Anda di halaman 1dari 7

Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap

gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu
kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–
1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.

Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip
secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula,
memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan
dinamis.

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

dengan:

 vs - kecepatan fluida,
 L - panjang karakteristik,
 μ - viskositas absolut fluida dinamis,
 ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
 ρ - kerapatan (densitas) fluida.

Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika penampang
pipa bulat, atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.

3.4.3 Bilangan Reynolds


Air yang mengalir melalui pipa berdiameter D dengan kecepatan v dapat
memiliki sifat-sifat yang bisa diamati melalui injeksi zat perwarna (tinta)
seperti yang ditunjukan oleh gambar 1.1. Untuk laju aliran yang cukup kecil,
garis guratan zat pewarna akan terlihat jelas sebagai garis pada saat mengalir.
Untuk laju aliran sedang, garis guratan tidak stabil, terkadang berupa garis
lurus dan terkadang juga tidak beraturan. Sedangkan untuk laju aliran yang
cukup besar, garis guratan tidak teratur dan menyebar keseluruh pipa dengan
pola yang acak. Ketiga karakteristik ini masing-masing disebut aliran laminar,
transisi, dan turbulen.
Osborne Reynolds, Ahli Dinamika Fluida

Osborne Reynolds FRS (23 Agustus 1842 - 21 Februari 1912) adalah


seorang inovator Anglo-Irlandia yang menonjol dalam memahami dinamika fluida. Secara
terpisah, penelitian tentang perpindahan panas antara padatan dan cairan membawa perbaikan
dalam boiler dan desain kondensor. 

Reynolds paling terkenal mempelajari kondisi di mana aliran fluida dalam pipa beralih dari
aliran laminar ke aliran turbulen. Dari percobaan ini datang berdimensi bilangan Reynolds
untuk kesamaan dinamis - rasio gaya inersia kepada pasukan kental. Reynolds juga
mengusulkan apa yang sekarang dikenal sebagai Reynolds - rata-rata arus bergolak, di mana
jumlah seperti kecepatan dinyatakan sebagai jumlah komponen mean dan berfluktuasi. Rata-
rata tersebut memungkinkan untuk deskripsi 'massal' dari aliran turbulen, misalnya dengan
menggunakan Reynolds rata-rata- persamaan Navier - Stokes.

Publikasi dalam dinamika fluida dimulai pada awal 1870-an . Model teoritis terakhirnya
diterbitkan pada pertengahan 1890-an masih merupakan kerangka matematis standar yang
digunakan saat ini.

Kontribusi Reynolds untuk mekanika fluida tidak hilang pada desainer kapal. Kemampuan
untuk membuat model skala kecil kapal, dan ekstrak data prediksi yang berguna sehubungan
dengan kapal ukuran penuh, tergantung langsung pada pencoba menerapkan prinsip-prinsip
turbulensi Reynolds untuk perhitungan hambatan friksi, bersama dengan aplikasi yang tepat
dari teori William Froude tentang energi gelombang gravitasi dan propagasi. Reynolds
sendiri memiliki sejumlah makalah tentang desain kapal diterbitkan dalam Transaksi
Lembaga of Naval Architects.
Aliran Laminar dan Turbulen
Posted on Mei 25, 2012 by Akbar Dwitama

Jika kita melihat suatu aliran fluida seperti sungai, parit, laut, air terjun dan lain-lain , maka
ada alirannya yang teratur dan ada juga yang tidak teratur. Nah untuk membedakannya, kita
bisa menggunakan istilah aliran laminar dan aliran turbulen. Secara umum aliran laminar
merupakan aliran fluida yang teratur, tenang , lurus, dan kalau dibuku dibilang adanya
lapisan-lapisan yang teratur. Sedangkan aliran turbulen merupakan aliran-aliran yang tidak
teratur, tidak tenang, partikel-partikel airnya saling acak, arahnya belok-belok tidak beraturan
dan pokoknya tidak teraturlah. Untuk lebih memudakan dalam membedakan aliran tersebut
maka saya sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Walaupun kita dapat menentukan alirannya turbulen atau laminar dengan menggunakan kasat
mata, tetap saja kita harus mensajikannya dalam bentuk angka. Sehingga kita dapat
mengetahui batasan suatu aliran tersebut laminar atau turbulen. Angka yang dimaksud disini
adalah angka Reynolds. Angka Reynolds akan membantu kita untuk mengetahui apakah
aliran yang terjadi laminar atau turbulen.

Yang menemukan Angka Reynolds sendiri adalah Osborne Reynolds dengan melakukan
percobaan menggunakan beberapa pipa kaca dengan diameter berbeda-beda. Selanjutnya
beliau mengalirkan fluida (air) dalam pipa kaca tersebut. Pipa kaca disambungkan dengan
pipa kapiler yang didalamnya terdapat tinta berwarna. Denga mengatur kecepatan fluida
beliau dapat melihat aliran fluida tersebut kapan laminar dan kapan turbulen. Reynolds
mengambil kesimpulan bahwa 3 faktor yang mempengaruhi keadaan aliran yaitu kekentalan
fluida/viskositas (miu)  , massa jenis fluida (rho) , dan diameter pipa (D). Dengan
menganalisis dimensi didapatkan  mempunyai dimensi yang sama dengan kecepatan (v) .
Dan terbitlah angka Reynolds dengan membandingkan antara kecepatan rata-rata aliran fluida

(v) dengan    :

Setelah saya membaca buku Hidraulika II bab” Model dan Analisa Dimensi”, saya baru
mengetahui bahwa Angka Reynolds sendiri merupakan perbandingan antara Gaya Inersia 
dan Gaya Kekentalan. Setelah melakukan beberapa eksperimen, Reynolds mengambil
kesimpulan dimana jika angka Reynolds berkisar antara 0 < Re < 2100 maka aliran tersebut
dikatakan aliran laminar, dan jika angka Reynoldsnya lebih besar dari 4000 ,Re>4000, maka
aliran tersebut dikatakan aliran turbulen. Sedangkan 2100<Re<4000 disebut aliran transisi,
agak sedikit tidak beraturan.

Rupanya angka-angka yang diatas tersebut hanya berlaku untuk fluida yang mengalir didalam
pipa lingkaran. Saya juga baru mengetahuinya ketika Pak Indra (Dosen Mekflu UI)
mengatakan dikelas minggu kemarin (16 mei 2012), dan katanya kalau dilaut jika alirannya
turbulen maka didapatkan angka Reynoldsnya melebihi 10^6 , Re>10^6

Dengan begitu patokan angka 2100 dan 4000 hanya berlaku pada pipa lingkaran saja. Kalau
alirannya ditempat lain maka kita harus menganalisis kembali angka Reynoldsnya.

Aplikasi dari aliran laminar adalah saat pengecoran (Casting). Misalnya mau ngecor semen,
kita jangan terlalu terburu-buru atau cepat-cepat karena nanti alirannya akan sangat turbulen.
Dalam pengecoran jika turbulen terjadi maka akan sangat dirugikan, yaitu terdapat ruang
(udara atau gas) kosong didalam cetakannya yang akan memperpendek umur hasil
pengecoran. Kalau aliran turbulen seperti pada piston, dimana partikel didalamnya akan tidak
beraturan (saling bertumbukan) sehingga menghasilkan energi yang cukup untuk
ditransmisikan untuk menggerakkan mesin.

Osborne Reynolds adalah seorang inovator terkemuka dalam pemahaman tentang dinamika
fluida. Secara terpisah, penelitian tentang perpindahan panas antara padatan dan cairan
membawa perbaikan dalam boiler dan desain kondensor. Ia menghabiskan seluruh karirnya di
University of Manchester.

Kehidupan

Osborne Reynolds lahir pada 23 Agustus 1842 di Belfast, Irlandia. Ayahnya bekerja sebagai
kepala sekolah. Sang ayah mengambil sejumlah paten untuk perbaikan peralatan pertanian.
Osborne Reynolds mengenyam pendidikan di Queens 'College, Cambridge dan lulus pada
tahun 1867. Pada tahun 1868 ia diangkat sebagai profesor teknik di Owens College di
Manchester (sekarang University of Manchester ), ia menjadi salah satu profesor pertama
dalam sejarah universitas di Inggris untuk memegang gelar "Profesor Teknik".

Sebelum masuk universitas, Reynolds sempat magang di bengkel Edward Hayes, seorang
pembuat kapal terkenal di Stony Stratford, di sana ia memperoleh pengalaman praktis dalam
pembuatan kapal uap pesisir (di sinilah ia memperoleh pemahaman tentang dinamika fluida).
Setelah lulus dari Cambridge ia kembali ikut mendirikan pos dengan sebuah perusahaan
teknik, kali ini sebagai insinyur sipil terrlatih di London ( Croydon ) sistem transportasi
limbah.

Reynolds tetap di Owens College untuk sisa karirnya - pada tahun 1880 perguruan tinggi
menjadi sebuah perguruan tinggi konstituen yang baru didirikan Victoria University. Dia
dipilih menjadi mahasiswa Fellow di Royal Society pada tahun 1877 dan dianugerahi Royal
Medal pada tahun 1888. Dia pensiun pada tahun 1905.

Mekanika fluida

Reynold dikenal karena penelitiannya tentang kondisi aliran fluida di dalam pipa transisi, dari
aliran laminar ke aliran turbulen. Dari penelitian itulah akhirnya dia menemukan “Bilangan
Reynold” (bilangan tak berdimensi) yang sekarang dipakai untuk membedakan apakah suatu
aliran fluida itu merupakan aliran laminar, transisi, atau turbulen.

Publikasi penelitiannya tentang dinamika fluida dimulai sejak awal tahun 1870-an dan model
teori akhirnya dipublikasikan pada pertengahan tahun 1890-an. Osboren Reynolds meraih
penghargaan “Royal Medal” pada tahun 1888, di Notable awards.

Bilangan Reynolds

Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran
itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen.

V   kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)


D adalah diameter dalam pipa (m)
ρ  adalah masa jenis fluida (kg/m3)
µ  adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)

Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds) diasumsikan/dikategorikan :

 Aliran laminer, dengan Re < 2300.


 Aliran turbulen, dengan Re > 4000
 Aliran transisi, dengan Re diantara 2300 dan 4000 (bilangan Reynolds kritis).

Pekerjaan lain

Reynolds menerbitkan sekitar tujuh puluh sains dan laporan penelitian teknik. Ketika
menjelang akhir karirnya tersebut diterbitkan sebagai koleksi mereka mengisi tiga jilid.
Daerah yang dibahas selain dinamika fluida adalah: termodinamika, teori kinetik gas,
kondensasi uap, sekrup-baling-jenis propulsi kapal, jenis turbin propulsi kapal, rem hidrolik,
pelumasan hidrodinamik, dan peralatan laboratorium untuk pengukuran yang lebih baik dari
Joule setara mekanik panas.

1. Bilangan Reynolds
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs ) terhadapρ
gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu
kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–
1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip
secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula,
memiliki
nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
• Bilangan Reynold (Re) merupakan bilangan tak berdimensi yang dipakai untuk
menentukan distribusi kecepatan suatu aliran sehingga dapat menentukan sifat suatu
aliran ( Re <2100 : Laminer , Re >2100 : Turbulen )
D = diameter
v = laju alir
ρ = densitas
µ = viskositas

Aliran Laminar dan Aliran Turbulen Pada Fluida


Depok, 18 April 2012

Air yang mengalir, gas yang mengalir, begitu juga dengan substansi lain yang biasa disebut fluida,
dapat terjadi akibat dari adanya perbedaan tekanan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai
fluida yang mengalir. Air dalam pipa PDAM keluar melalui keran sampai minuman dalam gelas yang
diaduk dengan sendok merupakan contoh dari aliran fluida yang selama ini kita manfaatkan untuk
kebutuhan manusia. Dalam aliran fluida semacam itu terdapat fenomena yang bisa dipelajari. Ada
hal-hal yang berpengaruh satu sama lain. Jenis zat, kekentalan (viskositas), kecepatan alir menjadi
dasar tema pembicaraan. Berdasarkan karakteristik struktur internal aliran, aliran fluida dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu aliran laminar dan turbulen.
Aliran Laminar
Aliran laminar adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan (lanima-lamina)
membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan satu sama lain. Hal tersebut d tunjukkan oleh
percobaan Osborne Reynold. Pada laju aliran rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen
panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran ini mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari
2300.

Aliran Turbulen
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil
dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel
fluidanya saling berpotongan. Oleh Osborne Reynold digambarkan sebagai bentuk yang tidak stabil
yang bercampur dalam wamtu yang cepat yang selanjutnya memecah dan menjadi takterlihat. Aliran
turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 3000.

Faktor yang mempengaruhi aliran laminar dan turbulen adalah bilangan Reynolds.  Dalam mekanika
fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskos yang
mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan
ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, Untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara
geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan
tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.

Anda mungkin juga menyukai