Anda di halaman 1dari 14

ITP330

Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

KECUKUPAN PROSES
STERILISASI KOMERSIAL:
Pemahaman dan perhitungannya
2. METODA FORMULA

Purwiyatno Hariyadi
• Guru Besar , Rekayasa Proses Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB-Bogor
• Senior Scientist, Southeast Asian Food & Agricultural Science & Tecchnology
(SEAFAST) center, IPB-Bogor
• Anggota, Institute For Thermal Processing Specialists (IFTPS), USA

_______
ITP330
2017

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal
--> for ”In-container/terminal sterilization"

Produk kemasan,
(botol, gelas,
Pengi- dll)
sian +
tutup

Produk ”steril” dalam


wadah
Pemanasan
(dengan
panas
basah)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

1
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal
--> for ”In-container/terminal sterilization"

• Proses pemanasan
terstandar (Scheduled
Process): Venting and
heating procedure

• Come up time
• Operator processing
time
• Cooling time, ETC

 TR = f(t)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal--> for ”In-container/terminal sterilization"
Heat Penetration Test
 Tipikal kurva penetrasi panas untuk pangan kemasan dan
perubahan suhu retort (TR) selama proses seterilisasi

• Suhu retort di”set”


(mis: pada 250oF)
• t untuk mencapai TR :
CUT

Cek
Prosedur
Pengoperasian
CUT Retort
Teixera, 1992. Thermal Process Calculation. Handbook of Food Eng. phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

2
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Tipikal data penetrasi panas : hubungan antara suhu produk (SHP) dan waktu pemanasan

SHP

SHP:
Slowest Heating
Point
=
Coldest Point

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Tipikal data penetrasi panas : hubungan antara suhu produk (SHP) dan waktu pemanasan

Teixera, 1992. Thermal Process Calculation. Handbook of Food Eng.

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

3
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal  kharakteristik kurva pemanasan
T-TR
Ti-TR

t/L2

Gurney-Lurie chart!
T-TR
= exp -(t/L2)
Ti-TR

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal  kharakteristik kurva pemanasan
T-TR
Ti-TR
hA
T - TR - t
CpV
= exp = e-kt
Ti - TR

T - TR TR - T
= = exp -(K)t
Ti - TR TR - Ti
Pers garis lurus
~ Gurnie‐Lurie Chart

t/L2

Gurney-Lurie chart!
T-TR
= exp -(t/L2)
Ti-TR

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

4
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Perhitungan Kecukupan Proses


Termal  kharakteristik kurva pemanasan
T-TR
Ti-TR
hA
T - TR - t
CpV
= exp = e-kt
Ti - TR

T - TR TR - T
= = exp -(K)t
Ti - TR TR - Ti
Pers garis lurus
~ Gurnie‐Lurie Chart

t/L2

Gurney-Lurie chart!
T-TR
Log(TR-T)=Log(TR-Ti) - K t = exp -(t/L2)
Ti-TR
(2,303)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva
pemanasan

Log(TR-T)=Log(TR-Ti) - K t
(2,303)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

5
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Kharakteristik kurva
pemanasan

Pola Umum Grafik

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva
pemanasan

Pola Umum Grafik, 


TR=250oF
phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

6
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Kharakteristik kurva
pemanasan

Grafik Tipikal;
Plot hub TR=f(t)
phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva
pemanasan

Fomula Ball
B= fh(log jI – log g)
• CUT = come up time, yaitu waktu yang dihitung dari saat
keran uap pada retort dibuka sampai retort mencapai suhu
proses yang diinginkan.
• Pt= operator processing time, yaitu waktu proses yang
dihitung oleh operator retort, di mana penghitungan
dimulai pada saat retort mencapai suhu retort (setelah
CUT) sampai dimulainya waktu pendinginan.
• B = total waktu proses dalam menit, dengan
pertimbangan bahwa sebagian dari periode CUT akan
berkontribusi pada pencapaian tujuan pemanasan
(sterilisasi). Jadi dalam hal ini B=Pt + 0,4 CUT

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

7
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Kharakteristik kurva
pemanasan

Fomula Ball
B= fh(log jI – log g)

• fh = waktu dalam menit yang dibutuhkan kurva


pemanasan untuk berubah sebanyak satu siklus log
• j= faktor “lag time” sebelum kurva pemanasan
menjadi lurus, dimana j = jI/I
• jI= perbedaan suhu retort dengan suhu awal semu,
yang diambil pada titik potong kurva pemanasan
dengan waktu 0 menit yang sebenarnya (waktu 0
menit ini besarnya sama dengan 0,6 x CUT).
• I = perbedaan suhu retort dengan suhu awal produk
(TR-Ti)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva
pemanasan

Fomula Ball
B= fh(log jI – log g)

• TR = suhu retort yang di “set” dan dipertahankan


pada saat proses termal (sering juga diberikan
notasi RT=Retort Temperature)
• Ti = suhu awal produk sebelum proses pemanasan
(sering juga diberikan notasi IT=Initial
Temperature).
• g = perbedaan suhu retort dengan produk dalam
kaleng pada akhir proses termal.

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

8
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Kharakteristik kurva
pemanasan

Fomula Ball
B= fh(log jI – log g)
• F0= adalah jumlah panas terkecil yang diterima oleh produk
(diukur berdasarkan pada suhu terdingin) yang dinyatakan
sebagai lama pemanasan (umumnya dalam menit) pada suhu
250oF.
• Fi = Lama (jumlah menit) pemanasan pada suhu TR yang
akan memberikan pengaruh letalitas ekuivalen dengan dengan
pemanasan 1 menit pada suhu 250oF. Di mana Fi bisa
dirumuskan sebagai berikut:

• U= Lama (jumlah menit) pamanasan pada suhu TR yang akan


memberikan nilai sterilitas sama dengan F0, di mana U =
FiF0.

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva
pemanasan

Fomula Ball
B= fh(log jI – log g)

• Dengan diperolehnya dua nilai parameter kurva


pemanasan (j dan fh) maka dengan menggunakan
“formula”, maka kita bisa menentukan
• Kasus 1: Nilai sterilisasi (Fo) jika diketahui waktu
proses (B), atau
• Kasus 2: Waktu proses (B) yang diperlukan untuk
mencapai tingkat sterilisasi (Fo) yang diinginkan.

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

9
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Kharakteristik kurva Perhitungan Kecukupan


pemanasan Proses Termal  Met Formula
Dari kurva penetrasi panas :

- Tentukan fh
- Buat garis vertikal di t=0.6 CUT
- Tentukan jI (baca di sumbu kanan Y)
- (hitung/tentukan j
 j = jI/I
 I = RT - IT
Kasus 1
Menentukan nilai Fo; jika diketahui B

........hitung log g = log jI – (B/fh)


...... .dengan diketahui log g  cari fh/U
...... .hitung Fi = 10(250-TR)/z

 Fo = fh/[(fh/U)Fi]

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Kharakteristik kurva Perhitungan Kecukupan


pemanasan Proses Termal  Met Formula
Dari kurva penetrasi panas :

- Tentukan fh
- Buat garis vertikal di t=0.6 CUT
- Tentukan jI (baca di sumbu kanan Y)
- (hitung/tentukan j
 j = jI/I
 I = RT - IT
Kasus 2
Menentukan nilai B; dgn nilai Fo tertentu

...... .hitung Fi = 10(250-TR)/z


....... hitung fh/U = fh/(Fo*Fi)
...... .dengan diketahui fh/U  cari log g

 B= fh(log jI – log g)

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

10
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Contoh 1. Pengujian penetrasi


panas pada proses pengalengan
(Produk xyz, ukuran kaleng
400x108), dihasilkan kurva
pemanasan (lihat Gambar).
Retort dioperasikan pada suhu
proses 2400F (TR) selama 86
menit (Pt), dengan Come Up
Time (CUT) sebesar 10 menit.
Hitung berapa nilai Fo?
(Target pemanasan adalah
Clostridium botulinum, dengan
nilai z=18oF)
Jawab:
Karena CUT= 10 menit, maka
waktu awal terkoreksi (garis nol
terkoreksi) adalah 0,6*10=6
menit.

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

JAWAB :

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

11
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Contoh 2. Jika
kasus soal no 1
dikehendaki proses
sterilisasi dengan
nilai Fo=4 menit
dan suhu retort
TR=245oF, berapa
lama waktu proses
untuk operator (Pt)
yang diperlukan?

Jawab:
Telah diketahui
karakteristik kurva
pemanasan; dengan
nilai konstanta j dan Lihat
fh. Slide 
Berikut
nya

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Hubungan antara
log g dan (fh/U)

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

12
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Hubungan antara
log g dan (fh/U)

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Hubungan antara
log g dan (fh/U)

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

13
ITP330
Dept Ilmu & Teknologi Pangan, Fateta, IPB

Hubungan antara
log g dan (fh/U)

Lihat BAB 7

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Terimakasih
phariyadi.staff.ipb.ac.id

phariyadi.staff.ipb.ac.id

Purwiyatno Hariyadi
Email: phariyadi@apps.ipb.ac.id
Web: phariyadi.staff.ipb.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai