Anda di halaman 1dari 5

Lobby- dari kata Lobi artinya berarti teras atau ruang depan yang terdapat di hotel-hotel, tempat

dimana para tamu duduk-duduk dan bertemu dengan santai kemungkinan  kata lobi melatar belakangi
perkembangan istilah “melobi” yang terjadi karena kebiasaan para anggota parlemen di Inggris yang
biasa berkumpul  di lobi ruang sidang dan memanfaatkan pertemuan di ruang tersebut untuk melakukan
berbagai pendekatan,  diantara persidangan.

Menurut Anwar (1997) Lobi adalah suatu upaya informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak
(perorangan, kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik
dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang
diinginkan tercapai.

Jadi negosiasi dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau upaya kedua belah pihak yang memiliki
masalah untuk sukarela mendiskusikan dan mencari solusi bersama. Lobi merupakan upaya meyakinkan
kepada pihak lain agar mau mengakomodir kepentingan kita sehingga muncul solusi dan terbinanya
hubungan baik antara kedua belah pihak.

Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan  untuk aktif  melakukan pendekatan
kepada pihak lain agar bisa  memahami pandangan atau keinginanmya dan kemudian menerima
dan mendukung apa yang diharapkan oleh pelaku lobbying.

Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying dan negosiasi mempunyai tujuan yang
sama yaitu menggunakan tehnik komunikasi untuk mencapat target tertentu. Dibandingkan
dengan negosiasi yang merupakan suatu proses resmi atau formal, lobbying merupakan suatu
pendekatan informal.

Kali ini kita akan membahas tentang teknik lobi dan negosiasi. Setiap orang
pasti sudah pernah meakukan lobi dan negosiasi. Bahkan kita sudah banyak
dilatih sejak kecil, misalnya ketika bernegosiasi dengan orang tua kita tentang
uang saku, atau bernegosiasi ketika melakukan tawar menawar barang.

Setiap orang juga pernah melakukan lobi misalnya menyarankan model baju
kepada teman atau berusaha mengajak kawan kita untuk pergi ke bioskop atau
meloby untuk berbagai kepentingan.
negosiasi memiliki 5 fungsi utama yaitu mencapai kesepakatan ( win win
solution), menyelesaikan permasalahan, membuka peluang, mendapatkan
keuntungan dan merawat hubungan baik hubungan jangka pendek maupun
jangka panjang.

lobi memiliki fungsi untuk melindungi berbagai kepentingan kita ( perusahaan


atau individu) , membuka komunikasi, memperlancar upaya negosiasi serta
meningkatkan sinergi dengan pihak lain. Pendekatan yang dilakukan dalam
upaya lobi juga bermacam macam, bisa dilakukan dengan melakukan pendekatan
dengan pengambil keputusan, melalui orang dekat atau lingkaran sang
pengambil keputusan, melakukan pendekatan kemasyarakat maupun secara
organisasional.

Lobi merupakan upaya persuasi, mengajak atau upaya untuk merubah persepsi
sehingga pihak lawan mau mendengarkan dan mengakomodir kita

Faktor yang menentukan keberhasilan lobi diantaranya adalah seberapa dekat


hubungan kita, seberapa luas networking yang kita miliki, seberapa besar
pengaruh kita dan bagaimana upaya kita dalam meyakinkan lawan. Siapapun
dapat melakukan lobi, dan keberhasilan dapat ditentukan dengan berbagai
kesiapan dan upaya.
analisis SWOT dimana ada pemetaan terkait kekuatan, kelemahan , peluang dan
tantangan.

Tanpa dukungan soft skill yang memadai, upaya lobi dan nego mungkin berjalan buntu tanpa
hasil. Padahal, dalam lobi dan nego dikenal istilah win-winsolution. Artinya, masing-masing
pihak yang ikut terlibat dalam lobi dan nego dapat sama-sama win. Itulah seninya!

lobi dan nego tidak hanya sekadar sarana dalam penyelesaian konflik atau perbedaan, namun
bisa juga menjadi “sarana” mencapai tujuan-tujuan yang lainnya, misalnya memperbanyak
teman atau memperluas jaringan bisnis, mengedukasi konsumen, dan lain-lain.

hanya dengan komunikasi yang efektif pesan yang disampaikan bisa dimaknai dengan baik.
Selain itu, komunikasi efektif juga merupakan bagian penting dalam rangka mengupayakan
solusi, khususnya pada waktu menghadapi konflik.

Dengan komunikasi yang efektif, hubungan dapat dengan mudah terbangun, yang selanjutnya
bisa membuka ruang bagi komunikator dan komunikan untuk membicarakan berbagai
kepentingan dan tujuan lainnya.

Berkat komunikasi, hubungan atau relasi yang terbangun dapat berlangsung dengan baik. Berkat
relasi yang terbangun dengan baik, pembicaraan berbagai kepentingan pun dapat dilakukan
(dengan mudah). Itulah seni dan prinsipnya, dan itulah tantangan terpenting dalam lobi,

Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata lobi memiliki dua arti. Pertama, adalah
ruang teras di dekat pintu masuk hotel, gedung, bioskop, dan sebagainya, yang dilengkapi
perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu. Kedua, lobi
adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain dalam kaitannya
dengan pemungutan suara menjelang pemilihan ketua organisasi, seperti parlemen atau partai
politik. Adapun pengertian melobi adalah melakukan suatu pendekatan secara tidak resmi,
sementara itu pelobian merupakan proses, cara, upaya menghubungi atau melakukan pendekatan
(terhadap pejabat pemerintahan atau pemimpin politik) untuk bisa memengaruhi sebuah
keputusan atau permasalahan yang dapat menguntungkan sejumlah orang. Usaha memengaruhi
pihak lain dalam memutuskan sebuah perkara atau permasalahan biasanya dilakukan dengan cara
berunding secara tidak resmi atau berunding secara pribadi..

Lobi dilakukan dengan tujuan memengaruhi secara persuasif supaya pihak lain mau memenuhi
keinginan dan tujuan pihak yang melobi. Kegiatan lobi bisa menambah jaringan koneksi di
beberapa sektor, sementara keberhasilan lobi dipengaruhi seberapa banyak dan luas jaringan
yang dimiliki oleh orang yang melobi.
Target Lobi 1. Memengaruhi kebijakan; 2. Menarik dukungan; 3. Memenangkan prasyarat
kontrak dalam kegiatan bisnis; 4. Memudahkan urusan; 5. Memperoleh akses untuk kegiatan
berikutnya; 6. Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan.

Sementara itu, lobi lebih efektif apabila dilakukan dalam suasana informal. Karena lobi bisa
bersifat informal atau tidak resmi, melalui lobi bisa ditemukan peluang-peluang yang dapat
dimanfaatkan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Dilema Etis Pelaku Lobi (Pelobi)


1. Kejujuran (Fairness) Banyaknya praktik lobi yang tidak etis pada saat ini dikaitkan dengan
praktik lobi yang membayar pembuat kebijakan untuk menghasilkan kebijakan yang
menguntungkan mereka.
2. Transparansi (Transparency) Ada tuntutan dari masyarakat agar proses lobi yang dilakukan
dapat dikontrol masyarakat. Dalam hal ini masyarakat menuntut adanya akses luas yang
memungkinkan mereka bisa terlibat dalam proses pembuatan keputusan.
3. Kepentingan Umum (Common Good) Bagaimanapun juga, para pelobi adalah pihak yang
bertindak atas kepentingan klien mereka. Hal ini tidak berbeda dengan pengacara yang membela
kepentingan kliennya. Karena itulah, sekarang muncul tuntutan publik supaya para pelobi
bertindak bagi kepentingan umum

Persiapan lobby
Siapkan dan sempurnakanlah argumen yang dapat mendukung posisi organisasi; 2. Pelajari
argumen yang berlawanan dengan posisi organisasi; 3. Pahami orientasi pihak mitra yang sedang
dipengaruhi; 4. Buatlah pernyataan tertulis menyangkut dukungannya kepada organisasi; 5.
Lakukan komunikasi lanjutan (follow up) untuk memperkuat posisi yang mendukungnya; 6.
Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur volume suara dan siapkanlah kata-
kata dengan baik; 7. Memperhatikan sikap, pandangan mata, dan gerak gerik yang membantu; 8.
Sopan, saling menghormati, memegang teguh persaudaraan.

Hal yang perlu Diperhatikan dalam Melobi


1. Empati, berusaha menempatkan diri pada situasi dan kondisi komunikan. Ciptakanlah suasana
konsensus supaya kerangka referensi bisa terbentuk. Ketahuilah terlebih dulu sifat-sifat khas
yang dimiliki komunikan. 2. Buatlah janji terlebih dahulu untuk bertemu, jangan memaksa.
Persiapkan dengan baik segala sesuatu yang akan disampaikan; apabila diperlukan, siapkanlah
proposal atau dokumen lain yang memang dibutuhkan. 3. Bersikaplah wajar, tenang, jujur, dan
percaya diri. 4. Janganlah mengulangi kata-kata yang sama dalam waktu yang pendek. Hal ini
bisa menyinggung komunikan karena ia merasa dianggap bodoh atau menjadikan komunikan
salah memahami pesan yang disampaikan (salah penafsiran). 5. Perhatikan kondisi psikologis
komunikan. Jika komunikan lelah atau tidak sehat, pembicaraan dapat dilakukan seperlunya saja.
6. Tepatilah janji yang sudah dibuat.

Empati
Janji
Relax & meyakinkan
Jangan mengulangi kata-kata yang sama
Perhatikan kondisi psikologis komunikan
Tepatilah janji yang sudah dibuat.

1. Membaca teks dan konteks. 2. Menulis. 3. Berbahasa (termasuk didalamnya kemampuan


berargumen dan mengartikulasikan pendapat dengan baik). 4. Mempresentasikan pendapat, dan
gagasan. 5. Mendengarkan. 6. Berkomunikasi (gesture, bahasa tubuh, berpakaian, diksi dan
sebagainya)

Devinisi simpati yaitu memberikan kesan kepada orang lain dengan salam, terbuka, senyum
sapa, agar orang lain terkesan kepada kita.

Komunikator yang baik adalah seseorang yang bisa menjadi pendengar yang baik dan
menjadi pembicara yang baik.

Simpati terbagi dalam 3 level

1.Simpati Perjumpaan

a.Salam ( sebut nama yang kita ajak bicara 3x, saat diskusi )

b.Eye contact ( 85 % masalah ada dimata,usahakan hilangkan


masalah yang menyelimuti kita saat bertemu orang lain)

c.Posisi tubuh terbuka/benar – benar menerima saat perjumpaan

d.Jabat tangan ( posisi tubuh sedikit membungkuk )

e.Pancarkan Energi (Inerbiuty dengan selalu tersenyum)

f.Mirror – Keselarasan

Anda mungkin juga menyukai