Anda di halaman 1dari 18

REKAYASA IDE

MK.KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
EKONOMI

Nilai :

Nama Kelompok 2 : 1.Christin Manalu (7213141005)


2.Diana Puspitasari (7213141012)
3.Eka valentina Manurung (7213341025)
4.Eny Juliana Br.Siagian (7213141025)
5.Maria Audina Rumapea (7213341010)
6.Sarah lylia saragi (7213141015)

Dosen Pengampu : Dr.Khairuddin E.Tambunan,M.Si

Mata Kuliah :Kepemimpinan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena telah
memberikan penyusun kesehatan serta wawasan sehingga dapat menyelesaikan Rekayasa Ide ini
dengan tepat waktu.Penyusun juga berterima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan penuh, baik materi ataupun semangat bagi penyusun untuk menyelesaikan tugas-tugas
kuliah.

Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada Bapak mata kuliah Kepemimpinan. Dan
semua pihak yang terlibat dalam suksesnya pembuatan Rekayasa ide ini, penyusun ucapkan
banyak terima kasih.

Tugas Rekayasa ide ini merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa untuk
memenuhi tugas dari dosen pengampu, tugas ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan
daya berpikir pada mahasiswa.Agar dapat berfikir lebih kritis lagi.

Pada tugas Rekayasa ide kali ini, masih banyak kekurangan pada pengerjaannya, oleh
sebab itu, penyusun sangat mengharapkan respon penuh dari pembaca untuk dapat meningkatkan
tugas-tugas penulis berikutnya.

Medan, November 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

A.Latar Belakang………………………………………………………………………….1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………2

C.Tujuan Penelitian……………………………………………………………………….2

D.Manfaat Penelitian……………………………………………………………………...3

BAB II……………………………………………………………………………………4

A.Originalitas Ide…………………………………………………………………4

B.Konteks Sosialnya………………………………………………………………6

BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK

MELAKUKAN INOVASI……………………………………………………………...9

BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA………………………….11

A.Peluang Keterwujudan…………………………………………………….…..11

B.Nilai-nilai Inovasi………………………………………………………….….12

C.Perkiraan Dampak…………………………………………………………….13

BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..15

A.Kesimpulan……………………………………………………………………15

B.Saran…………………………………………………………………………..15

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di setiap komunitas selalu ada pemimpinnya. Peran pemimpin beraneka ragam, di


antaranya adalah sebagai penggerak, motivator, inspirator, penunjuk arah, menyatukan,
pelindung, pengayom, penolong, pembagi kasih sayang, mencukupi serta mensejahterakan, dan
lain-lain. Tugas pemimpin, dengan demikian memang banyak dan berat. Semua peran itu akan
dipertanggung-jawabkan, baik di hadapan manusia yang dipimpinnya maupun di hadapan Tuhan
kelak.

Sebagai penggerak dan motivator, maka pemimpin harus menjadikan semua orang yang
dipimpinnya hidup. Jiwa, pikiran, dan semangat dari semua orang yang dipimpin menjadi hidup
dan berkembang. Untuk menggerakkan bagi semua yang dipimpinnya, seorang pemimpin
membutuhkan tipe atau gaya yang dimiliki pemimpin untuk memimpin semua orang.

Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan
semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat
popularistik dan bertempramen meledak-ledak. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir.
Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideology yang mendasari Negara atau partai,
sehingga konsisten dan sangat fanatic, cocok diterapkan pada era tersebut.

Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni
1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945
- 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama
dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno
menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya -
berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal
Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.
Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis
Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah
pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada
sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai
presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai
pejabat Presiden Republik Indonesia

1
Soekarno diantara Pemimpin Dunia

Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi
kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya
kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar
pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat
dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.

Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia
yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima
langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci)
kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan
pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap
keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi,
pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan
bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri. Namun
keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh
Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat penjabaran rumusan masalah sebagai
berikut :

 Bagaimana Negara Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno ?

 Bagaimana gaya kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno ?

 Keberhasilan apa yang dihasilkan dari gaya kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno?

 Kegagalan apa yang dihasilkan dari gaya kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah :

 Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno sebagai


Presiden pertama RI.

 Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno saat


menjabat menjadi Presiden ke pertama RI.

2
 Untuk mengetahui dampak apa yang terjadi dari gaya kepemimpinan Presiden
Ir.Soekarno pada saat itu.

 Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan apa yang di dapat dari gaya
kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno pada saat itu.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

 Dapat memenuhi tugas Kuliah

 Dapat mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno saat


menjabat menjadi Presiden ke pertama RI.

 mengetahui dampak apa yang terjadi dari gaya kepemimpinan Presiden


Ir.Soekarno pada saat itu.

 Dapat mengetahui bagaimana peran Ir. Soekarno diantara pemimpin dunia.

3
BAB II

A.Originalitas Ide

Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri seseorang dan mencakup sifat-sifat,


seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari
gaya, perilaku, dan kedudukan pemimpin bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut
serta situasi. Selain itu Kepemimpinan dapat diartikan juga sebagai kemampuan seseorang saat
menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam memengaruhi orang lain, khususnya
bawahannya. Ini dilakukan supaya mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan
tertentu supaya tujuan dapat tercapai dengan mudah. Salah satu teori kepemimpinan yang bisa
kita lihat adalah tentang kepemimpinan Ir. Soekarno.

Soekarno memulai karirnya sebagai pemimpin organisasi pada usia 26 tahun, tepatnya 14
Juli 1927. Pada saat itu beliau memimpin sebuah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia
(PNI) yang mempunyai arah perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Hal ini mengakibatkan
para pimpinan PNI termasuk Soekarno ditangkap dan diadili oleh pemerintahan kolonial
Belanda. Tetapi pada saat di dalam proses pengadilan Soekarno malah menyampaikan
pandangan politiknya mengenai gugatannya terhadap pemerintahan yang terkenal dengan
Indonesia menggugat. Sikap Soekarno sebagai pemimpin bangsa pada saat itu sangat
menekankan pentingnya persatuan dalam nasionalisme, kemandirian sebagai sebuah bangsa dan
anti penjajahan. Hal ini tercermin di dalam pidato-pidato beliau dalam menggelorakan semangat
revolusi secara besaran-besaran untuk lepas dari belenggu imperialisme. Akhirnya Soekarno
berhasil menggelorakan semangat revolusi dan mengajak berdiri diatas kaki sendiri bagi
bangsanya, walaupun belum sempat berhasil membawa rakyatnya dalam kehidupan yang
sejahtera. Konsep “berdiri di atas kaki sendiri” memang belum sampai ke tujuan tetapi
setidaknya berhasil memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa.

Sikap tersebut mengakibatkan Belanda membubarkan organisasi PNI sehinggaSoekarno


dan teman seperjuangannya bergabung dengan Partindo pada bulan Juni tahun1930. Setelah
melalui perjuangan yang panjang bahkan beliau pernah dipenjara kembalioleh Belanda namun
tidak menyurutkan langkah perjuangannya. Pada akhirnya, padatanggal 17 Agustus 1945
Soekarno bersama Muhammad Hatta berhasilmemproklamasikan kemerdekaan Republik
Indonesia menandai berdirinya negara yang berdaulat. Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan
Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia
berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan ia berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia,
Afrika, danAmerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian
berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah
dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Namun

4
berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian ternyata
mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi
tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S)
juga. Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di
dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam,
dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta Asia pasca-
kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan visi tentang
negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa l920-an dan 1930-an pada masa
kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di dunia. Prinsip politik mempersatukan
elite gaya Soekarno adalah “alle leden van de familie aan een eet-tafel” (semua anggota keluarga
duduk bersama di satu meja makan).

Dia memperhatikan asal-usul daerah, suku, golongan, dan juga partai. Melihat bagaimana
seorang Soekarno memimpin di dalam sebuah organisasi maupun pemerintahan, menunjukkan
perannya yang sentral sebagai seorang pemimpin sejati, sebagai seorang inspirator, idealis dan
sebagai simbol perjuangan rakyat dalam menegakkan negara yang berdaulat yang dapat
dijadikan sebagai panutan. Akan tetapi ia akhirnya dijadikan kambing hitam atas peristiwa yang
mengakibatkan kekacauan politik di masa akhir kepemimpinannya. Dan gaya yang
diterapkannya jelas menunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis
dengan mengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku,
agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe otoriter
karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada lembaga legislatif pada saat itu.
Sebagai seorang pemimpin sejati soekarno mampu membawa arah perjuangan tetap konsisten
meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat dijadikan contoh ketika beliau berkali-
kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial, beliau tetap tegar bahkan semakin lantang dalam
menentang penjajahan sampai memperoleh kemerdekaannya. Dalam hal sebagai inspirator atau
seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan Pancasila yang
menjadi dasar negara hingga sekarang disamping pemikiran-pemikiran yang lain seperti
Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan di atas
perbedaan yang ada di dalam negara dan satu idealisme yang kontroversial mengenai konsep
NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapai
eksistensinya di dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis,
Soekarno tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan pada situasi yang
sedang gawat. Beliau tetap berada untuk berada di atas prinsipnya sendiri dan menghindari
campur tangan asing. Idealis seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem
pemerintahan demi mengatasi masalah di dalam keadaan yang berbeda-beda. Bahkan
idealismenya terlihat agak otoriter karena harus memaksakan keputusannya dalam mengatasi
krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinya menjadi presiden seumur hidup misalnya.

Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak disebut sebagai
simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil sebagai diplomat dan orator yang

5
mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat. Keberanian beliau terlihat ketika
menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, antineokolonialisme dan imperialisme.
Dan juga kepercayaannya terhadap kekuatan massa,kekuatan rakyat. Beliau adalah seorang
pemimpin yang rendah hati disamping sebagai seorang pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari
dalam karyanya „Menggali Api Pancasila‟. Beliau berkata “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa
rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,”
Maka pantas apabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi dan
untuk rakyatnya.

Pada akhirnya, Soekarno tetaplah manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahaan yang
harus beliau bayar dengan melepaskan jabatannya sebagi Presiden Republik Indonesia yang
pertama. Pada akhir jabatannya beliau dianggap bersalah dengan terjadinya tragedi G 30 S PKI
yang mengakibatkan beliau harus menjadi kambing hitam (as scapegoat) atas terjadinya
peristiwa itu dan harus turun tahta dari pemimpin bangsa setelah beliau berhasil mengawalinya.

B.Konteks Sosialnya

Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia
memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai
dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator
Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17
Agustus 1945.

Kelebihan dan Kekurangan Pada Masa Kepemimpinan Soekarno

 Mengangkat harga diri bangsa di dunia Internasional

“Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia”. Ini adalah jargon
yang dulu dikatakan oleh Bung Karno. Beliau benar-benar mengguncang dunia bersama
pemuda-pemuda Indonesia yang lain. Nefo (new emerging forces), Gerakan Non Blok, KTT
Asia-Afrika, dan politik luar negeri bebas-aktif adalah sedikit buktinya.

Setelah beliau menjadi Presiden Republik Indonesia, Nilai-nilai Nasionalisme tetap


menjadi roh utama tujuan pemerintahannya. Salah satu faktor pentingnya yaitu dengan
mengangkat harga diri bangsa di dunia Internasional. Beliau sangat sensitif dan reaktif jika
Bangsa Indonesia diremehkan. Beliau membangun angkatan bersenjata yang kuat. Mempelopori
banyak hal terkait isu “membangun dunia baru yang lebih adil dan merata”. Sepak terjangnya di
dunia Internasional digoreskan dengan tinta emas, dan diingat lawan maupun kawan sebagai
sebuah pencapaian yang luar biasa.Gerakan Non blok yang ketika itu menjadi kekuatan baru

6
yang netral dalam percaturan politik internasional adalah salah satu yang beliau pelopori bersama
Sri Pandit Jawaharlal Nehru (India), Joseph Bros tito (Yugoslavia), dan Gamal Abdul Nasser
(Mesir). Selain itu beliau juga memiliki komitmen yang kuat terhadap isu perdamaian dunia.
Beliau merangsang kemerdekaan bagi negara-negara di dunia ketiga. Salah satunya yang cukup
monumental yaitu KTT Asia-Afrika pertama yang dilaksanakan pada tanggal 18 April-24 April
1955 di Bandung. Tidak hanya dibidang politik, tingginya harkat dan martabat bangsa Indonesia
juga merambah di dunia militer, pendidikan, dll. Sampai sekarang, nama Bung Karno masih
disegani oleh Negara-negara lain, baik yang ketika itu berkawan, ataupun yang berseberangan
dengannya. Beliau percaya, Kemajuan Indonesia harus diikuti oleh pembentukan karakter bangsa
yang kuat. Melalui penanaman bibit Nasionalisme Indonesia, Bung Karno mengharapkan
terbentuknya Bangsa Indonesia yang Berkarakter, berdikari, dengan latar belakang budaya yang
kaya sehingga mampu mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD
1945.

 Memperkuat KeIndonesiaan di dalam negeri

Benih nasionalisme yang beliau tanam, terbalut dalam bingkai revolusi. Beliau percaya,
bahwa perjuangan sesungguhnya sebagai bangsa tidak berhenti setelah Indonesia merdeka.
Perjuangan sesungguhnya malah baru dimulai. Perjuangan mengisi kemerdekaan. Oleh sebab
itulah, beliau selalu mengatakan bahwa Revolusi Indonesia belum selesai. Perjuangan yang
begitu berat justru adalah membentuk karakter bangsa yang kuat, membangun kesadaran
masyarakat sebagai bangsa Indonesia bukanlah urusan yang gampang. Masyarakat kita yang
sangat heterogen rentan terhadap gesekan, baik horisontal maupun vertikal.

Untuk mewujudkan ambisinya tentang keindonesian itu, beliau memompa semangat


nasionalisme bangsa. Beliau mengedepankan kebudayaan bangsa Indonesia yang tinggi dan kaya
sebagai pemersatu. Kebhinekaan (keberagaman-perbedaan) yang berpotensi gesekan ras
dialihkan menjadi suatu kekuatan. Beliau selalu membawa budaya Indonesia. Proklamator
Kemerdekaan Indonesia Soekarno, tidak hanya dibanggakan bangsa ini tetapi juga dihormati
dunia Internasional.

Pada Jamannya peranan, keberanian dan kehebatan Soekarno sangat disegani dan
dihormati pemimpin bangsa lain. Berbagai penghargaan dan 26 penghargaan Honoris Causa
didapatkannya dari berbagai Negara, Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang
menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang
pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang
menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

7
 Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar

Yang isinya – berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat –
menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan
institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan
Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.
Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya
sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto
sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Ada beberap kelebihan pada masa kepemimpinan Soeharto, yaitu sebagai berikut :

 Melakukan kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi moneter


melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang
sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet natsi.

 Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan peninggalan


belanda

 Menasionalisasi/ mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan


belanda.

Ada beberapa kelemahan pada masa kepemimpinan Soeharto, yaitu sebagai berikut :
 Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri yang
dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
 Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi selama 1965
– 1966 dengan PDB hanya 0,5 persen dan 0,6 persen
 Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong oleh
hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
 Sistem perekonomian terpengaruh haluan komunis meskipun indonesia berdasrkan
haluan pancasila.

8
Bab III

Perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan inovasi


Untuk melakukan inovasi Ir Soekarno memberikan motivasi atau semangat kepada
bangsa Indonesia untuk maju walaupun banyak tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
saat itu. Motivasi yang dilakukan oleh Ir Soekarno diberikan melalui kata-kata di bawah ini,
sehingga bangsa Indonesia bisa bangkit dari penjajahan dan berhasil memerdekakan negeri ini.
Bukan hanya itu Ir Soekarno juga melakukan aksi-aksi lainnya. Kata-kata motivasinya itu adalah
sebagai berikut:
 “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak

dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”.

 “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”.

 “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika

engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”.

 “Bunga mawar tidak pernah mempropagandakan harumnya, namun

keharumannya dengan sendirinya menyebar melalui sekitarnya”.

 “Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa

menaklukkan iri sendiri disebut penakluk yang brilian”.

 “Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan

orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang

Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional”.

 “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan

lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.

 “Aku akan memuji apa yang baik, tak pandang sesuatu itu datangnya dari seorang

komunis, islam, atau seorang Hopi Indian”.

 “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden

9
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan

rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”.

 “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat, aku besar karena rakyat, berjuang

karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat."

 “Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian

yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia”

 “Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, entah bagaimana rupanya persatuan

itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia Merdeka itulah Kapal

Persatuan adanya”.

 “Untuk membangun negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka

harus dibangun”.

10
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

A. Peluang Keterwujudan
Sebagai seorang pemimpin, Soekarno disebut sebagai sosok yang sempurna, terlebih
dalam memimpin negara Indonesia yang sangat luas dan beragam ini.Soekarno tidak hanya
berkharisma dan berwibawa, tetapi ia juga seorang cendekiawan dan ideolog. Jika melihat dari
gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk dalam golongan pemimpin
bergaya kharismatik, yang mana dirinya memiliki daya tarik, berwibawa serta energi yang luar
biasa sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno sangat
ahli dalam mengubah presepsi orang lain sehingga menjadi sama dengannya, serta mampu
membuat mereka agar mau mengikuti perintah dan keinginannya dengan senang hati. Presiden
Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan temperamen yang meledak-ledak,
tetapi mampu menularkan semangatnya yang besar ini kepada orang lain. Ia mampu membakar
semangat seluruh rakyat dan menginspirasi mereka semua untuk berani melakukan hal yang
diinginkan.
Ivancevich, dkk, (2007:209) mengatakan bahwa pemimpin karismatik
adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfer motivasi atas dasar komitmen dan identitas
emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya.Setiap orang yang
mengikuti pemimpin dengan gaya yang sama dengan Presiden Soekarno biasanya memiliki
keyakinan yang kuat bahwa pemimpinnya selalu benar, merasa sayang dan bangga dengan
pemimpinnya, memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam misi kelompoknya, mau
mematuhi pemimpin dan yakin bahwa mereka dapat berkontribusi bagi kelompoknya.
Tentu saja menjadi hal yang sangat baik jika bawahannya memiliki cara berfikir yang
seperti ini, karena dengan demikian maka visi yang telah ditetapkan oleh pemimpin akan
menjadi lebih mungkin untuk direalisasikan, karena pemimpin mendapat dorongan yang kuat
dari bawah.
Gaya kepemimpinan kharismatik sendiri dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe
kharismatik di masa krisis yang mana pemimpin ini akan menunjukan pengaruhnya di saat
menghadapi situasi krisis seperti misalnya ketika informasi dan prosedur yang ada tidak
mencukupi, serta saat tipe visioner yang mampu mengekspresikan visi bersama mengenai masa

11
depan. Pemimpin kharismatik dengan tipe visioner biasanya mampu melihat gambaran yang
besar untuk masa yang akan datang, serta mampu melihat peluang yang ada dalam gambaran
besar tersebut, serta memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik.
Untuk Indonesia, Soekarno memiliki pengorbanan yang sangat besar, khususnya di mana
ia mampu membawa Indonesia untuk keluar dari belenggu penjajahan dan mencapai
kemerdekaannya. Selama masa perjuangannya, Soekarno sudah mengalami banyak hal yang
menyakitkan dan tidak jarang mendapat perlakuan yang tidak baik.Ia pernah dibuang, pernah
ditendang, dicampakkan, dan bahkan diperas oleh orang-orang yang tidak setuju dengannya.
Namun dibalik semua pengorbanan yang telah ia berikan, ada banyak keberhasilan besar
Soekarno yang tidak akan pernah dapat dilupakan oleh Indonesia. Berikut diantaranya,
 Semangat Revolusi yang Membuahkan Kemerdekaan
 Gerakan Non-blok
 Menyatukan Papua Barat ke NKRI

B. Nilai-Nilai Inovasi
Bagaimanakah kepemimpinan Soekarno sebagai presiden harus dinilai Dari sudut pengerjaan
keilmuan, pertanyaan ini biasa saja. Tinjauan dan penilaian corak dinamika negara tak bisa
dilepaskan dari gaya dan efektivitas kepemimpinan presiden sebagai penanggung jawab
kenegaraan tertinggi. Hanya saja dalam konteks kemasyarakatan dan kesejarahan, pertanyaan
yang sederhana ini bisa mendatangkan masalah. soalnya, sudah sejak dari pembentukan bangsa
(nation formation), pencapaian kemerdekaan, sampai dengan dijalankannya proses tanpa henti
dari pembinaan negara dan bangsa (state and nation building), Soekarno memainkan peran
utama. Jika berandai-andai dibolehkan dalam tinjauan sejarah, meski Soekarno tak ditakdirkan
menjadi kepala negara dan pemerintahan (menurut UUD 1945) dan kepala negara saja (kata
UUD RIS dan UUD Sementara 1950), namanya akan tetap abadi dalam ingatan sejarah bangsa.

Bagaimana akan terlupakan fakta keras sejarah bahwa pada masa penjajahan, Soekarno
adalah pemimpin pergerakan kebangsaan serta pemikir masalah kebangsaan dan kenegaraan
yang paling berpengaruh Hidup yang harus dilaluinya di penjara dan pembuangan adalah
konfirmasi atas keabsahan fakta sejarah ini. Ketika Bung Karno (bersama Bung Hatta)

12
memproklamasikan kemerdekaan, sebuah "batas sejarah " yang tegas antara "sebelum " dan
"sesudah " dalam kesadaran sejarah bangsa telah ditegakkan. Ketika keabsahan "batas sejarah "
itu hendak diingkari, revolusi yang keras dan berdarah tak terhindarkan. Benar, Soekarno tidak
dipilih secara resmi sebagai presiden, tidak oleh MPR dan tidak pula oleh rakyat secara
langsung. Namun, seketika namanya disebut sebagai presiden, di saat itu pula dukungan rakyat
dari segala golongan sosial bermunculan. Ia menjadi presiden tanpa kampanye yang melelahkan.

Dari historical hindsight bisa dikatakan, ia menjadi presiden karena keharusan sejarah
yang tak terelakkan. Adalah benar bahwa ada perbedaan mendasar antara Pancasila yang
diutarakan Bung Karno (seperti termuat dalam Lahirnya Pancasila), dan yang termaktub dalam
Pembukaan UUD, tetapi dari sudut sejarah intelektual fakta, ia adalah pencetus Pancasila yang
tak tergoyahkan. Maka, begitulah kehadiran Soekarno dalam sejarah empiris bangsa telah jauh
tertanam dalam kesadaran sejarah bangsa. Jika saja sejarah pergerakan kebangsaan dan
perjuangan kemerdekaan adalah sebuah untaian sastra, kehadiran Soekarno adalah sekian kuplet
puisi yang romantik. Bagaimanakah harus menilainya sebagai presiden Bagaimanakah tokoh
sejarah yang telah menjadi bagian dari mitos bangsa harus dinilai Tak seorang pemimpin bangsa
pun yang mungkin bisa mengulang peran sentral yang pernah dimainkan Bung Karno di atas
pentas sejarah.

C. Perkiraan Dampak
Kondisi perekonomian Indonesia di masa Kepemimpinan Soekarno mengalami tiga tahap
yang dimulai dari penataan ekonomi pasca kemerdekaan, penguatan ekonomi dengan cara
menasionalisasi perusahaan swasta atau asing, hingga munculnya krisis akibat sistem ekonomi
yang terpusat dan biaya politik yang cukup besar. Karena merupakan Negara yang baru terbebas
dari penjajahan kolonial, perekonomian Indonesiabisa disebut sebagai ekonomi warisan perang
dimana dijalankan berdasarkan perintah penguasa, sarana dan prasarana yang rusak, kelangkaan
barang keperluan masyarakat, penambahan uang beredar yang tidak terkendali, kesejahteraan
masyarakat terabaikan, transaksi sukarela terbatas, serta terisolasi dari dunia luar.

Pada hasil konferensi meja bundar (KMB) tahun 1949, disepakati antara Pemerintah
Indonesia dengan Belanda salah satunya adalah kebijakan ekonomi yang harus berdasarkan ijin

13
Belanda, Kembali beroperasinya perusahaan-perusahaan Belanda, menanggung hutang dalam
dan luar negeri Hindia Belanda sebesar 1,13 miliar Dolar AS, serta menanggung 17 ribu esk
karyawan Belanda dan 26 ribu tentara kerajaan Hindia Belanda Koninklijk Nederlands-Indihsce
Leger (KNIL).

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan
rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Presiden Soekarno
adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis,
bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi
yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok
diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah
percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan
gagasan baru.

B. Saran
Sebagai seorang pemimpin yang menginginkan kemajuan bagi Negara dan rakyat
yangdipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki Pengetahuan umum yang
luas,Kemampuan, Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, Kemampuan Analitik,
Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, Keterampilan Mendidik, Kemampuan Menentukan
Prioritas, Naluri yang Tepat, Keteladanan, Menjadi Pendengar yang Baik, Ketegasan dan
keberanian, sertaorientasi masa depan. Semuanya itu akan sangat diperlukan oleh seorang calon
pemimpinsebagai persiapan mental yang menjadi saat sekarang, belajar dari masa lalu dan
rencana dimasa depan.

15

Anda mungkin juga menyukai