Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PATOFISIOLOGI & IDK

Disusun oleh

NAMA : Sulfianti
NIM : F201901028

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2020/2021
1. Penyebab gangguan keseimbangan elektrolit dan apa saja yang terjadi dengan
gangguan tersebut?
Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh
seseorang menjadi tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Ketidakseimbangan kadar elektrolit bisa menimbulkan berbagai gangguan pada
fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada kasus yang berat, gangguan elektrolit
bisa menyebabkan aritmia, kejang, koma, dan gagal jantung.
Elektrolit adalah unsur alami yang dibutuhkan untuk menjaga organ-organ
tubuh agar berfungsi normal. Fungsi tubuh yang dipengaruhi elektrolit, antara lain
adalah irama jantung, kontraksi otot, dan fungsi otak.

Gejala Gangguan Elektrolit


Gangguan elektrolit ringan umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala akan mulai
terlihat pada kondisi gangguan yang semakin berat. Bahkan, gangguan elektrolit yang
tidak ditangani bisa menyebabkan kematian. Dianjurkan untuk menemui dokter jika
mengalami salah satu dari gejala berikut ini:

Lemas
Mual
Muntah
Detak jantung cepat
Kram di perut dan otot
Diare atau sembelit
Kejang
Sakit kepala
Kesemutan
Mati rasa

Penyebab Gangguan Elektrolit


Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan tubuh melalui
keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama, atau karena luka bakar.
Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan
elektrolit.
Penyebab dari gangguan elektrolit tergantung dari jenis elektrolit yang terganggu.
Misalnya, penyebab kekurangan fosfat akan berbeda dengan penyebab kekurangan
magnesium. Berikut ini akan dipaparkan berbagai jenis elektrolit, juga penyebab
kekurangan atau kelebihannya dalam tubuh.
Faktor Risiko Gangguan Elektrolit
Gangguan elektrolit bisa menyerang siapa saja, namun orang dengan kondisi di bawah ini
lebih rentan untuk mengalaminya. Di antaranya adalah:

Gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.


Gangguan tiroid dan paratiroid.
Gangguan kelenjar adrenal.
Gagal jantung.
Kecanduan alkohol.
Luka bakar.
Penyakit ginjal.
Patah tulang.
Sirosis.

Diagnosis dan Pengobatan Gangguan Elektrolit


Setelah menanyakan riwayat gejala yang dialami pasien, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan untuk mengetahui refleks tubuh pasien. Setelah
itu, untuk mengukur kadar elektrolit, diambil sampel darah. Selain pemeriksaan elektrolit,
dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrokardiogram.
Pengobatan pada pasien gangguan elektrolit tergantung pada jenis gangguan yang dialami.
Namun pada intinya, tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan keseimbangan kadar
elektrolit dalam tubuh.
Pemberian cairan infus yang mengandung natrium klorida bisa membantu
mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah.
Selain melalui infus, dapat diberikan suplemen yang mengandung elektrolit yang
dibutuhkan untuk meningkatkan elektrolit yang rendah. Terkadang dibutuhkan obat-
obatan untuk mengurangi jumlah elektrolit berlebih di dalam darah, misalnya diberikan
insulin saat terjadi hiperkalemia. Namun yang paling penting adalah mengatasi
penyebab dari gangguan elektrolit itu sendiri.
Jika kondisi pasien tidak membaik, beberapa kondisi gangguan elektrolit membutuhkan
tindakan khusus, seperti hemodialisis (cuci darah) untuk mengatasi kelebihan kalium
dalam darah.
2. Moon Fave dapat di sebabkan oleh penyakit dan bahan kimia apa saja?

Moon face adalah kondisi saat wajah Anda membengkak secara bertahap sehingga
menjadi bulat. Moon face, atau disebut juga moon facies, terjadi saat lemak berlebih
menumpuk pada sisi wajah. Ini adalah kondisi yang tidak berbahaya, namun dapat
mempengaruhi kepercayaan diri Anda.

Moon face sering terkait dengan obesitas, namun juga dapat disebabkan oleh sindrom
Cushing. Inilah mengapa orang-orang sering menyebut kondisi ini sebagai tampilan
Cushingoid. Sindrom Cushing terjadi saat tubuh terekspos secara jangka panjang terhadap
kadar hormon kortisol yang tinggi.

Gejala moon face

Gejala-gejala utama dari moon face adalah wajah yang menjadi bulat, penuh, dan
bengkak secara bertahap. Sisi wajah Anda dapat menjadi sangat bulat akibat
penumpukkan lemak dimana telinga tidak terlihat dari depan Anda. Timbunan lemak
pada sisi tulang tengkorak juga dapat membuat wajah terlihat lebih bulat.

Penyebab moon face

Ada beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan moonface, yaitu:

Reaksi alergi (rhinitis alergi, hay fever, sengatan lebah)

Angioedema

Reaksi dari transfusi darah

Selulitis

Konjungtivitis (peradangan pada mata)

Reaksi obat-obatan, termasuk akibat aspirin, penisilin, sulfa, glukokortikoid, dll

Komplikasi akibat operasi pada kepala, hidung atau rahang

Cedera atau trauma pada wajah (seperti luka bakar)

Malnutrisi (parah)

Obesitas

Kelainan kelenjar air liur

Sinusitis
Bintil dengan pembengkakan di sekitar mata yang terinfeksi

Abses gigi

Hyperadrenocorticalism/ hypercortisolism: Tingginya hormon yang dihasilkan, terutama


kortisol

Sindrom Cushing

Beberapa kondisi di bawah ini umumnya menyebabkan hiperkortisolisme dan


gejala moonface:

Peningkatan pelepasan hormon (ACTH) dari kelenjar hipofisis.

Tumor non-hipofisis, seperti tumor paru-paru, pankreas, atau timus, yang juga dapat
menyebabkan pelepasan ACTH yang besar.

Tumor jinak atau kanker di kelenjar adrenal

Penggunaan jangka panjang dari obat steroid, seperti prednisone untuk mengatasi kondisi
seperti rheumatoid arthritis atau kondisi autoimun lainnya.
Faktor-faktor risiko

Ada banyak faktor risiko untuk moon face, yaitu:

Pembengkakan wajah secara tiba-tiba, terasa sakit dan parah

Pembengkakan wajah yang berlangsung beberapa waktu, terutama jika

memburuk Kesulitan bernapas

Demam, nyeri atau kemerahan yang mengindikasikan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai