Anda di halaman 1dari 10

MALAKAH

Hakikat Bangsa dan Negara

Makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah: Pendidikan Pancasila

Dosen pengampu: Mohammad Akmal Haris, M.Pd.

Disusun oleh:

1. Ans Rizal Reinaldy Koryandi


2. Cahyati Pebiela

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-AMIN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2018
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena atas
berkat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai
Hakikat Bangsa dan Negara.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar. Dari lubuk hati kami yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan
kurang lengkap itu dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan penyusun.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini,
sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

Indramayu, Oktober 2018

Penulis
Daftar Isi

Judul Makalah

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pembahasan

Pengertian, Unsur dan Pembentukan Bangsa

Hakikat Negara, Bentuk-Bentuk Kenegaraan, Fungsi dan Tujuan Negara

Bab II Penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka
Bab I Pembahasan

Pengertian, Unsur dan Pembentukan Bangsa

Pengertian Bangsa

Istilah bangsa sering disebut dengan istilah rakyat. Untuk membedakan kuduanya, para ahli
mengatakan bahwa bangsa adalah suatu pengertian politis, sedangkan rakyat adalah suatu pengertian
sosiologis.
Berikut adalah beberapa contoh bangsa menurut beberapa ahli kenegaraan:
1. Menurut Otto Bauer (Jerman)
Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki persamaan karakter karena
persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang bersama dengan
tumbuh kembangnya bangsa.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut hukum bangsa adalah rakyat atau orang-orang yang berada di dalam suatu
masyarakat hukum yang terorganisir. Kelompk ini umumnya menempati bagian atau wilayah
tertentu, berbicara dalam bahasa yang sama, memiliki sejarah kebiasaan, dan kebudayaan yang
sama, serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat.
3. Menurut Ensiklopedia Politik
Bangsa adalah sebagai berikut:
1) Keluarga, rumpun, satu keturunan yang biasanya mempunyai sifat-sifat badaniah yang
sama.
2) Sekelompok manusia yang mempunyai persamaan sejarah, nasib, cita-cita, dan suka duka
yang sama.
3) Golongan manusia yang berkehendak hidup bersama disuatu wilayah tertentu dengan
membentuk pemerintahan dan negara yang berdaulat.

Unsur-Unsur Bangsa

Friedrich Hertz dari Jerman dalam bukunya National in History and Politis
mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai empat unsur aspirasi sebagai berikut:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, yang terdiri dari kesatuan sosial, ekonomi,
politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu
bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, atau kekhasan.
4. Keinginan untuk menonjol diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan,
pengaruh, dan prestise.

Faktor Pembentukan Bangsa

Faktor-faktor pembentukan bangsa berkaitan dengan identitas yang menyatukan


masyarakatnya. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Primordial, hal yang termasuk faktor primodial adalah kekerabatan (darah dan keluarga),
kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat. Namun, kemajemukan secara
budaya biasa belum menjamin pembentukan nasionalis karena mudah terjadinya konflik
nilai.
2. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideologi
doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat. Namun, hal itu belum menjamin
pembentukan nasionalitas karena setiap masyarakat memiliki penilaian berbeda.
3. Tokoh,tokoh yang berkarisma menjadi panutan masyarakat untuk mewujudkan misi-misi
bangsa. Sifat kepemimpinan seperti ini tidak bisa diwariskan.
4. Sejarah, sejarah atau pengalamanmasa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan
melahirkan solidaritas (sepenanggungan) sehingga memiliki satu tekad atau tujuan yang
sam antar kelompok masyarakat.
5. Bhinneka Tunggal Ika, faktor bhinneka tunggal ika merupakan faktor kesadaran antar
anggota masyarakat mengenai pentingnya persatuan dalam berbagai perbedaan, setiap
warga masyarakat memiliki kesetiaan ganda namun, harus dibatasi dengan potsi setiap
kebutuhan.
6. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan
masyarakat akan meningkatkan mutu, sehingga semakin tinggi pula tingkat
ketergantungan diantara masyarakat tersebut.
7. Kelembagaan, lembaga pemerintahan dan politik, mempertemukan berbagai kepentingan
dikalangan masyarakat sehingga sehingga membentuk kepentingan nasional.
Hakikat Negara, Bentuk-Bentuk Kenegaraan, Fungsi dan Tujuan Negara

Pengertian Negara

Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik dan merupakan organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara adalah agensi dari masyarakat yang mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
Dari beberapa pendapat tentang negara, negara mempunyai arti yang lebih luas sebagai
berikut:
1. Negara sebagai organisasi kekuasaan

Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan


oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.

2. Negara sebagai organisasi politik


1) Negara merupakan persekutuan manusia, seperti perseroan terbatas dan
perhimpunan kemasyarakatan.
2) Negara adalah suatu organisasi yang melaksanakan kehendak anggotanya, dimana
kehendak itu dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
3. Negara ditinjau dari organisasi kesusilaan
Menurut George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), negara adalah suatu
oganisasi kesusilaan yang timbul karena senantiasa antara kemerdekaan universal dan
kemerdekaan individual.
4. Negara ditinjau dari segi integrasi antarpemerintah dan rakyat
Soepomo dalam rapat BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan tiga teori
tentang negara, yaitu:
1) Menurut Thomas Hobbes(1588-1697) negara adalah suatu masyarakat hukum yang
dibentuk karena perjanjian masyarakat yang bertujuan untuk perdamaian.
2) Menurut John Locke (1632-1704) negara adalah masyarakat hukum yang dibentuk
karena perjanjian masyarakat untuk membentuk masyarakakat berbudaya guna
memajukan dan memperluas hal alamiah yang berupa hak asasi manusia.
3) Menurut Jacques Rousseau (1712-1778) negara adalah perjanjian masyarakat
mengatasi kekacauan, hal yang pokok dalam perjanjian adalah menemukan suatu
bentuk.
Unsur-Unsur Terbentuknya Negara

Unsur terbentuknya negara meliputi unsur konstitutif dan unsur deklaratif.


1. Unsur konstitusif atau unsur pokok, terdiri atas:
1) Rakyat, adalah semua orang yang berada dan terdiam dalam wilayah negara tertentu.
Rakyat dalam suatu negara meliputi:
a. Penduduk, bukan penduduk.
b. Warga negara, bukan warga negara.
2) Wilayah, wilayah suatu negara terdiri atas wilayah darat, wilayah laut, wilayah
udara, dan wilayah ekstrateorial.
3) Pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif atau unsur tambahan
Unsur tambahan untuk berdirinya suatu negara berupa pengakuan dari negara lain,
yaitu pengakuan de facto dan pengakuan de jure.

Sifat Hakikat Negara

Sifat hakikat negara adalah sebagai berikut:

1. Memaksa, negara memiliki sifat memaksa, artinya negara memiliki kekuatan fisik secara
legal. Sarana itu adalah, polisi, tentara dan alat penjamin hukum lainnya.
2. Monopoli, misalnya negara dapat menyatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai
politik tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat dan
negara.
3. Mencakup semua, semua peraturan perundangan yang berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali. Dalam arti luas, negara merupakan kesatuan sosial yang diatur konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Bentuk Negara dan Kenegaraan

Bentuk negara dan kenegaraan memiliki perbedaan. Berikut ini uraian bentuk-bentuk
negara dan kenegaraan.
1. Bentuk negara
Bentuk negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu negara kesatuan(unitaris), dan
negara serikat(federasi).
1) Negara kesatuan(unitaris), adalah negara yang mempunyai kekuasaan untuk
mengurus pemerintahan negara pada pemerintahan pusat. Sistem negara kesatuan
ada dua macam, yaitu:
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralitas, adalah suatu pemerintahan yang
semua urusan pemerintahan diselenggarakan oleh pemeritah pusat, sedangkan
pemerintah daerah hanya melaksanakan.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, adalah suatu sistem pemerintahan
yang tidak menyerahkan seluruh kekuasaan pemerintah pada pemerintah pusat,
tetapi seebagian diserahkan ke daerah.
2) Negara serikat(federasi), adalah negara yang terdiri atas beberapa negara bagian
yang tidak berdaulat, sedangkan yang berdaulat adalah gabungan dari negara bagian
tersebut. Ciri-ciri negara serikat sebagai berikut:
a. Tiap negara memiliki kepala negara.
b. Tiap negara bagian boleh membuat UUD.
c. Hubungan antara pemerintah pusat dengan gaerah atau rakyatnya yang harus
melalui pemerintah negara bagian, kecuali dalam hal tertentu telah diserahkan
secara langsung kepada pemerintah federal.
2. Bentuk kenegaraan
Bentuk kenegaraan dibedakan menjadi enam antara lain sebagai berikut:
1) Koloni, adalah suatu daerah yang tidak diperintah oleh pemerintah dari bangsa
tersebut tetapi diperintah oleh bangsa lain dan seluruh utusan pemerintah diatur
negara yang menjajah.
2) Trustee(perwalian), adalah dalam piagam PBB dicantumkan bahwa yang trustee
adalah sebagai berikut:
a. Daerah mandat yang lahir berdasarkan perdamaian versailles.
b. Daerah yang dilepaskan oleh negara yang kalah perang dalam perang dunia II.
c. Daerah yang dengan suka rela dilepaskan oleh negara yang menguasainya.
3) Dominion, adalah bentuk negara yang hanya terdapat dalam sejarah ketatanegaraan
inggris.
4) Uni, adalah gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai oleh seorang raja atau
kepala negara. Uni dibedakan menjadi uni rill, uni personil dan uni generalis.
a. Uni rill, negara yang bergabung kedalam uni rill mengurus hubungan dengan
negara lain melalui badan milik bersama. Contoh, austria dan hngaria pada
tahun 1867-1918.
b. Uni personil, negara yang anggotanya masih tetap mengurus semua hal, baik
urusan dalam negeri maupun luar negeri. Contoh, inggris dan skotlandia pada
tahun 1603-1707.
c. Uni generalis, dapat terbentuk apabila gabungan negara tersebut tidak
mempunyai alat perlengkapan bersama. Contoh, uni indonesia dan belanda.
5) Protektorat, suatu negara yang berada dibawah perlindungan negara lain yang lebih
kuat.
6) Mandat, merupakan daerah bekas jajahan negara yang kalah perang dalam perang
dunia II.

Fungsi dan Tujuan Negara

Menurut Montesquieu Negara memiliki 3 fungsi mencakup tiga tugas pokok, yaitu:

1. Fungsi legislatif, membuat undang-undang


2. Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang
3. Fungsi yudikatif, mengawasi agar semua peraturan ditaati(fungsi mengadili)
Ketiga fungsi ini biasa disebut dengan sebutan Trias Politika

Sedangkan tujuan Negara menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
1. Plato, menyatakan bahwa tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
2. Harold J.Laski, menyatakan bahwa tujuan negara adalah menciptakan keadaan
dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan secara maksimal.
3. Roger H. Soltau, menyatakan bahwa tujuan negara adalah mengembangkan agar
rakyat berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.
Bab II Penutup

Kesimpulan

Bangsa pada hakikatnya terdiri atas manusia-manusia, manusia tersebut merupakan


individu yang secara hakiki bersifat sosial, sedangkan Negara merupakan intregasi dari
kekuasaan politik dan merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Bangsa dan
Negara adalah suatu bentuk yang sangat berkaitan satu sama lain.

Saran

Akhirnya kami sebagai penyusun mengaharapkan dengan adanya makalah ini kita semua
akan lebih mempelajari dan mendalami lagi tentang Hakikat Bangsa dan Negarat. Kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah yang kami buat harap menjadi maklum adanya, bila memiliki banyak
kekurangan, itu dikarenakan terabatasnya pengetahuan dari penyusun. Semoga makalah ini
bisa menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita. Aamiin...

Daftar Pustaka

Dahl, Robert 2001. Perihal demokrasi (menjelajahi teori dan praktik demokrasi secara
singkat). Jakarta: yayasan obor indonesia

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar ilmu politi. Jakarta: pradnya paramita

Anda mungkin juga menyukai

  • Pasofi
    Pasofi
    Dokumen10 halaman
    Pasofi
    Latifatun Layli
    Belum ada peringkat
  • Contoh Uiqh
    Contoh Uiqh
    Dokumen15 halaman
    Contoh Uiqh
    Latifatun Layli
    Belum ada peringkat
  • B. Arab
    B. Arab
    Dokumen10 halaman
    B. Arab
    Latifatun Layli
    Belum ada peringkat
  • Uang Cover
    Uang Cover
    Dokumen1 halaman
    Uang Cover
    Latifatun Layli
    Belum ada peringkat
  • Beras Cover
    Beras Cover
    Dokumen1 halaman
    Beras Cover
    Latifatun Layli
    Belum ada peringkat