OLEH:
RIZA ARISANTY LATIFAH, M.KEP., NERS
PSIK-UMC
KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN
LAIN
PSIK-UMC
TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR TENAGA
KESEHATAN
PSIK-UMC
TIM INTERDISIPLIN/MULTISIDIPLIN
Dokter
Fisoterapi Bidan
PSIK-UMC
• Setiap profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan
pasien, namun tetap memiliki visi yang sama yaitu mewujudkan pelayanan
yang prima, hanya saja pelaksanaanya berbeda disesuaikan dengan prosinya
masing-masing
• Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan
kode etik profesi masing-masing
PSIK-UMC
KOLABORASI DIDASARKAN PADA
PSIK-UMC
STANDAR KOMUNIKASI TIM KESEHATAN
• Peduli dan professional
• Mendengarkan aktif
• Mencoba memahami keunikan masing-masing orang
• Model perilaku dalam kolaborasi
• Mengakui pengalaman orang dan perasaan lain.
• Perhatikan ide-ide Anda sendiri dan apa yang Anda tawarkan kepada kelompok.
• kooperatif.
• Langsung.
• Mengidentifikasi umum, tujuan bersama dan keprihatinan.
• Nyatakan perasaan Anda dengan menggunakan pernyataan "saya".
• Jangan mengambil hal-hal pribadi.
• Belajar untuk mengatakan "saya salah" dan "Anda mungkin benar.“
• Jangan merasa tekanan untuk setuju langsung.
• Pikirkan semua kemungkinan solusi sebelum pertemuan, dan bersedia untuk beradaptasi jika lebih alternatif kreatif disajikan
PSIK-UMC
DELEGASI
PSIK-UMC
PROSES PENDELEGASIAN
PSIK-UMC
RESOLUSI KONFLIK
PSIK-UMC
MENGUBAH KONFLIK MENJADI KERJA
SAMA:
PSIK-UMC
LANGKAH-LANGKAH BERKOMUNIKASI
ANTARPROFESI
1. Membuka komunikasi dengan penuh penghargaan dan
tekankan hubungan kemitraan.
”Dokter, klien ini didiagnosa dengan gastroenteritis akut dengan dehidrasi berat….”
PSIK-UMC
4. Meminta umpan balik (feedback) dari dokter tentang kondisi klien
“Bagaimana dok, ada tanggapan tentang kondisi klien A?”
5. Mengucapkan terima kasih dan menekankan untuk dapat menghubungi dokter jika terjadi sesuatu yang
perlu didiskusikan
PSIK-UMC
SBAR??
• Teknik komunikasi efektif yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO, 2007) yaitu
dengan menggunakan metode komunikasi SBAR
• Komunikasi SBAR merupakan komunikasi yang terdiri dari 4 komponen yaitu:
1. situation (S) merupakan suatu gambaran yang terjadi pada saat itu
2. background (B) merupakan sesuatu yang melatar belakangi situasi yang terjadi
3. assessment (A) merupakan suatu pengkajian terhadap suatu masalah
4. recommendation (R) merupakan suatu tindakan dimana meminta saran untuk tindakan yang benar
yang seharusnya dilakukan untuk masalah tersebut
PSIK-UMC
• Keuntungan dari penggunaan metoda SBAR
a. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.
b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien.
c. Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien.
PSIK-UMC
S : SITUATION (KONDISI TERKINI YANG
TERJADI PADA PASIEN)
1) Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter yang merawat
2) Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah teratasi/ keluhan
PSIK-UMC
BACKGROUND (INFO PENTING YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI PASIEN
TERKINI)
1) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis keperawatan
2) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat – obatan termasuk cairan infus
yang digunakan
3) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosis keperawatan
4) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat – obatan termasuk cairan infus
yang digunakan
5) Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis
• Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan)
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.
PSIK-UMC
Terimakasih
PSIK-UMC