Anda di halaman 1dari 3

I.

Pendahuluan
Keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia yang sangat tinggi
menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati
terkaya didunia (Muhlisah F, 2005). Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai
obat-obatan tradisional karena didalam tumbuhannya terkandung metabolit
sekunder yang memiliki keaktifan biologis (Jumika R, dkk., 2018).
Tumbuhan sidaguri (Sida rhombigolia L.) ini termasuk dalam famili
malvaceae dan tanaman yang tumbuh diseluruh daerah tropis. Tumbuhan
sidaguri ini mengandung berbagai metabolit sekunder yang terdapat didalam
daunnya seperti flavonoid, alkaloid, dan leukoantosionidindan (Syahrullah SC,
2015). Tumbuhan ini sering digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi
demam, influenza, radang amandel, radang usus, disentri, sakit kuning,
malaria, cacingan, sariawan, bisul, hingga terlambat haid (Dalimartha S, 2003).
Metode pemisahan yang digunakan untuk senyawa alkaloid pada
tumbuhan sidaguri yaitu dengan kromatografi kolom yang didasarkan pada
pemisahan daya adsorbs suatu adsorben terhadap suatu senyawa, baik dari
pengotornya maupun hasil isolasinya (Sudjadi, 1988). Prinsip metode ini yaitu
perbedaan daya serap dari masing-masing komponen, campuran yang diuji
akan dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu dimasukkan lewat puncak kolom dan
dibiarkan mengalit kedalam zat penyerap (Sastrohamidjojo H, 2004).

II. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya karya tulis ini yaitu untuk mengetahui cara isolasi
yang disertai dengan hasil yang diperoleh pada senyawa alkaloid yang
terkandung didalam daun sidaguri (Sida rhombifolia L.)

III. Metode
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah studi literatur dengan
mengumpulkan beberapa referensi yang mendukung karya tulis ini. Metode
penelitian yang digunakan dalam percobaan ini dilakukan dengan kromatografi
kolom menggunakan silika gel 60 sebagai fase diam dan perbandingan
kloroform : metanol sebagai fase gerak berdasarkan tenik “step gradient
polarity”.
IV. Pembahasan
Teknik pemisahan bertujuan untuk memisahkan komponen yang akan
ditentukan dengan keadaan yang murni, tidak tercampur dengan komponen
lainnya (Muldja, 1995). Untuk mengisolasi alkaloid, senyawa yang bersifat
nonpolar dihilangkan terlebih dahulu dengan metode ekstraksi yang sesuai
(Mursiti S, dkk., 2013). Kemudian dilakukan pemisahan dengan kromatografi
kolom menggunaakan eluen kloroform : metanol dengan beberapa
perbandingan sebagai berikut 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, dan 40:60. Eluen
tersebut ditampung dalam botol vial 5 ml dan dianalisis dengan KLT. Namun,
sebelum dilakukan pemisahan dengan kromatografi kolom, dilakukan uji KLT
analitik untuk menentukan jenis eluen yang memiliki pola pemisahan paling baik
yang akan digunakan pada kromatografi kolom.
Berdasarkan uji KLT analitik yang dilakukan, didapatkan pola pemisahan
yang paling baik yaitu kloroform : metanol dengan perbandingan 70:30. Tujuan
dari menemukan identitas noda dengan harga Rf pada uji KLT yaitu untuk
mencari pelarut yang akan digunakan pada kromatografi kolom (Markham,
1988).
Isolasi senyawa alkaloid pada daun sidaguri dilakukan dengan metode
kromatografi kolom menggunakan silika gel 60 sebagai fase diam dan kloroform
: metanol (70:30) sebagai fase gerak berdasarkan teknik ”step gradient polarity”
agar senyawa-senyawa terpisah berdasarkan derajat kepolarannya. Hasil
kromatografi kolom diperoleh sebanyak 117 fraksi, dilanjutkan dengan
penggabungan fraksi-fraksi berdasarkan uji KLT yang dilihat dari nilai Rf.
Fraksi-fraksi yang memiliki nilai Rf yang sama dapat digabung dan diperoleh 5
fraksi yang selanjutnya pelarutnya dapat diuapkan. Dari kelima fraksi yang
menunjukkan hasil positif mengandung senyawa alkaloid, hanya fraksi 2 yang
dilakukan analisis lebih lanjut. Berdasarkan prosedur diatas, diperoleh hasil
isolasi yang diperoleh dari 1 kg daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) sebanyak 59
mg dengan bentuk padatan kecoklatan.

V. Kesimpulan
Metode pemisahan yang digunakan untuk senyawa alkaloid pada
tumbuhan sidaguri yaitu dengan kromatografi kolom dengan menggunakan
silika gel 60 sebagai fase diam dan kloroform : metanol dengan perbandingan
70:30 sebagai fase gerak berdasarkan tenik “step gradient polarity” dengan
hasil isolasi yang diperoleh dari 1 kg daun sidaguri sebanyak 59 mg dengan
bentuk padatan kecoklatan.

VI. Daftar Pustaka


Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 2. Jakarta: Swadaya.
Jumika R, dkk. 2018. Isolasi Ekstrak Kulit Batang J. multifida L., serta
Implementasinya pada Modul Pembelajaran Kimia Organik Bahan Alam.
Journal of Science Education. 2(2): 147 – 152.
Lenny S, dkk. 2010. Isolasi Senyawa Alkaloid Dari Daun Sidaguri (Sida
rhombifolia L.). Jurnal Kimia Mulawarman. 8(1): 40 – 43.
Markham KR. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB.
Muhlisah F. 2005. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya.
Muldja MH. 1995. Analisis Instrumen. Cetakan Pertama. Surabaya: UNAIR
Press.
Mursiti S, dkk. 2013. Isolasi, Identifikasi, dan Elusidasi Struktur Senyawa
Alkaloid dalam Ekstrak Metanol – Asam Nitrat Dari Biji Mahoni Bebas
Minyak (Swietenia macrophylla King.). Jurnal MIPA. 36(2): 169 – 177.
Sastrohamidjojo H. 2004. Teknik Pemisahan Kromatografi. Yogayakarta: UGM
Press.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Yogyakarta: KANISIUS.
Syahrullah SC. 2015. Indonesian Sidaguri (Sida rhombifolia L.) as Antigout and
Inhibition Kinetics of Flavonoids. J. Majority. 4(1): 81 – 85.

Anda mungkin juga menyukai