Anda di halaman 1dari 12

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN


DEVIDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

1
I Gusti A. Arya Jayaningrat,1Made Arie Wahyuni, 2Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {agungningrat06@gmail.com, wahyuni_arie@yahoo.com,


ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris


pengaruhleverage, profitabilitas,likuiditas,kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan
kepemilikan institusionalterhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari annual report
perusahaan yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Populasi penelitian adalah perusahaan
pada sektor properti dan real estatedi Bursa Efek Indonesia(BEI) pada periode tahun
2013-2015sebanyak 50 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria pada penelitian ini
digunakan 27perusahaan.Teknik analisis data yang digunakan adalahanalisis regresi
linier berganda dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial leverage,
profitabilitas,likuiditas,kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
institusionalberpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: leverage, profitabilitas,likuiditas,kebijakan deviden, kepemilikan manajerial,


kepemilikan institusional, nilai perusahaan.

Abstract

The aim of this study is to empirically prove the effect of leverage, profitability,
liquidity, devidend policy, managerial ownership, and institutional ownership on the
company value. This study is qualitative research by using secondary data got from
annual report of companies published at www.idx.co.id. The population is the companies
in property and real estate sector in Indonesia stock exchange in 2013-2015 as many as
50 companies. The technique of collecting the sample in this study is by purposive
sampling. The sample fulfilling the criteria in this research is 27 companies. The
technique of analyzing the data is multiple regression analysis by using SPSS 17.0 for
Windows.
The result shows that partially leverage, profitability, liquidity, devidend policy,
managerial ownership, and institutional ownership have positive and significant effect on
the company value.

Key Word: leverage, profitability, liquidity, devidend liquidity, managerial ownership,


institutional ownership, company value
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

PENDAHULUAN mengivestasikan dananya melalui


Industri properti dan real estatedapat pembelian sahamperusahaan. Jika kinerja
menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi keuangan perusahaan menunjukkan
karena meningkatnya kegiatan di bidang adanyaprospek yang baik, maka saham
properti dan real estate akan mendorong tersebut akan diminati investor
naiknya berbagai kegiatan di sektor-sektor sehinggaharga saham akan meningkat dan
lain yang terkait (Wuryandani dkk, 2005: 4). nilai perusahaan juga akan
Perusahaan properti dan real estate adalah semakinmeningkat. Namun, sebaliknya
perusahaan yang memiliki kepemilikan berita buruk tentang kinerja
bangunan, gudang dan barang-barang lain keuanganperusahaan menunjukkan
yang melekat pada struktur beserta tanah prospek yang buruk dimasa mendatang, hal
serta memiliki hak-hak dan kepentingan iniakan diikuti penurunan harga saham di
melakukan penjualan atas kepemilikannya. pasar modal yang diikuti penurunannilai
Bisnis properti dan real estate adalah perusahaan. Dalam hal ini telah terjadi
bisnis yang memiliki karakteristik cepat mekanisme pasar modal,dimana kinerja
berubah dan persaingan yang ketat. keuangan merupakan sumber informasi
Kenaikan harga properti disebabkan karena yang akan selaludipantau oleh investor.
harga tanah yang cenderung naik, Kinerja keuangan yang dapat berpengaruh
jumlahtanah bersifat tetap, sedangkan terhadap nilai perusahaan adalah leverage,
permintaan tanah akan selalu bertambah profitabilitas,likuiditas, dankebijakan
besar seiring dengan pertambahan jumlah deviden.
penduduk serta bertambahnya kebutuhan Pengaruh leverage terhadap nilai
manusia akan tempat tinggal, perkantoran, perusahaandidukung teori sinyal. Menurut
dan pusat perbelanjaan. Sudah selayaknya Brigham dan Houston (2001: 36), teori
apabila perusahaan properti dan real estate sinyal menunjukkan suatu tindakan yang
mendapatkan keuntungan yang besar dari diambil oleh manajemen perusahaan yang
kenaikan harga properti. Keuntungan besar memberikan petunjuk bagi investor tentang
yang diperoleh perusahaan properti dan bagaimana manajemen memandang
real estate dapat memperbaiki kinerja prospek perusahaan. Dalam hal ini
keuangannya sehingga dapat menaikkan peningkatan rasio hutang suatu perusahaan
harga saham. merupakan sinyal positif bagi para investor
Harga saham yang tinggi membuat dengan asumsi bahwa aliran kas
nilai perusahaan juga tinggi dan perusahaan di masa yang akan datang
meningkatkan kepercayaan pasar tidak akan terjaga, dan adanya hutang juga
hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini menunjukkan optimisme dari manajemen
namun juga pada prospek perusahaan di dalam melakukan investasi, sehingga
masa mendatang. Nilai perusahaan diharapkan bahwa di masa yang akan
merupakan persepsi investor terhadap datang prospek dari perusahaan akan
tingkat keberhasilan perusahaan yang semakin cerah. Menurut Jensen (1986),
terkait erat dengan harga sahamnya dengan adanya hutang, maka dapat
(Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Berbagai digunakan untuk mengendalikan aliran kas
kebijakan yang diambil oleh manajemen secara berlebihan oleh manajemen, dengan
dalam upaya untuk meningkatkan nilai demikian menghindari investasi yang sia-sia
perusahaan melalui peningkatan dan akan meningkatkan nilai perusahaan.
kemakmuran pemilik dan para pemegang Pada hubungan leverage dengan nilai
saham yang tercermin pada harga perusahaan, peneliti mengacu pada
saham(Bringham dan Houston, 2006: 19). penelitian yang dilakukan oleh Nugroho
Menurut Hasnawati (2005), keputusan (2012), yang menunjukkan bahwa secara
penting dalam bidang keuangan parsial leverage berpengaruh positif
menyangkut keputusan investasi, signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika
keputusan pendanaan, dan kebijakan leverage semakin tinggi, makanilai
dividen. Segala kebijakan yangberkaitan perusahaanjuga semakin tinggi.
dengan kinerja perusahaan akan selalu Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
menjadi pertimbanganinvestor dalam mengambil hipotesis pertama:
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

H1: Leverage berpengaruh positif dan saham meningkat sehingga akan


signifikan terhadap nilai perusahaan. meningkatkan nilai perusahaan saham.
Pada hubungan likuiditas dengan nilai
Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, peneliti mengacu pada
perusahaandidukung teori sinyal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sakti (2013),
Brigham dan Houston (2001: 36), teori yang menunjukkan bahwa secara parsial
sinyal menunjukkan suatu tindakan yang likuiditas berpengaruh positif signifikan
diambil oleh manajemen perusahaan terhadap nilai perusahaan. Jika likuiditas
yangmemberikan petunjuk bagi investor semakin tinggi, makanilai perusahaanjuga
tentang bagaimana manajemen semakin tinggi. Berdasarkan uraian
memandang prospek perusahaan. Apabila tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis
nilai profitabilitas meningkat, maka ini ketiga:
berarti perusahaan mampu menggunakan H3: Likuiditas berpengaruh positif dan
asetnya secara produktif sehingga dapat signifikan terhadap nilai perusahaan.
menghasilkan keuntungan yang besar.
Dalam konsep teori sinyal, hal ini akan Pengaruh kebijakan deviden terhadap
menjadi suatu sinyal positif dari manajemen nilai perusahaandidukung dividend
yang digunakan untuk memberikan signaling theory yang dikemukakan oleh
gambaran tentang masa depan suatu Bhattacharya (1979), yaitu pengumuman
perusahaan berdasarkan tingkat perubahan dividen mempunyai kandungan
profitabilitas yang terbentuk dan secara informasi yang mengakibatkan munculnya
langsung akan meningkatkan nilai reaksi harga saham. Investor menilai
perusahaan yang diindikasikan dengan perubahan dividen sebagai sinyal ramalan
semakin meningkatnya harga saham. laba oleh manajemen. Peningkatan
Pada hubungan profitabilitas dengan pembayaran dividen dianggap sebagai
nilai perusahaan, peneliti mengacu pada sinyal positif prospek perusahaan yang baik
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan mengakibatkan reaksi positif harga
(2012), yang menunjukkan bahwa secara saham. Teori kebijakan dividen oleh Gordon
parsial profitabilitas berpengaruh positif dan dan Lintner (dalam Hidayat, 2013)
signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika menyatakan bahwa semakin tinggi dividen
profitabilitas semakin tinggi, makanilai yang dibayarkan akan berdampak positif
perusahaanjuga semakin tinggi. pada nilai perusahaan yang berarti juga
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti semakin meningkatnya kesejahteraan
mengambil hipotesis kedua: pemegang saham.
H2: Profitabilitas berpengaruh positif dan Pada hubungan kebijakan deviden
signifikan terhadap nilai perusahaan. dengan nilai perusahaan, peneliti mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh
Pengaruh likuiditas terhadap nilai Sulistiani (2013), yang menunjukkan bahwa
perusahaandidukung teori sinyal. Menurut secara parsial dividen payout ratio
Brigham dan Houston (2001: 36), teori berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sinyal menunjukkan suatu tindakan yang nilai perusahaan. Jika dividen payout ratio
diambil oleh manajemen perusahaan yang semakin tinggi, maka nilai perusahaan juga
memberikan petunjuk bagi investor tentang semakin tinggi. Berdasarkan uraian
bagaimana manajemen memandang tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis
prospek perusahaan. Apabila rasio likuiditas keempat:
meningkat, maka ini berarti bahwa H4: Kebijakan deviden berpengaruh positif
perusahaan mampu untuk mengatasi dan signifikan terhadap nilai
kewajiban jangka pendeknya dengan baik perusahaan.
dan hal ini dapat dijadikan sinyal bagi pihak
manajemen untuk menarik minat para Pengaruh kepemilikan manajerial
investor untuk melakukan investasi pada terhadap nilai perusahaandidukung agency
perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio theory yang dikemukakan oleh Jensen dan
likuiditas, maka semakin baik reputasi Meckling (1976), yaitu peningkatan
perusahaan, dan akan membuat harga kepemilikan saham perusahaan oleh
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

manajemen dapat menurunkan adanya peneliti mengacu pada penelitian yang


agency cost dalam perspektif teori dilakukan oleh Wida (2014), yang
keagenan karena dengan kepemilikan menunjukkan bahwa secara parsial
saham manajerial dapat membantu kepemilikan institusionalberpengaruh
penyatuan kepentingan antara manajer dan signifikan positifterhadapnilai perusahaan.
pemegang saham. Hal ini akan Jika kepemilikan institusional semakin
mensejajarkan antara kepentingan tinggi, maka nilai perusahaan juga semakin
manajemen dengan pemegang saham. tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
Smith dan Watts (dalam Sukartha, 2008) peneliti mengambil hipotesis keenam:
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial H6: Kepemilikan institusional berpengaruh
merupakan program kebijakan remunerasi positif dan signifikan terhadap nilai
guna mengurangi masalah keagenan. perusahaan.
Manajer yang sekaligus sebagai pemegang
saham akan berusaha untuk meningkatkan METODE
nilai perusahaan. Karena dengan Rancangan penelitian menggunakan
meningkatnya nilai perusahaan yang penelitian kuantitatif. Subjek penelitian
dicerminkan dari harga saham di pasar adalah perusahaan pada sektor properti
modal, maka nilai kekayaannya sebagai dan real estatedi Bursa Efek Indonesia(BEI)
individu pemegang saham akan meningkat pada periode tahun 2013-2015.Objek
pula. penelitian mencakup variabel bebasyang
Pada hubungan kepemilikan terdiri darileverage, profitabilitas,
manajerial dengan nilai perusahaan, likuiditas,kebijakan deviden, kepemilikan
peneliti mengacu pada penelitian yang manajerial, dan kepemilikan
dilakukan oleh Susanti (2014), yang institusional,sedangkan, variabel terikat
menunjukkan bahwa secara parsial adalahnilai perusahaan.
kepemilikan manajemen berpengaruh Populasi penelitian adalah
positif signifikan terhadap nilai perusahaan. perusahaan pada sektor properti dan real
Jika kepemilikan manajerial semakin tinggi, estatedi Bursa Efek Indonesia(BEI) pada
maka nilai perusahaan juga semakin tinggi. periode tahun 2013-2015sebanyak 50
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti perusahaan. Teknik pengambilan sampel
mengambil hipotesis kelima: yang digunakan adalah teknik purposive
H5: Kepemilikan manajerial berpengaruh sampling, yaitu memilih sampel dengan
positif dan signifikan terhadap nilai pertimbangantertentu (Sugiyono,
perusahaan. 2001).Dengan demikian, pemilihan sampel
tersebut dapat mewakili populasinya yang
Pengaruh kepemilikan institusional memenuhi pertimbangan. Beberapa
terhadap nilai perusahaandidukung agency pertimbangan pemilihan sampel tersebut
theory yang dikemukakan oleh Jensen dan adalah (1) perusahaan properti dan real
Meckling (1976). Menurut Brigham dan estate yang terdaftar di Bursa Efek
Houston (2001), teori keagenan (agency Indonesia berturut-turut selama periode
theory) merupakan sebagai suatu 2013-2015; (2) perusahaan properti dan
hubungan dimana para manajer diberi real estate yang mempublikasikan laporan
kekuasaan oleh para pemilik saham. keuangan pada website Bursa Efek
Karakteristik perusahaan di Indonesia Indonesia (BEI) berturut-turut selama 3
mempunyai pola struktur kepemilikan yang (tiga) tahun, yaitu tahun 2013-2015; dan (3)
lebih terkonsentrasi. Menurut Shleifer dan laporan keuangan tahunan perusahaan
Vishny (dalam Borolla, 2011), dengan properti dan real estate yang diterbitkan
adanya konsentrasi kepemilikan, maka para menggunakan mata uang dalam bentuk
pemegang saham besar seperti institusional satuan rupiah.Sampel penelitian yang
investor akan dapat memonitor tim memenuhi kriteriasebanyak 27 perusahaan.
manajemen secara lebih efektif dan dapat Teknik pengumpulan data yang
meningkatkan nilai perusahaan. digunakan dalam penelitian ini adalah
Pada hubungan kepemilikan teknik dokumentasidengan mengumpulkan
institusional dengan nilai perusahaan, dokumen-dokumen yang mendukung data
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

penelitian, yaitu annual report perusahaan deviden, kepemilikan manajerial, dan


properti dan real estate.Analisis data yang kepemilikan institusionalterhadapnilai
digunakan adalah analisis regresi linier perusahaan. Uji normalitas menggunakan
bergandadengan uji asumsi klasik yang One Sample Kolmogorov-Smirnovtest.Pada
terdiri dari uji normalitas, uji Tabel 1 hasil pengujian normalitas data
multikolinearitas,uji heteroskedastisitas, dan menggunakan statistik Kolmogiorov-
uji autokorelasi. Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria
HASIL uji normalitas, data terdistribusi normal jika
Uji normalitas sebaran data dilakukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari
pada unstandardized residualpengaruh 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran
leverage, profitabilitas, likuiditas,kebijakan data berdistribusi normal.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 81
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,80930811
Most Extreme Differences Absolute 0,082
Positive 0,082
Negative -0,049
Kolmogorov-Smirnov Z 0,082
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2016)

Model regresi yang baik seharusnya dinyatakan tidak terjadi gejala


tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara multikolinearitas. Pada Tabel 2 hasil
variabel bebas.Uji multikolinieritas dapat pengujian multikolinieritas mengunakan
diuji dengan menggunakan Variance Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan
Inflation Factor (VIF).Berdasarkan aturan nilai VIF dari masing-masing variabel bebas
Variance Inflation Factor (VIF) dan lebih kecil dari 10 dannilai tolerancelebih
tolerance, maka apabila VIF melebihi angka besar dari 0,1. Berdasarkan nilai VIF dan
10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka tolerance, korelasi di antara variabel bebas
dinyatakan terjadi gejala multikolineritas. dapat dikatakan mempunyai korelasi yang
Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 lemah. Dengan demikian tidak terjadi
atau tolerance lebih dari 0,10 maka multikolinearitas pada model regresi.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas

CollinearityStatistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
Leverage 0,842 1,188 Non Multikolineritas
Profitabilitas 0,673 1,485 Non Multikolineritas
Likuiditas 0,728 1,373 Non Multikolineritas
Kebijakan deviden 0,976 1,025 Non Multikolineritas
Kepemilikan manajerial 0,793 1,260 Non Multikolineritas
Kepemilikan institusional 0,709 1,410 Non Multikolineritas
Sumber: data diolah (2016)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Uji heteroskedastisitas bertujuan Pada Gambar 1 ditunjukan bahwa


untuk menguji apakah dalam model regresi penyebaran titik-titik yang ditimbulkan
terjadi ketidaksamaan varian dari residual terbentuk secara acak, tidak membentuk
satu pengamatan ke pengamatan yang sebuah pola tertentu serta arah
lain.Model regresi yang baik adalah model penyebarannya berada di atas maupun di
yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk bawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
menguji heteroskedastisitas digunakan demikian, tidak terjadi heteroskedastisitas.
grafik scatterplot, seperti pada Gambar 1. Uji autokorelasi digunakan untuk
menguji apakah sebuah model regresi linier
terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada suatu periode dengan
kesalahan pada periode sebelumnya.
Model regresi yang baik adalah model yang
tidak terjadi autokorelasi. Untuk menguji
autokorelasi dapat digunakan Durbin
Waston (DW).Hasil pengujian autokorelasi
menggunakan Durbin Waston
(DW)menunjukkan bahwaNilai Durbin
Watson berada di antara dU dan (4-dU) atau
1,801 < 1,899 < 2,198, yang ditunjukkan
pada Tabel 3. Dengan demikian, dapat
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas disimpulkan bahwa dalam regresi linier
dengan Scatterplot tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Adjusted Std. Error of


Model R R Square Durbin Watson
R Square the Estimate
1 0,738 0,544 0,507 0,842 1,899
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3, X4, X5, X6
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)

Pada penelitian ini diajukan 6 kepemilikan manajerial, dan kepemilikan


hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan institusionalterhadap nilai
analisis regresi linier berganda. Hasil perusahaansecara parsial dapat dilihat
regresi berganda antara variabel leverage, pada Tabel 4.
profitabilitas,likuiditas,kebijakan deviden,

Tabel 4.Hasil Uji t

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,066 0,583 -3,546 0,001
X1 0,007 0,002 0,239 2,799 0,007
X2 0,030 0,012 0,240 2,511 0,014
X3 0,006 0,002 0,234 2,547 0,013
X4 0,018 0,007 0,186 2,344 0,022
X5 0,031 0,011 0,259 2,938 0,004
X6 0,019 0,009 0,191 2,052 0,044
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah (2016)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4 signifikan terhadap nilai perusahaan (Y).
dapat diinterpretasikan hasil pengujian Sedangkan,nilai koefisien regresi yang
hipotesis secara parsial sebagai berikut. positif menunjukkan bahwa kebijakan
1. Variabel leverage (X1) memiliki koefisien deviden (X4) terhadap nilai perusahaan
positif 0,239 dengan nilai (Y) berpengaruh positif. Jadi, dapat
signifikansi0,007. Nilai signifikansi lebih disimpulkan bahwa H4 diterima
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, sehingga kebijakan deviden
maka dapat dinyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan
(X1) berpengaruh signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan.
nilai perusahaan (Y). Sedangkan,nilai 5. Variabel kepemilikan manajerial (X5)
koefisien regresi yang positif memiliki koefisien positif 0,259 dengan
menunjukkan bahwa leverage (X1) nilai signifikansi0,004. Nilai
terhadap nilai perusahaan (Y) signifikansilebih kecil dari nilai
berpengaruh positif. Jadi, dapat probabilitas α =0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima dinyatakan bahwa kepemilikan
sehingga leverage berpengaruh positif manajerial (X5) berpengaruh signifikan
dan signifikan terhadap nilai terhadap nilai perusahaan (Y).
perusahaan. Sedangkan,nilai koefisien regresi yang
2. Variabel profitabilitas (X2) memiliki positif menunjukkan bahwa kepemilikan
koefisien positif 0,240 dengan nilai manajerial (X5)terhadap nilai
signifikansi0,014. Nilai signifikansi lebih perusahaan (Y) berpengaruh positif.
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, Jadi, dapat disimpulkan bahwa H5
maka dapat dinyatakan bahwa diterima sehingga kepemilikan
profitabilitas (X2) berpengaruh signifikan manajerialberpengaruh positif dan
terhadap nilai perusahaan (Y). signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan,nilai koefisien regresi yang 6. Variabel kepemilikan institusional (X6)
positif menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki koefisien positif 0,191 dengan
(X2) terhadap nilai perusahaan (Y) nilai signifikansi0,044. Nilai
berpengaruh positif. Jadi, dapat signifikansilebih kecil dari nilai
disimpulkan bahwa H2 diterima probabilitas α =0,05, maka dapat
sehingga profitabilitas berpengaruh dinyatakan bahwa kepemilikan
positif dan signifikan terhadap nilai institusional (X6) berpengaruh signifikan
perusahaan. terhadap nilai perusahaan (Y).
3. Variabel likuiditas (X3) memiliki koefisien Sedangkan,nilai koefisien regresi yang
positif 0,234 dengan nilai positif menunjukkan bahwa kepemilikan
signifikansi0,013. Nilai signifikansi lebih institusional (X6)terhadap nilai
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, perusahaan (Y) berpengaruh positif.
maka dapat dinyatakan bahwa likuiditas Jadi, dapat disimpulkan bahwa H6
(X3) berpengaruh signifikan terhadap diterima sehingga kepemilikan
nilai perusahaan (Y). Sedangkan,nilai institusional berpengaruh positif dan
koefisien regresi yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
menunjukkan bahwa likuiditas (X3)
terhadap nilai perusahaan (Y) PEMBAHASAN
berpengaruh positif. Jadi, dapat Pengaruh Leverage Terhadap Nilai
disimpulkan bahwa H3 diterima Perusahaan
sehingga likuiditas berpengaruh positif Hasil pengujian hipotesis H1
dan signifikan terhadap nilai mengenai pengaruh leverage terhadap nilai
perusahaan. perusahaan menunjukkan nilai koefisien
4. Variabel kebijakan deviden (X4) memiliki regresi sebesar 0,239 dengan nilai
koefisien positif 0,186 dengan nilai signifikansi sebesar 0,007. Oleh karena itu,
signifikansi0,022. Nilai signifikansilebih hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima.
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, Hal ini menunjukkan bahwa
maka dapat dinyatakan bahwa leverageberpengaruh positif signifikan
kebijakan deviden (X4) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Pengaruh leverage terhadap nilai diterima. Hal ini menunjukkan bahwa


perusahaandidukung teori sinyal. Menurut profitabilitas berpengaruh positif signifikan
Brigham dan Houston (2001: 36), teori terhadap nilai perusahaan.
sinyal menunjukkan suatu tindakan yang Pengaruh profitabilitas terhadap nilai
diambil oleh manajemen perusahaan yang perusahaandidukung teori sinyal. Menurut
memberikan petunjuk bagi investor tentang Brigham dan Houston (2001: 36), teori
bagaimana manajemen memandang sinyal menunjukkan suatu tindakan yang
prospek perusahaan. Dalam hal ini diambil oleh manajemen perusahaan
peningkatan rasio hutang suatu perusahaan yangmemberikan petunjuk bagi investor
merupakan sinyal positif bagi para investor tentang bagaimana manajemen
dengan asumsi bahwa aliran kas memandang prospek perusahaan. Apabila
perusahaan di masa yang akan datang nilai profitabilitas meningkat, maka ini
akan terjaga, dan adanya hutang juga berarti perusahaan mampu menggunakan
menunjukkan optimisme dari manajemen asetnya secara produktif sehingga dapat
dalam melakukan investasi, sehingga menghasilkan keuntungan yang besar.
diharapkan bahwa di masa yang akan Dalam konsep teori sinyal, hal ini akan
datang prospek dari perusahaan akan menjadi suatu sinyal positif dari manajemen
semakin cerah. Menurut Jensen (1986), yang digunakan untuk memberikan
dengan adanya hutang, maka dapat gambaran tentang masa depan suatu
digunakan untuk mengendalikan aliran kas perusahaan berdasarkan tingkat
secara berlebihan oleh manajemen, dengan profitabilitas yang terbentuk dan secara
demikian menghindari investasi yang sia-sia langsung akan meningkatkan nilai
dan akan meningkatkan nilai perusahaan yang diindikasikan dengan
perusahaan.Setiap investasi yang telah semakin meningkatnya harga saham.
dilaksanakan perusahaan diharapkan dapat Nilai perusahaan erat kaitannya
mencapai hasil yang sesuai dengan yang dengan tujuan investor. Umumnya investor
direncanakan, yaitu tercapainya tingkat akan mencari perusahaan yang mempunyai
penjualan tertentu dengan beban biaya kinerja terbaik dan menanamkan modalnya
serendah mungkin yang berarti tercapainya pada perusahaan tersebut. Menurut
tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga Sudiyatno (2010), investasi dengan
mendatangkan tingkat pengembalian membeli suatu saham perusahaan adalah
investasi (return) yang memuaskan menanamkan suatu harapan bahwa
(Darminto, 2008). Nilai perusahaan dapat investasi tersebut akan menuai hasil yang
dipengaruhi oleh besarnya utang lebih baik. Dengan demikian investor
perusahaan sebagai fungsi leverage. berharap akan adanya peningkatan nilai
Hasil penelitian ini didukung oleh perusahaan.Peningkatan nilai perusahaan
penelitian terdahulu yang dilakukan kemungkinan dapat dicapai apabila
olehNugroho (2012) dalam penelitiannya perusahaan mampu mencapai tingkat
menyatakan bahwa leverage berpengaruh profitabilitas yang ditargetkan.
positif terhadap nilai perusahaan dan Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang sekaligus menolak hasil Nugroho (2012) melalui penelitiannya
penelitian ini dilakukan oleh Noerirawan menyatakan bahwa profitabilitas
(2012), yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tidak berpengaruh terhadap nilai nilai perusahaan dan penelitian yang
perusahaan. sekaligus menolak hasil penelitian ini
dilakukan oleh Anzlina dan Rustam (2013)
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai yang tidak menunjukkan adanya pengaruh
Perusahaan signifikan profitabilitas terhadap nilai
Hasil pengujian hipotesis H2 perusahaan.
mengenai pengaruh profitabilitas terhadap
nilai perusahaan menunjukkan nilai Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai
koefisien regresi sebesar 0,240 dengan Perusahaan
nilai signifikansi sebesar 0,014. Oleh karena Hasil pengujian hipotesis H3
itu, hipotesis H2 dalam penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

perusahaan menunjukkan nilai koefisien reaksi harga saham. Investor menilai


regresi sebesar 0,234 dengan nilai perubahan dividen sebagai sinyal ramalan
signifikansi sebesar 0,013. Oleh karena itu, laba oleh manajemen. Peningkatan
hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima. pembayaran dividen dianggap sebagai
Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas sinyal positif prospek perusahaan yang baik
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai dan mengakibatkan reaksi positif harga
perusahaan. saham. Teori kebijakan dividen oleh Gordon
Pengaruh likuiditas terhadap nilai dan Lintner (dalam Hidayat, 2013)
perusahaandidukung teori sinyal. Menurut menyatakan bahwa semakin tinggi dividen
Brigham dan Houston (2001: 36), teori yang dibayarkan akan berdampak positif
sinyal menunjukkan suatu tindakan yang pada nilai perusahaan yang berarti juga
diambil oleh manajemen perusahaan yang semakin meningkatnya kesejahteraan
memberikan petunjuk bagi investor tentang pemegang saham.Jika dividen yang
bagaimana manajemen memandang dibagikan besar, maka hal tersebut akan
prospek perusahaan. Apabila rasio likuiditas meningkatkan harga saham yang juga
meningkat, maka ini berarti bahwa berakibat pada peningkatan nilai
perusahaan mampu untuk mengatasi perusahaan.
kewajiban jangka pendeknya dengan baik Hasil penelitian ini didukung oleh
dan hal ini dapat dijadikan sinyal bagi pihak penelitian terdahulu yang dilakukan
manajemen untuk menarik minat para olehSulistiani (2013) melalui penelitiannya
investor untuk melakukan investasi pada menyatakan bahwa dividen payout ratio
perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
likuiditas, maka semakin baik reputasi nilai perusahaan dan penelitian yang
perusahaan, dan akan membuat harga sekaligus menolak hasil penelitian ini
saham meningkat sehingga akan dilakukan oleh Susanti (2010),yang tidak
meningkatkan nilai perusahaan saham. menunjukkan adanya pengaruh signifikan
Hasil penelitian ini didukung oleh dividen payout ratio terhadap nilai
penelitian terdahulu yang dilakukan perusahaan.
olehSakti (2013) menemukan secara parsial
likuiditas berpengaruh positif signifikan Pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap nilai perusahaan dan penelitian Terhadap Nilai Perusahaan
yang sekaligus menolak hasil penelitian ini Hasil pengujian hipotesis H5
dilakukan oleh Gultom (2013) dalam mengenai pengaruh kepemilikan manajerial
penelitiannya menyatakan bahwa likuiditas terhadap nilai perusahaan menunjukkan
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai nilai koefisien regresi sebesar 0,259
perusahaan. dengan nilai signifikansi sebesar 0,004.
Oleh karena itu, hipotesis H5 dalam
Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan
Nilai Perusahaan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
Hasilpengujian hipotesis H4 mengenai positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai Pengaruh kepemilikan manajerial
perusahaan menunjukkan nilai koefisien terhadap nilai perusahaandidukung agency
regresi sebesar 0,186 dengan nilai theory yang dikemukakan oleh Jensen dan
signifikansi sebesar 0,022. Oleh karena itu, Meckling (1976), yaitu peningkatan
hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima. kepemilikan saham perusahaan oleh
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan manajemen dapat menurunkan adanya
deviden berpengaruh positif signifikan agency cost dalam perspektif teori
terhadap nilai perusahaan. keagenan karena dengan kepemilikan
Pengaruh kebijakan deviden terhadap saham manajerial dapat membantu
nilai perusahaandidukung dividend penyatuan kepentingan antara manajer dan
signaling theory yang dikemukakan oleh pemegang saham. Hal ini akan
Bhattacharya (1979), yaitu pengumuman mensejajarkan antara kepentingan
perubahan dividen mempunyai kandungan manajemen dengan pemegang saham.
informasi yang mengakibatkan munculnya Smith dan Watts (dalam Sukartha, 2008)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial untuk memonitor manajemen. Semakin


merupakan program kebijakan remunerasi tinggi kepemilikan institusional maka akan
guna mengurangi masalah keagenan. mengurangi perilaku opportunistic manajer
Manajer yang sekaligus sebagai pemegang yang dapat mengurangi agency cost yang
saham akan berusaha untuk meningkatkan diharapkan akan meningkatkan nilai
nilai perusahaan. Karena dengan perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2005).
meningkatnya nilai perusahaan yang Dengan tingginya kepemilikan institusional,
dicerminkan dari harga saham di pasar maka semakin besar pula pengawasan
modal, maka nilai kekayaannya sebagai yang diberikan pada pihak manajemen.
individu pemegang saham akan meningkat Pengawasan yang tinggi maka akan
pula. meminimalisasi tingkat penyelewengan-
Hasil penelitian ini didukung oleh penyelewengan yang terjadi pada pihak
penelitian terdahulu yang dilakukan manajemen yang memungkinkan dapat
olehSusanti (2014) menemukan bahwa menurunkan nilai perusahaan. Selain
kepemilikan manajemen berpengaruh melakukan pengawasan terhadap pihak
positif signifikan terhadap nilai perusahaan manajemen, kepemilikan institusional juga
dan penelitian yang sekaligus menolak hasil melakukan hal-hal yang positif guna untuk
penelitian ini dilakukan oleh Senda (2013), meningkatkan nilai perusahaan.
yang menemukan bahwa kepemilikan Hasil penelitian ini didukung oleh
manajerial tidak berpengaruh signifikan penelitian terdahulu yang dilakukan
terhadap nilai perusahaan. olehWida (2014) yang menemukan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh
Pengaruh Kepemilikan Institusional positif pada nilai perusahaan dan penelitian
Terhadap Nilai Perusahaan yang sekaligus menolak hasil penelitian ini
Hasil pengujian hipotesis H6 dilakukan oleh Nuraina (2012),yang tidak
mengenai pengaruh kepemilikan menunjukkan adanya pengaruh signifikan
institusional terhadap nilai perusahaan kepemilikan institusional terhadap nilai
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar perusahaan.
0,191 dengan nilai signifikansi sebesar
0,044. Oleh karena itu, hipotesis H6 dalam SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan Simpulan
bahwa kepemilikan institusional Berdasarkan hasil penelitian, maka
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
perusahaan. (1)Leverage berpengaruh positif signifikan
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan, yang
terhadap nilai perusahaandidukung agency ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
theory yang dikemukakan oleh Jensen dan positif 0,239 dengan nilai signifikansiuji t
Meckling (1976). Menurut Brigham dan 0,007 lebih kecil dari α =0,05. (2)
Houston (2001), teori keagenan (agency Profitabilitas berpengaruh positif signifikan
theory) merupakan sebagai suatu terhadap nilai perusahaan, yang
hubungan dimana para manajer diberi ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
kekuasaan oleh para pemilik saham. positif 0,240 dengan nilaisignifikansiuji t
Karakteristik perusahaan di Indonesia 0,014 lebih kecil dari α =0,05. (3) Likuiditas
mempunyai pola struktur kepemilikan yang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
lebih terkonsentrasi. Menurut Shleifer dan perusahaan, yang ditunjukkan dengan
Vishny (dalam Borolla, 2011), dengan koefisien regresi yang positif 0,234 dengan
adanya konsentrasi kepemilikan, maka para nilaisignifikansiuji t 0,013 lebih kecil dari α
pemegang saham besar seperti institusional =0,05. (4) Kebijakan deviden berpengaruh
investor akan dapat memonitor tim positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
manajemen secara lebih efektif dan dapat yang ditunjukkan dengan koefisien regresi
meningkatkan nilai perusahaan. yang positif 0,186 dengan nilaisignifikansiuji
Menurut Faizal (2004), perusahaan t 0,022 lebih kecil dari α =0,05. (5)
dengan kepemilikan institusional yang Kepemilikan manajerial berpengaruh positif
besar mengindikasikan kemampuannya signifikan terhadap nilai perusahaan, yang
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

ditunjukkan dengan koefisien regresi yang Perusahaan. Jurnal Prestasi, Vol. 7,


positif 0,259 dengan nilaisignifikansiuji t No. 1, Hal: 11-24.
0,004 lebih kecil dari α =0,05. (6)
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
Kepemilikan institusional berpengaruh
2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:
positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
Salemba Empat.
yang ditunjukkan dengan koefisien regresi
yang positif 0,191 dengan nilaisignifikansiuji ----------. 2006. Dasar-dasar Manajemen
t 0,044 lebih kecil dari α =0,05. Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Darminto. 2008. Pengaruh Faktor Eksternal
Saran dan Berbagai Keputusan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Keuanganterhadap Nilai Perusahaan.
saran yang dapat diberikan adalah sebagai Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 8,
berikut. (1) Bagi manajemen perusahaan, No. 1, Hal: 138-150.
manajemen hendaknya dapat
meningkatkanleverage,profitabilitas, Faizal. 2004. Analisis Agency Costs,
likuiditas,kebijakan deviden, kepemilikan Struktur Kepemilikan dan Mekanisme
manajerial, dan kepemilikan institusional Corporate Governance. Disampaikan
agar nilai perusahaan meningkat. (2) pada Simposium Nasional Akuntansi
Peneliti selanjutnya disarankan untuk VII Tanggal 2-3 Desember 2004 di
menambah populasi penelitian, yaitu Denpasar.
dengan menambah jumlah sektor Gultom, Robinhot. 2013. Analisis Faktor-
perusahaan tidak hanya yang ada pada Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
perusahaan sektor properti dan real estate, Perusahaan Pada Perusahaan
sehingga diperoleh hasil penelitian yang Farmasi Di Bursa Efek Indonesia.
tingkat generalisasinya lebih Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol. 3,
tinggi.Penelitian ini menggunakan periode No. 1, Hal: 51-60.
penelitian yang relatif pendek, yaitu dari
tahun 2013 sampai dengan 2015. Hasnawati, Sri. 2005. Implikasi Keputusan
Penelitian selanjutnya disarankan untuk Investasi, Pendanaan, dan Dividen
memperpanjang periode penelitian. (3) Bagi terhadap Nilai Perusahaan Publik di
peneliti selanjutnyadisarankan dapat Bursa Efek Jakarta. Usahawan, Vol.
menggunakan variabel lain yang 39, No. 9, Hal: 33-41.
mempengaruhi nilai perusahaan, seperti Jensen, M. C. 1986. Agency Cost of Free
corporate social responsibility, ukuran Cash Flow, Corporate Finance, and
dewan direksi, dan komisaris independen. Takeovers. American Economic
Review, Vol. 76, No. 2, Hal: 323-329.
DAFTAR PUSTAKA Jansen, M. C. dan Meckling, W. H. 1976.
Anzlina, Corry Winda dan Rustam. 2013. Theory of The Firm: Managerial
Pengaruh Tingkat Likuiditas, behavior, Agency Cost and Ownership
Solvabilitas, Aktivitas, dan Structure. Journal of Finacial
Profitabilitas Terhadap Nilai Economics,Vol. 3, No. 4, Hal: 305-
Perusahaan Pada Perusahaan Real 360.
Estate Dan Property Di BEI Tahun Noerirawan, M. Ronni. 2012. Pengaruh
2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Faktor Internal dan Eksternal
Universitas Sumatera Utara. Perusahaan Terhadap Nilai
Bhattacharya, S. 1979. Imperfect Perusahaan (Studi Empiris Pada
Information, Dividend Policy and The Perusahaan Manufaktur yang
Bird in. The Hand Fallacy. Journal of Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Economics, Vol. 10, No. 1, Hal: 259- Periode 2007-2010). Diponegoro
270. Journal of Accounting, Vol. 1, No. 2,
Hal: 1-12.
Borolla.2011. Analisis Pengaruh Struktur
Kepemilikan Terhadap Nilai.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Nugroho, Wahyudi Asto. 2012. Pengaruh Sukartha, I Made. 2008. Pengaruh


Profitabilitas, Likuiditas, danLeverage Manajemen Laba, Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Manajerial, dan Ukuran Perusahaan
Pada Perusahaan Sektor Manufaktur pada Kesejahteraan Pemegang
di Bursa Efek Indonesia Periode Saham Perusahaan. Target Akuisisi,
2008-2011). Tesis. Program Studi Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis,
Magister Manajemen Program Pasca Vol. 3, No. 1, Hal: 1-25.
Sarjana Universitas Muhammadiyah
Sulistiani, Marchia. 2013. Analisis Pengaruh
Surakarta.
Struktur Kepemilikan, Dividend Payout
Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Ratio, Cash Holding dan Kualitas
Institusional Dan Ukuran Perusahaan Audit Terhadap Nilai Perusahaan
Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai (Studi Empiris pada Perusahaan Go
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Public yang Terdaftar di Bursa Efek
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Indonesia Periode Tahun 2007-2011).
Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
19, No. 2, Hal: 110-125. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Sakti, MalindaAdi Purnama. 2013.
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-Faktor
Profitabilitas Terhadap Nilai Yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Perusahaan (Studi Kasus pada
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Go Public yang Listed
(Studi Kasus Pada Perusahaan Tahun 2005-2008). Skripsi. Fakultas
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Ekonomi Universitas Diponegoro.
Efek Indonesia Periode 2007-2011).
Susanti, Rina. 2014. Pengaruh Kepemilikan
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Manajemen, Kepemilikan Institusional
Sebelas Maret Surakarta. Dan Corporate Social Responsibility
Senda, Fransiska Dhoru. 2013. Pengaruh Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 1,
Institusional, Kebijakan Deviden, Hal: 1-18.
Profitabilitas, Leverage Financial, Dan Wahyudi, U. dan P. H. Pawestri. 2005.
Investment Oppurtunity Set Terhadap Implikasi Struktur Kepemilikan
Nilai Perusahaan. Skripsi. Widya Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan
Mandala Catholic University Keputusan Keuangan Sebagai
Surabaya. Variabel Intervening. Disampaikan
Sudiyatno, Bambang. 2010. Peran Kinerja pada Simposium Nasional Akuntansi
Keuangan Dalam Menentukan Faktor IX Tanggal 23-26 Agustus 2005 di
Fundamental Makroekonomi, Risiko Padang.
Sistematis, Kebijakan Perusahaan Wida, Ni Putu. 2014. Pengaruh Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan. Disertasi. Manajerial Dan Kepemilikan
Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Institusional Pada Nilai Perusahaan.
Dipenogoro Semarang. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Udayana, Vol. 9, No. 3, Hal: 575-590.
Bandung: CV. Alfabeta. Wuryandani, Gantiah. Martinus Jony
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Hermanto, dan Reska Prasetya. 2005.
Pengaruh Struktur Kepemilikan Perilaku Pembiayaan Dalam Industri
Saham, Leverage, Faktor Interen dan Properti. Jakarta: Bank Indonesia.
Faktor Eksteren terhadap Nilai
Perusahan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Hal: 41-
48.

Anda mungkin juga menyukai