Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang

Rawat Inap Terhadap Kinerja Perawat


Diah Dwi Lestari / 181101146
Lestaridiah985@gmail.com

Abstrak
Layanan keperawatan adalah bagian dari layanan rumah sakit yang mendukung proses
penyembuhan dan pemulihan pasien. Kualitas layanan keperawatan mencerminkan kualitas
layanan kepada pasien. Model Keperawatan Profesional Praktek (MPNP) adalah metode
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Ini adalah sistem yang mencakup struktur,
proses, dan nilai-nilai profesional yang memungkinkan perawat profesional untuk mengelola
asuhan keperawatan. Performa profesional Perawat tercermin dalam perilaku perawat dalam
mengelola pasien. Saat ini layanan keperawatan belum memenuhi harapan pasien dan
keluarga mereka. Praktek pelayanan keperawatan di sebagian besar rumah sakit di Indonesia
belum tercermin praktik layanan profesional.
Kata kunci: kinerja, model praktik keperawatan profesional, sistem asuhan
keperawatan

Pendahuluan Profesional (MPKP) merupakan cara


Pencapaian kualitas asuhan keparawatan di untuk meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit saat ini belum ada standar asuhan keperawatan. Model Praktik
yang baku. Tuntutan masyarakat dalam Keperawatan Profesional (MPKP) adalah
pelayanan kesehatan beraneka ragam, suatu sistem (struktur, proses dan nilai-
untuk menjawab hal tersebut penting nilai profesional) yang memungkinkan
adanya pelayanan keperawatan yang perawat profesional mengatur pemberian
terintegrasi.1Pelayanan keperawatan asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
merupakan bagian dari pelayanan untuk menopang pemberian asuhan
kesehatan rumah sakit yang akan tersebut. Pada tahun 1997, di RSUPN Dr.
mendukung proses penyembuhan dan Ciptomangunkusumo telah dikembangkan
pemulihan kesehatan pasien yang dirawat, MPKP dengan sistem pemberian asuhan
serta mutu pelayanan keperawatan akan keperawatan menggunakan model tim-
mencerminkan mutu pelayanan pada primer. Kemudian pada bulan Juli 1999,
pasien.2 Model Praktik Keperawatan model ini juga dikembangkan di RSUP Dr.
Sardjito, Yogyakarta pada beberapa ruang terhadap pelaksanaan SAK dilakukan uji
rawat inap sebagai percontohan. Bahan ANOVA. Analisis hasil dilakukan dengan
dan Cara Penelitian Jenis penelitian adalah keputusan pengujian hipotesis yang
non eksperimen dengan pendekatan didasarkan pada taraf signifikansi p= 0,05.
deskriptif komparatif dan rancangan
penelitian cross sectional. Subjek Hasil Penelitian dan Pembahasan
penelitian adalah 31 perawat RS Grhasia A. Karakteristik Subyek Penelitian
dan 60 rekam medis pasien. Instrumen Berdasarkan penelitian yang telah
penelitian yang digunakan berupa checklist dilakukan didapatkan hasil tentang
Instrumen A yang ditetapkan oleh Depkes karakteristik pasien sebagaimana terdapat
RI sebagai Instrumen Evaluasi Penerapan pada Tabel 1.Tabel 1 dapat
Standar Asuhan Keperawatan di Rumah diinterpretasikan bahwa hasil analisis data
Sakit dan kuesioner modifikasi instrumen didapatkan karakteristik responden
A yang diberikan pada berdasarkan umur perawat ruang MPKP
perawat.6Pengumpulan data dilakukan mempunyai persebaran yang sama antara
dengan mengambil data primer dan rentang usia 20 – 30 tahun dan 30 – 40
sekunder. Data primer merupakan kinerja tahun yaitu masing-masing 6 orang (50%).
perawat yang didapatkan langsung dari Dari ruang persiapan MPKP terbanyak
persepsi responden terhadap pelaksanaan adalah rentang usia 20 – 30 tahun yaitu 9
SAK. Data sekunder yaitu kinerja perawat orang (81,8%). Demikian pula dari ruang
yang didapatkan melalui studi non-MPKP terbanyak adalah rentang usia
dokumentasi catatan asuhan keperawatan 20 – 30 tahun yaitu 6orang (75%).
yang dilakukan oleh perawat yang bekerja Kemudian tidak didapatkan responden
atau melakukan tindakan asuhan yang berusia lebih dari 40 tahun. Menurut
keperawatan. Analisis data dilakukan Kozier7 rentang usia tersebut termasuk
untuk mengetahui perbedaan kinerja antara dalam kategori young adulthood (20 – 40
ketiga ruang dengan dua uji statistik yaitu tahun) dengan karakteristik perkembangan
Kruskall-Wallis H test untuk dalam pola hidup personal yaitu seseorang
membandingkan kinerja perawat mulai membangun hubungan penting
berdasarkan studi dokumentasi kepatuhan dengan orang lain dan membuat komitmen
terhadap standar asuhan keperawatan. terhadap sesuatu serta termasuk dalam
Adapun untuk mengetahui perbedaan tahapan pengembangan kompetensi diri,
kinerja berdasarkan persepsi perawat
sehingga rentang usia ini termasuk dalam 3. Paun, R. Analisis Kinerja Keperawatan
kelompok usia produktif. sebagai Dasar Penerapan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP) di
Kesimpulan RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes Kupang,
Dari hasil penelitian ini dapat diambil Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK
kesimpulan bahwa berdasarkan kepatuhan UGM, Yogyakarta, 2002.
terhadap standar asuhan keperawatan, 4. Rita B.A. Analisis Kepuasan Pasien
kinerja perawat di ruang MPKP dan terhadap Asuhan Keperawatan di Ruang
persiapan MPKP terhadap kepatuhan SAK Rawat Inap
termasuk dalam kategori baik, sedangkan RSUP dr. Moewardi Surakarta. Bagian
kinerja perawat di ruang non-MPKP Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM,
terhadap SAK termasuk dalam kategori Yogyakarta, 1997.
cukup. Berdasarkan persepsi perawat 5. Fatiah. Hubungan antara Pengetahuan,
kinerja di ruang MPKP dalam kategori Persepsi, dan Sikap Perawat terhadap
baik, sedangkan dari ruang persiapan Model Praktek
MPKP dan non-MPKP dalam kategori Keperawatan Profesional dengan Kinerja
cukup. Terdapat perbedaan antara kinerja dan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah
di ruang MPKP, persiapan MPKP dan Sakit Marzuki Mahdi Bogor, Bagian Ilmu
non-MPKP terhadap kepatuhan standar Kesehatan Masyarakat FK UGM,
asuhan keperawatan Yogyakarta, 2002.
6. Depkes RI, Instrumen Evaluasi
Daftar Pustaka Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di
1. Bidang Perawatan RS Grhasia, Standar Rumah Sakit,
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 1997.
Rumah Sakit 7. Kozier, Erb, Olivieri. Fundamental of
Grhasia, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Nursing, Concepts, Proses & Practice,
2006 Fourth Edition, Addison-Wesley
2. Nuryandari. Pengaruh Implementasi Publishing Company, 1995.
Model Praktek Keperawatan Profesional 8. Sitorus, R. “Model Praktik Keperawatan
(MPKP)Terhadap Mutu Asuhan Profesional di Rumah Sakit. EGC, Jakarta,
Keperawatan di RSUP Dr Sardjito 2005.
Yogyakarta, Bagian Ilmu Kesehatan 9. Wandrati M. Faktor-Faktor yang
Masyarakat FK UGM, Yogyakarta, 2000. Berhubungan dengan Kinerja Perawat
Simamora, Roymond H. (2008). Peran
Bagian Rawat Inap di RS Telogorejo
Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat
Semarang, Bagian Ilmu Kesehatan Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
Masyarakat FK UGM, Yogyakarta. 1999. IKESMA.
10. Budiningsih, E. Persepsi Perawat
Sitorus, R. (2006). Model praktik
Pelaksana terhadap Faktor-Faktor yang keperawatan profesional di rumah sakit.
Jakarta: EGC.
Mempengaruhi
Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi
Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
RS Prof. Dr. Margono Soekarno
Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010).
Purwokerto, Ilmu Keperawatan FK UGM, Manajemen keperawatan. Jakarta:
Erlangga.
Yogyakarta: 2003.
11. Sandrawati, S. Analisis Kerja Perawat Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T.
(2012). Manajemen keperawatan: aplikasi
Kontrak dan Perawat Tetap (PNS) Dalam MPKP di
Memberikan Asuhan Keperawatan di rumah sakit. Jakarta: EGC.
RSUD Wates Kulon Progo. Bagian Ilmu Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju
Kesehatan Masyarakat FK UGM, keperawatan profesional. Jakarta: TIM.

Yogyakarta 2004. Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi


Proses Keperawatan. Yogyakarta: PT.
12. Al Munawaroh UF. Perbandingan Nuha Medika
Stres Kerja Perawat pada Ruang MPKP Wahid, Nurul. (2012). Pengantar
dan Non-MPKP Rumah Sakit Jiwa Prof. Dokumentasi Proses Keperawatan.
Jakarta: Trans Media
Dr. Suroyo Magelang, Ilmu Keperawatan
Jakarta.
FK UGM, Yogyakarta, 2006.
Wartonah, Tartowo. 2006. Kebutuhan
13. Ulaen HNS. Penerapan Model Praktik Dasar Keperawatan dan Proses
Keperawatan Profesional (MPKP) di Keperawatan. Jakarta :
Ruang Rawat Inap Elisabeth RS Bethesda Salemba Medika
Tomohon”, Bagian Ilmu Kesehatan Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Hubungan karakteristik perawat, motivasi,
Masyarakat, FK UGM,Yogyakarta,2004. dan supervisi dengan kualitas dokumentasi
14. Sutrisno H. Statistik Penelitian, Andi proses asuhan keperawatan. Jurnal
managemen keperawatan. Volume 1, No.
Offset,Yogyakarta, 2000. 2; 107-114.
Simamora, Roymond H. (2010).
Komunikasi dalam Keperawatan. Jember
University Press.
Simamora, Roymond H. (2009).
Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember
University Press.

Anda mungkin juga menyukai