Anda di halaman 1dari 4

Makassar, 06 Oktober 2014

Nomor : 0289/RT-PWRN/X/14
Lampiran : 1 (Satu) Berkas

KepadaYth.
POKJA Pengadaan Pekerjaan Konstruksi I ULP Kabupaten Morowali Utara
Di
Tempat

Perihal: Sanggahan penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa pada Pelelangan Paket Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tompira,
Dalam Kota Kolonodale dan Ganda-Ganda.

Dengan hormat,

1. Bahwa ketentuan Perpres No. 54 Tahun 2010 “Pasal 81, ayat (1)a disebutkan “Peserta
pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lainnya dapat mengajukan sanggahan secara tertulis apabila menemukan:
penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden ini dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan Barang/Jasa;”

Berdasarkan ketentuan diatas maka sehubungan dengan pengumuman pemenang paket pekerjaan
Pembangunan Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi SMAN 7, kami dari CV. JJ mengajukan
sanggahan terhadap hasil evaluasi yang menggurkan penawaran kami karena pada proses
evaluasinya telah terjadi penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa.

2. Bahwa berdasarkan Bagian A. 7. b. 1) c) (2) Lampiran III Perpres No. 54 Tahun 2010
disebutkan “Berdasarkan hasil evaluasi harga, ULP membuat daftar urutan penawaran yang
dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah yang
responsif sebagai calon pemenang.”

Sementara yang terjadi pada pelelangan ini, pemenang lelang yang diusulkan serta ditetapkan
sebagai pemenang bukan peserta lelang yang harga penawaran terendah, dengan demikian maka
telah terjadi penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010.

Pemenang lelang yang diumumkan oleh Pokja ULP, penawarannya berada pada urutan ke 8
(delapan) berdasarkan daftar urutan harga penawaran terendah, dengan selisih harga dari
penawaran urutan 1 (pertama) sebesar Rp. 166.456.610 (seratus enam puluh enam juta empat
ratus lima puluh enam ribu enam ratus sepuluh rupiah). Selisih harga antara pemenang lelang
dengan peserta lelang penawar terendah merupakan potensi kerugian negara karena berdasarkan
ketentuan Perpres No. 54 Tahun 2010, penawar terendah (penawaran kami = CV. JJ) tidak dapat
digugurkan karena dokumen penawarannya telah memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan
dalam dokumen lelang.

Pokja Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Aceh dalam berita acara hasil pelelangan
menyebutkan alasan digugurkan penawaran kami, yaitu sbb:

Menurut Pokja ULP, “Analisa teknis tidak memenuhi. Penentuan durasi (waktu) tiap item
pekerjaan mestinya berdasarkan koefisien dari tenaga kerja, namun pihak CV. JJ dalam
menentukan durasi bukan berdasarkan koefisien tenaga kerja.”

Kami membantah alasan pokja ULP yang telah menggugarkan penawaran kami. Penentuan
durasi (waktu) yang kami ajukan pada analisa teknik berdasarkan koefisien tenaga kerja, hanya
saja terjadi sedikit perbedaan pada cara penulisannya. Koefisien tenaga kerjanya kami tulis
dengan kata index, hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini (dikutip dari dokumen
penawaran):

3. Bahwa berdasarkan dokumen lelang Paket Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Fisika,


Kimia Dan Biologi SMAN 7 nomor 05.1/OTSUS/ULP-24/III/2012 Tanggal : 13 April 2012
BAB III. E. 27.12 disebutkan:

Evaluasi Teknis:
a. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan;
b. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam LDP;
2) penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan;
b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan sebagaimana
tercantum dalam LDP serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
3) [evaluasi teknis dalam sistem gugur dapat menggunakan sistem ambang batas terhadap unsur
teknis yang dinilai;]
4) [dalam hal evaluasi teknis dengan sistem gugur menggunakan ambang batas nilai teknis,
penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan
unsur memenuhi ambang batas minimal sebagaimana tercantum dalam LDP;]
5) Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
6) apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
c. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
d. apabila peserta yang lulus evaluasi tekniskurang dari 3 (tiga), maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi harga;
e. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.

Berdasarkan ketentuan dokumen lelang diatas, analisa teknik tidak termasuk dalam persyaratan
yang dievaluasi, oleh sebab itu menyalahkan analisa teknik dalam evaluasi termasuk tindakan
post bidding. Tindakan post bidding merupakan bentuk pelanggaran terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Perpres No. 54 Tahun 2010.

Pasal 79 Perpres No. 54 Tahun 2010 menyebutkan:


(1) Dalam melakukan evaluasi penawaran, ULP/Pejabat Pengadaan harus berpedoman pada tata
cara/kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
(2) Dalam evaluasi penawaran, ULP/Pejabat Pengadaan dan Penyedia Barang/Jasa dilarang
melakukan tindakan post bidding.

Rekomendasi

Mengingat besarnya potensi kerugian negara, maka Pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan
Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi SMAN 7 harus dinyatakan gagal, hal itu sesuai dengan
ketentuan Pasal 83 ayat (1) dan ayat (3) Perpres No 54 Tahun 2010, yang bunyinya:

(1) “ULP menyatakan Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila:


h. sanggahan hasil Pelelangan dari peserta ternyata benar.”

(3) PA/KPA menyatakan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung gagal apabila:


d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden ini;
Demikian sanggahan ini, atas atensi dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Tembusan:

1. Pengguna Anggaran Paket Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi
SMAN 7
2. Kuasa Pengguna Anggaran Paket Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Fisika, Kimia dan
Biologi SMAN 7
3. BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh

Anda mungkin juga menyukai