Anda di halaman 1dari 9

Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 1

CHURCH VALUES

GEREJA DAN BERGEREJA

Secara esensi di pelajaran ini kita akan belajar bagaimana yang


sebenarnya disebut gereja Tuhan? Banyak pertentangan atau
kontroversi ini, tetapi kami rindu anda sekalian akan belajar dari titik
yang paling murni agar anda sekalian dapat menentukan langkah
rohani masing-masing dengan keyakinan yang kuat untuk mengambil
keputusan tertentu yang benar dan tepat.

Gereja di dalam Perjanjian Baru disebutkan:


• Church: 79 kali
• Churches: 36 kali
Kesemua kata untuk gereja ini dituliskan dengan kata dalam bahasa Yunani
“Ekklesia” (115 kali)  dari 2 suku kata yaitu: Ek = Keluar dari…; Kaleo = Dipanggil
keluar untuk suatu tugas.

Kata ini pertama kali muncul disebutkan oleh Tuhan Yesus dengan mengutip
kata-kata yang dipakai orang Romawi untuk menyebutkan Dewan Rakyat Kota di
daerah-daerah jajahan mereka di seluruh dunia dan kata-kata ini dikutip untuk
mengungkapkan istilah gereja di dalam Matius 16:18.
Ada dua kenyataan di sini yang akan kita ungkap:
1. Ketika Yesus memproklamirkan keadaan gereja sebagai gereja yang dibangun di
atas dasar pewahyuan dan pengenalan Tuhan Yesus dan disebutkan bahwa gereja
yang memiliki pengenalan dan pewahyuan yang kuat akan menjadi gereja yang
berkuasa bahkan akan mengatasi kuasa alam maut (gates of Hades).  Inilah
gereja yang berkemenangan total.
2. Ketika Tuhan Yesus mengutip kata-kata yang dipakai oleh Pemerintahan Romawi
yang sudah familier bagi orang-orang Yahudi sebagai Dewan Rakyat Kota ini
sebenarnya untuk menyatakan fungsi gereja bagi kotanya.

Gereja yang berkemenangan total. (Esensial Gereja)

Sebelum Tuhan Yesus menyatakan di dalam Matius 16:18, Tuhan Yesus


mengawali dengan pertanyaan siapakah Aku? Maka pada saat Petrus menjawab
Yesus adalah Kristus Anak Allah yang hidup. Tuhan menyatakan bahwa itu bukan lahir
dari pikiran hikmat manusia Petrus, tetapi itu adalah hikmat Allah yang diwahyukan
oleh Allah sendiri kepada Petrus, kemudian Tuhan Yesus menyatakan namanya bukan
lagi Simon (Simeon=mendengar) tetapi menjadi Petrus (Petros=batu karang). Dan
Tuhan Yesus menyampaikan rencanaNya bahwa di atas batu karang ini Ia akan
membangun gerejaNya (Ekklesia) dan Pintu-pintu Gerbang Maut tidak akan
mengalahkannya.

Dari pernyataan di atas kita mengerti sekarang bahwa secara esensial gereja adalah
sesuatu yang memiliki kekuatan yang luar biasa, dan kekuatan itu di dapatkan dari
Pengenalan akan Allah yang berdasarkan pewahyuan. Dan setiap gereja yang hidup
dan memiliki kemampuan mengalahkan maut adalah gereja yang memiliki
pewahyuan akan pengenalan akan Allah.

Gereja sebagai Ekklesia  Himpunan orang-orang percaya yang dipanggil keluar dari
masa lalunya untuk berdiri di atas batu karang pewahyuan dan pengenalan akan
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 2

CHURCH VALUES

Tuhan Yesus yang benar dan hidup sehingga memiliki kekuatan supranatural untuk
mengalahkan maut atau memperoleh “Hidup Kekal”, Yohanes 17:3.
Gereja sebagai Dewan Rakyat Kota. (Fungsional Gereja)

Kita telah mengerti arti Ekklesia secara literal adalah dipanggil keluar dari suatu
tempat tertentu untuk suatu tugas tertentu. Sesungguhnya kalau Tuhan Yesus
mengutip istilah Dewan Rakyat Kota-nya pemerintahan Romawi adalah sesuatu yang
memiliki arti yang sangat dalam di dalam benak Tuhan Yesus. Salah satu tugas dari
Dewan Rakyat Kota adalah mereka akan bersidang untuk menentukan nasib kota
mereka.

Kalau kita memiliki pengertian ini maka kita akan sadar bahwa gereja bukanlah
sebuah institusi yang berfungsi secara ego-sentris hanya untuk bertahan hidup dan
berusaha memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Tetapi secara fungsional gereja
harus bisa mempengaruhi nasib kotanya bahkan sampai pada suatu
keadaan bahwa gereja harus bertanggung jawab untuk ikut menentukan
nasib kotanya. Dan para pemimpin dan bapa gereja yang duduk di Dewan Rakyat
Kota ini haruslah orang-orang yang mumpuni dan memiliki kualitas dan kekuatan
yang sesuai dengan kebenaran Firman sehingga kekuatan secara esensial gereja
seperti yang telah kita bahas di atas muncul dan membuat gereja mampu
menjalankan fungsi yang sesungguhnya.

Gereja sebagai Ekklesia  Himpunan orang-orang percaya yang menentukan nasib


kota dan kesejahteraan kotanya, Yeremia 29:7.

Jadi Gereja Adalah:


Himpunan orang-orang percaya yang dipanggil keluar dari masa lalunya untuk berdiri
di atas batu karang pewahyuan dan pengenalan akan Tuhan Yesus yang benar dan
hidup sehingga memiliki kekuatan supranatural untuk mengalahkan maut atau
memperoleh “Hidup Kekal”, Yohanes 17:3. Dan selanjutnya gereja akan berfungsi
untuk menentukan nasib kota dan kesejahteraan kotanya, Yeremia 29:7.

Ada beberapa hal yang penting yang hendak kita pelajari melalui pelajaran tentang
nilai-nilai gereja yang sesungguhnya agar kita mengerti bagaimana seharusnya
kehidupan kita sebagai gereja yang sesungguhnya, karena kalau kita pelajari
pengertian gereja yang sesungguhnya melalui tulisan-tulisan di kitab-kitab dan surat-
surat yang ditulis di Perjanjian Baru, sehingga kita akan mengerti bahwa Tuhan kita
tidak pernah kesulitan untuk membangun gereja hanya karena tidak memiliki
gedung untuk beribadah. Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah orang yang
sangat fleksibel berurusan dengan hal ini. Dia dapat menjalankan tugas
pelayananNya di manapun, di sinagoga atau di meja makan di rumah-rumah
pengikutNya, di rumah-rumah orang-orang berdosa atau di manapun, di taman, di
pinggir pantai, di pasar, dll.

Kamulah Gereja Tuhan!

Sekali lagi, Tuhan Yesus tidak pernah mengurangi hidup beribadahNya hanya
dikarenakan tidak ada gedung tempat peribadatan. Karena Tuhan Yesus tahu bahwa
tubuh kitalah bait Allah, karena Roh Allah diam di dalam kita:

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah
diam di dalam kamu?
1Korintus 3:16
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 3

CHURCH VALUES

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa
kamu bukan milik kamu sendiri?
1Korintus 6:19

… bahkan tandanya seseorang itu tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam seseorang
adalah saat seseorang itu menjadikan tubuhnya bait Roh Kudus.

Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan


Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam
kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
1Yohanes 3:24

Jadi jangan sampai kita sebagai bait Allah menjadi kesulitan untuk beribadah karena
tidak ada gedung tempat peribadatan. Tetapi seharusnyalah kita sebagai orang-orang
percaya kepada Tuhan Yesus, kita menjadi gereja Tuhan yang sejati yang seharusnya
memiliki fungsi untuk membangun gereja lain, yaitu orang-orang lain yang percaya
kepadaNya. Kita bangun manusia batinnya, sehingga mereka hidup mengasihi Allah
sehingga Roh Allah diam juga di dalam mereka (1Yohanes 3:24).

Pergeseran Nilai-Nilai Bergereja

Sekarang kita akan mempelajari sebuah pergeseran pengertian dan nilai-nilai


yang sesungguhnya, sehingga muncul pengertian bahwa yang disebut dengan gereja
adalah gedungnya atau bahkan organisasinya. Padahal di zaman gereja mula-mula
tidak pernah disebutkan demikian.

Apakah sekarang kita sedang tersesat?

Gereja Perjanjian Baru adalah gereja yang hidup, saling terkait satu sama lain,
membangun hubungan seperti keluarga rohani yang sanggup melipat gandakan
dirinya. Sebelum kematianNya, Yesus telah memperingatkan para murid tentang
kehadiran para penyesat dan nabi-nabi palsu, bahkan kristus yang palsu,
kesemuanya itu hanya memiliki satu tujuan: menipu dan menyesatkan orang-orang
pilihan Tuhan. Adalah hal yang sangat alamiah jika kita berpikir penipuan yang terjadi
merusak masa depan yang ada. Dan menginginkan kesemuanya terjadi atas semua
orang tetapi bukan pada kita. Paulus, Petrus dan Yudas memperingatkan kedatangan
orang-orang, guru-guru palsu, dan nabi-nabi palsu, bahkan malaikat terang yang
datang ke bumi.

Disadari atau tidak kedatangan mereka telah mempengaruhi dunia dan tidak
ada satu bagianpun dari gereja yang tidak tersentuh hal ini. Berbagai bentuk dan
versi Kekristenan merupakan buah dari penyesatan yang pernah mereka lakukan.
Dan yang lebih buruk lagi banyak orang Kristen berpikir bahwa penipuan itu akan
terjadi di masa yang akan datang. Kebanyakan dari kita beranggapan hal itu belum
terjadi dan suatu hari akan terjadi. Tetapi seluruh institusi gereja di dunia ini telah
diracuni oleh gerakan yang secara tradisional telah dipelihara secara mati-matian.
Bahkan jika kita telah hidup dalam kehidupan gereja ibu kita sekalipun, sebenarnya
kita tidak terlewatkan dalam gerakan gereja tradisional yang mati. Hal ini sangat
bertentangan dengan kepribadian Tuhan kita yang hidup. Satu prinsip yang harus
menjadi bagian kehidupan kita adalah melihat Allah sebagai Allah yang
berkepentingan dengan masa depan, bukan melestarikan masa lampau. Rick Joyner,
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 4

CHURCH VALUES

seorang pengajar yang profetis dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa: ada banyak
kebutuhan harus direalisasikan, bahwa orang-orang Kristen tidak perlu dilahirkan
baru dalam sebuah organisasi atau gedung gereja, asal mereka lahir dalam Allah
Bapa yang disurga.
Mengapa abad Kegelapan Benar-benar Gelap?

"Akulah terang dunia" kata Yesus. Memadamkan terang dunia berarti menggelapi
dunia. Dan sebagai hasilnya, dunia menjadi gelap. Jika ada penurunan kualitas gereja
maka ada baiknya jika kita melihat ke belakang, latar belakang apakah yang dialami
gereja Tuhan. Sebenarnya hal apakah yang terjadi di gereja pada masa-masa
penggelapan dunia.

A. Sebuah Revolusi Bisu

Para ahli sejarah gereja percaya bahwa hal ini dimulai dengan penantangan dan
perubahan pengajaran rasul-rasul terhadap konsep tentang pertobatan, kekudusan
dan dosa, pembaptisan dan pribadi Allah itu sendiri. Perubahan ini pada mulanya
ditujukan untuk mengadakan pembedaan dan pemisahan antara mereka yang
menjadi "pelayan Tuhan" dan "jemaat biasa atau awam (idiot)".
Perbedaan ini pertama kali dikenalkan oleh sebuah grup yang bernama Nicolaites
yang memberikan tekanan perbedaan antara "Para pendengar dan saudara-sudara
yang melayani".
Mereka mengacu pada pengajaran Nikolaus, salah satu pelayanan dari tujuh
diaken (KPR 6:5), yang kemudian pengajarannya berkembang dengan pengaruh kuat
kebudayaan Yunani, sehingga di kemudian hari berkembang menjadi doktrin
Nikolaites (Wahyu 2:6) dalam ayat ini dikatakan bahwa Tuhan membenci Nikolaus
dan pengikut-pengikutnya.

Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan
pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Wahyu 2:6

Nikau dan Laos, "Nikau" artinya penguasa, dan "Laos" adalah orang biasa. Seorang
pengikut Nicolaites adalah seseorang yang menguasai orang biasa, dalam
kepemimpinan.

Konsep tentang pelayanan spesial ini tercatat oleh dua surat yang ditulis oleh
Clement dari Roma (th 100) terbukti dengan adanya surat pengangkatan pemimpin
gereja lokal bernama Ignatius dari Antiokia (th 110-117). Semenjak itu muncullah dua
golongan, yang pertama moralis dan yang kedua agamis.

Peristiwa tadi mengakibatkan perubahan yang cepat dalam kehidupan gereja atau
cara bergereja, dari gereja Tuhan sejati menjadi cara gereja-gerejaan yang keluar dari
pengertian Alkitab yang sesungguhnya.
Dari pengajaran Yesus yang sederhana menjadi pengajaran yang rumit, misalnya
perjamuan makan berubah menjadi sebuah kegiatan yang birokratis dan jauh dari
kehidupan sosial Kristen yang sesungguhnya. Bahkan perjamuan makan telah
kehilangan maknanya, yaitu ketika mereka mengubah perjamuan makan itu dengan
simbol-simbol. Roti dan anggur yang sejatinya adalah makan dan minum yang
sebenarnya:

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah


benar-benar minuman.
Yohanes 6:55
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 5

CHURCH VALUES

… dijadikan hanya sekedar simbol. Seharusnya saat kita makan dan minum kita sadar
sungguh bahwa dihadapan kita bukan lagi sekedar roti dan anggur, tapi benar-benar
daging dan darahNya.

Tetapi ada sesuatu yang lebih esensi lagi, bahwa makan dan minum ini sangat
natural sekali seperti pada saat kita makan dan minum bersama-sama sehari-hari
itulah yang sesungguhnya terjadi pada saat Tuhan Yesus mengadakan perjamuan
Tuhan, bukannya satu bulan sekali, tetapi sungguh-sungguh alamiah sekali, bukan
sekedar sarana merayakan perjamuan Tuhan satu bulan sekali.

B. Gereja yang Profesional

Ketika kaisar Konstantin bertobat menjadi Kristen (th 312) perubahan besar
terjadi. Ibu kota kekaisaran menjadi pusat Kekristenan. Umat Kristen yang telah
teraniaya selama bertahun-tahun merayakan pembebasan oleh sang pembebas -
kaisar Konstantin. Pada masa inilah Gereja dikondisikan dan dikendalikan untuk
menjadi profesional, mereka disahkan dan ditahbiskan oleh para pendeta. Pada saat
itu untuk pemberkatan nikah dan acara-acara khusus memerlukan izin dari pendeta /
pandhita. Gereja harus tunduk kepada peraturan yang ditetapkan oleh "Raja Rohani"
yaitu serangkaian peraturan yang sangat berkuasa. Termasuk di dalamnya adalah
kebutuhan bergereja berubah dari rumah-rumah menjadi kebutuhan mutlak akan
gedung gereja (katedral) yang megah, bukannya rumah penduduk yang biasa saja
yang memiliki nilai sosial dan kekeluargaan yang tinggi.

Hal ini sangat kuat diterapkan, bahkan pada masa itu negara memberikan
kuasa kepada para pendeta / pandhita untuk menekan mereka yang tidak taat
kepada peraturan yang ada. Konsekuensinya mereka dibunuh atau dihukum jika
melanggar peraturan kerohanian dan standar-standar bergereja. Selain daripada itu,
pada masa itu gereja juga melegalkan agama-agama palsu untuk hidup
berdampingan. Asal tetap tunduk dengan peraturan-peraturan kekaisaran yang
mengatur tentang keagamaan.

Nubuatan Tuhan Yesus, Gereja Akan Dirubuhkan?

Sering terjadi isu tentang kebutuhan mutlak akan gedung gereja di sebuah
lingkungan bergereja menjadi sesuatu yang sangat menentukan bonafiditas gereja
tersebut, ini berkaitan juga dengan jumlah jemaat yang ikut berjemaah di organisasi
gereja itu.

Ini adalah suatu bentuk kesombongan bergereja yang pada akhirnya akan
membawa kita pada jerat yang membuat kita terikat dengan pelbagai hal-hal yang
tidak penting di hadapan Tuhan tetapi menjadi sangat kita tekankan di antara jemaat,
sedangkan segala sesuatu yang sebenarnya penting bagi Tuhan terhadap gerejaNya
atau jemaatNya malah tidak kita sentuh sama sekali, karena menurut pandangan
gereja modern itu sama sekali tidak populer, misalnya ibadah tanpa jemaat yang
banyak, penginjilan tanpa KKR, KKR tanpa konser, konser tanpa artis, artis tanpa
nama besar, nama besar artis tanpa nama besar hamba Tuhan yang berkhotbah,
nama besar pendeta yang berkhotbah tanpa biaya yang besar, biaya yang besar
tanpa jemaat yang kaya-kaya, jemaat yang kaya-kaya tanpa fasilitas hiburan di
dalam gereja, fasilitas hiburan yang hebat tanpa… ini … itu … dll, sehingga pada
akhirnya gereja dengan sendirinya masuk ke dalam jerat ketersesatan fasilitas,
popularitas dan publisitas yang tidak sesuai dengan firman Allah.
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 6

CHURCH VALUES

Akhirnya fokus gereja adalah pada jemaat dan bukan kepada jiwa-jiwa yang terhilang.
Sehingga muncul fenomena baru di dunia kekristenan di seluruh dunia, yaitu mulai
terjadi perpindahan jemaat dan bukan pertambahan jiwa-jiwa yang diselamatkan.

Akhirnya semua ini membuat kehidupan orang-orang percaya tetap pada


keadaan yang menyedihkan secara rohani. Orang-orang percaya lebih suka
mengalami kepuasan secara jasmani dan jiwani tanpa adanya kepuasan roh sama
sekali, mereka merasa kepuasan roh itu sama dengan kepuasan jiwani atau mental,
sehingga mereka sama sekali tidak pernah dapat membedakan, merasakan dan
merasa membutuhkan kepuasan secara roh.

Gereja-gereja hari-hari ini lebih menitikberatkan kepada hal-hal yang bersifat


church’s fashions dan church’s trends atau bisa kita sebut, lebih mencari pernak-
pernik bergereja, trend bergereja, penampilan bergereja demi kepuasan jiwani. Ini
sangat penting menurut mereka, karena jika suatu saat mereka ditanya seseorang,
“Di mana anda bergereja?” dengan bangga mereka bisa menunjuk sebuah nama
gereja yang besar, megah dan terkenal pendetanya hanya untuk sebuah
kebanggaan. Tidak sedikit orang yang saya temui yang menjawab dengan perasaan
malu atau kurang bangga pada saat mereka menyebutkan diri mereka bergereja di
sebuah gereja kecil tidak terkenal atau bahkan belum pernah terdengar.
Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil sekarang ini adalah, kebutuhan untuk seseorang
itu bergereja hanyalah sebuah status, kebanggaan dan kepuasan jiwani yang
memancarkan aura jati diri mereka.

Bagaimana sikap Tuhan Yesus pada saat Dia berhadapan dengan gereja yang mati
secara roh, atau memiliki kebanggaan yang menyimpang?

Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah
murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia
berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan
terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Ketika
Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya
untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah
kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda
kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Jawab Yesus kepada
mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu!...
Matius 24:1-4

Kalau kita mau mempelajari secara kontekstual rangkaian keseluruhan pasal 24 ini
kita akan menemukan banyak faktor penting tentang penyesatan gereja. Tetapi kalau
kita mempelajari ayat 1-4 ini saja kita akan langung mengerti salah satu konteks
pertama yang ditemukan dalam hal penyesatan adalah berhubungan dengan
kebanggaan orang akan kemegahan suatu gereja (secara organisasi atau lembaga
atau bahkan secara gedung, jumlah jemaat), di akhir zaman ini. Dan ini sudah dan
sedang terus digenapi oleh banyak gereja Tuhan yang mengaku diri sebagai gereja
yang sejati…

Bagaimana sikap Tuhan Yesus akan hal ini? Di dalam ayat 2 kita pelajari bahwa Tuhan
Yesus menubuatkan bahwa gereja-gereja seperti itu akan mengalami keruntuhan
sementara mereka masih berdiri dengan megah, seungguhnya keruntuhan dan
kehancurannya ada di mana? Yang pasti terjadi pertama kali adalah secara rohani,
dan secara rohani ini akan terlihat dari kualitas gereja dan jemaahnya.
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 7

CHURCH VALUES

Waktu murid-muridNya bertanya, tentang waktu akan terjadinya keruntuhan itu,


maka Tuhan Yesus menunjuk pada suatu keadaan kunci yang akan menjadi pemicu
keruntuhan itu dan juga menjadi tanda-tanda kedatanganNya, yaitu akan datangnya
penyesatan di dalam gereja-gereja Tuhan.

Penyesatan ini merujuk pada suatu situasi yang menyatakan bahwa penyesatan itu
bukan berarti secara fisik saja, bahwa akan datang penyesat-penyesat, karena sudah
dipastikan setiap gereja Tuhan dan orang-orang percaya akan menolaknya. Tetapi
penyesatan yang paling berbahaya diawali dengan suatu pemikiran dan ide-ide yang
baik (good ideas or thinkings) bukannya God’s Ideas. Pemikiran-pemikiran tentang
bagaimana baiknya bergereja dan bagaimana baiknya mendapatkan jumlah jemaat
yang besar dalam waktu singkat. Ini sangat berbeda sekali dengan yang disebut
dengan mencari jiwa-jiwa yang terhilang. Ada juga pemikiran-pemikiran bagus
tentang bagaimana menciptakan kenyamanan dan hiburan di dalam gereja yang
akan membuat jemaat betah tinggal di gereja.

Kalau kita teliti dengan jujur hal-hal ini yang seringkali menimbulkan gejala-
gejala gereja tersesat dengan sendirinya, bukannya disesatkan oleh pihak luar, tetapi
pihak-pihak di dalam sendiri menjadi kunci utamanya. Yang ironis sekali di akhir
zaman ini banyak kesuksesan-kesuksesan gereja tertentu dalam mengelola gereja
dijiplak oleh gereja lain yang juga menginginkan kesuksesan itu, karena anggapan
bahwa itu adalah gereja “besar” maka tidak mungkin salah cara kerjanya.
Di awal tahun 2009 ini sudah dimulai kembali era Matius 24:1-2 untuk
Indonesia, yang tidak lain penyebabnya ada pada Matius 24:4 yang pernah mereka
kerjakan sendiri selama beberapa tahun lalu. Sebagai pengamat pertumbuhan gereja
saya, melihat dan meneliti dampak-dampak yang timbul ini secara historis, dan
menemukan banyak faktor internal yang kelihatan biasa sekali dan alkitabiah sekali
dan mereka kerjakan selama bertahun-tahun, yang bahkan “kesuksesan ini” dijiplak
oleh banyak sekali organisasi gereja lain, yang di kemudian hari, menurut
pengamatan saya kurang lebih setelah 8-13 tahun mulai menunjukkan gejalanya.

Mengapa hal ini terjadi? Karena ini semua harus menggenapi nubuatan Tuhan Yesus
dan tidak lain jika kita jauh dari menjalankan kehendak Allah, maka kita bisa saja
menjadi pelaku semua ini. Ironisnya di beberapa kota dalam kurun waktu 2 tahun ini
banyak sekali gereja yang sedang menjiplak cara kerja gereja-gereja semacam ini.
Dan pada akhirnya menimbulkan konflik antar gereja di dalam sebuah kota.

Revival Akan Terjadi?

Mengapa tanda tanya yang saya tuliskan di sub-judul ini? Karena di awal tahun ini
Tuhan menunjukkan dan menyatakan, bahwa Dia tidak akan mengerjakan “revival”
seperti harapan kebanyakan hamba-hamba Tuhan dan gereja-gereja pada umumnya,
tetapi Dia akan megerjakan “revival” dengan caraNya sendiri dan dengan ideNya
sendiri, dan kemungkinan besar “revival” yang akan lahir di Indonesia ini akan lahir
dari luka di antara luka, dan hanya orang-orang yang tulus akan mampu mengemban
dan membidani lahirnya “revival” macam ini. Apa artinya?

Saya tidak akan menjelaskan hal ini, tetapi biarlah ini menjadi bahan perenungan kita
dan doa kita bersama. Agar gereja Tuhan sungguh-sungguh siap menyongsong
dengan tindakan nyata, yaitu menyiapkan umat Tuhan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Bukan dengan mengumpulkan jemaat yang sebesar-besarnya, tetapi siapkan pekerja
Kristus untuk menjadi penuai di akhir zaman.

Fungsi Kerasulan Orang-Orang Percaya


Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 8

CHURCH VALUES

Saya sebutkan fungsi kerasulan orang-orang percaya, bukan berarti mereka


adalah rasul, tetapi yang perlu diketahui di sini adalah salah satu fungsi rasul adalah
membangun gereja-gereja, bukan berarti gedung gerejanya, tetapi membangun
tubuh Kristus secara moral dan kualitas, dan kalau kita melihat fungsi ini, setiap
orang Kristen atau gereja Tuhan dan tubuh Kristus memiliki kesempatan dan potensi
yang sama untuk menjadi berkat saling membangun satu sama lain atau membangun
gereja lain. Yaitu orang-orang percaya yang lain sehingga mereka disiapkan untuk
menyongsong kedatangan Tuhan Yesus dan menyiapkan mereka menjadi umat
Tuhan yang layak di hadapan Tuhan pada saat kedatanganNya.

Setiap orang percaya harus menjadi gereja yang sesungguhnya, kita harus jauhkan
diri kita dari penyesatan Nicolaites Doctrine, tetapi harus benar-benar menghargai
setiap orang percaya dengan potensi mereka masing-masing untuk menjadi gereja
yang sejati.

Kalau kita pelajari 1Yohanes 3:24, di sana dijelaskan dengan sungguh, bahwa setiap
orang percaya harus melakukan setiap perintah Tuhan Yesus, dan ini disebut dengan
mengasihi Tuhan Yesus:

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.


Yohanes 14:15

Dan bagi orang-orang yang mengasihi Tuhan Yesus dikatakan berada di dalam
Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus ada di dalam dia, ini artinya melekat sungguh pada
pokok anggur, baca juga Yohanes 15:1-8. Dan jika hal-hal ini dikerjakan, maka orang-
orang percaya akan disebut sebagai gereja yang sejati… Karena di 1Yohanes 3:24,
kita temukan bahwa melalui ini maka tandanya akan diperjelas, yaitu dengan Roh
Allah yang tinggal dan diam di dalam kita, kalau menurut 1Korintus 3:16 dan 6:19,
maka inilah tandanya kita menjadi gereja yang sejati, kitalah bait Allah, karena Roh
Allah tinggal di dalam kita.

Setiap saya bertemu dengan siapapun orang-orang percaya, saya selalu belajar
melihat apa yang Tuhan lihat di dalam diri orang itu dan sering harus berusaha
menyangkali mata jasmani saya yang melihat keadaan orang-orang itu, walaupun
keadaannya miskin, lusuh, jelek, kotor dll. Tetapi saya belajar menghargai orang itu
sebagai gereja Tuhan sejati yang luar biasa sesuai dengan rancangan Tuhan di dalam
hidupnya yang Tuhan tunjukkan kepada kita. Dan sering juga kita berhadapan
dengan orang-orang yang kelihatan sebagai gereja Tuhan yang berkualitas, tetapi
ternyata kehidupannya jauh dari standar kualifikasi yang Tuhan Yesus tetapkan.
Tetapi memang pada orang-orang yang belum pulih sepenuhnya sehingga kita tidak
atau belum mengetahui apa yang seharusnya terjadi pada orang-orang itu, sehingga
harus kita layani dan pulihkan dengan segera.

Macam Gereja Tuhan

Gereja secara personal


Gereja secara personal atau individu adalah gereja Tuhan seperti yang baru saja kita
pelajari, yaitu bahwa setiap Kristen adalah gereja Tuhan dengan fungsi dan kapasitas
masing-masing di hadapan Tuhan Yesus. Ini harus sangat ditekankan karena ini
adalah status mendasar kita di hadapan Tuhan sebagai bagian terkecil pembentuk
tubuh Kristus.

Gereja Lokal
Nations’ Light Church Basic of Christian Living Series 9

CHURCH VALUES

Gereja Lokal adalah kelompok persekutuan atau fellowship gereja-gereja individu di


suatu lokal tertentu yang memiliki kualitas dalam membangun hubungan satu dengan
yang lain di dalam tubuh Kristus di dalam dan antar lokal yang lain.
Lokal bisa berarti kota, ini adalah yang paling alkitabiah karena di Perjanjian Baru
inilah yang paling banyak dikutip. Atau jika kita berada di dalam suatu kota yang
besar bisa terdiri dari beberapa lokal, sebenarnya ini kurang alkitabiah, tetapi
sistemnya dibuat karena adanya banyak aliran, kelompok, sinode, dan gereja-gereja
cabang.

Tetapi yang penting di sini adalah kualitas hubungan yang dibangun di dalam lokal itu
dan antar lokal satu dengan lainnya. Jika tidak ada kualitas hubungan yang baik
(seperti sekarang ini) maka pengertian ini sesungguhnya sedang dikaburkan.

Gereja Universal
Gereja Universal adalah gereja Tuhan atau tubuh Kristus yang disatukan dari berbagai
belahan dunia untuk menjadi Mempelai Kristus.

Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari materi ini adalah pengertian kita disesuaikan dengan firman
Tuhan, bahwa setiap orang percaya adalah gereja Tuhan, dan setiap gereja Tuhan ini
harus menjadi gereja Tuhan yang sejati. Dan perlu diperhatikan bahwa apa yang kita
pelajari di awal materi ini, bahwa gereja harus berkemenangan total dan gereja harus
sungguh-sungguh menjadi Dewan Rakyat Kota bagi kota-kotanya.
Di luar kapasitas ini… Gereja harus merevisi diri dan wajahnya agar sungguh-sungguh
menjadi representative atau wakil Allah di bumi ini sekarang dan yang akan datang...
Tuhan Yesus Memberkati!!!

Anda mungkin juga menyukai