Anda di halaman 1dari 3

Bab 4 tambahan laboratorium

Pengujian terhadap Pulp

1. Bilangan Kappa

Pengujian ini mengindikasikan kandungan lignin dan kemampuan pulp


tersebut untuk diputihkan. Pengujian ini didasarkan kepada reaksi
dengan Kalium Permanganat (KMnO4). Normalnya pulp setelah melewati
tahap proses bleaching diketahui dengan cara menganalisa bilangan kappa
pulp di laboratorium.

2. Viskositas

Pengujian terhadap viskositas dilakukan untuk menentukan kekuatan yang


dimiliki pulp. pengujian mengevaluasi derajat polimerisasi daripada selulosa
atau dengan kata lain degaradasi dari serat selulosa. Pemeriksaan meliputi
penentuan viskositas larutan pulp di dalam Cupraetilen Diamin atau
Cuprammonium.

3. Brightness

Brightness pulp diukur pada tahap yang berbeda-beda di dalam proses


pemutihan sebagaimana salah satu tujuan yang palig penting dari
proses pemutihan adalah untuk mencapai brightness yang spesifik
terhadap pulp yang dihasilkan. Sebuah alat pengukur tingkat refleksi atau
pengukur brightness digunakan di laboratorium untuk mengukur
brightness, contoh pulp dibuat dalam lembaran. Jadi, nilai brightness 90
ISO artinya, pada kondisi yang standar dari cahaya dan pengamatan, suatu
kekuatan memantulkan adalah, (pada panjang gelombang sebesar 457 nm)
90% dari batangan magnesium oksida. Pulp yang keluar dari tahap akhir
proses pemutihan secara normal diperiksa brightnessnya.

4. Konsistensi

Konsistensi yang meninggalkan menara pemutihan menuju pulp machine


diukur dan dicatat oleh instrument-instrumen yang terpasang dijalur tersebut.
Pengukuran ini adalah untuk dibandingkan terhadap pemeriksaan
laboratorium.

5. Klorin yang tersisa


Pemeriksaan terhadap senyawa klorin yang tersisa di dalam stock pulp pada
tahap klorin dioksida dilakukan untuk mengendalikan dosis bahan kimia.

6. Pengujian yang lain

Tambahan terhadap pemeriksaan yang rutin ini, ada juga pengujian yang
dikerjakan secara regular yang pada dasarnya untuk menjalankan pabrik
secara efisien. Semua larutan kimia yang dipergunakan di pabrik diuji
sewaktu-waktu secara regular yaitu menyangkut konsentrasi dan filtrat yang
berasal dari alat washer tersebut diperiksa kandungan seratnya. Dissolving
pulp yang diputihkan membutuhkan pengujian yang khusus untuk
mempertegas spesifikasi kualitasnya. Ini termasuk analisa abu, pengujian
terhadap zat-zat pengotor organik, pengujian kelarutannya terhadap alkali,
pengujian reaktifitasnya dan lain-lain (Sirait, 2003).

Anda mungkin juga menyukai