Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FALSAFAH DAN TEORI ILMU KEPERAWATAN

(RANGKUMAN TEORI PHILL BARKER DAN MADELEINE M LEINENGER)

TEORI PHILL BARKER


1. Biografi
Ia lahir dipesisir pantai skotlandia, sangat tertarik dengan air dan itu merupakan kiasan
hidup yang tertinggi baginya. Dan prinsip hidupnya “hidup adalah menungggu
kebenaran dari jawaban suatu pertanyaan.”

2. Sumber Teori Keperawatan


Tidal model ini berfokus pada proses perawatan dasar dalam keperawatan, yang dapat
diterapkan secara umum, dan digunakan sebagai acuan untuk perawat psikiatri dan
kesehatan mental.

3. Sumber Teoritis Phill Barker

Model pasang surut menarik metafora filosofis inti dari teori chaos, seperti yang tak
terduga-namun dibatasi-sifat perilaku manusia dan pengalaman dibandingkan dengan
aliran dinamis dan kekuatan air dan gelombang pasang laut. (Barker, 2001).

Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi filosofis yaitu :

a) keyakinan tentang keingintahuan dalam arti positif


b) pengakuan atas kekuatan sumberdaya, daripada berfokus pada masalah, kekurangan
atau kelemahan
c) menghormati keinginan seseorang, bukannya paternalistik
d) penerimaan paradoks krisis sebagai peluang
e) mengakui bahwa semua tujuan berfokus pada seseorang
f) keutamaan mengejar elegan dengan cara sederhana yang mungkin harus dicari

4. Proses Keterlibatan (Engagement Process)


Agar praktisi dapat memulai proses keterlibatan menggunakan Tidal model, hal-hal yang
perlu diperhatikan:

a) Bahwa pemulihan mungkin terjadi


b) Bahwa perubahan tidak bisa dihindari, tidak ada yang tetap
c) Bahwa pada akhirnya, orang tahu apa yang terbaik untuk mereka
d) Bahwa orang memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk memulai
e) Perjalanan pemulihan
f) Bahwa orang tersebut adalah guru dan tenaga penolong/praktisi adalah muridnya
g) Bahwa tenaga penolong/praktisi harus kreatif dan mempunyai rasa ingin tahu dalam
mempelajari apa yang perlu dilakukan untuk membantu seseorang.

5. Komitmen Tidal Model


Menggambarkan nilai-nilai yang dianut dalam konteks hubungan dengan orang lain.
a) Menghargai suara pasien
Tidal Model ini membantu klien untuk membangun suatu bentuk teks naratif yang
menjadi cerita pasien dalam bentuk lebih formal berdasarkan versi ceritanya sendiri.
b) Menghargai bahasa pasien
Model ini menuntut perawat untuk dapat mendorong pasien untuk berani
mengungkapkan kisah hidupnya dengan bahasanya sendiri.
c) Membangun keingintahuan
Perawat harus dapat membangun rasa ingin tahu pada keseluruhan cerita yang
diungkapkan oleh klien, bukan hanya berfokus pada permasalahan yang dihadapi
oleh pasien.
d) Bersedia belajar dari klien
Perawat dapat belajar dari kisah hidup yang diungkapkan oleh klien, sehingga dapat
membantu mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
e) Gunakan peralatan yang telah tersedia
f) Menentukan langkah
g) Memberikan waktu sebagai hadiah
h) Menunjukkan kebijaksanaan personal
i) Menyadari bahwa perubahan akan selalu terjadi
j) Memiliki sikap terbuka

6. Asumsi Mayor
Perawat terlibat dalam proses perawatan dengan memperhatikan konsep manusia,
lingkunan, status kesehatan, serta konsep keperawatan itu sendiri.
a) Keperawatan
Suatu proses mempertahankan aktivitas interpersonal manusia dan berfokus pada
peningkatan pertumbuhan dan perkembangannya.
b) Manusia
Teori Tidal Model ini memandang manusia sebagai pembuat kisah hidupnya sendiri,
dan melakukannya untuk memberi makna dan nilai dari pengalaman yang dimilikinya.
c) Kesehatan
Tidal Model memandang kesehatan sebagai suatu pencapaian yang disertai dengan
adanya kesadaran diri, disiplin diri, dan sumber daya dalam dirinya terkait dengan
kegiatan sehari-hari.
d) Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai suatu hubungan sosial yang alami, dalam konteks ini
adalah keadaan seseorang yang berada dalam pengalaman-pengalaman yang
dihadapinya dengan perawat yang menciptakan ruang untuk pertumbuhan dan
perkembangan individu tersebut melalui suatu hubungan terapeutik.

7. Penerimaan oleh Keperawatan


a) Praktik
Tidal Model dikembangkan di lahan praktik antara tahun 1995 dan 1997 dan
dikenalkan secara resmi di dua ruangan psikiatri di Newcastle, Inggris pada tahun
1998.

b) Pendidikan
Pengadaan pendidikan mengenai teori ini pertama kali dilakukan di Newcastle dan
diikuti oleh 150 perawat dalam pelatihan formal dengan 300 orang perawat lainnya
berpartisipasi dalam program pendidikan berbasis multimedia yang dilakukan.
c) Penelitian
Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi dari perspektif hasil organisasi, pengalaman
profesional, dan pengalaman pasien yang dirawat, dalam implementasi, proses, dan
hasil perawatan.

8. Proses keterlibatan dengan orang yang dalam masalah dan kesusaha


terjadi dalam tiga domain atau dimensi.

1. Domain diri (self–domain) adalah di mana orang merasakan pengalaman mereka. Ada
penekanan untuk membuat orang merasa lebih aman dan praktisi membantu
mengembangkan “rencana keamanan” atau security plan untuk mengurangi ancaman
terhadapnya atau orang lain di sekitarnya.
2. Domain dunia (world domain) di mana orang berpegang pada kisah mereka. Praktisi
Tidal model menggunakan cara khusus untuk mengeksplorasi cerita ini bersama-
sama, mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali sumber daya yang ada,
dan untuk mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk membantu pemulihan.
3. Domain lainnya (others domain) menggambarkan berbagai hubungan yang dimiliki

seseorang di masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak hanya praktisi Tidal
model tetapi juga anggota lain dari tim perawatan kesehatan dan sosial, teman,
keluarga dan pendukung lainnya.

TEORI MADELEINE M LEINENGER


Madeleine Leininger (1925-2012) merupakan salah satu tokoh penting dalam
perkembangan dunia keperawatan. Kontribusi yang hingga kini digunakan dalam praktik
keperawatan adalah teorinya yakni Transcultural Nursing (Keperawatan Transkultural)
atau sering disebut juga Culture Care Theory (Teori Perawatan Budaya).
Teori trascultural nursing dipandang sebagai pengetahuan tentang individu,
keluarga, kelompok, komunitas, dan institusi dalam sistem perawatan kesehatan yang
beragam. Fokus utama teori Leininger adalah asuhan keperawatan sesuai dan memiliki
manfaat bagi orang tanpa melihat latar belakang budaya yang berbeda atau serupa.
Teori Leininger melibatkan pengetahuan dan pemahaman budaya yang berbeda
sehubungan dengan praktik keperawatan.

Bahasan yang khusus dalam teori Leininger, antara lain adalah :

1. Culture
Apa yang dipelajari, disebarkan dan nilai yang diwariskan, kepercayaan, norma,
carahidup dari kelompok tertentu yang mengarahkan anggotanya untuk berfikir,
membuatkeputusan, serta motif tindakan yang diambil.
2. Culture care
Suatu pembelajaran yang bersifat objektif dan subjektif yang berkaitan dengan nilai
yang diwariskan, kepercayaan, dan motif cara hidup yang membantu, menfasilitasi
atau memampukan individu atau kelompok untuk mempertahankan
kesejahteraannya, memperbaiki kondisi kesehatan, menangani penyakit, cacat, atau
kematian.
3. Diversity
Keanekaragaman dan perbedaan persepsi budaya, pengetahuan, dan adat
kesehatan, serta asuhan keperawatan.
4. Universality
Kesamaan dalam hal persepsi budaya, pengetahuan praktik terkait konsep sehat dan
asuhan keperawatan.;
5. Ethnohistory
Fakta, peristiwa, kejadian, dan pengalaman individu, kelompok, budaya, lembaga,
terutama sekelompok orang yang menjelaskan cara hidup manusia dalam sebuah
budaya dalam jangka waktu tertentu.

Penerapan Teori Madeleine Leininger dalam Keperawatan:


1. Riset (Research)
Teori Leininger telah diuji cobakan menggunakan metode penelitian dalamberbagai
budaya. Teori transculturalnursing ini, merupakan satu-satunya teori yang yang
membahas secara spesifiktentang pentingnya menggali budaya pasien untuk
memenuhi kebutuhannya.
2. Edukasi (Education)
Di Indonesia sendiri, sangat penting untuk menerapkan teori transcultural
nursing dalam sistem pendidikannya. Karena kelak, saat para perawat
berhadapanlangsung dengan klien, mereka tidak hanya akan merawat klien yang
mempunyaibudaya yang sama dengan dirinya. Bahkan, mereka juga bisa saja
menghadapiklien yag berasal dari luar negara Indonesia.
3. Kolaborasi (Colaboration)
Dalam mengaplikasikan teori Leininger di lingkungan pelayanan kesehatan
memerlukan suatu proses atau rangkaian kegiatan sesuai dengan latar belakang
budaya klien. Hal ini akan sangat menunjang ketika melakukan kolaborasi dengan
klien, ataupun dengan staf kesehatan yang lainnya.
4. Pemberi Perawatan (Care Giver)
Perawat sebagai care giver diharuskan memahami konsep teori Transcultural
Nursing. Karena, bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock atau culture imposition. Cultural shock akan dialami oleh
klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan
perbedaan nilai budaya.

  Kelebihan dan Kekurangan Teori Transkultural dari Leinenger


1. Kelebihan :
a) Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan
kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang
berbeda.
b) Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan
pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
c) Penggunakan teori ini  dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan
berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
d) Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat
keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
e) Teori ini banyak  digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan
praktek keperawatan .
2. Kelemahan :
a) Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga  tidak bisa berdiri
sendiri dan  hanya  digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam
konseptual model lainnya.
b) Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi
masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.

Anda mungkin juga menyukai