TERPADU MOJOSONGO
1,2,3,4
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga,
Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Email : sherinaintan@apps.ipb.ac.id
Abstrak:
Kata kunci:
Abstract:
Keywords:
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Air Limbah
Limbah merupakan sumberdaya alam yang telah kehilangan fungsinya, yang
keberadaannya mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan. Limbah
dihasilkan dari sisa proses produksi baik industri maupun domestik/rumah tangga.
Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
permukiman (real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan,
apartemen, dan asrama (Kepmen 2003). Air limbah domestik terbagi menjadi 2
kelompok, yakni air limbah toilet (black water)d an air limbah non toilet (grey
water). Air limbah toilet terdiri dari tinja, air kencing serta bilasan, sedangkan air
limbah non toilet yakni air limbah yang berasal dari air kamar mandi, air limbah
cucian, air limbah dapur, westafel, dan lainnya. (Said dan Wahyu 2018). Air
limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih
dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat
basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam
karena kandungan bahan organiknya telah mengalami proses dekomposisi yang
dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan (Rohana et al. 2020).
METODOLOGI
Praktikum “Perencanaan Penyaluran Air Limbah Kawasan Terpadu
Mojosongo” dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Februari 2022 pukul 13.00 – 16.00
WIB secara daring dengan aplikasi Zoom Meetings. Alat yang digunakan dalam
praktikum ini terdiri atas laptop dan perangkat lunak Microsoft Excel. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah modul praktikum dan peta kawasan terpadu
Mojosongo. Data sekunder berupa luas area blok pelayanan, jumlah penduduk,
proyeksi penduduk, dan kebutuhan air bersih domestik serta non domestik telah
diketahui pada praktikum perencanaan sistem penyediaan air bersih. Secara
sederhana, langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini ditunjukkan oleh
diagram alir berikut.
Mulai
Gambar
Arah 1 Diagram
pelayanan alirpada
setiap blok perencanaan
segmen pipaunit filtrasi
ditentukan
Selesai
Tabel 1 Data sekunder dari perencanaan sistem penyediaa air bersih Kota
Mojosongo
Data 2021 2036 2051
Jumlah penduduk
126535 170858 230707
(jiwa)
Kebutuhan air bersih
137.080 185.096 246.087
domestik (L/detik)
Kebutuhan air bersih
non domestik 4.223 5.702 3.128
(L/detik)
Penelitian ini terkait pengaliran limbah cair Kota Mojosongo hingga ke IPAL
dengan direncanakan adanya 60 node. Node tersebut diambil dengan jarak antara
150 – 200 meter. Panjang segmen realisasi yaitu antara 63,25 m hingga 195,5 m
berdasarkan perhitungan dengan skala peta Node tersebut bukan manhole, tetapi
merupakan titik pemisahan pipa menjadi beberapa segmen. Node tersebut memiliki
fungsinya masing-masing sesuai dengan daerah pelayanan. Node-node tersebut
akan mengalirkan air limbah ke IPAL. IPAL terletak pada elevasi lebih rendah dari
perpipaan dan node sistem pengaliran air limbah. Peta Kota Mojosongo dengan
node yang telah direncanakan dapat dilihat pada Gambar 3.
SIMPULAN
DAFTAR NOTASI
DAFTAR PUSTAKA
[Kepmen] Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik. 2003.
Rohana, Umar F, Zulaeha S. 2020. Desain perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) menggunakan proses biofilter “up flow” di Rumah Sakit
Pendidikan Unismuh Makassar. Jurnal Linears. 3(1): 32-37.
Sabouni R. 2011. Circular precast concrete manhole: experimental investigation.
Journal of Civil Engineering. 38: 319-330.
Said NI, Wahyu W. 2018. Perencanaan dan Pembangunan Instalasi Pengolahan
Air Limbah Domestik dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob. Yogyakarta
(ID): Gosyen.
Wulandari PR. 2014. Perencanaan pengolahan air limbah system terpusat studi
kasus di perumahan PT. Pertamina unit pelayanan III Plaju Sumatera
Selatan. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2(3): 499-509.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Denah kota Mojosongo dengan jalur pipa dan node