Anda di halaman 1dari 6

Praktiku

m Virgin Coconut Oil

Rekayasa
Bio
VCO I & II
Proses
Nama Kelompok:
Muhammad Banagung
Lukman Saputra Kelompok 2
Hevin Jamala Akbar
Mei Valentina Silaban
Jasmine Kusuma Raja
Hardianti
2 Kc
Khairunissa
Dosen Pembimbing:

LAPORAN TETAP Ir. Elina Margaretty, M.Si


STATE POLYTECHNIC OF SRIWIJAYA
Chemical Engineering Department
Praktikum Rekayasa Bio Proses ( Pembuatan VCO I & II )
[

VIRGIN COCONUT OIL


(VCO)

1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
- Membuat VCO yang baik dan steril.
- Mampu menjaga kualitas VCO dengan benar.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


- Saringan
- Kassa secukupnya
- Gelas kimia 500 ml
- Corong pisah
- Baskom
- Pengaduk

3. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)


4. BAHAN YANG DIGUNAKAN
- Kelapa parut 2,5 Kg
- Air kelapa 100 ml
- Fermifan 2 gram
- Air 900 ml

5. DASAR TEORI
Minyak kelapa dapat dibuat dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara tradisional
melalui pemasakan terhadap santan kelapa. Tetapi cara tersebut kurang efektid dan efisien
untuk industry kecil ataupun industry rumah tangga disebabkan beberapa factor seperti
rendaman minyak yang relative rendah dan dibutuhkan bahan bakar yang cukup besar
dengan biaya yang relative mahal.
STATE POLYTECHNIC OF SRIWIJAYA
Chemical Engineering Department
Praktikum Rekayasa Bio Proses ( Pembuatan VCO I & II )

Untuk mengatasi kendala tersebut, maka cara fermentasi merupakan hal yang paling
cocok untuk industry kecil atau home industry, karena cara fermentasi merupakan proses
yang hemat energy.

6. LANGKAH KERJA
6.1 Pembuatan Starter
Cairan bibit (starter) yang mengandung Saccharomyces cereviseae harus dipersiapkan
terlebih dahulu sebelum proses fermentasi pertumbuhan minyak kepala.
1. Kelapa yang sudah dibuang tempurungnya dan kulitnya dilubangi dan air
kelapanya ditampung dalam gelas kimia.
2. Kelapa yang sudah dipisahkan dengan air kelapa, diparut sampai semua kelapa
(daging) menjadi halus.
3. Kelapa parut tersebut diperas-peras dan disaring sehingga diperoleh air santan
yang kental.
4. Kemudian dicampurkan satu bagian dengan tiga bagian santan dan
ditambahkan 2 gram ragi roti, lalu mengaduknya sampai homogeny.
Mencampurkan dengan air kelapa dan memeramnya selama satu malam
sehingga mikroba tumbuh.
5. Setelah diperam selama satu malam, maka akan terbentuk dua lapisan, pertama
lapisan blondo (kental) dan lapisan kedua yaitu cairan bibit (encer). Cairan bibit
inilah yang digunakan untuk fermentasi selanjutnya.

6.2 Proses Fermentasi


Pengolahan daging kelapa sama dengan cara pembuatan bibit, tetapi pada proses
fermentasi tidak ditambahkan ragi.
1. Memarut kelapa yang telah dibuang kulit ari-nya.
2. Memeras parutan kelapa sampai mendapatkan santan kelapa yang kental.
3. Setelah itu santan dicampurkan dengan cairan bibit dengan kelapa santan
dengan perbandingan 1:3 dalam corong pisah dan mengocok hingga homogeny.
4. Campuran diperam (inkubasi) minimal 8 jam pada suhu kamar dan dalam
keadaan terbuka.
STATE POLYTECHNIC OF SRIWIJAYA
Chemical Engineering Department
Praktikum Rekayasa Bio Proses ( Pembuatan VCO I & II )

5. Setelah fermentasi berjalan, cairan terpisah menjadi 3 bagian/lapisan yang


kemudian dipisahkan dengan cara membuka keran dengan corong pisah. Bagian
atas blondo, ditengah minyak dan bagian bawah adalah cairan.

7. DATA PENGAMATAN (Berupa Gambar) DAN ANALISA PERCOBAAN


Dari percobaan fermentasi minyak kelapa
atau VCO ini, bisa dianalisa bahwa pada saat
mencampurkan ragi roti (fermifan) tidak
diperbolehkan mengaduk larutan fermifan,
karena akan membuat mikroba-nya mati.
Ketika campuran dibuat dari awal pembuatan,
kami sangat memperhatikan sekali kesterilan
media-media yang digunakan hingga tangan
analis yang harus bersih dan steril, karena hal
tersebut bisa berpengaruh sekali terhadap
product yang dihasilkan, selain bahan pokok
(kelapa) yang bagus, segar dan tidak berbau
tengik.
Setelah diperam selama kurang lebih 8
jam, campuran mulai membentuk lapisan. Lapisan diantaranya yang paling atas atau
bagian atas terdapat Blondo (kepala santan) yang kental dan berwarna putih susu,
dibawahnya terdapat lapisan kedua dimana lapisan ini disebut
Starter. Starter inilah yang bisa dipergunakna/dipakai jika ingin
membuat produk selanjutnya.
Ketika pengambilan cairan VCO, kami menyaring tiap lapisan yang
ada dengan menggunakan tissue beberapa lembar agar didapat VCO
yang murni dan bersih serta bening, hasilnya yang didapat teidak
terlalu banyak karena percobaan ini hanya dalam skala lab dengan
memperhatikan kualitas dari VCO itu sendiri. VCO yang didapat sanat
bening dan bersih dari kotoran lain, juga tidak berbau tengik.
Keberhasilan pada percobaan ini juga dipengaruhi oleh media yang
STATE POLYTECHNIC OF SRIWIJAYA
Chemical Engineering Department
Praktikum Rekayasa Bio Proses ( Pembuatan VCO I & II )

steril, tangan analis yang bersih dan steril serta suhu dan bahan baku yang bagus dan baik
serta segar.

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keberhasilan percobaan ini dipengaruhi oleh:
a. Media yang harus steril dan bersih
b. Tangan analis yang steril dan bersih
c. Suhu yang tepat pada saat fermentasi (suhu kamar 26-28oC)
d. Sirkulasi udara yang cukup terhadap corong pisah karena proses fermentasi
kali ini bersifat aerob (membutuhkan oksigen selama pertumbuhan)
2. VCO (Virgin Coconut Oil) adalah minyak kelapa bening yang banyak
mengandung kebaikan yang pada pembuatannya menggunakan proses
fermentasi dengan mikroba ragi roti.
3. Pembuatan VCO ini merupakan selah satu percobaan yang berujung pada
penjualan product yang bernilai ekomonis dan berkhasiat bila dikonsumsi.
STATE POLYTECHNIC OF SRIWIJAYA
Chemical Engineering Department
Praktikum Rekayasa Bio Proses ( Pembuatan VCO I & II )

DAFTAR PUSTAKA

______, Margaretty, Erlina, dkk. Penuntun Praktikum Rekayasa Bio Proses: Minyak
Kelapa. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA; 2011.

Anda mungkin juga menyukai