03 Pendahuluan
03 Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia yang memiliki luas
lautan mencapai 7.827.087 km2 dengan jumlah pulau sektar 17.504 pulau. Garis
pantainya mencapai 81.000 km2. Dua pertiga wilayah Indonesia terdiri dari laut
dan sisanya adalah pulau. Di dalamnya banyak terdapat sumber daya laut yang
membuat negara Indonesia kaya akan hasil laut.
Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka dan khas di dunia,
karena luasnya hanya 2% permukaan bumi. Indonesia merupakan kawasan
ekosistem mangrove terluas di dunia. Ekosistem ini memiliki peranan ekologi,
sosial-ekonomi, dan sosia-budaya yang sangat penting. Fungsi ekologi hutan
mangrove meliputi tempat sekuestrasi karbon, remediasi bahan pencemar,
menjaga stabilitas pantai dari abrasi, intrusi air laut, dan gelombang badai,
menjaga kealamian habitat, menjadi tempat bersarang, pemijahan dan pembesaran
berbagai jenis ikan, udang, kerang, burung dan fauna lain, serta pembentuk
daratan. Restorasi berpotensi besar menaikkan nilai sumber daya hayati
mangrove, memberi mata pencaharian penduduk, mencegah kerusakan pantai,
menjaga biodiversitas, produksi perikanan, dan lain-lain (Setyawan, 2002).
Pemanfaatan ekosistem mangrove dapat dikategorikan menjadi
pemanfaatan ekosistem secara keseluruhan (nilai ekologi) dan pemanfaatan
produk-produk yang dihasilkan ekosistem tersebut (nilai sosial ekonomi dan
budaya). Secara tradisional, masyarakat setempat menggunakan mangrove untuk
memenuhi berbagai keperluan secara lestari, tetapi meningkatnya jumlah
penduduk dapat menyebabkan terjadinya tekanan yang tidak terbaharukan pada
sumber daya ini. Referensi tertua mengenai pemanfaatan tumbuhan mangrove
berasal dari tahun 1230 di Arab, yakni penggunaan bibit (seedling) Rhizophora
sebagai sumber pangan, getah untuk mengobati sakit mulut, batang tua untuk
kayu bakar, tanin dan pewarna, serta menghasilkan minuman yang memiliki efek
afrodisiak bagi lelaki dan pengasihan bagi perempuan (Bandaranayake, 1998).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui macam-macam jenis
dan proses pengolahan produk diversifikasi hasil perikanan.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui
macam-macam jenis dan proses pengolahan produk diversifikasi hasil perikanan.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Mangrove Sonneratia alba
Kingdom : Plantae
Divinisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Genus : Sonneratia
Spesies : S. alba
B. Pembahasan
1. Sirup Mangrove
Alat yang digunakan untuk membuat sirup mangrove antara lain:
1) Kompor
2) Nampan
3) Pisau
4) Wajan
5) Tempat peniris
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain:
1) 1,5 kg buah mangrove Sonneratia alba
2) 1,5 kg gula pasir
3) Air secukupnya
2. Dodol Mangrove
Alat yang digunakan untuk membuat dodol mangrove antara lain:
1) Kompor
2) Kuali
3) Sendok
4) Plastik putih
5) Pisau
6) Baskom
7) Saringan
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain:
1) 1 kg buah mangrove
2) 0,5 kg gula merah
3) 0,5 kg gula putih
4) 1 bungkus tepung ketan
5) 1 liter santan kelapa
6) 250 cc air
3. Selai Mangrove
Alat yang digunakan untuk membuat selai mangrove antara lain:
1) Kompor gas
2) Panci
3) Gelas
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain:
1) Buah mangrove
2) Gula pasir
3) Air
4) Vanila
5) Daun pandan
Gambar. 4 Selai mangrove
Cara pembuatan sirup mangrove dapat dilakukan dengan mengikuti
prosedur sebagai berikut:
1) Direbus buah Sonneratia caseolaris yang telah matang.
2) Dimasukkan gula pasir dan asam sitrat sampai rebusan mendidih maksimal,
sambil diaduk lalu angkat.
3) Masukkan asam benzoat apabila diperlukan pengawetan yang lebih lama.
4) Setelah dingin, masukkan sirup ke dalam botol yang telah disterilkan.
5) Kemas sirup dalam botol dan tutup rapat.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil praktikum ini adalah buah mangrove
dapat dimanfaatkan sebagai produk diversifikasi hasil perikanan. Produk tersebut
antara lain: sirup mangrove, dodol mangrove dan selai mangrove.
B. Saran
Disarankan pada saat melakukan proses pembuatan produk-produk di atas,
diharapkan agar lebih teliti karena jika tidak akan mempengaruhi rasa yang
dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawan, A.D. 2002. Ekosistem Mangrove sebagai Kawasan Peralihan
Ekosistem Perairan Tawar dan Perairan Laut. Enviro 2 (1): 25-40.
Bandaranayake, W.M., 1998, Traditional and medicinal uses of mangroves,
Mangroves and salt marshes, 2, 133-148.
LAMPIRAN