RRN 2
RRN 2
Disusun Oleh :
RIRIN MERLIYANTI
19100016
TH 2021/2022
DEFINISI
Hidung berdarah (Kedokteran: epistaksis atau Inggris: epistaxis)
atau mimisan adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui
lubang hidung.
1
merupakan gejala dari suatu kelainan.
Ada dua tipe pendarahan pada hidung:
-Perdarahan berat.
-Sesak napas.
ETIOLOGI
Secara Umum penyebab epistaksis dibagi dua yaitu Lokal dan Sistemik
Lokal
2
asing (sesuatu yang masuk ke hidung) biasanya pada anak-anak, atau lintah
yang masuk ke hidung, dan infeksi atau peradangan hidung dan sinus (rinitis
dan sinusitis)
Sistemik
1)Kelainan Darah
2)Trombositopenia, hemophilia, dan leukemia
3)Infeksi sistemik
4)Demam berdarah, Demam tifoid, influenza dan sakit morbili
3
5)Perubahan tekanan atmosfer
6)Caisson disease (pada penyelam)
Pathway
MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang
bersangkutan. Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan
yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal
jika tidak cepat ditolong. Sumber perdarahan dapat berasal dari depan hidung
maupun belakang hidung.
4
Epitaksis anterior (depan) dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari
a. etmoid anterior. Pleksus kieselbach ini sering menjadi sumber epitaksis
terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri.
PEMERIKSAAN penunjang
PENATALAKSANAAN MEDIS
a) Kolaborasi
Aliran darah akan berhenti setelah darah berhasil dibekukan dalam proses
pembekuan darah. Sebuah opini medis mengatakan bahwa ketika pendarahan
terjadi, lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke depan (posisi duduk) untuk
mengalirkan darah dan mencegahnya masuk ke kerongkongan dan lambung.
5
Pertolongan pertama jika terjadi mimisan adalah dengan memencet
hidung bagian depan selama tiga menit. Selama pemencetan sebaiknya
bernafas melalui mulut. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti dengan cara
ini. Lakukan hal yang sama jika terjadi perdarahan berulang, jika tidak berhenti
sebaiknya kunjungi dokter untuk bantuan.
6
dimasukan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan atau
mengurangi nyeri, dapat dibiarkan selama 3-5 menit.
2) Perdarahan Anterior
3) Perdarahan Posterior
Perdarahan biasanya lebih hebat dan lebih sukar dicari, dapat dilihat
dengan menggunakan pemeriksaan rhinoskopi posterior. Untuk mengurangi
perdarahan dapat digunakan tampon Beelloqk.
7
a. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga
yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang
b. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat : Untuk mengurangi flu
biasanyaklien mengkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping
2) Pola nutrisi dan metabolisme : biasanya nafsu makan klien berkurang
karenaterjadi gangguan pada hidung
3) Pola istirahat dan tidur: selama indikasi klien merasa tidak dapat
istirahat karenaklien sering pilek
4) Pola Persepsi dan konsep diri : klien sering pilek terus menerus dan
berbaumenyebabkan konsep diri menurun
5) Pola sensorik : daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu
akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).h.
Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital, kesadaran.
b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : rinuskopi (mukosa merah dan
bengkak).Data subyektif : Mengeluh badan lemas
1. PK : Perdarahan
3. Cemas
4. Nyeri Akut
8
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perdarahan spontan berhubungan dengan trauma minor maupun mukosa
hidung yang rapuh.
2. Obstruksi jalan nafas berhubungan dengan nersihan jalan nafas tidak
efektif.
3. Cemas berhubungan dengan perdarahan yang diderita.
4. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas maupun
pengeringan mukosa hidung.
INTERVENSI
9
EVALUASI DALAM KESEHATAN KELURGA
10
d) Planning : Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan
rencana tindakan hash evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak rencana
tersebut sehingga diperlukan inovasi dan modifikasi bagi perawat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/124760472/Epistaksis
http://askepdoumbojo.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-klien-
dengan.html
http://medlinux.blogspot.com/2012/02/epistaksis.html
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-epistaksis.html
http://keperawatanku.blogspot.com/2010/10/epistaksis-hidung-berdarah.html
https://plus.google.com/101722447462509412460/posts/FLFjALgqXfq
11