Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan pengertian otomasi dan sistem otomasi


Otomasi adalah Pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara otomatis dengan
menggunakan sistem komputerisasi dalam melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga
mengurangi kebutuhan tenaga manusia.
Sistem oromasi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengontrol dan memantau mesin
atau perangkat dengan cara terkomputerisasi, dimana biasanya diterapkan pada tugas atau
pekerjaan yang berulang.
2. Jelaskan prinsip kerja sensor dan tranduser serta berikan contoh dan pengaplikasiannya

Prinsip kerja sensor

 Prinsip Fotovoltaik besaran yang diindera adalah cahaya. Cahaya yang diubah menjadi
tegangan antara dua bahan berbeda susunannya.
 Prinsip Piezoelektris besaran yang diindera menyebabkan perubahan tegangan V dan
muatan Q yang ditimbulkan oleh sejenis kristal.
 Prinsip Elektromagnetik besaran yang diindera mengubah fluks magnetis yang kemudian
mengibas suatu tegangan.
 Prinsip Kapasitif perubahan besaran yang diindera menyebabkan perubahan kapasitas.
 Prinsip Induktif perubahan besaran yang diindera menyebabkan perubahan induktif.
 Prinsip Fotokonduktif besaran yang diindera mengubah hantaran (conductive) atau
rambatan (resistace) bahan semi penghantar melalui perubahan cahaya yang mengenai
bahan tersebut.
 Prinsip Reluktif besaran yang diindera diubah menjadi perubahan tegangan ac sebagi akibat
 perubahan lintasan reluxtan diantara dua atau lebih komponen ketika rangsangan ac
diterapkan pada sistem kumparan tersebut.
 Prinsip Potensiometer besaran yang diindera diubah menjadi perubahan menjadi perubahan
kedudukan kontak geser pada suatu elemen hambatan.
 Prinsip Resistif perubahan besaran yang diindera diubah menjadai perubahan hambatan
suatu elemen.
 Prinsip Ukur Regangan besaran yang diindera diubah menjdai perubahan hambatan sebagai
akibat adanya regangan, biasanya pada dua atau empat cabang suatu jembatan wheatstone.
 Prinsip Termoelektris besaran yang diindera adalah suhu dan tranduser bekerja atas dasar
efek Seeback, efek Thomson atau efek Peltier.
Contoh Pengaplikasian Sensor:
 Sensor LDR

Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor cahaya diantaranya: Rangkaian alarm, indikator,
counter (penghitung), fungsi potensiometer.

 Sensor Tekanan
Contonya yaitu pemantau cuaca, pesawat terbang, dan pengukur tekanan ban
 Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Aplikasi mikrofon
adalah pada system audio, sebagai sensor suara dan pada system telekomunikasi telepon
seluler.
 Passive Infared Sensor (PIR)
Contoh penerapan Sensor ini dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat di Mal-Mal besar.
Disana mungkin terdapat Pintu yang akan terbuka dengan otomatis ketika ada manusia
hendak melintasi pintu tersebut. Kemungkinan besar pintu itu adalah mengaplikasikan
Sensor ini.
 Sensor warna TCS230
contoh aplikasinya adalah alat pendeteksi warna yang diantaranya dapat digunakan untuk
mendeteksi warna cat pada mobil.
 Sensor Kecepatan (RPM)

Contoh aplikasi program untuk pengukuran kecepatan putaran motor.

 Sensor Rotary encoder


Salah satu contoh aplikasinya yaitu untuk menentukan posisi robot.
Prinsip Kerja Tranduser
 Prinsip Elektromagnetik mengubah besaran energi fluks magnetis yang selanjutnya mengibas
suatu tegangan
 Prinsip Fotokonduktif mengubah hantaran (konduktif) atau rambatan (resistan) bahan semi
konduktor yang mengenai perubahan cahaya.
 Prinsip Fotovoltaik menggunakan besaran indera cahaya yang diubah menjadi tegangan
antara dua bahan yang berbeda susunannya.
 Prinisip Induktif mengubah besaran energi yang masuk dengan metode perubahan induktif
 Prinsip Kapasitif mengubah besaran energi yang masuk dengan metode perubahan kapasitas
 Prinsip Piezoelektris mengubah besaran energi yang mengubah tegangan (V) dan muatan (Q)
yang disebabkan oleh sejenis kristal
 Prinsip Potensiometer mengubah besaran energi menjadi kedudukan kontak geser pada suatu
hambatan
 Prinsip Reluktif mengubah tegangan ac dikarenakan efek yang timbul dari lintasan reluxtan
diantara dua atau lebih komponen saat sistem kumparan transduser mengeluarkan
rangsangan AC.
 Prinsip Resitif mengubah besaran energi menjadi perubahan hambatan dari sebuah elemen
 Prinsip Termoelektris mengubah besaran suhu dengan cara kerja efek Seeback, efek Thomson
atau efek Peltier
 Prinsip Ukur Regangan mengubah besaran energi menjadi hambatan akibat adanya regangan
dan terdapat dua atau empat cabang suatu jembatan wheatsone.

Contoh Pengaplikasian Tranduser

 Aplikasi Transduser dalam Alat Elektronik


Pada pengaplikasian transduser , alat ini dapat diaplikasikan pada bidang kesehatan dimana
bahwa Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di
dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik
(gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat
diterjemahkan dalam bentuk gambar.

 Transduser sebagai pengukur amplitudo kecepatan getaran

Untuk mengukur suatu getaran mesin dibutuhkan suatu tranduser getaran yang berfungsi
untuk mengolah sinyal getaran menjadi sinyal lain, dalam hal ini sinyal listrik.. Tranduser
getaran yang umum digunakan adalah velocity pickups, accelerometer dan non-contact
pickups. Masing¬masing tranduser tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian dalam
aplikasinya. Tidak ada satupun tranduser yang dapat memberikan semua kebutuhan
pengukuran yang diperlukan, sehingga kita harus memilih tranduser yang paling cocok untuk
pekerjaan yang akan kita lakukan. Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika
bahwa ” apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika.suatu
medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi
pada konduktor tersebut. Apabila transducer ini ditempatkan pada bagian mesin yang
bergetar, maka tranduser inipun akan ikut bergetar, sehingga kumparan yang ada di dalamnya
akan bergerak relatif terhadap medan magnet akan menghasilkan tegangan listrik pada ujung
kawat kumparannya. Sinyal listrik yang dihasilkan sebanding. dengan kecepatan getaran mesin
tersebut. Dengan mengolah/ mengukur dan menganalisa sinyal listrik dari tranduser, maka
getaran mesin dapat diukur.

Pengaplikasian sensor dan tranduser

 Transduser Ultrasonik dan Sensor Pyroelectric Sebagai Alat Bantu Pendeteksi Objek Untuk
Penderita Tunanetra

Penderita tunanetra yang menggunakan bantuan tongkat atau anjing untuk mobilitasnya
tidak dapat mendeteksi objek yang sejajar dengan kepalanya, serta tidak dapat mengetahui
posisi orang lain di sekitarnya. Alat bantu tunanetra ini menggunakan transduser ultrasonik
untuk mendeteksi objek yang ada di hadapan pengguna, sensor pyroelectric untuk
mendeteksi keberadaan orang lain, dan mikrokontroler sebagai pengendali sistem.
Pengguna alat ini dapat mengetahui objek yang ada di hadapannya dari bunyi yang
dihasilkan oleh earphone, sedangkan keberadaan manusia dapat diketahui melalui getaran
yang dihasilkan oleh motor DC.

3. Jelaskan definisi sistem kontrol beserta klasifikasinya, berikan contoh


Sistem kontrol yaitu suatu alat (kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah, dan
mengatur keadaan dari suatu sistem.
Klasifikasi sistem kontrol:
 Sistem Kontrol Loop Terbuka dan Sistem Kontrol Loop Tertutup
Sistem kontrolloop terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai
pengaruh terhadap aksi kontrol artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat
digunakansebagai umpan balik dalam masukkan. Dalam suatu sistem kontrol terbuka,
keluaran tidak dapatdibandingkan dengan masukan acuan adi, untuk setiap masukan
acuan berhubungan dengan operasi tertentu,sebagai akibat ketetapan dari sistem
tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, sistem control terbuka tidak dapat
melaksanakan tugas yang sesuai diharapkan. Sistem kontrol terbuka dapat digunakan
hanya jika hubunganantara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan
internal maupun eksternal.
Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yangsinyal keluarannya mempunyai
pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sistem kontrol loop tertutup juga merupakan
sistem control berumpan balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara
sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyalkeluaran atau suatu fungsi
sinyal keluaran atauturunannya). Diumpankan ke kontroler untuk memperkecilkesalahan
dan membuat agar keluaran sistem mendekatiharga yang diinginkan. Dengan kata lain,
istilah looptertutup berarti menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil kesalahan
sistem
 Sistem kontrol linear dan non linear.
Kebanyakan sistem fisika adalah sistem non linear dalam berbagai variasi. Namun jika
jangka variasi variabel sistem tidak besar, maka sistem tersebut dapat dijadikan linear
dalam jangka variasi variabel yang relatif kecil. Untuk sistem linear, prinsip-prinsip
superposisi berlaku. Sistem-sistem untuk mana prinsip-prinsip ini tidak berlaku adalah
sistem non linear. Dalam beberapa kasus, elemen non linear dengan sengaja dimasukan
ke sistem kontrol untuk mengoptimalkan unjuk kerja.
 sistem kontrol waktu berubah dan waktu tidak berubah.
Sistem kontrol waktu tidak berubah (time invariant) adalah sistem yang parameternya
tidak berubah dengan waktu. Respon sistem demikian tergantung pada waktu disaat
mana masukan diterapkan. Sistem kontrol waktu berubah (time variant) adalah sistem
yang satu atau lebih parameternya berubah dengan waktu.
 Sistem kontrol waktu diskrit dan berkesinambungan (continuous)
Pada sistem kontrol waktu berkesinambungan (continuous) semua variabel sistem adalah
fungsi dari waktu berkesinambungan. Sistem kontrol waktu diskrit melibatkan satu atau
lebih variabel yang hanya diketahui disaat waktu diskrit.
 Sistem kontrol masukan tunggal, keluaran tunggal dan banyak masukan, banyak keluaran.
Sistem mungkin mempunyai satu masukan dan satu keluaran (single input single output,
SISO) maupun dengan banyak masukan dan banyak keluaran (multiple input multiple
output, MIMO)
 Sistem kontrol parameter terdistribusi dan parameter bungkah (lumped)
Sistem kontrol yang dapat dijelaskan dengan persamaan differensial biasa adalah sistem
kontrol parameter-bungkah (lumped), sedangkan sistem kontrol parameter terdistribusi
adalah sistem yang mungkin dijelaskan dengan persamaan differensial parsial.
 Sistem kontrol deterministik dan stokastik
Sistem kontrol deterministik yaitu jika tanggapan terhadap masukan dapat diperkirakan
dan terulang. Jika tidak, sistem kontrol tersebut adalah sistem kontrol stokastik.
Contoh:
 Contoh aplikasi Sistem Kendali Terbuka (Open Loop) dan loop tertutup (Close Loop) pada
mesin cuci
Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai operasi
mesin cuci tidak akan berubah(hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti semula).
Walaupun tingkat kebersihan pakaian (sebagai keluaransistem) kurang baik akibat adanya
faktor-faktor yang kemungkinan tidak di prediksi sebelumnya.
 Aplikasi Sistem Kendali Tertutup (Close Loop)pada pendingin udara (AC)

Masukan dari sistem ac adalah derajat suhu yangdiinginkan oleh pemakai.Keluaranya


berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga suhuruangan
diharpakan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik
berupaderajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin,maka akan didapatkan
kesalahan (error)dari derajat suhu actual dengan derajat suhu yang diinginkan dan
kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya, sehingga didapatkan
kesalahan yang semakin mengecil.

 Sistem Kontrol Pada Toren Air


Ketika air mencapai setengah dari level low (pemberat yang bawah) maka dua pemberat
(sinker) akan menggantung dimana total beratnya akan mampu menarik switch yang ada
pada switch body di bagian atas. Switch yang tertarik pemberat bikin kontak relay menjadi
nutup dan arus listrik akan mengalir melalui kabel ke mesin pompa air yang kemudian mulai
dan mengisi air ke dalam toren hingga mencapai high level. Ketika air hampir ke high level,
maka pemberat bagian bawah itu akan ngambang dan saat level air mencapai setengah dari
pemberat bagian atas, level switch akan kembali ke kondisi awal (dengan bantuan pegas
yang berada di dalam switch body) sehingga kontak relay jadi open dan arus listrik terputus
sehingga mesin pompa air stop otomatis. Batas toren pada level high dan level low ini dapat
diatur sesuai kemauan, dengan mengatur ketinggian pada dua oemberat. Hanya dengan
mengatur panjang talinya lalu kemudian dikencangkan kembali ikatannya.
 Sistem Kontrol Pada Pintu Otomatis
Pintu geser otomatis umumnya menggunakan sensor PIR (Passive Infra Red) yang
mendeteksi panas tubuh. Pintu geser otomatis dengan sensor PIR adalah suatu piranti yang
bisa menangkap kehadiran manusia atau objek hidup lainnya melalui temperatur tubuh yang
dihasilkan. Pintu geser ini akan proses open secara otomatis saat ada objek hidup yang
mendekat dan akan melakukan proses close setelah objek itu menjauh atau ketika tidak ada
objek yang mendekatinya.
4. Jelaskan keunggulan PLC dibandingkan konventional kontrol panel
 Sistem pengkabelan dapat dikurangi sampai dengan 80% bila dibandingkan dengan sistem
kontrol konvensional (berbasis relay).
 Konsumsi daya PLC lebih rendah dibandingkan sistem kontrol konvensional.
 Fungsi diagnostic pada sistem kontrol dengan PLC dapat mendeteksi kesalahan dengan lebih
mudah dan cepat/ mudah dalam troubleshooting.
 Jika dikehendaki perubahan pada urutan operasioal, proses atau aplikasi dapat dilakukan
dengan lebih mudah, hanya dengan melakukan pergantian program, baik menggunakan
handled atau dengan komputer/laptop tanpa merubah pengkabelan I/O lagi jika tidak
diperlukan ada tambahan input atau output.
 Spare part atau suku cadang pada PLC, untuk relay dan hardware berupa timer bisa banyak
dikurangi bila dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional.
 Pada PLC produktifitas dapat meningkat hal tersebut terjadi karena waktu siklus mesin yang
sangat meningkat disebabakan kecepatan operasi PLC dalam hitungan milidetik.
 Biaya banyak berkurang untuk sistem kontrol PLC bila dibandingkan dengan sistem kontrol
konvensioanl dalam situasi ketika jumlah I/O yang banyak dan Fungsi kontrol yang
kompleks.
 PLC memiliki kehandalan yang lebih tinggi dibandingkan relay mekanis dan timer.
 Hasil cetakan langsung dari program PLC dapat dilakukan dalam beberapa menit. Oleh
karena itu hardcopy dokumen dapat dipelihara lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai