangat penting dalam proses persalinan. Hormon ini juga digunakan  dalam proses induksi persalinan.

Hormon ini juga dihasilkan tubuh setelah proses persalinan sebagai respon saat si Kecil menghisap
puting. Sebenarnya si Kecil tidak dapat begitu saja menghisap puting untuk mendapatkan ASI. Diperlukan
dorongan dari dalam payudara. Oksitosin merangsang kontraksi jaringan-jaringan di dalam payudara untuk
memompa ASI keluar.

4. PERKEMBANGAN JANIN DARI BULAN 1-9 KEHAMILAN

Usia Kehamilan Bulan ke-1

Usia kehamilan pada bulan pertama atau ke-1 adalah tahap terbentuknya
embrio di dalam kandungan ibu hamil. Bentuk embrio ini sendiri masih sangat kecil
layaknya sebiji kacang hijau. Di saat-saat inilah calon janin mengalami
pembentukan. Pada proses perkembangan janin bulan ke-1 ini,

Usia Kehamilan Bulan ke-2

Barulah pada bulan berikutnya di bulan ke-2, janin menunjukkan


perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari tumbuhnya organ-organ dan jaringan
tubuh lainnya. Semisalnya seperti struktur dasar pada otak dan bagian wajah seperti
mulut, mata, dan hidung. Akan tetapi, bagian-bagian tubuh itu masih amatlah kecil.
Organ dalamnya mulai dari jantung, hati, ginjal dan limpa pun juga baru terbentuk.
Di saat inilah jantung mulai berfungsi pada minggu ke-10.

Usia Kehamilan Bulan ke-3

Proses perkembangan janin memasuki bulan ke-3 ditandai dengan perubahan


fisik ibu hamil, terutama perutnya yang semakin membesar. Hal ini dikarenakan
semua tulang dan organ vitalnya terbentuk dengan sempurna. Namun, janin belum
bisa untuk membuka matanya maupun mengaktifkan panca inderanya. Di bulan ke-3
ini juga ibu hamil terkadang mengalami gejala umum kehamilan seperti pusing,
berkurangnya nafsu makan, atau lemas.

Usia Kehamilan Bulan ke-4

Ketika usia kehamilan di bulan ke-4, proses perkembangan janin dapat dilihat
dari adanya pergerakan dalam kandungan. Janin pun dapat mendengarkan suara dan
tertidur. Mom patut berbahagia, sebab di usia kehamilan inilah jenis kelamin calon
bayi sudah dapat diprediksi dengan menggunakan foto ultrasonografi atau USG.

Usia Kehamilan Bulan ke-5

Memasuki bulan ke-5, proses perkembangan janin ditandai dengan


bertambahnya berat badan secara drastis dan panjangnya juga berkembang.
Panjangnya pun mencapai 13-17 cm. Janin pun mulai tumbuh rambut halus pada
bagian kepalanya. Rambut halus ini dalam istilah medis disebut dengan lanugo.

Usia Kehamilan Bulan ke-6

Pada bulan ke-6 ,kehamilan jenis kelamin janin sudah bisa dipastikan dengan
jelas. Walau begitu, juga harus dilihat posisi janin yang dapat berpengaruh terhadap
identifikasi jenis kelamin. Bagian mata pun mulai berfungsi dengan baik. Hal ini
dapat dibuktikan dengan janin yang mulai sensitif terhadap cahaya. Bagian organ
lainnya yang berkembang dengan pesat adalah sistem pencernaan dan kekebalan
tubuhnya.

Usia Kehamilan Bulan ke-7

Di usia ke-7 masa kehamilan ini sistem organ dan tubuh janin dapat dibilang
menuju sempurna. Mulai dari sistem inderanya, saraf, hingga sistem bagian tubuh
penting lainnya.

Usia Kehamilan Bulan ke-8

Di saat inilah janin mulai sering melakukan gerakan yang semakin kuat
sehingga Ibu merasa sakit. Berat janin di usia ini adalah sekitar 1.814 hingga 2.268
gram. Kemudian, panjangnya mencapai 41-43 cm. Janin pun dalam kondisi mulai
berputar menuju jalan keluar ke rahim ibu hamil.

Usia Kehamilan Bulan ke-9

Ini adalah bulan terakhir kehamilan dan berat badannya semakin meningkat
pada 2.722 gram hingga 3.639 gram. Sedangkan panjangnya sudah mencapai 46 cm.
Semua organ tubuhnya pun sudah berfungsi dengan baik. Posisi kepala janin berada
di panggul Ibu dan inilah yang memicu kontraksi hebat. Untuk calon bayi laki-laki,
bagian testikel telah sempurna dan dilapisi skrotum .

5. PROSES MENYUSUI
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian dari siklus reproduksi manusia.
Masa laktasi bertujuan meningkatkan ASI Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik
dan benar.
 Bayi mengisap pertama kali (bayi tidak menerima susu).
 Impuls sensorik I ditransmisikanmelalui saraf somatik dari putting susu medula spinalis
hipotalamus menyebabkan sekresi oksitosin, bersamaan dgn sekresi prolaktin oleh
hipotalamus.
 Oksitosin dibawa dalam darah ke kelenjar payudara sel-sel mioepitel pada dinding luar
alveoli berkontraksi mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam duktus pada tekanan positif
10 – 20 mm Hg.
 Dalam waktu 30 detik – 1 menit setelah bayi mengisap payudara, air susu mengalir ejeksi air
susu (letdown).
 Pengisapan pada satu kelenjar payudara tidak hanya menyebabkan aliran air susu pada
kelenjar payudara itu, tetapi juga pada kelenjar payudara yang lain.
 Menariknya, membelai bayi oleh ibu atau mendengar bayi menangis juga dapat memberi
cukup sinyal ke hipotalamus ibu pengeluaran air susu.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/4204/3/BAB 2.pdf
https://lusa.afkar.id/nidasi-atau-implantasi
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/001958269/fase-awal-perkembangan-embrio?
page=all
https://www.nutriclub.co.id/article-kehamilan/kesehatan/informasi/perubahan-hormonal-yang-ibu-
alami
https://www.ruangmom.com/proses-perkembangan-janin-dari-1-9-bulan.html - :~:text=Usia
%20Kehamilan%20Bulan%20ke-9,pun%20sudah%20berfungsi%20dengan%20baik.
https://classroom.google.com/c/Mzc2NTgzNjg1MjYy

Anda mungkin juga menyukai