Anda di halaman 1dari 13

KANDUNGAN BABI DALAM VAKSIN COVID-19

Dava Apriansyah, Fania Qinthara Azka, Fasya Khadmara Nadhifa, Rahmalia Nur
Zakiyyah, Syahla Rifa Aisyah
davaapriansyah@upi.edu, faniaazka@upi.edu, fasyakhadmara@upi.edu,
rahmalianz@upi.edu, syahlaisyah@upi.edu
Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
Fakultas Teknologi Dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK:
COVID-19 menjadi awal perubahan dan tantangan di segala aspek kehidupan di seluruh
dunia. Salah satu langkah untuk mengendalikan laju penyebaran Covid-19 adalah melakukan
vaksinasi. Terdapat tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, yaitu
vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, Novavax dan
BioFarma. Berdasarkan laporan hasil pengamatan Lead Auditor Bidang Obat dan Vaksin
LPPOM MUI di BPOM, ditemukan bahan asal babi yang digunakan dalam proses pembuatan
vaksin AstraZeneca. Menanggapi hal tersebut MUI menetapkan dalam fatwa kehalalan
vaksin Covid-19 menggunakan tiga kaidah fikih yaitu al-dhararu yuzal, al-daf’u min al-raf’I,
dan yahtamil al-dharar al-khos lidaf’iy al-dhorar al-‘am. Sehingga hukum pemakaian vaksin
dijelaskan dalam fatwa MUI bahwa penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah haram
namun diperbolehkan (mubah) karena adanya beberapa pertimbangan yang diperhatikan.

ABSTRACT:
COVID-19 is the beginning of changes and challenges in all aspects of life around the world.
The first step to control the Covid-19 spread rate is to vaccinate. There are seven types of
Covid-19 vaccines that have been used in Indonesia, namely Sinovac, AstraZeneca,
Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNTech, Novavax, and BioFarma. Based on the report from
the Lead Auditor for Drug and Vaccine Sector of LPPOM MUI at BPOM, ingredients that
come from pork are in the AstraZeneca Vaccine manufacturing process. In response to this,
MUI stipulates in the fatwa that the Covid-19 vaccine is halal using three fiqh rules, namely
al-dhararu yuzal, al-daf'u min al-raf'I, and yahtamil al-dharar al-khos lidaf'iy al-dhorar al-
'am. So the law on the use of vaccines is explained in the MUI fatwa that the use of the
AstraZeneca Covid-19 vaccine is haram but permissible (permissible) due to several
considerations that have been taken into account.
Kata kunci: Babi, Vaksin, Covid-19

PENDAHULUAN
Coronavirus disease-2019 atau sosial terkena dampak negatif. Selain itu,
COVID-19 adalah penyakit menular yang pemerintah juga menutup sementara
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang tempat-tempat publik untuk mencegah
pertama kali ditemukan di Wuhan, ibukota penukaran dan menggencarkan penerapan
Provinsi Hubei, China pada akhir social distancing, lebih lanjut pemerintah
Desember tahun 2019. Penyakit ini memberlakukan vaksinasi secara bertahap
menyebabkan pandemi global dengan kepada seluruh masyarakat Indonesia
jumlah kematian dan orang yang terinfeksi untuk mengendalikan laju penyebaran
tinggi. Di Indonesia, COVID-19 telah virus covid-19.
menjangkiti lebih dari 4.237.834 orang Menteri kesehatan menetapkan
sejak kasus pertama diumumkan pada tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan
bulan Maret 2020, dan tercatat ada digunakan di Indonesia, yang ketetapan
143.120 orang meninggal dunia per 23 tersebut dituang dalam Keputusan Menteri
Oktober 2021. Kesehatan nomor
Pandemi COVID-19 telah HK.01.07/Menkes/12758/2020, tujuh jenis
membawa perubahan dunia dengan vaksin Covid-19 tersebut adalah vaksin
berbagai tantangan yang tidak pernah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm,
terbayangkan sebelumnya. Tidak hanya Moderna, Pfizer-BioNTech, Novavax dan
berdampak pada kesehatan masyarakat, BioFarma.
tetapi juga kondisi perekonomian, Vaksinasi adalah bagian dari
pendidikan, dan kehidupan sosial imunisasi aktif dengan memberikan
masyarakat secara globatet termasuk antigen dalam vaksin. Vaksin yang
Indonesia. untuk menahan penyebaran dimasukkan ke dalam tubuh mengandung
penyakit, pemerintah mengeluarkan virus atau bakteri yang telah dilemahkan
kebijakan yaitu pembatasan kegiatan di hingga tubuh terpancing untuk
luar ruangan berupa lockdown, menghasilkan antibody.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pada proses pelaksanaan vaksinasi,
dan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan mencuat kontroversi yang mempersoalkan
Masyarakat (PPKM) pada kegiatan kehalalan bahan vaksin yaitu vaksin
Pendidikan, ekonomi dan kegiatan sosial Astrazeneca yang pada prosesnya
lainnya, sehingga seluruh aspek kehidupan menggunakan media tripsin babi yang
dihasilkan dari bagian pancreas hewan dalam
tersebut, ini menjadi polemik di tengah sebagian besar kehidupannya serta mampu
masyarakat khususnya muslim sebagai mengatasi tantangan hidup sehari-hari.
mayoritas tentang halal dan haramnya Islam menganggap bahwa kesehatan
vaksin tersebut. termasuk bagian dari nikmat Allah SWT.
yang paling besar. Sehat yang dimaksud
KAJIAN TEORI adalah kondisi fisik di mana semua fungsi
Pengertian Kesehatan berada dalam keadaan sehat. Tidak ada
Menurut (Robert.H.Brook, sesuatu yang begitu berharga seperti
2017:585), kesehatan adalah sebuah kesehatan. Karenanya, hamba Allah
sumber daya yang dimiliki semua manusia hendaklah bersyukur atas kesehatan yang
dan bukan merupakan suatu tujuan hidup dimiitkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi
yang perlu dicapai. Kesehatan tidak saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang
terfokus kepada fisik yang bugar tetapi karenanya banyak manusia tertipu, yaitu
meliputi jiwa yang sehat di mana individu kesehatan yang baik dan waktu luang.”
dapat bersikap toleran dan dapat menerima (HR. Bukhari)
perbedaan. Pengertian Vaksin
Menurut While tahun 1977, Menurut British Pharmacopoea,
kesehatan adalah keadaan dimana vaksin yang digunakan manusia adalah
seseorang pada waktu diperiksa oleh vaksin yang mengandung zat yang mampu
ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun menginduksi kekebalan spesifik dan aktif
tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit pada manusia terhadap agen virus atau
atau kelainan. toksin atau antigen turunannya.
Definisi sehat menurut kesehatan dunia Vaksin merupakan produk biologis
(WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang dihasilkan dari mikroorganisme
yang meliputi fisik, mental dan sosial yang hidup, dan meningkatkan kekebalan
tidak hanya bebas dari penyakit atau terhadap penyakit baik mencegah atau
kecacatan. Maka secara analogi kesehatan mengobati penyakit.
jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari Vaksin diberikan dalam bentuk cair, baik
gangguan tetapi lebih kepada perasan suntikan, bahkan melalui mulut (Plotkin,
sehat, sejahtera dan bahagia ( well being ), 2013: 4).
ada Vaksinasi berasal dari kata
keserasian antara pikiran, perasaan, “vaccine” yaitu zat yang dapat merangsang
perilaku, dapat merasakan kebahagiaan timbulnya kekebalan aktif seperti BCG,
Polio, DPT, Kepatitis B, dan lain-lain. "... dan jika ada yang menyelamatkan satu
Vaksin juga menghasilkan sistem nyawa, seolah-olah dia menyelamatkan
kekebalan tubuh terhadap penyakit atau nyawa seluruh umat manusia."(Al-
virus baik secara oral maupun injeksi Ma'idah, 5:32)
(Sunarti, 2012: 9-10) Jika mengamati ayat di atas,
Menurut FI edisi V, vaksin adalah vaksinasi sebagai salah satu bentuk
sediaan yang mengandung zat anti genik langkah medis dalam rangka
yang mampu menimbulkan kekebalan aktif mengantisipasi menyebarnya wabah
pada manusia. Vaksin dibuat dari bakteria, penyakit yang berpotensi mengancam
riketsia dan dapat berupa suspense nyawa manusia termasuk dalam
organisme hidup atau inaktif atau fraksi- kandungan ayat tersebut. Meski vaksin
fraksinya atau toksoid. (Kemenkes RI, bukan obat, namun tidak dapat disangkal
2014 : 59) bahwa fakta imunisasi memenuhi peran
perintah al-Qur’an untuk menyelamatkan
Vaksinasi Menurut Pandangan Islam nyawa manusia dari penyakit mematikan
Al-Qur'an sebagai kalam Ilahi seperti polio, difteri, TBC, batuk rejan,
mengandung tata aturan baik perintah campak dan tetanus, kolera maupun wabah
maupun larangan dalam berbagai aspek covid yang saat ini sedang melandang di
kehidupan sesuai dengan tujuan berbagai belahan dunia.
pensyariatan yang digariskan oleh Allah Vaksinasi adalah metode imunisasi
Swt.. Setiap muslim diwajibkan untuk yang efektif untuk pencegahan dengan
menegakkan dan melaksanakan pesan- pengobatan modern. Pengobatan preventif
pesan Ilahi tersebut. Sebagaimana yang melalui imunisasi sejalan dengan tujuan
ditegaskan dalam ayat berikut: penyelamatan jiwa sesuai dengan hukum
“Hukm (hukum) tidak ada kecuali Allah.” Islam. Namun imunisasi melalui metode
(Al-An`am, 6:57) vaksinasi terkait erat dengan bagaimana
Dari kutipan ayat di atas membuktikan vaksin diperoleh. Walaupun penggunaan
bahwa dalam sistem Islam, Allah SWT vaksin dianggap sebagai salah satu metode
menjadi satu-satunya Pemberi Hukum (al- imunisasi yang efektif, vaksin yang
Shari`) dan hanya Dialah sebagai dihasilkan haruslah vaksin yang halal.
pemegang kekuasaan tertinggi. Termasuk Di antara zat penting dari unsur
juga berkaitan dengan penyelamatkan hewani yang digunakan dalam produksi
nyawa, Allah Swt tegas menyatakan secara vaksin adalah gelatin dan tripsin. Gelatin
imperative sebagai berikut: merupakan protein yang diekstrak untuk
digunakan sebagai stabilisator dalam maka Allah Maha Pengampun lagi Maha
vaksin. Menurut produsen gelatin di Penyayang.
Eropa, 80% gelatin di pasaran dibuat dari
ekstrak kulit babi, 15% ekstrak kotoran Kandungan yang Terdapat Dalam Vaksin
sapi di dalam usus, dan 5% dari tulang COVID-19
babi, sapi, hewan ternak lainnya, serta Seiring dengan perkembangan ilmu
ikan. Sedangkan tripsin adalah sejenis kedokteran dan banyaknya ditemukan
enzim proteolisis yang dihasilkan dari kasus-kasus penyakit yang baru, berbagai
pankreas babi untuk menghidrolisis ester jenis vaksin pun ditemukan dan diterapkan
dan amida dari jaringan protein. Tripsin dalam dunia kesehatan. Vaksin itu sendiri
juga dapat diproduksi dari pankreas sapi diproduksi secara biologis, mengandung
dan mamalia lainnya. antigen dalam bentuk mikroorganisme
Namun, ada beberapa masalah yang sudah dilemahkan atau sudah mati
terkait vaksin yang diproduksi dengan secara keseluruhan ataupun sebagiannya.
campuran zat dari turunan najis, khususnya Vaksin juga bisa dalam bentuk toksin
turunan dari babi. Menurut mayoritas ahli mikro organisme dirubah menjadi toksoid
hukum Islam, setiap komponen babi atau protein rekombinan yang
adalah najis dan haram untuk dikonsumsi digabungkan dengan unsur lain. Vaksin ini
manusia. Larangan daging babi dalam ayat bila diberikan kepada sesorang, maka ia
145 surat al-An'am berarti termasuk akan memiliki kekebalan spesifik dan aktif
larangan keseluruhan komponen babi. terhadap datangnya penyakit tertentu. Jadi
Allah SWT berfirman: “Katakan (wahai vaksinasi itu diartikan dengan proses
Muhammad):" Aku tidak menemukan pembubuhan vaksin yang spesial diberikan
dalam apa yang telah diturunkan untuk memunculkan kekebalan secara aktif
kepadaku, apapun yang dilarang untuk pada satu penyakit pada diri sesorang. Hal
dimakan manusia kecuali bangkai, darah ini dilakukan agar suatu ketika ia terpapar
mengalir, atau daging babi, karena itu oleh penyakit tersebut, maka ia tidak akan
adalah penuh dengan kotoran. Atau segala menderita sakit atau sekurangnya hanya
sesuatu yang salah (fasiq), yaitu hewan merasakan sakit yang ringan dan tidak
disembelih atas nama selain Allah. menularkan pada orang lain.
Barangsiapa dipaksa (memakannya di Salah satu vaksin yang dibuat
luar keadaan darurat), sementara dia untuk mengahadapi merebaknya virus
tidak bermaksud dan tidak melanggar, covid-19 adalah vaksin Covid-19 yang
diproduksi dari Sinovac Life Sceinces Co.
Ltd dan PT. Bio Farma (Persero). Astrazeneka di hulu tidak seratus persen
Sebenarnya masih banyak vaksin covid-19 bebas dari bersentuhan dengan media
yang juga telah diproduksi seperti Astra berbahan tripsi babi, meskipun proses di
Zeneca, Novavax, Moderna, dan Pfizer hilir sama sekali tidak memanfatkan unsur
BioNTech. najis. Menurutnya, persentuhan dengan
Secara sederhana PT Bio Farma unsur berbahan babi terjadi pada proses
juga menyampaikan bahwa kandungan produksi di sebelum dibeli oleh
dari vaksin Covid-19 yang dibuat astrazeneka, yakni saat masih dalam proses
perusahaan asal China, yakni Sinovac di Tim Oxford. Berdasarkan dokumen tim
Biotech Ltd., dipastikan aman sesuai oxford AstraZeneca, enzim tripsin dibeli
standar internasional. Adapun kandungan dari Thermoviser. Tripsin babi difungsikan
yang terdapat di dalam vaksin tersebut untuk mengangkat sel HEK293 dari
dijelaskan sebagai berikut. Pertama, wadahnya,setelah proses pemisahan sel
bahwa vaksin ini memang memiliki selesai selanjutnya tripsin tersebut
kandungan sel vero yang berasal dari kera dibersihkan dengan cairan lain agar sel
hijau dari Afrika, tetapi vaksin tersebut yang dipanen tidak mati.
sudah terpisah dari sel vero tersebut. Proses persentuhan tripsin dengan sel HEK
kedua, vaksin ini hanya berisi virus-virus 293 ini menjadikan sel dan wadahnya
yang sudah mati dan diyakini tidak ada dihukumi mutanajis. Namun dalam proses
virus yang hidup atau sekedar dilemahkan. selanjutnya sel dibeli oleh astrazeneka dari
Ketiga, di dalam vaksin ditemukan Tim Oxfordtersebut diperbanyak dan
aluminium hidroksida yang fungsinya disebut dengan istilah bank sel master. Sel
untuk menaikkan kemampuan vaksin, yang diperbanyak itu kemudian dimasukan
larutan fosfat berfungsi untuk stabilizer ke dalam tangki besar bercampur dengan
dan larutan garam natrium klorida bahan lain sebanyak 2000 liter untuk
berfungsi sebagi isotonis ketika memproduksi sel adenovirus. Akhirnya
penyuntikan. Keempat, Bahan-bahan dari bank master ini diperbanyakmenjadi
sifatnya mengawetkan seperti borax, sel suspensi. Dari bank sel tersebut pada
formalin dan mercury, dipastikan tidak proses selanjutnya digunakan untuk
ditemukan di dalam vaksin. Semua bahan memproduksi bibit virus sebagai bahan
baku vaksin diyakini telah sinkron dengan vaksin. Pada tahap ini unsur babi sudah
standar kefarmasian. tidak ada sama sekali, apalagi dengan
Dr Anita mengindikasikan bahwa dicampukannya ribuan liter air dan bahan
dalam proses produksi di vaksin lainnya menjadikan sifat dari unsur babi
hilang dan dihukumi suci. Dengan telah tidak langsung kepada kelompok orang
berubahnya nomenklatur karena proses yang tidak memiliki kekebalan terhadap
kimiawi tersebut, hingga sifat dan bentuk suatu penyakit tertentu (Infeksi Emerging
bahan yang tercampur perkara najis dalam Kemenkes). Kondisi herd immunity dapat
hal ini tripsin babi sudah hilang, maka dicapai jika 70% hingga 90% populasi
secara otomatis illat (alasan hukum) telah kebal terhadap suatu penyakit
keharaman otomatis ikut hilang. tertentu termasuk virus Covid-19, dengan
kondisi ini penyebaran virus Covid-19 ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dikendalikan dan lebih mudah
Virus coronavirus disease 2019 diawasi.
(Covid-19) merupakan virus baru yang Sejak munculnya wacana
berasal dari satu keluarga yang sama percepatan program vaksinasi di
dengan SARS. Virus ini pertama kali Indonesia, banyak masyarakat yang
terdeteksi di kota Wuhan, China pada merasa takut dengan adanya program
akhir tahun 2019 dan pada Oktober 2021 vaksinasi ini karena banyak berita palsu
virus ini sudah menyebar keseluruh yang beredar di sosial media bahwa vaksin
penjuru dunia dan virus ini sudah memiliki yang digunakan mengandung DNA babi
beberapa varian mutasi yang memiliki hingga efek samping yang ditimbulkan
risiko penularan lebih cepat dan gejala setelah vaksinasi. Beredarnya berita palsu
yang ditimbulkan lebih parah seperti atau hoax di sosial media ini
varian Alpha, Beta dan Delta yang sudah menumbuhkan pandangan negatif dari
terdeteksi di Indonesia. masyarakat terhadap vaksinasi yang
Ditengah tengah kondisi pandemi seharusnya dapat mempercepat kondisi
Covid-19 yang masih meluas dan herd immunity.
memunculkan gejala penyakit akut yang
dapat menyebabkan kematian pada Vaksin di Indoneisa
masyarakat yang terinfeksi, vaksinasi Vaksin yang digunakan dalam
merupakan satu satunya solusi yang program vaksinasi massal ada 5 jenis yaitu
dibutuhkan untuk mewujudkan program Sinovac, AstraZeneca, SinoPharm, Pfizer
pemerintah yaitu kekebalan kelompok dan Moderna. Program ini tidak semudah
(herd immunity). Kekebalan kelompok membalikkan telapak tangan dan tidak
merupakan kondisi sebagian besar sepenuhnya berjalan mulus, vaksinasi ini
populasi kebal terhadap suatu penyakit memicu pro dan kontra dari masyarakat.
tertentu dan memberikan perlindungan Masyarakat yang kontra dengan program
pemerintah menilai bahwa program Berdasarkan laporan hasil
vaksinasi terlalu terburu buru sehingga pengamatan Lead Auditor Bidang Obat
menggunakan jenis vaksin yang tidak jelas dan Vaksin LPPOM MUI di BPOM,
kehalalannya dan bahkan sudah terbukti ditemukan bahan asal babi yang digunakan
secara klinis mengandung babi atau haram. dalam proses pembuatan vaksin
Sejauh ini hanya vaksin jenis Sinovac yang AstraZeneca. Bahan asal babi tersebut
telah ditetapkan halal oleh MUI. adalah tripsin yang berasal dari pankreas
Setiap jenis produk vaksin babi. Bahan ini digunakan dalam proses
memiliki tingkat efektivitas yang berbeda memisahkan sel inang dari microcarriernya
beda tergantung dari kondisi individu sedangkan tripsin yang digunakan pada
penerima vaksin mulai dari usia, riwayat proses penyiapan bibit vaksin rekombinan
infeksi, jangka waktu vaksinasi dan jenis hingga siap digunakan untuk produksi
virus yang beredar di masyarakat. sebagai salah satu komponen pada media
Berdasarkan data hingga 6 September yang digunakna untuk menumbuhkan
2021 yang dilansir dari berita harian E.coli. Setelah ditemukannya bahan asal
Tempo, vaksin produk Sinovac memiliki babi dalam proses produksi vaksin
tingkat efektivitas terhadap virus Covid-19 AstraZeneca kemudian laporan tersebut
varian B.1.466.2 (varian asli) mencapai diserahkan ke Komisi Fatwa MUI untuk di
65,3% dan masih belum ada hasil studi tetapkan status halal-haramnya.
lanjutan efetivitas terhadap varian Alpha, AstraZeneca merupakan
Beta dan Delta. AstraZeneca menunjukkan perusahaan induk yang bergerak dalam
tingkat efektivitas sebesar 62,1% terhadap bidang riset, perkembangan dan
varian Alpha, Beta dan Delta. Berdasarkan manufaktur produk farmasi yang
keterangan dari BPOM, vaksin Sinopharm bermarkas di Cambridge, Inggris. Dalam
memiliki tingkat efektivitas sebesar 78% produksi vaksin Covid-19, AstraZeneca
terhadap varian asli Covid-19. Sedangkan menjalin kerjasama dengan Universitas
vaksin produk Pfizer dan Moderna yang Oxford, Inggris dan perusahaan
baru memulai didistribusinya sejak bulan AstraZeneca bertanggungjawab atas
Agustus memiliki tingkat efikasi hingga distribusi vaksin AZD1222 (Vaksin
94% terhadap virus Covid-19 varian Oxford-AstraZeneca) ke seluruh dunia.
Alpha, Beta dan Delta (grafis.tempo.co). Namun sebagian besar vaksin AstraZeneca
yang disitribusikan di Indonesia adalah
Kandungan Babi pada Vaksin Covid-19 vaksin produksi AstraZeneca di SK
Bioscience, Andong, Korea Selatan. Oleh
Oxford, dinyatakan vaksin produksi SK yaitu setelah penandatangan perjanjian dan
Bioscience ini memiliki kemanjuran yang pembayaran dimuka baru vaksin tiba di
sama terhadap varian virus Covid-19 yang Indonesia kemudian proses uji kandungan
ada di Inggris. vaksin oleh Badan POM. Setelah diuji oleh
Badan POM dan diketahui kandungan
Tindakan BPOM dan MUI sebagai dalam vaksin Covid-19 aman kemudian
Lembaga yang Bertanggung Jawab di dikeluarkan izin penggunaan darurat,
Indonesia terhadap Penggunaan Vaksin pihak ulama Indonesia melakukan audit
Covid-19 oleh tim LPPOM MUI kemudiaan
Penggunaan vaksin di Indonesia dikeluarkan fatwa kehalalan vaksin Covid-
harus mendapat izin dari Badan Pengawas 19. Proses audit dari pihak BPOM dan
Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi Pihak MUI dalam mengeluarkan izin
jaminan produk halal dari Dewan Syariah pemakaian vaksin dan fatwa tentang
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- vaksin Covid-19 tidak berlaku untuk
MUI). Jenis vaksin Covid-19 di Indonesia semua jenis yang telah ditetapkan oleh
belum diketahui kehalalan maupun kementrian kesehatan. Kehalalan vaksin
keefektifitasnya. Sedangkan dalam syarat Covid-19 yang ditetapkan oleh MUI hanya
akad jual beli salam barang atau muslam berlaku untuk jenis vaksin yang telah
fῑh harus spesifik dari jenis, kualitas, mendapatkan pernyataan vaksin tersebut
jumlahnya, harus bisa diidentifikasi secara aman dan tidak mengandung bahan haram
jelas untuk mengurangi kesalahan akibat oleh Badan POM. Saat ini di Indonesia
kurangnya pengetahuan tentang macam vaksin yang telah ditetapkan kehalalan dan
barang tersebut dan hanya barang yang mendapat izin penggunaan darurat yaitu
halal/ sah diperbolehkan diperjual belikan. jenis vaksin sinovach dan produksi dari
Dalam kaidah fikih dijelaskan darurat PT. Bio Farma (Persero).
harus dihilangkan untuk kemaslahatan Terkait dengan hal di atas,
(perlindungan keturunan/ keluarga). ditegaskan juga dalam fatwa (MUI, 2016:
Vaksin Covid-19 ini juga merupakan salah 7). Di dalamnya berisi tentang ketentuan
satu bentuk tindakan darurat yang harus umum, MUI menjelaskan bahwa wajib
dilakukan untuk kemaslahatan. menggunakan vaksin yang halal dan suci.
Maka dari itu diadakan Namun, MUI juga membolehkan
Penandatangan Perjanjian Pengadaan penggunaan vaksin haram dengan
Vaksin Covid-19. Mekanisme dalam beberapa ketentuan, yaitu digunakan pada
pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia kondisi al-dlarurat (keterpaksaan) atau al-
hajat (keterdesakan), belum ditemukan ketersediaan vaksin Covid-19 yang halal
bahan vaksin yang halal dan suci, serta dan suci dan memprioritaskan penggunaan
adanya keterangan tenaga media yang vaksin Covid-19 yang halal semaksimal
kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada mungkin.
vaksin yang halal. Bahkan dalam fatwa Status kehalalan juga menjadi salah
tersebut disebutkan pula hukum vaksin satu faktor yang membuat masyarakat
menjadi wajib apabila penyakit tersebut semakin tidak ingin melakukan vaksinasi
dapat menyebabkan kematian, penyakit karena dari pandangan Islam segala
berat, maupun kecacatan permanen. sesuatu yang terkontaminasi atau
Melalui Fatwa MUI Nomor 14 mengandung dengan hal yang telah
Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan diharamkan Allah SWT. maka hukumnya
Vaksin Covid-19 Produk AstraZeneca adalah haram. Firman Allah SWT
yang didasari fatwa MUI tentang imunisasi menegaskan perintah memakan makanan
tahun 2016, dijelaskan bahwa penggunaan yang halal dan larangan mengkonsumsi
vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah yang haram kecuali dalam kondisi darurat:
hukumnya haram namun diperbolehkan
a. Firman Allah SWT yang
(mubah) karena adanya pertimbangan
memerintahkan mengkonsumsi
seperti, kebutuhan mendesak yang
yang halal;
menduduki kondisi darurat, adanya
‫ا ۖ َّواَل‬QQً‫ض َح ٰلاًل طَيِّب‬ ٓ
ِ ْ‫ٰياَيُّهَا النَّاسُ ُكلُوْ ا ِم َّما فِى ااْل َر‬
keterangan dari ahli yang kompeten dan
‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّهٗ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُّمبِي ٌْن‬
ِ ‫تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬
terpercaya tentang bahaya jika tidak segera
“Hai sekalian manusia, makanlah
melakukan vaksinansi, ketersediaan vaksin
yang halal lagi baik apa yang
halal dan suci tidak mencukupi dalam
terdapat dibumi, dan janganlah
mewujudkan kondisi herd immunity,
kamu mengikuti langkah langkah
adanya jaminan keamanan penggunaan
syaitan; karena sesungguhnya
dari pemerintah dan pemerintah tidak
syaitan itu adalah musuh yang
memiliki keleluasaan dalam memilih
nyata bagimu.’ (QS. Al-Baqarah
produk vaksin dalam keterbatasan vaksin
(2): 168)
yang tersedia. Dengan ditetapkannya fatwa
MUI tentang hukum penggunaan vaksin
b. Firman Allah SWT yang
AstraZeneca sebagai mubah dapat
menjelaskan dalam kondisi
membantu percepatan program vaksinasi
kedaruratan syar’i diperbolehkan
dalam mewujudkan herd immunity, namun
mengkonsumsi yang haram;
pemerintah wajib terus mengusahakan
‫اِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َومَٓا‬ hartanya bahkan nyawanya
‫هّٰللا‬
‫اغ َّواَل عَا ٍد‬ ٍ َ‫اُ ِه َّل بِ ٖه لِ َغي ِْر ِ ۚ فَ َم ِن اضْ طُ َّر َغ ْي َر ب‬ sekalipun. Walaupun vaksinasi
‫هّٰللا‬
ِ ‫فَٓاَل اِ ْث َم َعلَ ْي ِه ۗ اِ َّن َ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬ bukan termasuk hal yang mendesak
“Sesungguhnya Dia hanya bagi setiap individu, tapi vaksin
mengharamkan atasmu bangkai, menjadi kebutuhan umum bagi
darah, daging babi, dan (daging) semua orang.
hewan yang disembelih dengan
(menyebut nama) selain Allah.
KESIMPULAN
Tetapi barangsiapa terpaksa
Berdasarkan seluruh paparan di
(memakannya), bukan karena
atas, dapat disimpulkan bahwa ditemukan
menginginkannya dan tidak (pula)
bahan asal babi yaitu tripsin yang berasal
melampaui batas, maka tidak ada
dari pancreas babi yang digunakan dalam
dosa baginya. Sungguh, Allah
proses pembuatan vaksin AstraZeneca.
Maha Pengampun, Maha
Hasil tersebut dilaporkan dari hasil
Penyayang.” (QS. Al-Baqarah (2):
pengamatan Lead Auditor Bidang Obat
173)
dan Vaksin LPPOM MUI di BPOM.
‫ص َل لَ ُك ْم َّما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ْم اِاَّل َما اضْ طُ ِررْ تُ ْم‬
َّ َ‫َوقَ ْد ف‬
Dengan memperhatikan satu dan
‫اِلَ ْي ِه‬...
lain hal, MUI menegaskan dalam fatwa
“...Dan sesungguhnya Allah telah
(MUI, 2016: 7) yaitu wajib menggunakan
menjelaskan kepadamu apa yang
vaksin yang halal dan suci. Namun, MUI
diharamkan-Nya kepadamu,
juga membolehkan penggunaan vaksin
kecuali jika kamu dalam keadaan
haram dengan beberapa ketentuan, yaitu
terpaksa...” (QS. Al-An’am (6):
digunakan pada kondisi al-dlarurat
119)
(keterpaksaan) atau al-hajat
c. Adanya kaidah fikih:
(keterdesakan), belum ditemukan bahan
‫ةُ ال ِز ُل ال َعا َّمةُ ْتَن ِزلَةَ َ ْمن ال َخا َّص ِة ال‬
vaksin yang halal dan suci, serta adanya
‫َّض ُرْ و َرة‬
keterangan tenaga media yang kompeten
“Hajat umum menduduki posisi
dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin
darurat yang khusus”
yang halal.
Dalam konteks vaksin Covid-19,
Sehingga ditetapkan bahwa hukum
diketahui bahwa virus covid-19
penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca
merupakan jenis virus yang
adalah haram namun diperbolehkan
menyebar dengan cepat sehingga
(mubah) karena adanya beberapa
tidak sedikit orang yang kehilangan
pertimbangan. Hal ini sudah didasari dari Covid-19 yang halal dan suci serta
pandangan Islam yang memerintahkan memprioritaskan penggunaan vaksin
memakan makanan yang halal dan Covid-19 yang halal semaksimal mungkin,
larangan mengonsumsi makanan yang maka dapat memberikan kepercayaan dan
haram kecuali dalam kondisi darurat yaitu meningkatkan keinginan masyarakat untuk
dalam Q.S. Al-Baqarah (2): 168, QS. Al- melakukan vaksinasi.
Baqarah (2): 173, dan Q.S. Al-An’am (6):
DAFTAR PUSTAKA
119.

Abdullah, F. (2021). Kontroversi


REKOMENDASI Kehalalan Vaksin Sinovac: Menurut
Jika melihat dari adanya jenis Masyarakat Awam. Tahdzib Al-
vaksin di Indonesia yaitu Sinovac, Akhlaq:Jurnal Pendidikan Islam,
AstraZeneca, SinoPharm, Pfizer dan 4(1). doi:
Moderna, yang hanya ditetapkan kehalalan https://doi.org/10.34005/tahdzib.v4i1
dan mendapat izin penggunaan darurat .1340
yaitu jenis vaksin sinovach dan produksi Ahmad Fuadi, T. S. (2021). Vaksinasi
dari PT. Bio Farma (Persero). Sehingga Sebagai Penanggulangan Pandemi
menimbulkan kecemasan dan Covid-19 Perspektif Fiqh Islam.
kekhawatiran akan kandungan dari vaksin Journal of Chemical Information and
selain itu. Modeling, 19(1), 1689–1699.
Berdasarkan pembahasan tersebut
penulis mengajukan beberapa rekomendasi Anggraini, Ariska Puspita. (1 Juli 2021).

yang sekiranya dapat menjadi Mengenal Vaksin AstraZeneca yang

pertimbangan yang bermanfaat bagi Diklaim Efektif Lawan Varian Delta.

lembaga yang bersangkutan serta Kompas.com.

pemerintah setempat. Sebaiknya https://health.kompas.com/read/2021

pemerintah mempertimbangkan untuk /07/01/090555668/mengenal-vaksin-

memprioritaskan penggunaan vaksin astrazeneca-yang-diklaim-efektif-

Covid-19 yang sudah terbukti halal dan lawan-varian-delta?page=all

kesuciannya.
Asmara, A. (2021). TINJAUAN BIBLIKA
TERHADAP KONTROVERSI
IMPLIKASI
HALAL DAN HARAM VAKSIN
Jika pemerintah dapat mewajibkan
COVID-19. Jurnal Teologi
dan mengusahakan ketersediaan vaksin
Biblika, 6(1), 37-42. 19. Jurnal Ilmiah Ahwal
https://doi.org/10.48125/jtb.v6i1.96 Syakhshiyyah, 3(1). doi:
http://dx.doi.org/10.33474/jas.v3i1.1
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 14
1052
Tahun 2021 Tentang Hukum
Pardede, J. N., & Hugo Poluakan, P.
Penggunaan Vaksin Covid-19
(2021). Law and Post-Truth: Critical
Produk AstraZeneca
Constructivism as an Ideal Legal

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 Reasoning Method on Indonesia’s

Tahun 2016 Tentang Imunisasi Post-Truth Era Society. Volksgeist:


Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi,
Fuadi, A., & Suharto, T. (2021). Vaksinasi 4(1), 1–9.
Sebagai Penanggulangan Pandemi https://doi.org/10.24090/volksgeist.v4
Covid-19 Perspektif Fiqh Islam. El- i1.4202
Ghiroh : Jurnal Studi
Keislaman, 19(1), 33-46. Ramadhan, Fitra Moerat. (6 September

https://doi.org/10.37092/el- 2021). Efektifitas 5 Vaksin Covid-19

ghiroh.v19i1.269 di Indonesia, dari Sinovac sampai


Pfizer. Tempo.
Halal Majelis Ulama Indonesia. Penjelasan https://grafis.tempo.co/read/2795/efe
Tentang Penggunaan Tripsin Babi ktifitas-5-vaksin-covid-19-di-
pada Proses Pembuatan Vaksin indonesia-dari-sinovac-sampai-pfizer
Covid-19 dari AstraZeneca. Diakses
dari Sehat Negeriku Kementrian Keseharan.

http://www.halalmui.org/images/stor Data Penularan, Perawatan dan

ies/klarifikasi/Penjelasan Kematian akibat Covid-19 pada

%20Penggunaan%20Tripsin Tenaga Kesehatan di DKI Jakarta,

%20Babi%20Pada%20Proses Januari-Juli 2021. Diakses dari

%20Pembuatan%20Vaksin%20Astra https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/w

%20Zeneca.pdf. p-content/uploads/2021/08/Studi-
Terbaru-Efektifitas-Vaksinasi.pdf
Naimah, K., & Juwita, D. (2021). Urgensi
Pesantren dalam Penggunaan Vaksin
AstraZeneca di Masa Pandemi C-

Anda mungkin juga menyukai