Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012 : 55)

mengemukakan bahwa pendekatan kuantitaif yaitu pendekatan penelitian yang

menggunakan data berupa angka-angka dan hasil jawaban survey yang disebarkan

ke sampel penelitian dan dianalisi menggunakan teknik analisis statistik, karena

data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan

statistik.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kausal. Penelitian

kausal adalah penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel

atau lebih. Dalam penelitian kausal akan dijelaskan pengaruh perubahan variasi

nilai dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya apakah verubahan nilai dalam

suatu variabel menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain (Silalahi, 2009 :

33).

3.2 Operarasionalisasi Variabel

Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana

mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat

diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel

tersebut (Singarimbun, 2008). Definisi operasional merupakan uraikan dari

konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih

37
38

memudahkan operasionalisasi dari suatu penelitian. Sedangkan indikator

adalah fakta-fakta, kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu variabel.

Menurut Zeithaml (Hardiansyah, 2018 : 73) adapun indikator yang dapat

mengukur variabel-variabel tersebut antara lain, adalah:

1. Variabel bebas (X) yaitu pelayanan kesehatan, dengan dimensi sebagai

berikut :

1. Bentuk Fisik (Tangibles), dengan indikator :

a. Penampilan dalam melayani pasien

b. Kemudahan akses pasien dalam permohonan pelayanan

2. Keandalan (Reliability), dengan indikator :

a. Kecermatan pegawai dalam melayani pasien

b. Memiliki standar pelayanan yang jelas

3. Jaminan (Assurance), dengan indikator :

a. Pegawai memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan

b. Pegawai memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan

4. Daya Tangkap (Responsiveness), dengan indikator :

a. Merespon Pasien yang ingin mendapatkan pelayanan

b. Pegawai melakukan pelayanan dengan cepat

5. Empati (Empathy), dengan indikator :

a. Mendahulukan kepentingan Pasien

b. Kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik

2. Variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan pasien, yang dapat diukur melalui

indikator-indikator Variabel Bebas terdiri dari :


39

Kepuasan pasien (Y) merupakan perasaan pasien saat menerima dan

setelah merasakan pelayanan, dimensinya terdiri atas Garvin (Tjiptono,

2012) :

1. kinerja karakteristik operasi pokok dari produk inti (core produk) yang

dibeli, dengan indikator :

a. Memberikan kecepatan dalam pelayanan produk kepada pasien

b. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan

layanan

2. Ciri-ciri tambahan, dengan indikator :

a. Kemampuan memberikan pilihan produk yang ditawarkan kepada

pasien

b. Kemampuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

3. Kehandalan, dengan indikator :

a. Memberikan pengawasan terhadap kualitas pelayanan yang

ditawarkan

b. Memberikan standar karakteristik operasional kesesuaian dengan

spesifikasi

4. Kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan,

dengan indikator :

a. Kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar

pelayanan yang ditetapkan

b. Kemampuan operasional pelayanan untuk memenuhi standar yang

telah ditetapkan
40

5. Daya tahan, dengan indikator :

a. Kemampuan memberikan garansi terhadap pelayanan yang

dilakukan

b. Memberikan jaminan yang berkualitas kepada pasien

6. Serviceability, dengan indikator :

a. Kemampuan penanganan kecepatan terhadap keluhan dari pasien

b. Kenyamanan pasien dalam menggunakan kualitas pelayanan yang

ditawarkan

7. Estetika, dengan indikator :

a. Kemampuan memberikan daya tarik terhadap model pelayanan

yang ditawarkan

b. Kemampuan memberikan pelayanan yang cepat

8. Perceived Quality, dengan indikator :

a. Kemampuan memberikan pemahaman terhadap kualitas pelayanan

kepada pasien

3.3 Unit Analisi, Populasi dan Sampel

3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis merupakan salah satu komponen dari penelitian kuantitatif.

Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang

dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam studi kasus klasik, kasus

mungkin bisa berkenaan dengan seseorang, sehingga perorangan merupakan kasus

yang akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis primernya (Yin, 2014 : 30).
41

Berdasarkan pengertian unit analisis di atas dapat disimpulkan bahwa unit

analisis dalam penelitian adalah subjek yang akan diteliti kasusnya. Dengan

demikian unit analisis dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas pelayanan

kesehatan terhadap kepuasan pasien Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan

Panawangan Kabupaten Ciamis

3.3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:61) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”

Menurut silalahi (2009 : 253) mengemukakan bahwa :

Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti
tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang-orang atau sekelompok
orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa atau laporan yang
semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak
secara mendua. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Puskesmas di
Desa Gardujaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu. Yang menjadi populasi adalah pasien Puskesmas Gardujaya

sebanyak 250 orang

3.3.3 Sampel

Menurut silalahi (2009 : 253) sempel adalah “Bagian tertentu yang dipilih

dari populasi atau tiap bagian dari populasi yang dipilih berdasarkan apakah itu

representatif atau tidak”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah


42

“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka penelitian

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sedangkan menurut

Arikunto (2003 : 5) “Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil dari

keseluruhannya, namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka

sample diambil sebesar 10%-15% atau 20%-25%, atau lebih”.

Beberapa pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2. Sempit Luasnya pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

3. Lebih mudah dalam penyebaran angket karena sudah ditentukan

jumlahnya

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 112),

maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari populasi yang

ada, karena jumlah populasi melebihi 100 yaitu 120 orang. Berarti 250 X10%/100

= 25 orang, jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25

orang pasien Puskesmas Gardujaya.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive cluster

random sampling, yaitu setiap individu dalam populasi masing-masing pasien

Puskesmas Gardujaya harus mempunyai peluang yang besarnya sudah diketahui

untuk bisa diklarifikasi sebagai pilihan dalam sebuah sampel dalam penelitian.
43

Dengan demikian, peneliti dapat memperkirakan besar kecilnya kesalahan dalam

pengambilan sampel (sampling error)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Merupakan teknik penelitian dengan mengadakan penelitian langsung

terhadap objek penelitian mengenai pelayanan kesehatan terhadap kepuasan

pasien Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan Panawangan Kabupaten

Ciamis untuk meperoleh data primer secara langsung dari responden yang

dijadikan sampel penelitian. Data yang didapat dari hasil observasi

selanjutnya di analisis (Sugiyono, 2016 : 116)

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan

tujuan untuk memperoleh informasi-informasi yang relevan mengenai

variabel-variabel penelitian yang akan diukur dalam penelitian ini. Kuesioner

ini akan dibagikan kepada responden yaitu pasien yang telah menggunakan

layanan Puskesmas Gardujaya dan dijadikan sampel dalam penelitian dan

hasilnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik (Sugiyono,

2016 : 116)

3. Wawancara
44

Suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak atau

pejabat yang berwenang yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

3.5 Teknik Pengolahan/Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini, kemudian dianalisis dengan

menggunakan statistik untuk mengetahui pengaruh pelayanan kesehatan terhadap

kepuasan pasien Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan Panawangan

Kabupaten Ciamis

3.5.1 Uji Instrumen

Setelah data diperoleh, maka sebelum data tersebut akan dianalisis terlebih

dahulu di Uji Validitas maupun Reliabilitasnya. Maksud dari kedua uji ini adalah:

1. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa

yang ingin diukur. Menurut Sugiyono (2017 : 125) “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan drajat ketepatan antara data sesungguhnya terjadi padda objek

dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti”. Adapun untuk mempermudah

perhitungan uji validitas menggunakan Microsoft Excel versi 2007.

Prosedur uji validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu

angka kritik tabel korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf

signifikan α = 5%, dengan kriteria pengujian sebagai berikut;

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid.

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.


45

Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas akan menggunakan

program SPSS for Windows Versi 20.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak untuk responden yang

sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas

instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item

pernyataan dalam kuisioner yang telah dinyatakan valid. Uji reliabilitas pada

penelitian ini menggunakan teknik Cronbach. Dengan rumus sebagai berikut:

( )( ∑σb
)
2
k
r 11= 1− 2
k−1 σ t

Keterangan :

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan atau banyak soal

∑ σ b2 = jumlah varians butir


σ 2t = varians total

Sebelumnya dicari jumlah varian butir terlebih dahulu dengan cara

mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan. Rumus varians yang

digunakan sebagai berikut :


2
(∑ x )
2
∑x 2
n
σ =
n

Dimana :

n = jumlah responden
46

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pernyataan)

Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas akan menggunakan

program SPSS for Windows versi 20. Dari hasil perhitungan tersebut, maka

kaidah keutusannya adalah :

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan reliabel

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan gugur ( tidak reliabel)

3.5.2 Analisis Terhadap Kuesioner

Teknik pertimbangan data untuk menentukan pembobotan jawaban

dariresponden dilakukan dengan menggunakan skala likert untuk jenis pernyataan

tertutup yang berskala normal. Sikap pernyataan tersebut memperlihatkan

pendapat positif atau negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1
Skor Metode Likert
Kriteria Alternatif Skor Jawaban Positif Skor Jawaban
Jawaban Negatif
Sangat Baik 5 1
Baik 4 2
Cukup Baik 3 3
Kurang Baik 2 4
Tidak Baik 1 5
Sugiyono: (2017: 93)

Perhitungan melakukan pengukuran dengan presentase dan scoring,

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

F
X= x 100%
N

Keterangan :

X = Jumlah presentase jawaban


47

F = Jumlah jawaban frekuensi

N = Jumlah responden

Setelah diketahui jumlah nilai tertinggi dari keseluruhan indikator maka

dapat ditentukan interval perinciannya sebagai berikut:

DataTerbesar −DataTerkecil
NJI =
Jumlah Kriteria Pernyataan

Keterangan :

NJI = Nilai jenjang interval adalah interval untuk menentukan

tinggi sekali, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah suatu

variabel.

Kriteria pernyataan = Untuk menentukan klasifikasi penilaian.

3.5.3 Metode Successive Interval

Setelah dilakukan analisis instrumen penelitian dan jika instrumen

penelitian tersebut valid, reliabel, dan konsisten. Selanjutnya nilai jawaban

responden diubah skalanya menjadi skala pengukuran interval dengan

menggunakan metode successive interval.

Transformasi data diatas akan dilakukan dengan menggunakan bantuan

analisis komputer dengan memanfaatkan program aplikasi Microsoft Excel Versi

2007. Setelah data reliabel, valid dan berskala interval, maka data ini dianalisis

dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Menurut Jonathan dan Herlina (2012: 343) Metode successive interval

merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Untuk melakukan

analisis dalam penelitian ini digunakan Metode Successive Interval. Oleh karena

itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data
48

yang berskala interval. Adapun Menurut Jonathan dan Herlina (2012: 343)

langkah kerja method of successive interval adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan F (frekuensi) responden (banyaknya responden yang memberikan

respon yang ada)

b. bagi setiap bilangan pada F (frekuensi) oleh n (jumlah sampel), sehingga

diperoleh Pi = Fi/n

c. Jumlahkan P (proporsi) secara berurutan untuk setiap responden, sehingga

keluar proporsi kumulatif (Pki=Op(1-1) +Pi.

d. Proporsi kumulatif (Pk) dianggap mengikuti distribusi normal baku, sehingga

kita bisa menemukan nilai Z untuk setiap kategori.

e. Hitung SV (scala value = nilai skala), dengan rumus:

Density at lower limit - Density at upper limit


SV =
Area under upper limit - Area Under Lower Limit
Nilai-nilai untuk density diperoleh dari tabel ordinal distribusi normal baku.

SV (Skala Value) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar)

diubah menjadi sama dengan satu (=1)

3.5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Persamaan regresi linier

dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:

Y=a+bX

Keterangan :

Y = variabel terikat (kepuasan pasien)

X = variabel bebas (pelayanan kesehatan)


49

a = konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3.5.5 Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui keeratan hubungan (correlation) antara variabel

pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien, maka dipergunakan perhitungan

koefisien korelasi pearson. Agar hasil perhitungan lebih akurat maka untuk

pengolahan data yang terkumpul akan digunakan SPSS versi 20.

3.5.6 Koefisien Determinasi dan Non Determinasi (r² dan 1- r²)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh (R Square) variabel

independen (pelayanan kesehatan) terhadap variabel dependen (kepuasan pasien),

maka digunakan analisis koefisien determinasi. Agar hasil perhitungan lebih

akurat maka untuk pengolahan data yang terkumpul akan digunakan SPSS versi

20.

3.5.7 Pengujian Hipotesis

Untuk mengatahui tingkat signifkan secara parisial apakah masing-masih

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t.

Kriteria hipotesis secara parsial :

Hο : β 1= 0 pelayanan kesehatan tidak berpengaruh signifikan terhadapa

kepuasan pasien Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan

Panawangan

Ha : β 1≠ 0 pelayanan kesehatan berpengaruh signifikan terhadapa

kepuasan pasien Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan

Panawangan
50

Dengan derajat kebebasan (df) = k dan (n-k-1) dan tingkat kepercayaan

95% atau α = 0,05 maka :

Ho ditolak jika alpha (0,05) < sig

Ho diterima jika alpha (0,05) > sig

Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program

SPSS dan Microsoft Office Excel 2007

3.6 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Puskesmas di Desa Gardujaya Kecamatan

Panawangan Kabupaten Ciamis. Penelitian direncanakan dilakukan pada bulan

September 2021 sampai Mei 2022.

Adapun rincian jadwal penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
2021 2022
No Kegiatan Se Ok No De Ja Pe Ma Ap Me Ju Ju
p t v s n b r r i n l
1. Penjajagan/
Observasi
2. Pembuatan
Matrik
3. Penyusuna
n
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Observasi
dan
Penelitian
6. Penyusuna
n
Skripsi
7. Sidang
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai