Adm Sapras Sekolah
Adm Sapras Sekolah
Ditinjau dari arti katanya, perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan
menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan di
masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program
pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana
pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan pengadaan perelengkapan
atau fasilitas tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan perelengkapan.
Oleh karena itu, keefektifan suatu perencanaan pengadaan perlengkapan
sekolah tersebut dapat dinilai atau dilihat dari seberapa jauh pengadaan
perlengkapan sekolah dalam periode tertentu.
2) Melakukan survey keseluruh unit sekolah untuk menyusun master plan
untuk jangka waktu tertentu.
Pengadaan perlengkapan sekolah ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh
pengelola perlengkapan sekolah untuk mendapatkan perlengkapan yang
dibutuhkan sekolah, antara lain dengan cara membeli, mendapatkan hadiah
atau sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80
tahun 2003 yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun 2007.
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui
prosedur sebagai berikut:
4) Bila disetujui maka akan ditinjauan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim
ke sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana
tersebut.
1) Buku Induk Barang Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
barang inventaris milik negara dalam lingkungan sekolah menurut urutan
tanggal penerimaannya.
3) Buku Catatan Non Inventaris adalah buku tempat mencatat semua barang
habis pakai, seperti; kapur, pensil, penghapus papan tulis, kertas ketik, tinta
dan sejenisnya.
4) Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris adalah daftar tempat
mencatat jumlah bertambah dan atau berkurangnya barang inventaris sebagai
akibat mutasi yang terjadi dalam triwulan yang bersangkutan. Daftar ini
tersusun menurut jenis barang pada masing-masing golongan inventaris.
1) Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh suatu sekolah.
2) Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun
untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3) Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah
dalam bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
4) Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang ( tua,
rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
Dalam penyusuna alokasi ini, ada empat hal yang harus diperhatikan dan
ditetapkan. Penerimaan barang, yaitu orang yang menerima barang dan
sekaligus mempertanggungjawabkan sesuai dengan daftar barang yang
diterima. Identitas orang yang menerima barang harus jelas. Identitas
meliputi: (1) nama lengkap; (2) jabatan resmi disekolah tersebut; (3) nomor
induk pegawai; (4) alamat penerima.
Pada dasarnya ada dua system pendistribusian barang yang dapat ditempuh
oleh pengelola perlengkapan sekolah, yaitu system pendistribusian langsung
dan tidak langsung. Dengan menggunakan system pendistribusian langsung,
berarti barang-barang yang sudah diterima dan diinventarisasikan langsung
disalurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui proses
penyimpanan terlebih dahulu. Sedangkan dengan menggunakan system
pendistribusian yang tidak langsung berarti barang yang sudah diterima dan
sudah diinventarisasikan tidak secara langsung disalurkan, melainkan harus
disimpan terlebih dahulu digudang penyimpanan dengan teratur.
Ada beberapa asas pendistribusian hal ini yang perlu diperhatikan, yaitu (1)
asas ketepatan, (2) asas kecepatan, (3) asas keamanan, (4) asas ekonomis.
1. Tujuan Pemeliharaan
2. Untuk mengoptimalkan usia pakai perlatan. Hal ini sangat penting
terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu
peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat
bagian dari peralatan tersebut.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
4. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui
pencekkan secara rutin dan teratur.
5. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat
tersebut.
2. Manfaat pemeliharaan
1. Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak
perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
2. Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang
berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
3. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol
sehingga menghindar kehilangan.
4. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan
dipandang,
5. Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.
6. Penghapusan sarana dan prasarana
h) Dicuri,
f) Akhirnya begitu surat keputusan penghapusan dari Jakarta datang, bisa
segera dilakukan penghapusan terhadap barang-barang tersebut. Ada dua
kemungkinan penghapusan perlengkapan sekolah, yaitu dimusnahkan atau
dilelang. Apabila melalui lelang, yang berhak melelang adalah kantor lelang
setempat. Sedangkan hasil lelangnya menjadi milik Negara.