Anda di halaman 1dari 2

EB2101 Dasar Teknik Biomedis 2021

TUGAS INDIVIDU III


EB2101 Dasar Teknik Biomedis

18320007 Michelle Angelina


Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Bandung, Indonesia
18320007@std.stei.itb.ac.id

Abstract—Badai sitokin merupakan salah satu penyakit embriogenesis dan perkembangan sistem imun serta
dalam tubuh manusia yang disebabkan oleh sistem imun yang metastasis kanker.
menerapkan sistem closed-loop dengan feedback positif. Badai
sitokin memiliki mekanisme seperti kerja imun pada umumnya Sitokin lainnya yang umum adalah interferon untuk
tetapi tidak terkendali sehingga menghasilkan terlalu banyak regulasi imun terhadap virus, interleukin untuk regulasi
sitokin sehingga terjadi kerusakan dalam sistem tersebut. pembelahan sel imun, CSFs (Colony-stimulating Factors)
yang bekerja sama dengan inflamasi/peradangan, dan TNF
Keywords—Badai Sitokin, Sitokin, ARDS, Mekanisme, (Tumor Necrosis Factor) yang menyebabkan terjadinya badai
Stimulus, Respons, Feedback sitokin karena produksi berlebihan yang menyebabkan
inflamasi dan autoimun.
Badai sitokin identik dengan pengertian sebagai kondisi
I. PENDAHULUAN imun tubuh yang mengalami inflamasi/peradangan tidak
Indonesia akhir-akhir ini digemparkan dengan kejadian terkendali sebagai respons dari suatu stimulus. Badai sitokin
yang dialami oleh Alm. Raditya Oloan, Deddy Corbuzier, dan memproduksi sitokin inflamasi yang tinggi sangat ekstrim.
Chandraliow. Ketiga tokoh publik tersebut lama tidak Produksi sitokin akan menyebabkan feedback positif untuk
terdengar kabarnya dan baru-baru saja dikabarkan terpapar sel-sel sebagai respons dari kerusakan organ yang terjadi
virus COVID-19 dan mengalami badai sitokin. Sayangnya, akibat suatu stimulus.
nyawa Raditya Oloan tidak terselamatkan. Badai sitokin yang
Badai sitokin dapat menyebabkan gangguan pernapasan
berbahaya ini menghebohkan warga Indonesia dan membuat
akut yaitu ARDS yang berbahaya dan telah menyebabkan
semua orang bertanya-tanya mengapa badai sitokin bisa
kematian akibat badai sitokin saat COVID-19.
menyebabkan efek berat dan bahkan kematian. Sistem
closed-loop with positive feedback yang termasuk salah satu B. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
mekanisme sistem dalam tubuh manusia, juga bisa diterapkan Proses terjadi dari ARDS dimulai saat peradangan pada
oleh penyakit yang timbul akibat kerusakan sistem tersebut. membran kapiler di alveoli. Permeabilitas paru-paru akan
Salah satu contoh mekanisme gagal sistem closed-loop with meningkat sehingga cairan protein bernama edema akan
positive feedback adalah badai sitokin ini. Badai sitokin masuk ke dalam mengisi paru-paru dan menyebabkan
muncul akibat kerusakan sistem imunologi tubuh untuk insufisiensi pernapasan. Kasus ARDS mirip dengan penyakit
mengendalikan produksi sitokin sehingga sitokin yang pneumonia. Penderita ARDS akan mengalami hipoksemia
dihasilkan secara terus menerus memberi feedback positif dan berat dan bisa menyebabkan kematian sampai 40%.
tidak dapat dihentikan. Sitokin yang tidak terkendali dalam
tubuh manusia dan sistem yang rusak dapat memicu terjadinya
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). ARDS dapat
merusak paru-paru dalam waktu yang cepat sehingga risiko III. MEKANISME BADAI SITOKIN PADA INFEKSI COVID-19
kematian semakin besar. Mekanisme badai sitokin yang terjadi pada saat terpapar
COVID-19 diawali virus SARS-CoV-2 memasuki tubuh inang
melalui cairan atau sentuhan. Virus akan menginfeksi bagian
II. SITOKIN DAN ARDS sel epitel serta sel imun yang menyebabkan kerusakan.
Kerusakan ini akan memicu pengeluaran sitokin dengan
A. Sitokin berbagai tipe seperti IL-1, IL-6, IL-12, dan TNF-alpha yang
Sitokin adalah suatu glikoprotein yang diproduksi oleh sel dikeluarkan oleh sel imun. Peningkatan sitokin ini akan
dalam tubuh manusia secara merata di seluruh tubuh. Sitokin mengundang sel imun bawaan seperti monosit dan makrofage
memiliki beberapa fungsi, seperti kendali proliferasi dan dan mengaktifkan sel T untuk mengurangi peluang
diferensiasi sel, parakrin, autokrin, endokrin, dan respons myelopoiesis dan granulopoiesis. Sel akan terus memproduksi
terhadap suatu kekebalan serta inflamasi. Sitokin memiliki sitokin terus-menerus sampai berlebihan sehingga
beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Tipe dari menyebabkan kerusakan pada epitel yang semakin lama
beberapa jenis sitokin tersebut juga berbeda-beda. semakin parah. Produksi sitokin yang berlebihan ini
dinamakan badai sitokin.
Sitokin terbesar adalah famili kemokin yang mengontrol
migrasi dari sel imun. Kemokin juga bertanggung jawab saat Produksi sitokin yang berlebihan dapat menyebabkan
aktivasi makrofage dan erythro-fagositosis yang akan memicu
EB2101 Dasar Teknik Biomedis 2021

anemia serta gangguan vaskuler hemostasis. Akibatnya, tubuh


akan mengalami kebocoran kapiler dan trombosis. Keadaan
yang semakin buruk ini akan memicu terjadinya ARDS pada
tubuh karena organ yang semakin rusak sehingga
menyebabkan kegagalan fungsi organ sampai dengan
kematian.
Proses ini sangat kompleks karena disebabkan oleh
hiperaktifnya sel imun memproduksi sitokin secara berlebihan.
Pengobatan untuk badai sitokin ini berlangsung secara khusus
yang menargetkan inflamasi sitokin.

IV. IDENTIFIKASI SISTEM BADAI SITOKIN


Pada sistem closed-loop terdapat bagian
stimulus/rangsangan, respons dari stimulus tersebut, feedback
positif, dan output yang dihasilkan dari sistem tersebut.
● Stimulus/Rangsangan: Virus COVID-19 yang
berhasil masuk ke dalam tubuh, merusak sel epitel
dan sel imun.
● Respons: Sel imun yang mulai memproduksi sitokin
seperti IL-1, IL-6, IL-12, dan TNF-alpha, sebagai
perlawanan untuk mengaktifkan monosit dan
makrofag, serta sel T.
● Feedback positif: Sitokin akan terus diproduksi
karena terpicu oleh kerusakan organ yang semakin
buruk, dan sitokin akan memperburuk keadaan
sehingga badai sitokin akan terus berlangsung.
● Output/Keluaran/Akibat: Sindrom kebocoran kapiler
trombosis sehingga menyebabkan anemia, kegagalan
organ-organ tubuh, dan kematian.

REFERENSI
[1] Rena Pangesti. Chandra Liow Nyaris Meninggal, Alami Badai Sitokin
saat Covid-19. 2021 Available at: Chandra Liow Nyaris Meninggal,
Alami Badai Sitokin saat Covid-19 (suara.com). Accessed 20 September
2021
[2] Farah Nabilla. Deretan Seleb Kena Badai Sitokin Setelah Covid-19,
Chandra Liow Diminta Ikhlas. 2021 Available at: Deretan Seleb Kena
Badai Sitokin Setelah Covid-19, Chandra Liow Diminta Ikhlas
(suara.com). Accessed 20 September 2021
[3] Firda Janati. Deddy Corbuzier: Kenapa Saya Bisa Kena Badai Sitokin?.
2021 Available at: Deddy Corbuzier: Kenapa Saya Bisa Kena Badai
Sitokin? (kompas.com). Accessed 20 September 2021.
[4] Benedette Cuffari. What is a Cytokine Storm?. 2021 Available at: What
is a Cytokine Storm? (news-medical.net). Accessed 20 September 2021.
[5] Lan Yang, Xueru Xie, Zikun Tu, Jinrong Fu, Damo Xu, Yufeng Zhou.
The Signal Pathways and Treatment of Cytokine Storm In COVID-19.
2021 Available at: The signal pathways and treatment of cytokine storm
in COVID-19 | Signal Transduction and Targeted Therapy (nature.com).
Accessed 20 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai