Anda di halaman 1dari 11

Sistematika karya ilmiah (bentuk populer, semi formal dan formal)

Ini baru struktur & pengertiannya

Kalau ada yg kurang tambahin

Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok,dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan oleh masyarakat keilmuan. Artinya, pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah itu
harus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara
sistematis dan logis. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia ragam baku dengan
memperhatikan kaidah EYD dan Pemberntukan Istilah.

Menurut Pateda (1993), sebuah karya tulis ilmiah yang berisikan hasil pemikiran dalam suatu disiplin
ilmu harus tersusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta menggunakan
bahasa yang benar. Jadi, penting banget bagi sebuah karya tulis ilmiah untuk mengandung kebenaran
faktual di dalamnya.

Secara umum berisikan

Bab I Pendahuluan

1.Latar belakang masalah

Berisi uraian singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasan teoritik serta
faktual mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.

2.Rumusan masalah

Berisi pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan umum dari
masalah peneltian, sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah selalu
dibuat dalam bentuk pertanyaan yang dapat dioperasikan dalam suatu penelitian.

3.Tujuan penelitian

Adalah uraian singkat serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.
4.Manfaat penelitian

Berisi uraian tentang hasil karya ilmiah apa saja yang diunggulkan dan dapat disumbangkan dari hasil
penelitian.

Bab II Kerangka teori

1.Landasan teori

Adalah seperangkat konsep batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu pandangan sistematis,
tentang fenomena dalam penelitian dengan merinci hubungan antar variabel yang bertujuan
menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.

2.Hipotesis penelitian

Adalah kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang peneliti.

Bab III Metode penelitian

1. Jenis penelitian

a. Dari tujuan dasarnya

b. Dari tempat pelaksanaan penelitian

c. Dari tujuan umumnya

d. Dari sifat2 masalahnya

e. Dari ruang lingkup pengujiannya

2. Definisi konsep dan Operasional Variabel

Definisi konsep adalah konseptual tentang variable penelitian sedangkan definisi operasional variabel
yang berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang bagaimana mengukur variabel
penelitian.

3. Populasi dan sampel penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian
subjek penelitian yang dijadikan penelitian.

4. Jenis, sumber dan teori pengumpulan data


Berisi uraian lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian, serta bagaimana
cara mengumpulkan data tersebut.

5. Teknik analisis/pengujian data

Penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahan serta penganalisisan data penelitian dilakukan.

Bab IV Pembahasan penelitian

1. Gambaran umum objek peneltian

Adalah uraian secara umum objek penelitian yang akan diteliti.

2. Deskripsi hasil penelitian

Adalah uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.

3. Pengujian hipotesis

Adalah uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk menguji apakah data yang
didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak. Jika mendukung berarti diterima jika tidak berarti
sebaliknya.

4. Interpelasi hasil pengujian hipotesis

Interpretasi data penelitian adalah sebuah bentuk dari kegiatan untuk melakukan penggabungan
terhadap sebuah hasil dari analisis dengan berbagai macam pertanyaan, kriteria, maupun pada sebuah
standar tertentu guna untuk dapat menciptakan sebuah makna dari adanya sebuah data yang idmana
telah dikumpulkan.

Bab V Penutup

1. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama
penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka juga digunakan
sebagai ucapan terima kasih untuk penyumbang data penelitian. Juga berisi Kesimpulan dan Saran.

2. Lampiran

Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama. Lampiran dapat berisi
teks maupun gambar
Bentuk-bentuk penyajian karya ilmiah terbagi dalam tiga jenis, antaralain :

1. Bentuk Populer

Adalah karya ilmiah yang di ungkapkan dalam bentuk karya ringkas, ragam bahasanya bersifat santai
( populer ). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media masa, seperti koran atau majalah.

2. Bentuk Semiformal

Adalah karya ilmiah yang digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.

Bentuk semiformal meliputi :

a. Halaman judul

b. Kata pengantar

c. Daftar isi

d. Pendahuluan.

e. Pembahasan

f. Kesimpulan

g. Daftar Pustaka

3. Bentuk Formal

Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara
lengkap, seperti dalam skipsi,tesis, atau disertasi.

Secara garis besar, kerangka penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Judul

b. Tim pembimbing

c. Kata pengantar

d. Abstrak

e. Daftar isi

f. Bab pendahuluan :

- Latar Belakang Masalah


- Perumusan Masalah

- Tujuan dan Manfaat Penulisan

g. Bab telaah kepustakaan atau kerangka teoritis :

- Kajian Teoretis

- Kerangka Berpikir

- Metodologi Penulisan

h. Bab metode penelitian

i. Bab pembahasan dan hasil penelitian

j. Bab kesimpulan dan rekomendasi

k. Daftar pustaka

l. Lampiran-lampiran

m. Riwayat hidup

Bagian-bagian Karya Ilmiah

Penjelasan dari masing-masing kerangka adalah sebagai berikut:

1. Cover

Adalah sampul pada buku atau majalah yang berisi :

a) Judul

Adalah Menggambarkan tentang tema atau pokus sebuah tulisan dibuat singkat dan logis.

b) Logo

Kemudian yang sering kita lihat saat membuat makalah adalah gambar atau logo dari suatu universitas
tersebut.

c) Penulis atau Penyusun Makalah

Sebagus apapun makalah itu jika tidak ada penulis ataupun penyusun makalah dikatakan kurang bagus,
dan nama penyusun sangatlah penting untuk mengetahui makalah tersebut karya siapa.

d) Jurusan dan Fakultas Perguruan Tinggi serta Tahun Pembuatannya


Menulis jurusan, fakultas perguruan tinggi dan tahun pembuatan dengan menggunakan huruf kapital
dan ditulis tebal dengan sama seperti judul makalah.

2. Halaman Persembahan

Dalam halaman ini penulis persembahan kepada kedua orangtua, menuliskan moto atau ayat-ayat dari
kitab suci yang merupakan prinsip atau pedoman penting dalam penulisan karyanya itu.

Misalnya : Dipersembahkan kepada Ibu dan Ayahanda tercinta,...

3. Abstrak

Adalah intisari atau ringkasan isi makalah yang di tulis dan paling banyak terdiri atas 1 halaman dan
berjarak satu spasi.

4. Kata Pengantar

Adalah Berisi ucapan-ucapan dari penulis karya ilmiah tentang karyanya, umumnya berisi rasa syukur,
keinginan, dan doa dari penulis.Kata pengantar harus diatur sedemikian rupa agar tidak bertele-tele.

5. Daftar Isi

Adalah Halaman isi pokok dalam sebuah karya ilmiah, untuk mempermudah pembaca mencari
judul atau sub judul dari isi karya yang dibacanya. Oleh karena itu judul dan subjudul harus ditulis dalam
daftar isi disertai halamannya.

6. Daftar Lampiran

Adalah Daftar lampiran yang berisi smua dokumen yang digunakan dalam penelitian, namun tidak
dicantumkan dalam isi tulisan. Memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halaman letak
yang terdapat 2 angka. Angka depan sesuai dengan urutan bab dan angka yang kedua menyatakan
nomor urut lampiran itu berada.

7. Daftar Tabel

Adalah Bila dalam penulisan itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis harus tercantum
dalam daftar tabel secara berurutan. Daftar tabel ini menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut bab.
Contohnya, tabel 3.1. Artinya urutan ke-1 dan ditulis dalam bab 3. Judul setiap tabel ditulis
menggunakan huruf kapital semua.

8. Daftar Gambar

Adalah daftar yang menerangkan penjelasan menggunakan gambar

9. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah


Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam merumuskan masalah penulisan
dan mengemukakan alasan penentuan masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para
ahli, berita melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau
fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan
kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki. Beberapa
butir penting yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah diantaranya sebagai berikut ;

a. Alasan rasional atau esensial yang membuat peneliti merasa resah, sekiranya masalah itu tidak diteliti.

b. Gejala-gejala kesenjanangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan
permasalahan.

c. Kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah itu tidak diteiti

d. Keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh seandainya masalah itu diteliti.

e. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisimasalah yang akan dibahas dalamruang lingkup
bidang studi yang akan ditekuni oleh penulis.

2. Perumusan Masalah

Masalah adalah salah segala sesuatu yang dianggp membingungkan oleh penulis, atau menyatakan
secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang
dibahas, diakhir pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).

3.Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan Penulisan : Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam penulisan.

b. Manfaat Penulisan : Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

10. Kajian Teoretis dan Metodologi Penulisan

1. Kajian Teoretis

Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu dan relevan dengan
pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan
teori tersebut dangan masalah. Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.

2. Kerangka Berpikir

Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah dikemukakan dimuka. Penelitis
harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang
dibahas. Peneliti dapat untuk mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan
penjelasan.
3. Metodologi Penulisan

a. Tempat dan waktu : jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta
alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-
masing program studi.

b. Metode :

1) Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).

2) Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).

3) Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis lain
seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).

11. Hasil dan Analisis

Adalah inti dari makalah hasil atau temuan dapat dikemukakan dalam bagian tersendiri, terpisah dari
analisis.

1. Deskripsi Kasus

Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan kekhususan bidang ilmu
penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan kasus sederhana sampai pada kasus kompleks dan
rumit sesuai dengan urgensi fenomena yang diangkat pada perumusan masalah. Kasus yang diangkat
merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan penulis terlebih dahulu melakukan konfirmasi
dengan pihak perusahaan (guna menjamin kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak
disarankan untuk dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian penjelasan
atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.

2. Analisis Kasus

Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi permasalahan dan berusaha
mengkaitkan dengan konsep teori dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan
solusi/pemecahan terhadap kasus yang dibahas, penulis dapat juga menggunakan model-model analisis
seperti analisis SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai kebutuhan

12. Kesimpulan dan Saran

Peneliti harus meyimpulkan hasil temuan dari analisis kasus dalam bentuk point-point penting secara
jelas dan tepat (tidak boleh menulis simpulan diluar kasus yang dianalisis). Berangkat dari kesimpulan
tersebut penulis memberikan saran-saran yang berguna terkait dengan kasus yang telah dianalisis
(untuk jangka pendek, menengah dan panjang) terutama ditujukan kepada perusahaan yang ditulis dan
kegunaannya bagi perkembangan IPTEK. Pada bab ini antara Kesimpulan dan Saran masing-masing
dijadikan sub-bab tersendiri.

13. Daftar Fustaka


Sebuah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.

Macam-macam Karya Ilmiah

1. Makalah

Makalah dibuat melalui kedua cara berpikir yaitu berbasis berfikir deduktif atau induktifTetapi, tidak
menjadi persoalan manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting,
tidak berdasar opini belaka.

Makalah adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling sederhana dari jenis karya ilmiah
lainnya.Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.

Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak
seketat makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa adanya kenyataan
dilapangan. Makalah dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis;
mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.

2. Kertas Kerja

Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan
tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa
jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan
masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).
Bobotnya 6 satuan kredit semester (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi.

Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi
ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

4. Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis
untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu
atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.

Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi
penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan
pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel,
dari abstrak sampai biografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing
menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam,
dan dilakukan mandiri.

5. Disertasi

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan
(keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid
dengan analisis terinci.

Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi
keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-
penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi,
tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-
jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya.

Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan
sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan
bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal
ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan
atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
7. Artikel Ilmiah Popular

Artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih
bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan
akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak
begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat
berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan
opini penulis.

Anda mungkin juga menyukai