php/jtm
Jurnal Tadris Matematika x(x), Bulan Tahun, 1-1910
ISSN (Print): 2621-3990 || ISSN (Online): 2621-4008
Diterima: dd-mm-yyyy Direvisi: dd-mm-yyyy
d
Disetujui: dd-mm-yyyy
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan kesulitan siswa dalam pemecahan masalah open ended
ditinjau dari disposisi matematis. Disposisi matematis dibagi dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. ,
Subjek penelitian ini 6 yang dipilih dari 16 siswa kelas VIIIB SMPN Satu Atap 1 Seruyan Raya.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan angket disposisi matematis dan tes masalah open
ended. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Tahapan pemecahan masalah matematis mengacu
pada pendapatnya Polya Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan disposisi matematis tinggi
mengalamai kesulitan………… Siswa dengan disposisi matematis redndah mengalami kesulitan…… Siswa
dengan disposisi matematis rendah mengalami kesulitan ……. Dalam menyelesaikan masalah open
ended siswa dengan disposisi matematis tinggi sudah dapat memahami masalah dan siswa
dengan sisposisi tinggi ini sudah dapat memenuhi tahapan pemecahan masalah menurut
polya, sedangkan siswa dengan disposisi sedang juga sudah bisa menentukan apa yang
diketahui dan ditanyakan dari soal, tetapi siswa dengan kategori sedang ini tidak teliti
dalam menyelesaikan permasalahan, dan juga tidak memeriksa kembali hasil
pekerjaannya. Untuk siswa dengan kategori rendah, siswa masih kesulitan dalam
memahami soal, merencanakan masalah, dan melaksanakan rencana serta tidak memeriksa
kembali jawabannya.
pada pemecahan masalah menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Polya yaitu: (1) tahap
memahami masalah, yaitu siswa dengan disposisi matematis tinggi dan sedang dapat menentukan apa yang
DOI: http://dx.doi.org/10.21274/jtm.tahun.vol.no.1-1910
Penulis Pertama: Tiga atau Empat Kata Judul…
diketahui dan ditanyakan; 2) tahap merencanakan masalah, siswa dengan disposisi matematis rendah dan
kurang mengalami kesulitan dalam merencanakan masalah; (3) tahap melaksanakan rencana, siswa dengan
disposisi matematis rendah dan kurang tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan
strategi/rumus yang digunakan, (4) tahap memeriksa kembali, beberapa siswa juga belum melakukan hal
tersebut sehingga penyelesaian dari masalah yang diberikan masih banyak kesalahan. kesulitan – kesulitan
yang dihadapi siswa di antaranya bisa disebabkan karena pendekatan, metode, maupun model yang
digunakan pendidik selama pembelajaran kurang tepat sehingga peserta didik belum terbiasa dalam
memecahkan masalah open ended serta beberapa siswa tergesa – gesa dan tidak teliti dalam memecahkan
masalah yang diberikan.
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe students' difficulties in open problems in terms of mathematical
disposition. In mathematical disposition it is divided into high, medium, low, and less categories. This study
selected 8 subjects from 16 students of class VIIIB SMPN One Atap 1 Seruyan Raya. This data collection was
carried out by providing an open-ended problem test and a mathematical disposition questionnaire. The data
validity test was done by using triangulation technique. The results of the research on problems using the
basic problem according to Polya are: (1) the stage of understanding the problem, namely students with high
and moderate mathematical dispositions can determine what is known and asked; 2) the problem planning
stage, students with low mathematical disposition and having less difficulty planning problems; (3) the stage
of implementing the plan, students with low mathematical dispositions and unable to solve the problems
given according to the strategy / formula used, (4) the re-examination stage, some students also have not
done this so that the problem solving given is still a lot of mistakes. The difficulties of students' difficulties in
it can be due to the inaccurate approach, method, and model used by educators during learning so that
students are not used to solving open problems and some students are in a hurry and are not careful in
solving the problems given.Keywords should be written in 10pt sized bold Times New Roman under abstract
text as much as 3 to 5 words.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal. Oleh karena
itu, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan merupakan hak semua orang untuk
menempuh pendidikan. Selain itu, dalam pendidikan tidak terlepas dari suatu kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang rumit, di mana guru tidak hanya
bertugas untuk menyampaikan materi, tetapi guru juga bertanggung jawab dalam mengarahkan
serta menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan, terlebih lagi untuk mata pelajaran
matematika (Trizulfianto et al., 2017).
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan disetiap
jenjang pendidikan dimulai dari SD, SMP, hingga SMA. Hal itu dikarenakan matematika
memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari (sebutkan sumber refrensinya di sini, jare
sopo?). Matematika bisa digunakan di hampir semua bidang kehidupan manusia. Banyak kegiatan
di kehidupan sehari-hari membutuhkan keterampilan matematika. , dengan mMatematika
seseorang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan baik yang sederhana maupun yang
rumit. Namun, pada kenyataannya mata pelajaran matematika masih dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa.
Menurut (Ruhyana, 2016), pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan berhitung, tetapi siswa juga harus diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Dengan begitu tidak dapat
dipungkiri bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang memiliki tingkat
kesulitan belajar yang paling banyak dialami siswa selama pembelajaran. Ahli pendidikan
matematika mengatakan bahwa masalah ialah suatu pertanyaan atau soal matematika yang harus
dijawab atau direspon. Pertanyaan yang diberikan akan menjadi masalah apabila pertanyaan
tersebut menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat diselesaikan oleh suatu prosedur
rutin yang sudah diketahui oleh si pelaku. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut bisa menjadi
masalah bagi seorang peserta didik akan menjadi soal biasa bagi peserta didik yang lain, karena
peserta didik tersebut sudah mengetahui prosedur dalam pemecahan masalah (Hidayati, R. N.,
Mustangin, M., & Hasana, 2020).
Menurut Polya (1985) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu usaha untuk
mencari penyelesaian dari suatu kesulitan agar dapat mencapai tujuan, di mana tujuan tersebut
tidak harus segera dapat dicapai (Ruhyana, 2016). Dalam pemecahan masalah di sini peneliti
menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Polya (Yuwono et al., 2018), sebagai berikut:
(1) memahami masalah; (2) merencanakan masalah; (3) melaksanakan rencana; (4) memeriksa
kembali. Selain itu dalam pembelajaran matematika ada beberapa pendekatan, salah satunya adalah
pendekatan open ended. Pendekatan open ended diberikan melalui masalah yang berbasis open
ended, di mana dengan pemberian masalah open ended ini diharapkan bisa membuat siswa
menghasilkan berbagai macam jawaban ataupun penyelesaian yang benar berdasarkan kemampuan
setiap siswa.
Positive dispotion merupakan sikap positif yang dimiliki seorang siswa yang menganggap
matematika sangat bermanfaat dalam kehidupannya, namun saat ini sikap positif siswa dalam
pembelajaran matematika tersebut sudah mulai rendah. Menurut Sumarno (2013) yang menyatakan
bahwa faktor utama yang menentukan kesuksesan siswa dalam belajar matematika adalah disposisi
matematika siswa terhadap matematika (Mayratih et al., 2019). Adapun indikator dalam disposisi
matematis yaitu: rasa percaya diri, fleksibel, tekun mengerjakan tugas, minat, dan keingintahuan
(Aliah et al., 2020).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
Analisisis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Open ended Ditinjau dari Disposisi
Matematis pada materi Peluang Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Satap Seruyan Raya.
METODE
Dari Tabel 1 terlihat bahwa hasil penelitian untuk disposisi matematis sesuai dengan yang
sudah direncanakan peneliti pada metode penelitian, yaitu:. Dari tabel diperoleh bahwa
dari 6 subjek, yang dipilih terdapat 2 siswa di setiap kategorinya yaitu kategori tinggi,
sedang, dan rendah. , dan kurang. Pada penelitian ini masing-masing soal memuat
indikator kemampuan pemecahan masalah, masalah yang diberikan berupa masalah open
ended. Adapun tahap pemecahan masalah di sini menggunakan tahapan Polya: (1) tahap
memahami masalah; (2) tahap merencanakan masalah; (3) tahap melaksanakan rencana;
(4) tahap memeriksa kembali. Oleh karena itu, identifikasi ketercapaian siswa pada
kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari kemampuan disposisi matematis dilihat
dari setiap instrumen soal yang diberikan. Pada soal nomor pertama, 6 siswa yang mampu
menjawab soal yang pertama dengan benar dan 2 siswa menjawab salah. Pada soal yang
kedua 5 siswa dapat menjawab dengan benar dan siswa 2 menjawab salah. Sedangkan
pada soal ketiga 4 siswa menjawab dengan benar dan 3 siswa menjawab dengan salah. Dan
untuk soal keempat 2 siswa menjawab dengan benar dan 6 siswa menjawab salah. Hal ini
membuktikan bahwa siswa dengan disposisi matematis memiliki kemampuan memecahkan
soal open ended.
PEMBAHASAN
Soal 1
Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang pola bilangan segitiga. Gunakan pula susunan objek
yang mewakili pola tersebut kemudian tentukan bilangan ke-24!
Jawaban Siswa
Soal 2
Jika diketahui barisan 1, 5, 9, 13, 15, …. Tentukan jenis pola barisan tersebut sesuai dengan yang
kalian ketahui serta tentukan U9 dan U12 nya !
Jawaban Siswa
Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 2, terlihat siswa mampu mengidentifikasi
masalah yang diberikan dengan baik, siswa dengan disposisi matematis sedang sudah bisa
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Hanya saja siswa dengan kategori sedang
tidak teliti dalam menyelesaikan permasalahan, dan juga tidak memeriksa kembali hasil
pekerjaannya. Hal tersebut dapat dilihat bahwa siswa tidak teliti dalam menyelesaikan masalah
sesuai dengan apa yang ditanyakan dari soal dan siswa tersebut juga tidak teliti dalam menuliskan
jawaban akhir dari permasalahan yang diberikan. Tetapi secara keseluruhan pada soal nomor 2,
jawaban siswa dengan disposisi matematis kategori sedang sudah cukup baik dalam memecahkan
masalah yang diberikan.
Soal 3
Suatu bakteri akan membelah diri menjadi 2 setiap menit. Jika banyaknya bakteri semula ada 8.
Tentukan banyaknya bakteri setelah 10 menit!
Jawaban Siswa
Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 3, siswa kesulitan dalam memahami soal,
merencanakan masalah, dan melaksanakan rencana serta tidak memeriksa kembali jawabannya.
Hal itu bisa dilihat pada jawaban siswa, siswa dengan disposisi matematis rendah tidak dapat
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, siswa tersebut juga tidak terlalu paham
dalam merencanakan dan melaksanakan rencana sehingga hasil pemecahan masalah siswa dengan
disposisi matematis rendah masih belum tepat.
Soal 4
Seorang pegawai kecil menerima gaji tahun pertama sebesar Rp. 2.500.000,00. Setiap tahun gaji
tersebut naik Rp. 625.000,00. Tentukan jumlah uang yang diterima pegawai tersebut selama delapan
tahun!
Jawaban Siswa
Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 4, terlihat siswa tidak memahami konsep materi pola
bilangan. Siswa tidak dapat memahami masalah, sehingga tidak dapat menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan, siswa juga tidak dapat merencanakan dan melakukan perhitungan sesuai
rencana dengan tepat, tidak mampu melakukan pengecekan kembali pada hasil jawaban yang dibuat
sehingga jawaban yang peroleh tidak tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa dengan
disposisi matematis kurang tidak dapat memenuhi sesuai tahap dalam pemecahan masalah.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIIIB SMPN Satu Atap 1 Seruyan Raya
dengan pemilihan subjek disposisi matematis sebanyak 8 siswa dan diambil 2 subjek untuk
setiap kategorinya, terlihat bahwa sesuai dengan yang sudah direncanakan peneliti pada
metode penelitian. Yaitu terdapat 2 siswa yang memiliki disposisi matematis dengan
kategori tinggi, terdapat 2 siswa yang memiliki disposisi matematis dengan kategori
sedang, terdapat 2 siswa yang memiliki disposisi matematis dengan kategori rendah, dan
terdapat 2 siswa yang memiliki disposisi matematis dengan kategori kurang. Berdasarkan
pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kategori tinggi dan
sedang sudah cukup baik dan tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memecahkan
masalah yang diberikan, sedangkan siswa dengan kategori rendah dan kurang mengalamai
kesulitan yang sangat signifikan dalam memecahkan masalah yang diberikan.
DAFTAR RUJUKAN
Aliah, S. N., Sukmawati, S., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E. (2020). Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Dan Disposisi Matematika Siswa Pada Materi
Spldv. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 3(2), 91–98.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v3i1.p91-98
Hidayati, R. N., Mustangin, M., & Hasana, S. N. (2020). Analisis Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik Dalam Pemecahan Masalah Matematika Dalam Materi
Segiempat. Jurnal Penelitian, Pendidikan, Dan Pembelajaran, 15(33), 138–150.
Mayratih, G. E., Leton, S. I., & Uskono, I. V. (2019). Pengaruh Disposisi Matematis
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Asimtot : Jurnal
Kependidikan Matematika, 1(1), 41–49. https://doi.org/10.30822/asimtot.v1i1.97
Catatan:
1. Usahakan semaksimal mungkin menggunakan mendely dan daftar pusataka otomatid dari
mendely
2. Usahakan diperbanyak referensinya. Bisa dilakukan 1 pendapat yang hamper sama
disebutkan Bersama-sama.
Contoh:
Pemecahan masalah adalah usaha yang dilakukan peserta didik untuk mendapatkan solusi
dari masalah tersebut (Dodik, 2019; Suzana, 2020; Hari, 2015).
3. Pertimbangkan untuk memasukkan artikel saya yang terkait dengan Pemecahan masalah:
(Mustangin et al., 2019); (Julaeha et al., 2020); (Mustangin et al., 2020); :
Julaeha, S., Mustangin, M., & Fathani, A. H. (2020). Profil Kemampuan Koneksi
Matematis Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Kemampuan
Matematika. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i2.300
Mustangin, Abdul Halim Fathani, & Teguh Sugiharto. (2019). PENERAPAN PROBLEM
BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH KONTEKSTUAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X-IPA SMA
ISLAM HASYIM ASY’ARI BATU PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN
LINEAR TIGA VARIABEL. Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika Dan
Pendidikan Matematika. https://doi.org/10.36456/buanamatematika.v9i2:.2236
Mustangin, Suwarsono, S., & Lukito, A. (2020). Mathematic concept representation of
high ability student in solving algebraic problem. International Journal of Scientific
and Technology Research.