Anda di halaman 1dari 112

Digital

Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN RESPONSE TIME


PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
PADA RUMAH SAKIT TIPE C DI
KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN RESPONSE TIME


PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
PADA RUMAH SAKIT TIPE C DI
KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

disusun guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Sarjana Keperawatan (S1)
dan mencapai gelar Sarjana Keperawatan

Oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019

ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

SKRIPSI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN RESPONSE TIME


PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
PADA RUMAH SAKIT TIPE C DI
KABUPATEN JEMBER

Oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Utama : Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep.


Dosen Pembimbing Anggota : Ns. Muhamad Zulfatul A’la, S.Kep., M.Kep.

iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan ridho-Nya,

sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian dengan lancar. Skripsi yang

berjudul “Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat

Darurat (IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”, saya

persembahkan untuk:

1. Ibunda Muntoyah, Ayahanda Hari Subagyo, dan semua keluarga besar yang

selalu memberikan dukungan, semangat dan doanya demi kelancaran dan

keberhasilan peneliti dalam menempuh studi di Fakultas Keperawatan

Universitas Jember;

2. Seluruh guru dan semua orang yang telah membimbing dan memberikan ilmu

pengetahuan untuk saya mulai saya dilahirkan hingga sampai pada detik ini;

3. Almamater tercinta Fakultas Keperawatan Universitas Jember, seluruh dosen,

dan staf yang sudah memberikan ilmu, bantuan, dan bimbingan demi

terselesaikannya tugas akhir ini;

4. Sahabat terbaik saya di Trenggalek dan di Jember yang selalu mendukung saya

dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini;

5. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat

Kesehatan yang turut mendukung dan membantu saya demi terselesaikannya

tugas akhir ini.

iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

MOTO

“Sesungguhnya yang lebih baik bagi orang yang beriman adalah taat kepada

Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan bertutur kata yang baik sebagai

bukti dari keimanan mereka. Sebab apabila perintah perang ditetapkan mereka

tidak menyukainya. Padahal jika benar-benar beriman kepada Allah, pastilah

mereka ikut berperang di jalan Allah, dan niscaya yang demikian itu lebih baik

bagi mereka”

(QS. Muhammad: 21)

________________________________
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2017. Tafsir Muhammad (47) Aya 21.
https://quran.kemenag.go.id/index.php/tafsir/1/47/21 [Diakses pada tanggal
26 Juni 2016]

v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Arif Eko Cahyono

TTL : Lumajang, 28 November 1996

NIM : 152310101014

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan

Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada

Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember” benar-benar hasil karya sendiri kecuali

kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya. Penelitian ini belum pernah diajukan

pada institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas

keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung

tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan

dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar

Jember, Juli 2019


Yang Menyatakan,

Arif Eko Cahyono


NIM. 152310101014

vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”
karya Arif Eko Cahyono telah diuji dan disahkan pada:

Hari, Tanggal : Rabu, 17 Juli 2019


Tempat : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan
Universitas Jember

Mengetahui

vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat


Darurat (IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember (Correlation
Between Workload And Response Time Of The Emergency Room Nurse At Type C
Hospitals In Jember Regency)

Arif Eko Cahyono


Faculty of Nursing, University of Jember

ABSTRACT

The emergency room is the patients’ first stop and referral in hospital. Patient
service in the emergency room requires immediate services, which are effective and
efficient. The success of the nurse’s response time in handling patients can prevent
damage to body organs, prevent disability and reduce mortality. This study aims to
undrstand the correlation between workload and the response time of the
emergency room nurse at Type C hospitals in Jember Regency. This study uses a
correlational research design with a cross-sectional method. The sampling
technique used total sampling technique. The result of this study indicated that the
workload of the nurses in the emergency room was classified as moderate and had
a response time according to the standard. The data analysis used Kendall tau-c
statistical test and the p-value = 0,180. In conclusion, there was no correlation
between workload and the response time of the emergency room nurse at Type C
hospitals in Jember Regency. It happens because there are factors that influence
the nurse’s motivation, chosen examination and treatment strategies when serving
the patients. Their high motivation and hardwork make their performance better.
In addition, the selection of inspection strategies and appropriate handling can
make the services of the patients effective and efficient.
Keyword: Emergency Room, Respon Time, Workload.

viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

RINGKASAN

Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat


Darurat (IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember; Arif Eko
Cahyono, 152310101014; 2019; xx + 106 halaman; Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universiatas Jember.

Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai tempat pemberhentian dan rujukan

pertama pasien. Seluruh petugas di ruang IGD khususnya perawat harus selalu siap

untuk melayani pasien, karena keadaan pasien di ruang IGD sangat beraneka ragam

mulai dari kondisi gawat, darurat, gawat darurat dan bahkan tidak gawat ataupun

darurat sekalipun. Pelayanan pasien di ruang IGD memerlukan pelayanan segera,

yaitu efektif dan efisien untuk mencegah kematian dan kecacatan. Response time

merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menggambarkan pencapaian

suatu Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar response time adalah ≤ 5

menit terhitung setelah pasien datang sampai mendapatkan pelayanan.

Keterlambatan dalam memberikan petolongan akan memperluas kecacatan hingga

berdampak kematian pada pasien. Sedangkan keberhasilan response time perawat

dalam menangani pasien akan mengurangi keluasan rusaknya organ-organ sampai

menuju kecacatan dan juga dapat menurunkan angka kematian. Tugas perawat di

ruang IGD tergolong sulit. Secara teknis, perawat dituntut untuk bekerja dengan

profesional dan bertanggungjawab karena perawat di ruang IGD memiliki tugas

yang berkaitan erat dengan keselamatan jiwa banyak orang.

Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan

response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten

ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

Jember. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu beban kerja perawat sebagai

variabel indepanden dan response time perawat IGD sebagai variabel dependen.

Metode penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental dengan jenis analitik

korelasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel

dalam penelitian ini adalah 54 perawat pelaksana IGD pada Rumah sakit Tipe C di

Kabupaten Jember. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu

sampling jenuh atau total sampling. Data penelitian diambil dalam rentang waktu

bulan Mei - Juni 2019. Data diambil menggunakan lembar kuesioner Beban Kerja

National Aeronautics dan Space Administration - Task Load Index (NASA- TLX)

dan lembar observasi Response Time Perawat IGD.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 33 perawat (97,1%) memiliki beban

kerja sedang dan memberikan response time sesuai standar. Berdasarkan penjelasan

diatas dapat disimpukan bahwa perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di

Kabupaten Jember memiliki beban kerja sedang dan respon pelayanan pasien

tergolong sesuai standar. Berdasaran analisis data menggunakan uji Kendall tau-c

diperoleh p value = 0,180 (α ≤ 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara

beban kerja dengan response time perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di

Kabupaten Jember. Hal tersebut terjadi karena terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu motivasi perawat dan strategi pemeriksaan serta

penanganan yang dipilih ketika melayani pasien. Motivasi perawat yang tinggi dan

kerja keras dalam melaksanakan tanggung jawabnya membuat kinerja perawat

menjadi baik. Selain itu pemilihan strategi pemeriksaan serta penanganan yang

tepat membuat pelayanan pasien menjadi efektif dan efisien.

x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PRAKATA

Puji syukur hadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat

(IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”. Penyusunan skripsi ini

tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara

lisan maupun tulisan. Maka peneliti berterima kasih kepada :

1. Ns. Lantin Sulistyorini, S.Kep., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Jember;

2. Ns. Retno Purwandari, S.Kep., M.Kep. dan Ns. Nur Widayati, S.Kep., MN.

selaku Komisi Pembibingan Fakultas Keperawatan Universitas Jember;

3. Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan

Ns. Muhamad Zulfatul A’la, S.Kep. M.Kep. selaku Dosen Pembimbing

Anggota (DPA) yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing

peneliti dengan sangat sabar dan penuh samangat;

4. Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Penguji I dan Ns.

Akhmad Zainur Ridla S.Kep., MAdvN. selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan masukan dan saran untuk peneliti dengan sangat sabar dan penuh

samangat;

5. Ibu Hanny Rasni S.Kp., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan memberikan arahan selama melaksanakan studi di

Fakultas Keperawatan Universitas Jember;

xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

6. Almamater Fakultas Keperawatan Universitas Jember, seluruh dosen dan staf

yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalamannya kepada peneliti

selama menempuh studi serta semua pihak yang telah berperan membantu

dalam menyelesaikan tugas akhir ini;

7. Ibunda Muntoyah, Ayahanda Hari Subagyo, Keluarga Besar Mukiat dan

Keluarga Besar Surowiryo yang selalu memberikan dukungan, semangat serta

doa demi kelancaran dan keberhasilan peneliti dalam menempuh studi di

Fakultas Keperawatan Universitas Jember;

8. Teman baik dari masa kecil sampai detik ini khususnya Khariul Hasdian,

Dzulfikar Zakaria Musafak, Ivan Akbar Hafifi, dan Hencin Selvia Sari yang

telah memberikan dukungan, semangat dan doa demi keberhasilan peneliti

dalam menempuh studi di Fakultas Keperawatan Universitas Jember;

9. Keluarga di Jember; Pak Edi Songot Sekeluarga, Mas Dodik Tri Atmaja

Sekeluarga, Mbak Ulfa Sekeluarga, Bu Sri Sekeluarga, Pak Totok, Paguyuban

MAMESO dan Gunung Linggo yang selalu memberikan nasihat-nasihat serta

dukungan moral selama kurang lebih 4 tahun peneliti hidup di Jember;

10. Seluruh teman-teman seperjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Cabang Jember Komisariat Kesehatan khususnya Siti Nur Azizah Hasyim,

Mohammad Thahir, Noer Sidqi Muhammady, Fikri Firmansyah, Riza Putri

Agustina, Nia Rahmawati, Rizka Ayu Kartika, Febrianti Firda U., Anisa

Tribekti C. S., Muthiatul Maula, Nafisatus Sofiyyah, Syamsul Mu’arif, M.

Nailul Jamil, Diyah Ratna Sari dan Munadzir Al Gofiqi yang telah memberikan

dukungan serta doa untuk peneliti demi terselesaikannya skripsi;

xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

11. Seluruh angkatan 2015 Fakultas Keperawatan Universitas Jember khususnya

sahabat Zumrotul Farikhah, Mery Eka Yaya Fujianti, Siti Holtijah, Diah

Mangestuti, Diana Aprilia, Nova Detalia Saputri, Rizka Ayu Kirana, Dewi

Luqmana Sari, Rindyawati Kusuma Sari, Syahrul Gunawan, Irfan Firmansyah,

Moh. Selfis Haqiqi, Fikri Mahendra Putra, Arif Gustiawan, Ardi Arya Saputra,

Hendra Pranata, Doni Purwansyah, Arga Rifqi Adinda, Bayu Anggara Purba

Winata, Tessa Bagus Ariyanto, Elsa Windasari, Intan Maulidia Yolandasari,

Ifka Wardaniyah, Puji Arini, Zulaihah dan Nisa Tsabita yang telah bersama-

sama berjuang dari semester 1 hingga semester akhir;

12. Dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi

materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun

sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap, semoga

skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan

terutama dalam pengembangan ilmu keperawatan.

Jember, Juli 2019

Penulis

xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PEMBIMBING....................................................................... iii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv
HALAMAN MOTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
RINGKASAN ............................................................................................... ix
PRAKATA .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.3.1. Tujuan Umum .................................................................... 5
1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti ........................................................ 6
1.4.2. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan dan Responden ......... 6
1.4.3. Manfaat Bagi Profesi Keperawatan ................................... 6
1.5. Keaslian Penelitian ...................................................................... 7

xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10


2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) .................................................. 10
2.1.1. Gambaran Pelayanan IGD ................................................. 10
2.1.2. Pentalaksanaan Pelayanan IGD ......................................... 12
2.2. Beban Kerja ................................................................................. 13
2.2.1. Definisi Beban Kerja ......................................................... 13
2.2.2. Jenis Beban Kerja .............................................................. 13
2.2.3. Indikator Beban Kerja ........................................................ 14
2.2.4. Metode Dan Prosedur Pengukuran Beban Kerja ............... 14
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ............. 15
2.2.6. Gambaran Beban Kerja IGD.............................................. 16
2.3. Response Time .............................................................................. 17
2.3.1. Definisi Response Time ..................................................... 17
2.3.2. Metode Dan Prosedur Pengukuran Response Time ........... 17
2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Response Time ......... 18
2.4. Karakteristik Rumah sakit ......................................................... 19
2.5. Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat
Instalasi Gawat Darurat. ............................................................ 21
2.6. Kerangka Teori ............................................................................ 23

BAB 3. KERANGKA KONSEP.................................................................. 24


3.1. Kerangka Konsep ........................................................................ 24
3.2. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 24

BAB 4. METODE PENELITIAN ............................................................... 26


4.1. Desain Penelitian.......................................................................... 26
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 27
4.2.1. Populasi Penelitian............................................................. 27
4.2.2. Sampel Penelitian .............................................................. 27
4.2.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 28
4.2.4. Kriteria Sampel .................................................................. 28

xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

4.3. Lokasi Penelitian.......................................................................... 29


4.4. Waktu Penelitian ......................................................................... 30
4.5. Definisi Operasional .................................................................... 31
4.6. Pengumpulan Data ...................................................................... 32
4.6.1. Sumber Data ...................................................................... 32
4.6.2. Teknik Pengumpulan Data................................................. 32
4.6.3. Alat Pengumpulan Data ..................................................... 35
4.6.4. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 36
4.7. Pengolahan Data .......................................................................... 37
4.7.1. Editing................................................................................ 37
4.7.2. Coding................................................................................ 38
4.7.3. Processing/Entry................................................................ 39
4.7.4. Cleaning ............................................................................. 40
4.8. Analisa Data ................................................................................. 40
4.8.1. Analisis Univariat .............................................................. 40
4.8.2. Analisis Bivariat ................................................................ 41
4.9. Etika Penelitian ............................................................................ 42
4.9.1. Prinsip Manfaat (Beneficiency).......................................... 42
4.9.2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human
Dignity) .............................................................................. 43
4.9.3. Prinsip Keadilan (Right to Justice) .................................... 43
4.10. Kerangka Kerja Penelitian....................................................... 44

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 45


5.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 45
5.1.1. Karakteristik Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember.............................................................. 45
5.1.2. Beban Kerja Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember.............................................................. 47
5.1.3. Response Time Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C
di Kabupaten Jember ......................................................... 47

xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

5.1.4. Hubungan Beban Kerja dengan Response Time Perawat


IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember ....... 48

5.2. Pembahasan ................................................................................. 49


5.2.1. Karakteristik Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember.............................................................. 49
5.2.2. Beban Kerja Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember.............................................................. 52
5.2.3. Response Time Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C
di Kabupaten Jember ......................................................... 54
5.2.4. Hubungan Beban Kerja dengan Response Time Perawat
IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember ....... 56
5.3. Implikasi Keperawatan ............................................................... 58
5.4. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 59

BAB 6. PENUTUP ........................................................................................ 60


6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 60
6.2. Saran ................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62


LAMPIRAN .................................................................................................. 67

xvii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 23
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 24
Gambar 4.1 Kerang Kerja Penelitian ............................................................. 44

xviii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Kunjugan IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember .. 4
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian......................................................................... 8
Tabel 4.1 Rancangan Waktu Penelitian ......................................................... 30
Tabel 4.2 Definisi Operasional ...................................................................... 31
Tabel 5.1 Uji Normalitas Data Umur ............................................................. 45
Tabel 5.2 Penyajian Data Karakteristik Perawat IGD Berdasarkan Umur .... 46
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat IGD ........................... 46
Tabel 5.4 Beban Kerja Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember ......................................................................... 47
Tabel 5.5 Response Time Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember ......................................................................... 48
Tabel 5.6 Hubungan Beban Kerja dengan Response Time Perawat IGD
pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember ........................... 48

xix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A. Lembar Informed ...................................................................... 68
Lampiran B. Lembar Consent ........................................................................ 69
Lampiran C. Karekteristik Responden ........................................................... 70
Lampiran D. Kuesioner Beban Kerja (NASA-TLX) ....................................... 71
Lampiran E. Lembar Observasi Response Time Perawat IGD ...................... 75
Lampiran F. Standar Operasional Prosedur (SOP) Response Time .............. 76
Lampiran G. Perijinan .................................................................................... 78
Lampiran H. Bukti Konsultasi ....................................................................... 80
Lampiran I. Surat Ijin Studi Pendahuluan ...................................................... 82
Lampiran J. Keterangan Selesai Studi Pendahuluan ...................................... 87
Lampiran K. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas .................................... 88
Lampiran L. Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ................................. 93
Lampiran M. Keterangan Selesai Uji Validitas dan Reliabilitas ................... 94
Lampiran N. Ethic Committee Approval ........................................................ 95
Lampiran O. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 96
Lampiran P. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 97
Lampiran Q. Surat Selesai Penelitian............................................................. 99
Lampiran R. Analisis Data ............................................................................. 103
Lampiran S. Bukti Submit Artikel Di Jurnal Pustaka Kesehatan Universitas
Jember ....................................................................................... 107

xx
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai tempat pemberhentian dan rujukan

pertama pasien. Seluruh petugas di ruang IGD khususnya perawat harus selalu siap

untuk melayani pasien, karena keadaan pasien di ruang IGD sangat beraneka ragam

mulai dari kondisi gawat, darurat, gawat darurat dan bahkan tidak gawat ataupun

darurat sekalipun (Asfuah, 2012). Keadaan tersebut bisa terjadi kapan, siapa dan

dimana saja (Abdul dkk, 2016). Filosofi pelayanan di ruang IGD “waktu adalah

nyawa atau time saving is life saving” (Widodo dan Pratiwi, 2008). Time saving is

life saving maksudnya adalah petugas dituntut untuk melakukan semua tindakan

dengan benar-benar efektif dan efisien (Surtiningsih dkk, 2016). Pasien di ruang

IGD harus dilayani dengan segera karena henti nafas selama 2-3 menit dapat

mengakibatkan kematian (Asfuah, 2012).

Pelayanan pasien di ruang IGD memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat,

tepat, dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan (Widodo dan Pratiwi,

2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008

telah mengeluarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit dimana salah

satu indikator pelayanan di ruang IGD adalah waktu tanggap atau response time.

Response time merupakan salah satu indikator untuk menjadi tolak ukur untuk

prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran

sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa

masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. Standar response time adalah

≤ 5 menit terhitung setelah pasien datang sampai mendapatkan pelayanan.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 2

Menurut Abdul dkk (2016) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara response time perawat pada penanganan pasien

gawat darurat, dengan hasil terdapat 5 responden yang mempunyai respone time

cepat (33,3%) di UGD RSU Pancaran Kasih GMIM dan 10 responden yang

mempunyai respone time lambat (66.7%) sedangkan di UGD RSU Tk III Robert

Wolter Monginsidi terdapat 11 responden yang mempunyai respone time cepat

(73,3%) dan 4 responden yang mempunyai respone time lambat (26.7%). Adanya

perbedaan yang bermakna antara waktu tanggap perawat tersebut dikarenakan ada

beberapa hal yang mengganggu fokus perawat dalam memberikan tindakan yang

cepat pada pasien sehingga menimbulkan beban kerja dari perawat. Menurut

Widodo dan Pratiwi (2008) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa beban kerja

perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali tergolong dalam kategori beban kerja

berat yang terdiri dari; beban kerja fisik 75%, beban kerja psikologi 62,5%, beban

kerja sosial 56,3%, beban kerja total 68,8% dengan waktu tanggap perawat IGD

menurut persepsi pasien tergolong kategori cepat sebesar 50% dan 50% lambat.

Respone time perawat lambat dipengaruhi oleh tingginya angka kunjungan

pasien baik pasien dengan true emergency maupun pasien poliklinik yang di tangani

oleh perawat di IGD. Keterlambatan dalam memberikan petolongan akan

memperluas kecacatan hingga berdampak kematian pada pasien. Sedangkan

keberhasilan response time perawat dalam menangani pasien akan mengurangi

keluasan rusaknya organ-organ sampai menuju kecacatan dan juga dapat

menurunkan angka kematian. (Abdul dkk, 2016)


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 3

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS (2014) menjelaskan secara

praktis tentang sistem rujukan berobat harus berjenjang maksudnya melalui

pelayanan kesehatan tingkat rendah ke yang lebih tinggi. Peraturan tersebut

menyebabkan rumah sakit tipe C akan ramai dikunjungi dibandingkan dengan

rumah sakit tipe B atau A. Rumah sakit tipe C akan menjadi sorotan utama

masyarakat dalam memperhatikan status kesehatan khususnya bagi pengguna

BPJS. Selain peraturan tersebut rumah sakit tipe C khususnya yang berada di

perkotaan memilik nilai lebih dimata masyarakat yaitu ruang yang lebih luas dari

pada rumah sakit di pedesaan (Hatten dan Connerton, 1986). Selain kemudahan

akses menuju lokasi, rumah sakit di perkotaan juga memiliki kualitas pelayan yang

lebih baik dan mempunyai fasilitas lebih memadai dibandingkan rumah sakit

pedesaan (Keeler dkk, 1992).

Kunjungan di ruang IGD meningkat pada setiap tahunnya (Deviantony dkk,

2017). Veronika (2014) juga menjelaskan bahwa kunjungan di IGD tidak dapat

diprediksi pada setiap harinya. Peningkatan kunjungan pasien terjadi sekitar 30%

di seluruh IGD rumah sakit dunia (Bashkin dkk, 2015 dalam Deviantony dkk,

2017). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (2017) rata-rata

jumlah kunjungan rumah sakit di Indonesia meliputi; rawat jalan 74,8% (47.081

pasien), rawat inap 11,95% (7.505 pasien), dan IGD sebanyak 13,3% (8.352

pasien). Kunjungan pasien IGD di provinsi Jawa Timur tahun 2014 berjumlah

8.202.606 pasien (Dinkes Prov Jatim, 2015 dalam Deviantony dkk, 2017). Dari

hasil studi pendahuluan oleh peneliti tetang kunjungan IGD pada rumah sakit tipe
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4

C di kabupaten Jember tahun 2017 dan 2018 disajikan pada table 1.1 sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Kunjugan IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember

Tahun
Rumah Sakit
2017 2018
RS Tk. III Baladhika Husada 8.670 pasien 10.037 pasien
RS Jember Klinik 22.652 pasien 24.182 pasien
RSU. Kaliwates 3.275 pasien 3.338 pasien
RS. Citra Husada 5.194 pasien 6.963 pasien
Total 40.491 pasien 45.520 pasien
Sumber: Data skunder Maret 2019

Berdasarkan table 1.1 dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

kunjungan IGD pada rumah sakit tipe C di kabupaten Jember tahun 2017 sampai

tahun 2018. Tugas perawat di ruang IGD tergolong sulit (Widodo dan Pratiwi,

2008). Secara teknis, perawat dituntut untuk bekerja dengan profesional dan

bertanggungjawab karena perawat di ruang IGD memiliki tugas yang berkaitan erat

dengan keselamatan jiwa banyak orang (Amelia, 2013). Dalam buku prinsip ektik

keperawatan Amelia (2013) menjelaskan bahwa perawat memiliki hak untuk

mendapatkan lingkungan kerja yang bebas dari stres, tekanan fisik, dan emosional,

serta mendapatkan lingkungan kerja yang representatif yaitu resiko kerja yang

seminimal mungkin. Veronika (2014) menjelaskan bahwa ketika IGD dipenuhi

oleh pasien maka sumber daya IGD akan mendapatkan kesulitan dalam penanganan

pasien, hal tersebut dapat mengancam keselamatan pasien dan membuat frustasi

staf IGD. Maka upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan sistem

manajemen pelayanan di ruang IGD dengan cara mengetahui beban kerja perawat

dan meminimalisir faktor-faktor yang berhubungan dengan beban kerja untuk

peningkatan kulaitas response time perawat dalam menangani pasien di ruang IGD.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 5

Oleh karenanya peneliti ingin menganalisis tentang “Hubungan Beban Kerja

Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah sakit

Tipe C Di Kabupaten Jember”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas peneliti dapat merumuskan masalah penelitian

yaitu “bagaimana hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi

gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten Jember ?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari peneliti adalah menganalisis hubungan beban kerja

dengan response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit tipe C di

Kabupaten Jember.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari peneliti antara lain:

a. Megidentifikasi karakteristik responden pada rumah sakit tipe C di Kabupaten

Jember.

b. Mengidentifikasi beban kerja perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit

tipe C di Kabupaten Jember.

c. Mengidentifikasi response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit

tipe C di Kabupaten Jember.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 6

d. Menganalisis hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi

gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten Jember.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang berjudul “hubungan beban

kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat (IGD) pada rumah sakit

tipe C di Kabupaten Jember” yaitu:

1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman terkait

hubungan beban kerja dengan response time perawat IGD pada rumah sakit tipe C

di Kabupaten Jember.

1.4.2. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan

Manfaat bagi pelayanan kesehatan khususnya bagi institusi pelayanan

kesehatan di Kabupaten Jember yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

acuan untuk melakukan peningkatan pelayanan ruang IGD sehingga pelayanan

menjadi efektif dan efisien.

1.4.3. Manfaat Bagi Profesi Keperawatan dan Responden

Penelitiaan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bahan ajar yang

terbaru terkait hubungan beban kerja dengan response time perawat dan pedoman

untuk memberikan pelayanan di ruang IGD.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 7

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan Arif Eko Cahyono berjudul “Hubungan Beban

Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah

sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”. Variabel dalam penelitian ini yaitu Beban

Kerja (independen) dan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat

(dependen). Penelitian ini dilakukan di RS Tingkat III Bhaladhika Husada, RS

Jember Klinik, RSU Kaliwates dan RS Citra Husada Kabupaten Jember. Desain

penelitian menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental dengan jenis

analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan

sampel non-probability sampling dengan pendekatan sampling jenuh atau total

sampling. Analisi data menggunakan Kendall tau-c atau alternatifnya. Penelitiaan

mahasiswa ini belum pernah diteliti. Terdapat penelitian yang mendukung

penelitian ini yaitu:


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
8

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian

No Perbedaan Penelitian lain


1. Judul penelitian Hubungan Beban Kerja Dengan Beban Kerja Mental, Shift Kerja, Gambaran Response Time Dan
Waktu Tanggap Perawat Gawat Hubungan Interpersonal Dan Stres Lama Triage Di Instalasi Gawat
Darurat Menurut Persepsi Pasien Di Kerja Pada Perawat Instalasi Darurat (IGD) Rumah Sakit
Instalasi Gawat Darurat RSU Pandan Intstalasi Intensif di RSD dr. Baladhika Husada Jember
Arang Boyolali Soebandi Jember
2. Penulis Panggah Widodo dan Arum Pratiwi Ainama Rizka Amaia Martha Aulia Elma Nafia Istizhada
3. Tahun 2008 2016 2019
4. Variabel Beban Kerja Perawat dan Waktu Beban Kerja dan Kelelahan Kerja Response Time Dan Lama Triage
Tanggap Perawat Gawat Darurat
5. Tempat Di Instalasi Gawat Darurat RSU di RSD dr. Soebandi Jember Di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Pandan Arang Boyolali Rumah Sakit Baladhika Husada
Jember
6. Waktu 30 Januari – 7 Februari 2007 Juni - Maret 2016 Desember 2018 – Januari 2019
7. Tujuan Mengetahui hubungan beban kerja Menganalisis beban kerja mental, Mengetahui gambaran response
dengan waktu tanggap perawat gawat shift kerja, hubungan interpersonal time dan lama triage di instalasi
darurat menurut persepsi pasien di dan stres kerja pada perawat gawat darurat (IGD) rumah sakit
instalasi gawat darurat RSU Pandan instalasi intstalasi intensif di RSD Baladhika Husada Jember
Arang Boyolali dr. Soebandi Jember
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
9

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

8. Rancangan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Desain penelitiaan ini adalah Penelitian ini bersifat kuantitatif
penelitian non eksperimental dengan desain kuantitatif dengan jenis analitik dengan jenis analitik observasional
korelasi dengan pendekatan cross observasional dengan pendekatan dengan pendekatan cross sectional.
sectional. Sampel untuk tugas cross sectional. Sampel yang Sampel dalam penelitian ini tenaga
pekerjaan variabel adalah 16 diambil sebanyak 36 responden kesehatan yaitu dokter dan perawat
perawat, diambil dengan teknik total dengan teknik cluster sampling. yang berjumlah 21 orang dengan
sampling dan untuk variabel waktu Analisis data menggunakan uji teknik total sampling. Analisa data
respon perawat menurut persepsi statistik chi square. dilakukan adalah analisis univariat.
pasien adalah 16 pasien, diambil
dengan teknik purposive sampling.
Analisis data menggunakan uji
statistik korelasi product moment.
9. Sumber referensi Google Scholar Repositori UNEJ Ruang Skripsi FKEP UNEJ
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

2.1.1. Gambaran Pelayanan IGD

Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit adalah salah satu bagian dari

pelayanan rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang

menderita sakit, cedera, dan yang mengancam kelangsungan hidupnya (Lei, 2018).

Pelayanan pasien di ruang IGD memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat dan

tepat, hal tersebut untuk mencegah kematian dan kecacatan (Widodo dan Pratiwi,

2008). Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan mengenai Standar

Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit untuk mengatur standarisasi pelayanan

gawat darurat di Rumah Sakit. Standart pelayanan gawat darurat dibuat untuk

menjamin penanganan pasien gawat darurat dengan response time yang cepat dan

penanganan yang tepat (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 856,

2009). Prinsip umum standar instalasi gawat darurat rumah sakit meliputi:

a. Wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan:

melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat dan melakukan

resusitasi dan stabilitasi (life saving).

b. Pelayanan di instalasi gawat darurat rumah sakit harus dapat memberikan

pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.

c. Berbagai nama untuk instalasi/unit pelayanan gawat darurat di rumah sakit

diseragamkan menjadi instalasi gawat darurat (IGD).

d. Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat

darurat.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11

e. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai

di IGD.

f. Organisasi instalasi gawat darurat (IGD) didasarkan pada organisasi

multidisiplin, multiprofesi dan terintegrasi, dengan struktur organisasi

fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana, yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat

di IGD, dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter.

g. Setiap rumah sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat

daruratnya minimal sesuai dengan klasifikasi berikut:

1) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas A.

2) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas B.

3) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas C.

4) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar minimal untuk

Rumah Sakit Kelas D.

Pada penelitiaan ini berfokus pada rumah sakit tipe C, dimana standar

pelayanan IGD berada pada level II. Jenis pelayanan level II dapat memberikan

pelayanan meliputi:

a. Diagnosis & penanganan permasalahan pada:

1) Airway problem (Jalan nafas),

2) Breathing problem (Pernafasan) dan


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 12

3) Circulation problem (sirkulasi pembuluh darah)

b. Penilaian disability, drug (Penggunaan obat), EKG, defibrilasi (observasi HCU)

c. Bedah cito

2.1.2. Penatalaksanaan Pelayanan IGD

Kondisi pasien yang masuk IGD rumah sakit pasti beraneka ragam mulai

dari gawat atau darurat sampai tidak gawat dan tidak darurat. Berikut klasifikasi

pelayanan pasien gawat darurat menurut Asfuah (2012):

a. Gawat darurat adalah pasien yang membutuhkan pertolongan segera karena

pasien mengalami gangguan pada pernafasan atau sirkulasi, sistem persyarafan,

gangguan kesadaran dan metabolisme yang akan berdampak pada kematian dan

kecacatan apabila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya, misalnya gagal

nafas dan gagal jantung.

b. Gawat tidak darurat adalah pasien dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan

tindakan yang darurat dan mempunyai kemungkinan besar mengancam jiwa

apabila tidak segera ditangani dikarenakan pasien mengalami gangguan pada

pernafasan atau sirkulasi, misalnya pasien Ca stadium lanjut.

c. Darurat tidak gawat adalah pasien yang mengalami gangguan pada sistem

persyarafan, gangguan kesadaran dan metabolisme yang akan menyebabkan

kematian dan kecacatan apabila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya,

misalnya luka bacok di tangan.

d. Tidak gawat dan tidak darurat adalah pasien baru yang mau ke poliklinik lewat

IGD.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 13

2.2. Beban Kerja

2.2.1. Definisi Beban Kerja

Beratnya intensitas kerja disebut sebagai beban kerja (Harrianto, 2009).

Beban kerja adalah sejumlah pekerjaan yang dikerjakan (Sujoso, 2012). Purba

(2018) juga menjelaskan bahwa beban kerja adalah sesuatu yang muncul dari

interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai

tempat kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Dapat disimpulkan

bahwa beban kerja merupakan total seluruh pekerjaan yang dikerjakan dari tututan

tugas dan lingkungan kerja.

2.2.2. Jenis Beban Kerja

Beban kerja sangat berkaitan dengan kualitas dan kuantitas kerja yang

dihasilkan oleh masing-masing pekerja. Koesomiwidjojo (2017)

mengklasifikasikan beban kerja sebagai berikut:

a. Beban Kerja Kuantitatif

Beban kerja kuantitatif akan menunjukkan adanya jumlah pekerjaan besar yang

harus dilaksanakan seperti jam kerja cukup tinggi, tekanan kerja yang cukup

besar, atau berupa besarnya tanggung jawab atas pekerjaan yang diampunya.

Unsur yang menimbulkan beban berlebih adalah desakan waktu, dimana setiap

tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara cepat dan tepat.

b. Beban Kerja Kualitatif

Beban kerja kualitatif akan berhubungan dengan mampu tidaknya pekerja

melaksanakan pekerjaan yang telah diampunya.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 14

2.2.3. Indikator Beban Kerja

Menurut Martha (2016) beban kerja terbagi menjadi 6 indikator. Indikator

tersebut meliputi:

a. Beban mental (mental demand): seberapa besar beban mental yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan anda, seperti: berfikir, memutuskan, mengingat,

mencari, dst.

b. Beban fisik (physical demand): seberapa besar beban fisik yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan anda, seperti: mendorong, menarik, mengontrol,

mengangkat, dst.

c. Kebutuhan waktu (temporal demand): seberapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan anda, seperti: terburu-buru,

pelan dan ada waktu untuk istirahat.

d. Beban kinerja (performance): apakah anda merasa puas dengan target atau

capaian kinerja anda.

e. Beban usaha (effort): seberapa besar usaha mental dan fisik yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan anda.

f. Beban emosi (frustation level): seberapa besar kecemasan, perasaan tertekan,

dan stres yang anda rasakan dalam menyelesaikan pekerjaan anda.

2.2.4. Metode Dan Prosedur Pengukuran Beban Kerja Perawat

Pengukuran beban kerja perawat dilakukan dengan menggunakan kuesioner

National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index (NASA- TLX)

(terlampir). Kuesioner ini memiliki 6 indikator, yaitu tuntutan mental, tuntuan fisik,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15

tuntutan waktu, performasi, tingkat usaha, dan tingkat frustasi. Beban kerja perawat

dikatakan ringan jika nilai < 50, sedang dengan rentan nilai 50-80, dan berat dengan

nilai > 80. Cara penilaian NASA-TLX yaitu (Martha, 2016):

a. Penskoran: responden memberikan penilaan pada masing-masing indikator

dengan skor 10-100.

b. Pembobotan: responden diminta untuk memilih salah satu dari dua indikator

yang lebih dominan yang berpengaruh terhadap terjadinya beban kerja.

Kuesioner yang diberikan yaitu perbandingan pasangan yang terdiri dari 15

pasang.

c. Perhitungan skor NASA-TLX

Skor NASA-TLX = ∑ (Penskoran x Pembobotan) / 15

d. Interpretasi skor: skor yang didapatkan dibagi menjadi tiga kategori yaitu nilai

< 50 menyatakan beban kerja ringan, nilai 50-80 beban kerja sedang, dan nilai >

80 beban kerja berat.

2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Koesomiwidjojo (2017) faktor-faktor yang mempengaruhi beban

kerja ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi beban kerja adalah faktor yang berasal dari

dalam tubuh akibat dari reaksi beban kerja eksternal seperti; janis kelamin, usia,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 16

postur tubuh, status kesehatan, dan faktor psikis (motivasi, kepuasan, dan

keinginan atau persepsi).

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam dunia kerja akan mempengaruhi beban kerja meliputi

fakto yang berasal dari luar tubuh seperti; lingkungan kerja, tugas-tugas fisik,

organisasi kerja.

2.2.6. Gambaran Beban Kerja Perawat IGD

Kunjungan pasien di ruang IGD meningkat pada setiap tahunnya dan terjadi

peningkatan kunjungan pasien terjadi sekitar 30% di seluruh IGD rumah sakit dunia

(Bashkin dkk, 2015 dalam Deviantony dkk, 2017). Berdasarkan data Direktorat

Jenderal Pelayanan Kesehatan (2017) rata-rata jumlah kunjungan IGD rumah sakit

di Indonesia sebanyak 13,3% (8.352 pasien). Tercatat di Jawa Timur sebanyak

8.202.606 pasien kunjungan IGD (Dinkes Prov Jatim, 2015 dalam Deviantony dkk,

2017). Berdasarkan hasil studi pendahuluan oleh peneliti dari tabel 1.1 terdapat

peningkatan kunjungan IGD pada rumah sakit tipe C di kabupaten Jember tahun

2017 sampai tahun 2018. Pemaparan dari skala data kunjungan IGD tersebut dapat

menggambarkan bahwa mulai tingkat internasional hingga tingkat lokal terjadi

kunjungan IGD yang tinggi. Bahkan Veronika (2014) memaparkan bahwa

kunjungan pasien di ruang IGD tidak dapat diprediksi pada setiap harinya.

Meningkatnya kunjungan pasien atau kunjungan yang tidak dapat diprediksi dapat

mengakibatkan beban kerja pada ruang IGD.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 17

2.3. Response Time

2.3.1. Definisi Response Time

Response time atau waktu tanggap merupakan kecepatan pasien dilayani

sejak pasien datang sampai mendapatkan pelayanan (Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 129, 2008). Rahmawati (2017) juga menjelaskan bahwa response

time adalah kecepatan dalam menangani pasien dihitung sejak pasien datang sampai

dilakukan penanganan. Standar waktu tanggap untuk pelayanan di IGD adalah ≤ 5

menit stelah pasien datang (Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129, 2008).

Dapat disimpulkan bahwa response time merupakan waktu tanggap yang

dibutuhkan oleh petugas untuk melayani pasien dihitunng sejak kedatangan pasien

di IGD sampai mendapatkan pelayanan denagn standar waktu ≤ 5 menit.

2.3.2. Metode Dan Prosedur Pengukuran Response Time

Metode pengukuran response time dapat dilakukan dengan observasi non-

pertisipan yang terstruktur pada perawat IGD yang menangi pasien. Menurut

Sugiyono (2015) teknik observasi digunakan bila penelian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila bila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Observasi non-partisipan maksudnya peneliti tidak

terlibat secara langsung dengan aktivitas orang-orang yang dilteliti atau diamati,

maka peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat indepanden. Sedangkan

yang dimaksud terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiono, 2015).

Menurut Istizhhada (2019) untuk menghitung response time perawat dalam


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 18

penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang di IGD sampai dimulai tindakan

initial assessment dengan menggunakan stopwatch (arloji). Pada penelitian ini

pengukuran response time perawat IGD menggunakan lembar observasi response

time (terlampir), dimana peneliti mengamati peroses kerja perawat IGD saat

menangi pasien. Untuk mempermudah dan memperjelas alur pengukuran maka

dibuatkan langkah-langkah pengukuran response time perawat IGD pada pasien

gawat darurat yang meliputi:

a. Ketika pasien datang di IGD observer menghidupkan stopwatch.

b. Stopwatch dihentikan ketika pasien sudah dilayani oleh perawat (dimulainya

tindakan initial assessment).

c. Selanjutnya observer melakukan dokumentasi sesuai yang tertera pada lembar

observasi.

d. Lebar observasi response time perawat IGD terdiri dari: nomor, kode responden,

kode pasien, waktu kedatangan pasien, lama response time, katergori (standar

atau tidak sesuai standar), dan diagnosa medis.

2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Response Time

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi response time adalah faktor yang berasal

dari dalam meliputi; penempatan staf, ketersediaan stretcher (alat yang

digunakan untuk memindahkan pasien ke ambulans), jumlah petugas kesehatan,

kesiapan petugas, pelaksanaan manajemen dan strategi pemeriksaan serta

penanganan yang dipilih (Rissamdani, 2015). Mahrur dkk (2016) juga


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 19

menjelaskan ketrampilan petugas dan beban kerja yang terus meningkat

merupakan faktor yang akan mempengaruhi response time.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi response time adalah faktor yang berasal

dari luar meliputi; kunjungan pasien (Abdul dkk, 2016,) karakter pasien, tingkat

kegawatan, dan faktor biaya atau cara bayar (Fadhilah dkk, 2015).

2.4. Karakteristik Rumah sakit Tipe C

Karakteristik rumah sakit perkotaan memilik ruang yang lebih luas dari pada

rumah sakit pedesaan (Hatten dan Connerton, 1986). Lebih dari 76% rumah sakit

perkotaan memiliki 100 atau lebih tempat tidur sementara hanya 12% rumah sakit

di pedesaan yang mempunyai 100 tempat tidur. Rata-rata rumah sakit perkotaan

memiliki 4,7 kali ukuran rata-rata rumah sakit pedesaan dalam hal jumlah tempat

tidur (Freeman dkk, 2015). Rumah sakit di perkotaan juga memiliki kualitas

pelayanan yang lebih baik dan mempunyai fasilitas lebih memadai dibandingkan

rumah sakit pedesaan (Keeler dkk, 1992). Rata-rata karyawan rumah sakit

perkotaan lebih banyak jumlahnya dari pada karyawan rumah sakit di pedesaan.

Jumlah karyawan di rumah sakit daerah menggunakan rata-rata 520 karyawan,

sedangkan rumah sakit di pedesaan hanya mempekerjakan 138 orang atau 26% dari

jumlah tenaga kerja di rumah sakit perkotaan (Freeman dkk, 2015).

Rumah sakit sebagian besar dimiliki oleh beberapa entitas sektor publik

lainnya yang mungkin bukan bagian formal dari pemerintah daerah (Ricketts dan

Heaphy, 2000). Berdasarkah hasil studi pendahuluan oleh peneliti rumah sakit tipe
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 20

C di daerah Jember terdiri dari 4 rumah sakit yaitu: RS Tingkat III Baladhika

Husada, RS Jember Klinik, RSU Kaliwates, dan RS Citra Husada. Empat rumah

sakit tersebut bukan bagian formal dari daerah atau dimiliki oleh sektor publik

lainnya. Peneliti memfokuskan penelitian pada rumah sakit tipe C. Menurut

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2010) rumah sakit tipe C

merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medis 4 (empat) spesialistik dasar dan 4 (empat) spesialistik penunjang

medik. Fasilitas tersebut meliputi pelayanan medik umum, pelayanan gawat

darurat, pelayanan spesialis medik dasar, pelayanan spesialis penunjang medik,

pelayanan medik spesialis gigi mulut, pelayanan keperawatan dan kebidanan,

pelayanan penunjang klinik, dan pelayanan penunjang non klinik.

Rumah sakit tipe C akan menjadi sorotan utama masyarakat dalam

memperhatikan status kesehatan khususnya bagi pengguna BPJS. Hal tersebut

terjadi karena Badan Penyenglenggara Jaminan Sosial atau BPJS (2014)

menjelaskan secara praktis tentang rujukan berobat harus berjenjang. Berjenjang

maksudnya melalui pelayanan kesehatan tingkat rendah ke yang lebih tinggi.

Peraturan tersebut menyebabkan rumah sakit tipe C akan ramai dikunjungi

dibandingkan dengan rumah sakit tipe B atau A. Faktor lain yang mempengaruhi

kunjungan pasien ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan yakni adanya perbedaan

kesadaran pemanfaatan pelayanan kesehatan yang signifikan oleh masyarakat, di

wilayah perkotaan lebih besar yakni 96% sedangkan di pedesaan hanya 63% (Anhar

dkk, 2015). Masyarakat perkotaan sebagian besar sudah memanfaatkan pelayanan

kesehatan disebabkan karena masyarakat kota telah memahami pentingnnya


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 21

pemeliharaan kesehatan sehingga mereka tidak hanya untuk mencari pengobatan

saja tetapi juga untuk memelihara kesehatannya agar terhindar dari penyakit (upaya

preventif).

2.5. Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat

Darurat.

Kunjungan IGD rumah sakit tidak dapat diprediksi pada setiap harinya

(Veronika, 2014). Perawat sebagai salah satu petugas kesehatan di ruang IGD

rumah sakit harus selalu siap dan tanggap dalam menjalankan tugasnya. Tuntutan

tugas perawat di ruang IGD rumah sakit cukup tinggi karena memiliki jam kerja

yang tinggi yaitu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu (Keputusan

Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 856, 2009). Tanggung jawab perawat

IGD rumah sakit sangat besar karena sangat berkaitan erat dengan keselamatan jiwa

pasien. Tekanan pekerjaan perawat IGD rumah sakit cukup besar karena perawat

dihadapkan dengan kondisi pasien yang beraneka ragam, dimana perawat dan tim

harus berfikir keras untuk mencegah kematian dan kecacatan yang lebih luas pada

pasien. Jumlah kunjungan IGD berbanding lurus dengan beban kerja perawat,

sehingga semakin tinggi angka kunjungan IGD maka beban kerja perawat akan

meningkat (Deviantony dkk, 2017).

Pasien yang datang di IGD rumah sakit pasti membutuhkan pertolongan

segera, maksudnya adalah pertolongan yang cepat dan tepat. Kemenkes RI telah

membuat standar pelayanan IGD untuk menjamin penanganan pasien gawat darurat

dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat yaitu harus ditangani
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 22

paling lama 5 (lima) menit setelah pasien sampai di IGD (Keputusan Mentri

Kesehatan Republik Indonesia No. 856, 2009). Dalam hal tersebut perawat dituntut

untuk bertikdak secara cekatan terhadap setiap pasien. Cekatan dalam artian

perawat bertidak secara cepat dan dengan penangan yang tepatJika kunjungan IGD

rumah sakit penuh maka perawat dan tim harus berfikir dan bertindak secara cepat

untuk meprioritaskan penanganan pasien. Dalam situasi tersebut sangat membuat

frustasi perawat dan tim karena beban kerja yang tinggi dan membutuhkan response

time cepat dan tepat (Widodo, dan Pratiwi, 2008).

Semangkin tinggi beban kerja perawat maka akan mempengaruhi kualitas

response time perawat dalam menjalankan tugasnya. Jika kualitas response time

perawat menurun, secara tidak langsung kualitas pelayanan IGD rumah sakit juga

mengalami penurunan. Dan sebaliknya jika kualitas response time perawat baik

maka pelayanan IGD rumah sakit akan baik pula. Oleh karena itu kualitas

pelayanan IGD rumah sakit dipengaruhi oleh beban kerja dan respose time oleh

petugas IGD rumah sakit.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
23

Karakteristik Rumah sakit Tipe C Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


2.6. Kerangka Teori
a. Ruang lebih luas (Hatten dan Connerton, 1986) Response Time:
b. Fasilitas lebih memadai (Keeler dkk, 1992) a. Internal (Rissamdani, 2015)
c. Kualitas pelayanan yang baik 1) Penempatan staf
d. Kemudahan akses menuju lokasi 2) Ketersediaan stretcher dan jumlah
e. Kesadaran pemanfaatan pelayanan kesehatan yang petugas kesehatan
signifikan oleh masyarakat perkotaan (Anhar dkk, 2015) 3) Kesiapan petugas
4) Pelaksanaan manajemen, dan strategi
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu bagian dari pelayanan rumah pemeriksaan serta penanganan yang
sakit yang memberikan pelayanan pasien gawat daruat dengan response time cepat dipilih
dan penanganan yang tepat untuk mencegah kematian dan kecacatan. 5) Ketrampilan petugas (Mahrur dkk,
2016)
6) Beban kerja
b. Eksternal
Klasifikasi pelayanan pasien gawat darurat Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 1) Kunjungan pasien (Abdul dkk, 2016)
menurut Asfuah (2012): Beban Kerja menurut Koesomiwidjojo 2) Karakter pasien
a. Gawat darurat (2017): 3) Tingkat kegawatan
b. Gawat tidak darurat a. Internal 4) Faktor biaya atau cara bayar
c. Darurat tidak gawat 1) Janis kelamin (Fadhilah dkk, 2015)
d. Tidak gawat tidak darurat 2) Usia
3) Postur tubuh Indikator Beban Kerja menurut Martha (2016):
4) Status kesehatan a. Beban mental (mental demand)
5) Faktor psikis b. Beban fisik (physical demand)
b. Eksternal c. Kebutuhan waktu (temporal demand)
1) Lingkungan kerja d. Beban kinerja (performance)
2) Tugas-tugas fisik e. Beban usaha (effort)
3) Organisasi kerja f. Beban emosi (frustation level)
Gambar 2.1: Kerangka Teori Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah sakit Tipe
C Di Kabupaten Jember
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 3. KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep


Beban Kerja Response Time
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Beban Kerja Response Time
a. Internal a. Internal
1) Jenis kelamin 1) Penempatan staf
2) Usia 2) Ketersediaan stretcher dan
3) Postur tubuh jumlah petugas kesehatan
4) Status kesehatan 3) Pelaksanaan manajemen, dan
5) Faktor psikis strategi pemeriksaan serta
b. Eksternal penanganan yang dipilih
1) Lingkungan kerja 4) Kesiapan petugas
2) Tugas-tugas fisik 5) Ketrampilan petugas
3) Organisasi kerja (Pendidikan, Pelatihan, dan
Lama Kerja)
Keterangan: 6) Beban kerja
b. Eksternal
= diteliti 1) Kunjungan pasien
= tidak diteliti 2) Karakter pasien
3) Tingkat kegawatan
4) Faktor biaya atau cara bayar

Gambar 3.1: Kerangka Konsep Penelitiaan Hubungan Beban Kerja Dengan


Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah sakit
Tipe C Di Kabupaten Jember

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2015). Sugiyono (2015) juga menjelaskan bahwa

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian. Hipotesis nol (H0) biasanya dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 25

atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau

lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan (Notoatmodjo, 2010). H0 adalah

hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan interprestasi hasil statistik

(Nursalam, 2015). H0 dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan beban kerja

dengan response time perawat instalasi gawat darurat. Derajat kemaknaan yang

digunakan peneliti adalah 0,05. Sehingga H0 di tolak jika p ≤ 0,05, dan H0 diterima

jika p > 0,05. Hipotesis atau dugaan sementara penelitian ini adalah adanya

hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat

sehingga nilai p ≤ 0,05.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai

tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau

penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2015). Metode

penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental dengan jenis analitik

korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisa

data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan (Sugiyono, 2015). Dahlan (2014) menjelaskan bahwa korelasional

adalah peneliti ingin mengetahui hubungan antar dua variabel. Penelitian ini

menggunakan pendekatan cross-sectional, maksudnya jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat. Tentunya tidak semua subjek penelitian

harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel

independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja (Nursalam,

2015). Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan antar variabel

dan melibatkan minimal dua variabel (Nursalam, 2015). Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi

gawat darurat.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian adalah subjek

(misalnya manusia; perawat) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam 2015). Sugiyono (2015) juga menjelaskan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah

semua perawat yang bekerja di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada rumah

sakit tipe C di kabupaten Jember. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan

oleh peneliti, jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini adalah 58 orang

perawat IGD pada Rumah Sakit Perkotaan Tipe C di Kabupaten Jember yang terdiri

dari; RS Tingkat III Baladhika Husada: 16 orang, RS Jember Klinik: 18 orang, RSU

Kaliwates: 11 orang, dan RS Citra Husada: 13 orang. Populasi dalam penelitian ini

termasuk dalam populasi terjangkau karena dibatasi oleh tempat dan waktu.

Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan

biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya (Nursalam, 2015).

4.2.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagian yang diambil (sampling) dari

keseluruhan objek yang diteliti atau dianggap mewakili (representatif) seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari

populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2015). Sampel dalam
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 28

penelitian ini adalah 54 perawat pelaksana yang bebertugas/dinas di ruang IGD

pada rumah sakit tipe C di kabupaten Jember.

4.2.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling, dimana untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2015).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non-

probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2015). Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling (sampling jenuh).

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2015). Jadi sampel pada penelitan ini adalah

perawat IGD yang sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti menggunakan

sampling jenuh karena peneliti ingin generalisasi serta mendapatkan hasil yang

representatif.

4.2.4. Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias

dari hasil penelitian, khususnya pada variabel-variabel kontrol yang ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Nursalam (2015)

membedakan kriteria sampel menjadi dua bagian, yaitu: inklusi dan eksklusi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 29

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum sampel penelitian dari suatu

popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti Nursalam (2015). Kriteria inklusi

dalam penelitian ini meliputi:

1) Bersedia menjadi responden

2) Perawat pelaksana yang bertugas/dinas di ruang instalasi gawat darurat

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan sampel yang

memenuhi kriteria inklusi dari penelitian (Nursalam, 2015). Kriteria ekslusi dalam

penelitian ini meliputi:

1) Pindah dinas/mutasi saat proses penelitian

2) Mengundurkan diri ketika proses penelitian

3) Sakit dan tidak bisa melanjutkan proses penelitian.

4.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada

rumah sakit tipe C di kabupaten Jember. Rumah sakit tersebut meliputi: RS Tingkat

III Bhaladhika Husada, RS Jember Klinik, RSU Kaliwates dan RS Citra Husada

Kabupaten Jember. Peneliti memilih rumah sakit tersebut dengan pertimbangan

belum pernah dilakukan penelitian mengenai beban kerja dengan response time

pada perawat di rumah sakit tersebut.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
30

4.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2019. Waktu penelitian terhitung mulai dari pembuatan proposal sampai

penyusunan laporan dan publikasi penelitian. Rancangan waktu penelitian dapat dilihat tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rancangan Waktu Penelitian

Januari Fabruari Maret April Mei Juni Juli


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Studi Pendahuluan
Seminar proposal
Revisi
Uji Validitas & Reliabilitas
Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan laporan hasil dan
pembahasan
Sidang hasil
Revisi akhir & Publikasi ilmiah
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
31

4.5. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu beban kerja (variabel indepanden) dan response time

perawat IGD (variabel dependen). Variabel independen (bebas) maksudnya variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan

variabel lain, sedangkan variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain

(Nursalam, 2015). Penjelasan definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Hasil ukur


1. Beban Kerja Beratnya intensitas kerja perawat di a. Tuntutan mental Lembar Kuesioner Ordinal a. Ringan: Apabila
ruang IGD pada rumah sakit tipe C b. Tuntutan fisik National Aeronautics (polikotom) jumlah skor < 50
kabupaten Jember. c. Tuntutan waktu dan Space b. Sedang: Apabila
d. Performasi Administration - Task jumlah skor 50-80
e. Tingkat usaha Load Index (NASA- c. Berat: Apabila
f. Tingkat frustasi TLX) jumlah skor > 80
2. Response time Kecepatan respon perawat pelaksna Waktu Lembar Observasi Ordinal a. Standar: ≤ 5 menit
perawat IGD: dalam melayani pasien, dihitung sejak disertai stopwatch (dikotom) b. Tidak sesuai
pasien datang di IGD sampai dimulai standar: > 5 menit
tindakan initial assessment pada rumah
sakit tipe C kabupaten Jember.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 32

4.6. Pengumpulan Data

4.6.1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari subyek/objek penelitian

langsung melalui kuesioner atau observasi (Notoatmodjo, 2012). Data primer

penelitian ini adalah data informasi responden melalui, lembar karakteristik

responden, data beban kerja perawat instalasi gawat darurat melalui lembar

kuesioner beban kerja perawat, dan data response time melaui lembar observasi

response time perawat IGD.

b. Data Skunder

Data sekunder merupakan data yang didapat melalui dokumen/sumber

lain yang tidak berhubungan dengan individu (Notoatmodjo, 2012). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah perawat yang didapat dari

petugas ruang instalasi gawat darurat dan jumlah kunjungan pasien instalasi

gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten Jember dari petugas rekam

medik rumah sakit.

4.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yakni dengan

cara memberikan kuesioner kepada responden. Pengisian kuesioner, peneliti

mengajukan beberapa perizinan terlebih dahulu. Kuesioner tersebut kemudian akan

diisi oleh responden. Pengisian kuesioner diawasi oleh peneliti. Tahapan yang

dilakukan untuk pengumpulan data dilakukan secara lebih detail, sebagai berikut:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33

a. Proses Adminitrasi

1) Pengajuan izin melakukan studi pendahuluan ke rumah sakit tipe C di

Kabupaten Jember kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember.

2) Pengajuan izin melakukan studi pendahuluan kepada direktur RS Bhaladika

Husada, RS Jember Klinik, RS Bina Sehat, RSU Kaliwates dan RS Citra

Husada di kabupaten Jember.

3) Peneliti melakukan pengumpulan data pendahuluan pada lokasi setelah

mendapatkan izin dengan Nomor: 1237/UN25.1.14/SP/2019.

4) Pengajuan izin uji validitas dan reabiltas kuesioner ke RSD Balung dan RSD

Kalisat kepada Dekan Fakultas Keperawatan dan Bankesbangpol.

5) Peneliti melakukan pengumpulan data uji validitas dan reabiltas kuesioner

pada lokasi setelah mendapatkan izin dengan Nomor: 072/1245/414/2019.

6) Peneliti mengajukan ethical clearance kepada komite etik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Jember.

7) Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Dekan Fakultas

Keperawatan, LP2M Universitas Jember.

8) Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada direktur RS Bhaladika

Husada, RS Jember Klinik, RSU Kaliwates dan RS Citra Husada di

kabupaten Jember setelah ethical clearance diterbitkan dengan

No.379/UN25.8/KEPK/DL/2019.

b. Proses Penyaringan

1) Penentuan responden penelitian dengan mengunjungi tempat penelitian

secara langsung.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 34

2) Responden yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini kemudian akan

dijelaskan maksud, tujuan, manfaat, dan meminta kesediaan. Responden

diperkenankan untuk bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti.

c. Pelaksanaan

1) Peneliti memberikan penjelasan terkait penelitian dan meminta persetujuan

dengan memberikan lembar informed consent untuk ditandatangani

(terlampir). Dalam proses penandatanganan tidak ada faktor pemaksaan di

dalamnya dengan menerapkan etika kebebasan pada partisipan.

2) Responden yang setuju menjadi responden diminta untuk menandatangani

lembar inform consent.

3) Peneliti memberikan kuesioner dan menjelaskan petunjuk pengisian

kuesioner yang kemudian akan diisi oleh responden. Apabila responden

mengalami kesulitan ketika mengisi kuesioner maka peneliti membantu

untuk membacakan dan mengisikan sesuai dengan jawaban dari responden.

4) Peneliti menarik dan memeriksa kembali lembar kusioner yang telah diisi

apabila terdapat jawaban yang belum dijawab, maka peneliti meminta

responden untuk segera menjawab pertanyaan yang ada.

5) Peneliti melakukan observasi non-partisipan secara terstruktur pada kepada

perawat pelaksana di runag IGD. Peneliti melakukan observasi pada shift

pagi, shift sore, dan shift malam. Peneliti memilih shift tersebut karena

menurut Verawati (2019) menjelaskan bahwa response time tenaga kesehatan

IGD Rumah Sakit Paru Jember tidak ada perbedaan waktu pada nilai response

time antara shift pagi, shift sore, dan shift malam. Riset Verawati tersebut
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 35

menggunakan uji statistik anova test dengan hasil nilai p value response time

antara shift pagi, shift sore, dan shift malam adalah 0,856 dimana nilai p value

> 0,05 artinya tidak ada perbedaan.

6) Kemudian peneliti menganalisis data yang telah terkumpul.

4.6.3. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data pada penelitian ini menggunakan lembar karakteristik

responden, lembar kuesioner beban kerja perawat IGD dan lembar observasi

response time perawat IGD. Alat/instrumen tersebut dipilih karena dapat dipakai

untuk memperoleh data yang menggambarkan tujuan penelitian.

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden berisi tentang informasi responden. Karakteristik

responden yang berkaiatan dengan penelitian ini terdiri dari identitas responden dan

riwayat bekerja (terlampir).

1) Identitas diri berisi tentang: kode responden, umur, jenis kelamin, dan latar

belakang pendidikan terakhir.

2) Riwayat bekerja terdiri dari beberapa pertanyaan yang meliputi lama bekerja

dan pernah mengikuti pelatihan yang masih berlaku mengenai keperawatan

di ruang IGD.

b. Beban Kerja Perawat

Menurut Martha (2016) pengukuran beban kerja perawat dilakukan dengan

menggunakan kuesioner National Aeronautics and Space Administration-Task

Load Index atau NASA-TLX (terlampir). Kuesioner ini memiliki 6 indikator, yaitu
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 36

tuntutan mental, tuntuan fisik, tuntutan waktu, performasi, tingkat usaha, dan

tingkat frustasi. Beban kerja perawat dikatakan ringan jika nilai < 50, sedang

dengan rentan nilai 50-80, dan berat dengan nilai > 80.

c. Response Time Perawat IGD

Menurut Istizhada (2019) untuk mengukur response time perawa dalam

pelayanan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) dengan menggunakan observasi

Response Time Perawat IGD (terlampir). Response time ialah kecepatan respon

perawat dalam melayani pasien, dihitung sejak pasien datang di IGD sampai

dimulai tindakan initial assessment dengan menggunakan stopwatch (arloji).

Response time dikatakan standar jika lama waktu response time perawat IGD

menangani pasien gawat darurat ≤ 5 menit dan tidak sesuai standar lebih dari 5

menit.

4.6.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menjukkan bahwa alat ukur (kuesioner)

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Sedangkan

reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur (kuesioner)

dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012). Uji validitas dan uji

relialibilitas di contohkan dengan 10 pertnyaan dengan sampel sebanyak 10

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiono (2015) jumlah sampel untuk uji validitas

dan reabilitas sekitar 30 orang. Dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen, yaitu:

kuesioner beban kerja perawat dan lembar observasi perawat IGD.


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 37

a. Kuesioner beban kerja perawat NASA-TLX diadopsi dari Human Performance

Research Group, NASA Ames Research Center Moffett Field, California dan

telah dilakukan uji validitas dan reabilitas (versi Indonesia) oleh Prabawati

(2012) dan diuji ulang oleh peliti dengan menggunakan uji Pearson didapatkan

nilai α = 0,538; r hitung = 0, 459-0,812; r tabel = 0381; p = 0,000. Berdasarkan

hasil uji dapat disimpulkan bahwa kuesioner beban kerja perawat NASA-TLX

dinyatakan valid dengan realiabel moderat.

b. Lember observasi response time perawat IGD mengadopsi dari Istizhada (2019).

Lember observasi response time perawat IGD tidak dilakukan uji validitas dan

reliabilitas karena pengamatan dan penilaian dilakukan oleh peneliti.

Pengujian validitas dapat menggunakan uji Pearson, dimana uji tersebut

dapat mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Korelasi

signifikan dengan skor total menunjukkan item tersebut valid. Dikatakan valid jika

r hitung ≥ r total (sig. 0,05). Sedangkan pengujian reabilitas dapat menggunakan uji

Alpha Cronbach. Dikatakan reabel sempurna jika nilai Alpha Cronbach > 0.90;

reabel tinggi 0,70-0,90; reabel moderat 0,50-0,70; dan reabel rendah < 0,50.

(BINUS QMC, 2014).

4.7. Pengolahan Data

4.7.1. Editing

Editing meupakan kegiatan memeriksa dan memperbaiki isi dari kuesioner

atau formulir yang dihasilkan dari pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Setelah alat

pengumpulan data yang disiapkan telah di isi, peneliti melakukan proses editing.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 38

Proses editing dilakukan dengan memeriksa kelengkapan pengisian karakteristik

responden, kuesioner, dan hasil observasi.

4.7.2. Coding

Coding merupakan menjelaskan jawaban-jawaban dari responden dalam

kategori (Notoatmodjo, 2012). Setiap jawaban dari responden, peneliti memberikan

kode yang berbeda-beda dari setiap jawaban yang sudah di tetapkan. Coding pada

penelitian ini meliputi:

a. Jenis Kelamin

1) Laki-laki diberi kode 1

2) Perempuan diberi kode 2

b. Latar Belakang Pendidikan Terakhir

1) SPR/SPK diberi kode 1

2) Akademi keperawatan diberi kode 2

3) Sarjana keperawatan diberi kode 3

4) Profesi Ners diberi kode 4

5) Lainnya diberi kode 5

c. Lama Bekerja

1) 0-5 tahun diberi kode 1

2) 5-10 tahun diberi kode 2

3) 10-15 tahun diberi kode 3

4) >15 tahun diberi kode 4


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 39

d. Pendidikan/Pelatihan Mengenai Keperawatan di Ruang IGD

1) Belum Pernah diberi kode 1

2) BTCLS diberi kode 2

3) BCLS diberi kode 3

4) BLS diberi kode 4

5) PPGD diberi kode 5

6) ACLS diberi kode 6

7) AGD diberi kode 7

8) ECG diberi kode 8

9) Lainnya diberi kode 9

e. Beban Kerja Perawat IGD

1) Ringan diberi kode 1

2) Sedang diberi kode 2

3) Berat diberi kode 3

f. Response Time

1) Standar diberi kode 1

2) Tidak Sesuai Standar diberi kode 2

4.7.3. Processing/Entry

Processing/entry merupakan proses pengolahan data menggunakan

program analisa data dengan memasukan data kedalam tabel yang ada di komputer

(Notoatmodjo, 2012). Peneliti memasukkan kode sesuai dengan kategori kemudian

dilakukan pengolahan data secara manual melalui software IBM SPSS Statistics 22.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 40

4.7.4. Cleaning

Cleaning merupakan data-data yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan

peneliti akan dihapus (Notoatmodjo, 2012). Peneliti melakukan proses cleaning

untuk melihat apakah data dari kedua variabel sudah dimasukkan ke dalam SPSS.

Peneliti juga melakukan pemeriksaan ulang pada setiap data yang akan dimasukkan

untuk melihat kebenaran data. Jika peneliti melihat ada data yang salah maka segera

dihapus dan dibenahi.

4.8. Analisa Data

Pada tahap ini data akan diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka penelitian ini menggunakan teknik

analisis kuantitatif (Notoatmodjo, 2012). Pengolahan data kuantitatif dapat

dilakukan dengan tangan melalui proses komputerisasi. Peneliti menggunakan

software IBM SPSS Statistics 22. Pengolahan data mencakup tabulasi data dan

perhitungan-perhitungan statistik. Adapun analisis data pada penelitian ini adalah

analisis univariat dan analisis bivariat.

4.8.1. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan pada satu variabel dan

memiliki tujuan untuk menjabarkan setiap variabel penelitian. Data yang dianalisis

terdiri dari data numerik dan kategorik. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan ditribusi dan prosentase (Notoatmodjo, 2012). Data numerik dalam

penelitiaan ini adalah umur. Sedangkan Data kategorik pada penelitian ini meliputi;

jenis kelamin, latar belakang pendidikan terakhir, pelatihan yeng masih belaku
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 41

mengenai keperawatan di ruang IGD, beban kerja Perawat IGD, dan kecepatan

pelayanan (response time). Dahlan (2011) menjelaskan penyajian data numerik dan

kategorik meliputu:

a. Penyajian data numerik memiliki cara yang berbeda, yakni peneliti melakukan

uji normalitas data mengetahui distribusi data normal atau tidak, peneliti

menggunakan uji normalitas analisis Kolmogorov-Smirnov untuk sampel > 50

dan/ Shapiro-Wilk untuk sampel < 50 dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05 maka

disebut normal. Apabila distribusi data normal dianjurkan memilih mean sebagai

data memusatan dan standar deviasi (SD) sebagai ukuran penyebaran.

Sedangkan distribusi data tidak normal dianjurkan memilih median sebagai data

memusatan dan minimum-maksismum sebagai ukuran penyebaran.

b. Penyajian data kategorik menggunakan frekuensi dan presentase dalam bentuk

tabel dan grafik.

4.8.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki

hubungan (Notoatmodjo, 2012). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan

menggunakan uji statistik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan

uji statistik. Variabel independen (Beban Kerja Perawat IGD) dengan skala ordinal

dan variabel dependen (Response Time Perawat IGD) dengan skala ordinal. Maka

pada penelitian ini dapat menggunakan uji statistik Kendall tau-c. Menurut Hidayat
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 42

(2012) dan Raharjo (2019) asumsi (syarat) uji Kendall tau-c meliputi; dua variabel

berskala ordinal atau salah satunya mempunyai skala nominal maupun rasio,

sumber data berasal dari subjek yang sama, dan jumlah baris dengan kolom pada

tabel tidak square (berbeda). Interpretasi data dari uji Kendall tau-c atau

alternativnya jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan

antar varabel yang diuji (Dahlan, 2011). Untuk melihat kekuatan hubungan bisa

dilihat menggunakan odds rasio (OR), resiko relatif (RR), dan koefisien korelasi

(r). Pada analisis bifariat OR dan RR digunakan pada analisis komparatif kategorik,

sementara koefisien korelasi (r) digunakan pada analisis korelatif (Dahlan, 2014).

4.9. Etika Penelitian

Peneliti menerapkan prinsip etika penelitan menurut Nursalam (2015) yang

meliputi:

4.9.1. Prinsip Manfaat (Beneficiency)

Prinsip manfaat (beneficiency) dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga,

yaitu: bebas eksploitasi, bebas dari penderitaan, dan resiko (benefits ratio).

Pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini, responden bebas dari penderitaan

maupun resiko yang merugikan responden karena penelitian ini hanya melihat

hubungan tanpa melakukan tindakan atau terapi. Sebelum dilakukan penelitian,

responden dijelaskan atau diberi informasi bahwa penelitian yang dilakukan tidak

merugikan responden dalam bentuk apapun. Penelitian ini bermanfaat untuk

melihat hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat

(IGD) sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perawat dalam upaya
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 43

melakukan peningkatan manajemen pelayanan ruang IGD sehingga pelayanan

menjadi efektif dan efisien.

4.9.2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity) dalam

penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu: hak untuk ikut/tidak menjadi responsden

(right to self determination), hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang

diberikan (right to full disclosure), dan informed consent. Dimana peneliti

memberikan kebebasan kepada responden untuk ikut/tidak menjadi responden.

Peneliti juga memberikan jaminan dengan menjaga data penelitan dan akan

menggunakan hanya untuk pengembangan ilmu. Peneliti akan menjelaskan secara

rinci dan memberikan lembar informed dan consent kepada responden sebelum

dilakukan penelitian.

4.9.3. Prinsip Keadilan (Right To Justice)

Prinsip keadilan (right to justice) dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu: hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment) dan

hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy). Responden akan diperlakukan secara

adil baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa

adanya diskriminasi apabila ternyata responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari

penelitian. Peneliti tidak membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya. Dalam

pengisian kuesioner peneliti juga tidak membandingkan antara responden satu


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 44

dengan lainnya. Peneliti akan merahasiakan identitas responden dengan

menggunakan kode.

4.10. Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja ini merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian

yang akan dilakukan (Hidayat, 2014).

Populasi:
Perawat IGD Pada Rumah sakit Tipe C Di Kabupaten Jember

Tekni Sampling:
Non-Probability Sampling: Sampling Jenuh / Total Sampling

Sampel:
Perawat Pelaksana IGD Pada Rumah sakit Tipe C Di Kabupaten Jember

Desain Penelitian:
Metode Kuantitatif Non-Eksperimental dengan Jenis Analitik Korelasional dengan
Pendekatan Cross Sectional

Pengumpulan Data:
Editing, Coding, Processing/Entry, Cleaning

Analisis Data:
Uji Kendall tau-c

Penarikan Kesimpulan:
Jika p value ≤ 0,05 maka Ha diterima, H0 ditolak.

Gambar 4.1: Kerangka Kerja Penelitiaan Hubungan Beban Kerja Dengan Response
Time Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah sakit Tipe C Di
Kabupaten Jember
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab 5, maka dapat

kesimpulan bahwa:

a. Karakteristik Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember

memiliki median umur perawat IGD adalah 30 tahun, mayoritas berjenis

kelamin laki-laki dari pada perempuan yakni sebanyak 36 perawat laki-laki

(66,7%), dengan pendidikan D3 (Akademi Keperawatan) terbanyak yakni

sebanyak 29 perawat (53,7%), mayoritas mempunyai pengalaman kerja dalam

kategori 0-5 tahun yakni sebanyak 34 perawat (63%), dan sebagian besar telah

mengikuti pelatihan PPGD yakni sebanyak 17 perawat (31,5%).

b. Beban kerja perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember

tergolong dalam katergori sedang, karena sejumlah 34 perawat (63%) memiliki

beban kerja sedang. Selebihnya terdapat 19 perawat (35,1%) memiliki beban

kerja ringan dan 1 perawat (1,9%) memiliki beban kerja berat.

c. Response time perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember

tergolong dalam kategori standar, karena dari 54 perawat terdapat 52 perawat

(96,3%) memberikan pelayanan pada pasien ≤ 5 menit (standar).

d. Tidak terdapat hubungan antara beban kerja dengan response time perawat IGD

pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember (p value = 0,180).


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 61

6.2. Saran

Perawat instalasi gawat darurat (IGD) harus bekerja dengan kondisi yang

baik dan selalu tampil prima. Karakteristik ruang IGD menuntut perawat untuk

melakukan pekerjan dan pelayanan pada pasien dengan cepet, efektif dan efisien.

Karakteristik pasien IGD sangatlah unik karena pasien IGD memiliki kondisi yang

beragam dengan jumalah dan waktu kedatang yang tidak terduga. Kedua

karakteristik tersebut menjadi faktor yang mempengaruhi beban kerja dan

kecepatan pelayanan perawat. Berdasarkan simpulan hasil dan pembahsan dalam

penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat disarankan peneliti terkait hubungan

beban kerja dengan response time perawat IGD, meliputi:

a. Bagi Peneliti

Hasil dan pembahasan dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti

selanjutnya mengenai beban kerja dan/ response time perawat IGD. Peneliti

selanjutnya dapat menganasilis beban kerja perawat dengan kuesioner lain

seperti; Work Sampling, Daily Log, Time and Motion Study, atau Workload

Indicator Staff Need (WISN).

b. Bagi Pelayanan Kesehatan

Manajemen rumah sakit juga dapat membuat strategi pemeriksaan serta

penanganan yang tepat agar pelayanan pasien menjadi efektif dan efisien.

c. Bagi Profesi Keperawatan

Perawat dapat mengelola psikologisnya karena motivasi yang tinggi dan kerja

keras perawat dalam menjalankan tanggung jawabnya membuat kinerja perawat

menjadi baik.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H., J. Rottie, dan M. Y. Karundeng. 2016. Analisis Perbedaan Response


Time Perawat Terhadap Pelayanan Gawat Darurat Di Unit Gawat Darurat
Di RSU GMIM Pancaran Kasih Dan Di RSU TK.III Robert Wolter
Monginsidi Kota Manado. e-journal Keperawatan. 4(2): 1-8.
Amelia, N. 2013. Prinsip Etik Keperawatan. Jogjakarta: D-MEDIA.
Anhar, La Ode A. I. Ahmad, dan C.S. Ismail. 2015. Studi Komparatif Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat Pedesaan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poleang Barat Dengan Masyarakat Perkotaan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2015. Skripsi. Sulawesi Tenggara: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
Asfuah, S. 2012. Buku Saku Klinik Untuk Keperawatan Dan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2014. Buku Panduan Praktis Sistem Rujukan
Berjenjang. https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/arsip/detail/37.
[Diakses tanggal 13 Februari 2019].
BINUS QMC. 2014. Uji Validitas Dan Reliabilitas.
http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-
a-b-i-l-i-t-a-s/ [Diakses tanggal 28 Maret 2019].
Dahlan, M. S. 2011. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan:Deskriptif,
Bifariat, dan Multivariat, Dilingkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Ed. 5.
Jakarta: Salamba Medika.
Dahlan, M. S. 2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan:Deskriptif,
Bifariat, dan Multivariat, Dilingkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Ed. 6.
Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Deviantony, F., Ahsan, dan Setyoadi. 2017. Analisis Faktor Yang Berhubungan
Dengan Waktu Tunggu Pasien Setelah Keputusan Rawat Inap Diputuskan
Di Zona Kuning Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Nurseline Journal. 2(2): 109-116.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, 2017. Rumah Sakit Online.
http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/. [Diakses tanggal 05 April
2019].
Fadhilah, N., W. A. Harahap, dan Y. Lestari. 2015. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Waktu Tanggap pada Pelayanan Kasus Kecelakaan
Lalu Lintas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M.
Djamil Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(1): 195-201.
Fitriyanti L. dan S. Suryati. 2016. Hubungan Karakteristik Perawat Dengan
Motivasi Kerja Dalam Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Di Rumah
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 63

Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Jakarta Timur. Artikel Ilmu Kesehatan.
8(1): 46-49.
Freeman, V. A., H. A. Howard, R. Randolph, dan G. M. Holmes. 2015. The 21st
Century Rural Hospital. Edisi 1. Chapel Hill: The University of North
Carolina.
Fujianti, M. E. Y. 2019. Hubungan Beban Kerja Dengan Kualitas Hidup
Profesional Pada Perawat Perkesmas Di Puskesmas Wilayah Pertanian
Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan Universitas
Jember.
Gurning, Y., Karim, D., dan Misrawati. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Petugas Kesehatan IGD Terhadap Tindakan Triage Berdasarkan
Prioritas. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau. 1(1): 1-9.
Habib, H., S. Sulistio, R. M. Mulyana, dan I. A. Albar. 2016. Triase Modern Rumah
Sakit dan Aplikasinya di Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/311715654 [Diakses tanggal 17
Juli 2019].
Harrianto, R. 2009. Kesehatan Kerja. Jakarta EGC.
Hasmalawati, N., & Restya, W. P. D. (2017). Hubungan kualitas kehidupan kerja
terhadap motivasi kerja karyawan di Puskesmas Paya Bakong Aceh Utara.
Jurnal Sains Psikologi. 2(6) :63–67.
Hatten, J. M. dan R. E. Connerton. 1986. Urban and Rural Hospitals: How Do They
Differ?. Health Care Financing Review. 8(2): 77-85.
Hidayat, A. 2012. Pearson, Spearman-rho, Kendall-Tau, Gamma dan Somers.
https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-spearman-rho-kendall-tau-
gamma-dan-somers.html [Diakses tanggal 17 Juli 2019]
Hidayat. 2014. Metodelogi Keperawatan Dan Tekhnis Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Irnalita. 2008. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja
Dengan Menggunakan Metode Work Sampling Pada Instalasi Gawat
Darurat BPK-RSU Dt. Zainoel Abidin-Banda Aceh Tahun 2008. Tesis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Istizhada, A. E. N. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Baladhika Husada Jember. Skripsi.
Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Keeler, E. B., L. V. Rubenstein, dan K. L. Kahn, Draper, Harrison, McGinty,
Rogers, Brook. 1992. Hospital Characteristics and Quality of Care. The
Journal of the American Medical Association. 268(13): 1709-1714.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 64

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI: Situasi Tanaga Keperawatan Indonesia. Mei. Jakarta Selatan: Infodatin.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008.
Standar Minimal Rumah Sakit. 6 Februari 2008. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009.
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 25 September 2009.
Jakarta.
Koesomowidjojo, S. R. M. 2017. Panduan Praktis Menyusun Analisis Beban Kerja.
Jakarta: Raih Asa Sukses.
Lei, 2018. Mengenal Instalasi Gawat Darurat (IGD).
https://legaleraindonesia.com/mengenal-instalasi-gawat-darurat-igd/.
[Diakses tanggal 23 Januari 2019].
Mahrur, A., I. Yuniar, dan Sarwono. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Lamanya Waktu Tanggap Dalam Pelayanan Gawat Darurat Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr Soedirman Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan. 12(1): 36-43.
Martha, A. R. A. 2016. Beban Kerja Mental, Shift Kerja, Hubungan Interpersonal
Dan Stres Kerja Pada Perawat Instalasi Intensif DI RSD dr. Soebandi
Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.
Muamalanet. 2018. Kategori Umur Menurut WHO yang Belum Banyak Diketahui
Masyarakat. https://muamala.net/kategori-umur-menurut-who/ [Diakses
tanggal 20 Juni 2019].
Manuho, E., H. Warouw, R. Hamel. 2015. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C1
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan. 3(2): 1-8.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Ed. 3. Jakarta: Salemba Medika.
Raharjo, S. 2019. Uji Korelasi Kendall’s Tau-b Dengan SPSS.
https://www.spssindonesia.com [Diakses tanggal 1 Juli 2019].
Rahmawati, I. 2017. Respon Time (Waktu Tanggap) Perawat Dalam Penanganan
Kegawatdaruratan Di Instalasi Gawat Darurat RSU PKU Muhammadiyah
Di Kabupaten Kebumen. Skripsi. Gombong: Program Studi S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah.
Rembet, M. A., Mulyadi, R. T. Malara. 2015. Hubungan Response Time Perawat
Dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien Pada Triase Kuning (Urgent)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 65

Di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran Amurang. e-Journal


Keperawatan. 3(2): 1-8.
Ricketts, T. C dan P. E. Heaphy. 2000. Hospitals In Rural America. West J Med.
173(6): 418-422.
Rissamdani, R. 2015. Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat
Dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan Di Ruang Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda Tahun 2014. Tesis. Medan:
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Salim, M. A. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung. Skripsi. Jember:
Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujoso, A. D. P. 2012. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jember:
UPT Penerbitan UNEJ.
Surtiningsih, D., C. Susilo, dan M. A. Hamid. 2016. Penerapan Response Time
Perawat Dalam Pelaksanaan Penentuan Prioritas Penanganan
Kegawatdaruratan Pada Pasien Kecelakaan Di IGD RSD Balung. The
Indonesian Journal Of Health Science. 6(2): 124-132.
Suska, Y. Y. 2011. Hubungan Beban Kerja, Umur Dan Masa Kerja Dengan Stres
Kerja Perawat Shift Malam Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Skripsi. Semarang: Univeritas Dipenegoro.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010.
Klasifikasi Rumah Sakit. 11 Maret 2010. Jakarta.
Prabawati, R. 2012. Hubungan Beban Kerja Mental Dengan Stres Kerja Pada
Perawat Bagian Rawat Inap RSJD Dr. R. M. Soedjarwadi Klaten. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Purba, S. I. A. 2018. Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Rumah Sakit
Vita Insani Pematangsiantar Tahun 2018. Skripsi. Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.
Purwaningsih, Nursalam, H. E. Nihayati, Y. Setya D., Sudarsono. 2007. Analisis
Beban Kerja Perawat Berdasar Time And Motion Study. Jurnal Ners. 2(1):
1-6.
Tuwo, P. G., J. F. Rumampuk, dan M. E. Katuuk. 2019. Hubungan Ketepatan Triase
Dengan Response Time Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Tipe C. e-journal Keperawatan. 7 (1): 1-9.
Verawati, E. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di IGD Rumah
Sakit Paru Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan Universitas
Jember.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 66

Veronika, A. A. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Triase


Dengan Kinerja Perawat dalam Pemilihan Pasien Gawat Darurat Di
Instalasi Gawat Darurat RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi. Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Widodo, P. dan A. Pratiwi. 2008. Hubungan Beban Kerja Dengan Waktu Tanggap
Perawat Gawat Darurat Menurut Persepsi Pasien Di Instalasi Gawat Darurat
RSU Pandan Arang Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan. 1(3): 125-130.
Wildani, A. 2019. Hubungan Antara Efikasi Diri Perawat Dengan Profesionalisme
Perawat Di Ruang IGD Rumah Sakit Di Kabupaten Jember. Skripsi. Jember:
Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

LAMPIRAN
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 68

Lampiran A. Lembar Informed

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember maka saya:

Nama : Arif Eko Cahyono


NIM : 152310101014
Pekerjaaan : Mahasiswa
Alamat : Jember
No telepon : 082234124365
Email : arifekocahyono@gmail.com

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Beban


Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah
Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat pada
rumah sakit tipe C di kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan bagian dari
persyaratan kelulusan untuk program pendidikan sarjana saya di Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.
Penelitian ini menggunakan kuisoner yang berisi pernyataan mengenai
beban kerja dan lembar observasi response time perawat IGD saat menangani
pasien di ruang instalasi gawat darurat. Penelitian ini tidak memerlukan waktu yang
lama, yakni hanya satu kali penelitian sehingga responden hanya mengisi kuisioner
satu kali. Peneliti akan menjaga data responden yang digunakan, identitas
responden tidak akan dicantumkan oleh peneliti (akan menggunakan kode).
Penelitian ini mempunyai manfaat yaitu sebagai bahan acuan untuk melakukan
peningkatan pelayanan di ruang instalasi gawat darurat sehingga pelayanan menjadi
efektif, dan efisien. Penelitian ini tidak akan membahayakan dan tidak akan
menimbulkan kerugian bagi responden. Apabila responden memutuskan untuk
mundur, boleh mengundurkan diri dari penelitian kapan pun. Apabila anda
bersedia, maka saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan
yang saya lampirkan dan mengisi kuesioner penelitian dengan jujur. Demikian
penjelasan penelitian dan permohonan yang saya sampaikan, atas perhatian dan
kesediaan menjadi responden saya ucapkan terima kasih.
Jember, Mei 2019
Peneliti

Arif Eko Cahyono


NIM. 152310101014
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 69

Lampiran B. Lembar Consent

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Judul Penelitian : Mengetahui Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time


Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah sakit Tipe C Di
Kabupaten Jember
Peneliti : Arif Eko Cahyono
NIM : 152310101014
Asal : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Keperawatan, Universitas Jember

Setelah membaca informasi tentang penelitian yang akan dilakukan, tanpa paksaan
dari pihak manapun saya bersedia menjadi responden yang akan memberikan
jawaban atas pertanyaan dalam kuisoner. Saya mengetahui tidak ada risiko yang
membahayakan dalam penelitian ini, jaminan kerahasiaan jawaban yang digunakan
akan dijaga. Saya juga memahami manfaat penelitian ini bagi responden.

Demikian pernyataan ini saya buat, semoga dapat digunakan sebagaimana


mestinya.

Jember, Mei 2019

Responden

(………………….......)
Nama terang dan TTD
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 70

Lampiran C. Karekteristik Responden

Petunjuk Pengisian: Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan. Kemudian jawablah


dengan memberi tanda (melingkari atau dicentang) jawaban sesuai dengan keadaan
anda yang sebenarnya. Bagian yang terdapat tanda bintang (*) diisi oleh peneliti

1. Identitas Responden
a. Kode* :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
d. Latar Pendidikan Terakhir :
1. SPR/SPK
2. Akademi Keperawatan (D3)
3. Sarjana Keperawatan (S1)
4. Ners
5. Lainnya (............................................)
2. Riwayat Pekerjaan
a. Sudah berapa lama Anda bekerja di instalasi gawat daruat (IGD)?
1. 0-5 tahun
2. 5-10 tahun
3. 10-15 tahun
4. >15 tahun
b. Pelatihan yang masih berlaku mengenai keperawatan di ruang IGD?
1. Belum Penah
2. BTCLS
3. BCLS
4. BLS
5. PPGD
6. ACLS
7. AGD
8. ECG
9. Lainnya (............................................)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 71

KODE:
Lampiran D. Kuesioner Beban Kerja Perawat (NASA-TLX)

A. Penjelasan 6 Indikator Beban Kerja Perawat


1. Beban Mental (Mental Demand)
Seberapa besar beban mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan anda, seperti: berfikir, memutuskan, mengingat, mencari, dst.
2. Beban Fisik (Physical Demand)
Seberapa besar beban fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
anda, seperti: mendorong, menarik, mengontrol, dst.
3. Kebutuhan Waktu (Temporal Demand)
Seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan atau menyelesaikan
pekerjaan anda, seperti: terburu-buru, pelan dan ada waktu untuk istirahat.
4. Beban Kinerja (Performance)
Apakah anda merasa puas dengan target atau capaian kinerja anda.
5. Beban Usaha (Effort)
Seberapa besar usaha mental dan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan anda.
6. Beban Emosi (Frustation Level)
Seberapa besar kecemasan, perasaan tertekan, dan stres yang anda rasakan
dalam menyelesaikan pekerjaan anda.

Catatan: bagian yang terdapat tanda bintang (*) diisi oleh peneliti

B. Pasangan Indikator Untuk Evaluasi Beban Kerja Perawat


Pilihlah salah satu dari pasangan pilihan di bawah ini dengan cara
memberi centang (√) pada jawaban yang anda rasakan lebih dominan pada diri
anda. Contoh: Saya membutuhkan usaha yang sangat besar untuk menyelesaikan
pekerjaan saya, namun yang menjadi beban paling berat bagi saya yaitu saya
tidak pernah puas dengan hasil yang saya peroleh meskipun saya sudah berusaha
semaksimal mungkin. Dari pernyataan di atas, maka orang tersebut memiliki
beban kinerja lebih besar dibandingkan dengan beban usaha.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 72

Centang Centang
No Indikator VS Indikator ()
()
1 Beban Usaha VS Beban Kinerja
2 Kebutuhan Waktu VS Beban Usaha
3 Beban Kinerja VS Beban Emosi
4 Beban Fisik VS Beban Kinerja
5 Beban Emosi VS Beban Usaha
6 Beban Kinerja VS Kebutuhan Waktu
7 Beban Mental VS Beban Fisik
8 Kebutuhan Waktu VS Beban Emosi
9 Beban Fisik VS Kebutuhan Waktu
10 Kebutuhan Waktu VS Beban Mental
11 Beban Kinerja VS Beban Mental
12 Beban Usaha VS Beban Fisik

C. Penskoran Masing-Masing Indikator Beban Kerja Perawat


Berilah skala jawaban anda dengan memberi tanda pada skala jawaban dibawah
ini. Keterangan :
10-30 : Rendah
40-60 : Sedang
70-100 : Tinggi
1. Beban Mental
Seberapa besar beban mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan anda (seperti: berfikir, memutuskan, menghitung, mengingat,
melihat, mencari, dsb.) ? Apakah pekerjaan tersebut mudah atau sulit,
sederhana atau komplek, pasti atau perlu penafsiran? (Contoh : semakin besar
beban mental seperti berfikir, memutuskan, mengingat, dll maka semakin
tinggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 73

2. Beban Fisik
Seberapa besar beban fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
anda (seperti : mendorong, menarik, memutar, mengontrol, dsb.)? Apakah
pekerjaan tersebut mudah atau sulit, pelan atau cepat, statis atau dinamis,
terus menerus atau ada waktu untuk istirahat? (Contoh : Semakin besar beban
fisik yang dibutuhkan maka semakin tinggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

3. Kebutuhan Waktu
Seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan atau menyelesaikan
pekerjaan anda? Apakah pekerjaan tersebut dilakukan dengan pelan dan ada
waktu istirahat atau cepat dan tidak ada jedah istirahat? (Contoh : Semakin
lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan maka semakin
tiggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

4. Beban Kinerja
Seberapa besar tingkat keberhasilan anda dalam mencapai kinerja anda?
Apakah anda merasa puas dengan kinerja anda dalam penyelesaian
pekerjaan? (Contoh : Semakin rendah tingkat keberhasilan dalam
menyelesaikan pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

5. Beban Usaha
Seberapa besar usaha mental dan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan anda? (Contoh : Semakin besar beban usaha (fisik dan mental)
dalam menyelesaikan pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 74

6. Beban Emosi
Seberapa besar kecemasan, perasaan tertekan, dan stres yang anda rasakan
dalam menyelesaikan pekerjaan anda? Atau anda justru merasa aman,
diperhatikan, nyaman, rileks, dan menikmati pekerjaan yang anda lakukan ?
(Contoh : Semakin besar rasa cemas, tertekan, dan stres dalam menyelesaikan
pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

D. Pembobotan Evaluasi Beban Kerja Perawat*

Indikator Jumlah Hitung Pembobotan


Beban Mental
Beban Fisik
Kebutuhan Waktu
Beban Kinerja
Beban Usaha
Beban Emosi
Total Pembobotan

E. Penilaian Akhir Beban Kerjan Perawat*

Hasil Skor
Indikator Pembobotan Skor Mentah
(Bobot x Skor)
Beban Mental
Beban Fisik
Kebutuhan Waktu
Beban Kinerja
Beban Usaha
Beban Emosi
Total Hasil Skor
Skor Pembobotan Akhir: Total Hasil Skor / Total Pembobotan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 75

Lampiran E. Lembar Observasi Response Time Perawat IGD

Kegiatan Observasi
Lama Kategori
No Waktu Diagnosa Medis
Kode Kode Response Tidak
Kedatangan
Perawat Pasien Time Standar sesuai
Pasien
(menit) standar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 76

Lampiran F. Standar Operasional Prosedur (SOP) Response Time

JUDUL Standar Opersional Prosedur (SOP):

RESPONSE TIME PERAWAT IGD


PSIK

UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
I
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
PROSEDUR TERBIT :
TETAP Ketua FKEP
Universitas Jember

1. PENGERTIAN Response time atau waktu tanggap


merupakan respon perawat dalam
melayani pasien, dihitung sejak
pasien datang sampai mendapatkan
pelayanan (dimulainya tindakan
initial assessment).

2. TUJUAN Terselenggaranya pelayanan yang


cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat
darurat.

3. PERSIAPAN KLIEN -

4. PERSIAPAN ALAT 1. Lembar Informed Consent


2. Lembar observasi response time
3. Stopwacth atau sejenisnya
4. Alat tulis (bulpoin)

5. CARA BEKERJA :

Tahap PraInteraksi
1. Observer dalam keadaan siap
2. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
Observer tidak terlibat secara langsung dengan aktivitas orang-
orang yang dilteliti atau diamati, maka peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat indepanden.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 77

Tahap Kerja
1. Ketika pasien datang di IGD observer menghidupkan stopwatch.
2. Stopwatch dihentikan ketika pasien sudah dilayani oleh perawat
(dimulainya tindakan initial assessment).
3. Selanjutnya observer melakukan dokumentasi sesuai yang tertera
pada lembar observasi.
4. Lebar observasi response time perawat IGD terdiri dari: nomor,
kode responden, kode pasien, waktu kedatangan pasien, lama
response time, katergori (standar atau tidak sesuai standar), dan
diagnosa medis. (terlampir)

Tahap Terminasi
Evaluasi hasil
6. HASIl :
Setelah pengukuran selesai observer menilai dikolom kategori apakah
response time perawat IGD termasuk sesuai standar atau tidak sesuai
standar. Dimaksud standar yaitu pasien harus ditangani paling lama lima
menit (≤ 5 menit) setelah sampai di IGD. Sedangkan dikatakan tidak standar
lama response time perawat menangani pasien gawat darurat lebih dari lima
menit (> 5 menit).
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Observer harus cermat dalam menilai ketika memulai sampai berakhirnya
response time perawat IGD saat melayani pasien.
8. Referensi :
Verawati, E. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di IGD
Rumah Sakit Paru Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan
Universitas Jember.
Istizhada, A. E. N., 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Baladhika Husada
Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008.
Standar Minimal Rumah Sakit. 6 Februari 2008. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009.
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 25 September
2009. Jakarta.
Salim, M. A. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung. Skripsi.
Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
9. Pengesahan Pembimbing :

Ns. Siswoyo, M.Kep. Ns. Muhamad Zulfatul A’la, M.Kep.


NIP. 19800412 200604 1 002 NIP. 19880510 201504 1 002
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 78

Lampiran G. Perijinan

a. Perijinan Kuesioner NASA-TLX (Beban Kerja Perawat)


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 79

b. Perijianan Kuesioner dan SOP Response Time Perawat IGD


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 80

Lampiran H. Bukti Konsultasi


a. Dosen Pembimbing Utama
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 81

b. Dosen Pembimbing Angota


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 82

Lampiran I. Surat Ijin Studi Pendahuluan


a. Rumah Sakit Citra Husada
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 83

b. Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 84

c. Rumah SakitJember Klinik


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85

d. Rumah Sakit Bina Sehat


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 86

e. Rumah Sakit Umum Kaliwates


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 87

Lampiran J. Keterangan Selesai Studi Pendahuluan


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 88

Lampiran K. Surat Ijin Validitas dan Reliabilitas


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 89

Lampiran L. Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

A. Hasil Uji Validitas dan Realiabelitas Kuesioner Pasangan Indikator Beban Kerja
Untuk mengetahui nilai r tabel, peneliti menggunakan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05) dan
jumlah N= 27, dengan perhitungan yang digunakan yaitu derajat kebebasan (degress of
freedom) adalah N-2 = (27-2) = 25, sehingga di dapatkan nila r tabelnya = 0,381.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 27 100.0

Excludeda 0 .0

Total 27 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.538 15
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
90

Correlations

q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 q9 q10 q11 q12 q13 q14 q15 total

q1 Pearson Correlation 1 .145 .145 -.012 .925** 1.000** .925** .287 .540** .017 .287 .742** .540** -.233 .168 .726**

Sig. (2-tailed) .472 .472 .954 .000 .000 .000 .146 .004 .933 .147 .000 .004 .242 .403 .000

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q2 Pearson Correlation .145 1 1.000** .841** .206 .145 .206 .006 .457* -.377 .532** .069 .457* .012 .429* .667**
Sig. (2-tailed) .472 .000 .000 .303 .472 .303 .975 .017 .052 .004 .734 .017 .954 .025 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q3 Pearson Correlation .145 1.000** 1 .841** .206 .145 .206 .006 .457* -.377 .532** .069 .457* .012 .429* .667**
Sig. (2-tailed) .472 .000 .000 .303 .472 .303 .975 .017 .052 .004 .734 .017 .954 .025 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q4 Pearson Correlation -.012 .841** .841** 1 .047 -.012 .047 -.162 .301 -.223 .377 -.086 .301 .012 .271 .459*
Sig. (2-tailed) .954 .000 .000 .816 .954 .816 .420 .128 .264 .052 .671 .128 .954 .172 .016
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q5 Pearson Correlation .925** .206 .206 .047 1 .925** 1.000** .174 .613** -.069 .223 .686** .613** -.145 .271 .754**
Sig. (2-tailed) .000 .303 .303 .816 .000 .000 .385 .001 .734 .264 .000 .001 .472 .172 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q6 Pearson Correlation 1.000** .145 .145 -.012 .925** 1 .925** .287 .540** .017 .287 .742** .540** -.233 .168 .726**
Sig. (2-tailed) .000 .472 .472 .954 .000 .000 .146 .004 .933 .147 .000 .004 .242 .403 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q7 Pearson Correlation .925** .206 .206 .047 1.000** .925** 1 .174 .613** -.069 .223 .686** .613** -.145 .271 .754**
Sig. (2-tailed) .000 .303 .303 .816 .000 .000 .385 .001 .734 .264 .000 .001 .472 .172 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
91

q8 Pearson Correlation .287 .006 .006 -.162 .174 .287 .174 1 -.208 -.254 .091 .091 -.208 .043 -.342 .171
Sig. (2-tailed) .146 .975 .975 .420 .385 .146 .385 .298 .201 .653 .653 .298 .832 .081 .395
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q9 Pearson Correlation .540** .457* .457* .301 .613** .540** .613** -.208 1 .169 .287 .287 1.000** -.386* .636** .812**
Sig. (2-tailed) .004 .017 .017 .128 .001 .004 .001 .298 .401 .147 .147 .000 .047 .000 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q10 Pearson Correlation .017 -.377 -.377 -.223 -.069 .017 -.069 -.254 .169 1 -.250 -.250 .169 -.472* -.086 -.073
Sig. (2-tailed) .933 .052 .052 .264 .734 .933 .734 .201 .401 .209 .209 .401 .013 .671 .717
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q11 Pearson Correlation .287 .532** .532** .377 .223 .287 .223 .091 .287 -.250 1 .250 .287 -.287 .394* .456*
Sig. (2-tailed) .147 .004 .004 .052 .264 .147 .264 .653 .147 .209 .209 .147 .147 .042 .017
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q12 Pearson Correlation .742** .069 .069 -.086 .686** .742** .686** .091 .287 -.250 .250 1 .287 -.135 .394* .488**
Sig. (2-tailed) .000 .734 .734 .671 .000 .000 .000 .653 .147 .209 .209 .147 .502 .042 .010
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q13 Pearson Correlation .540** .457* .457* .301 .613** .540** .613** -.208 1.000** .169 .287 .287 1 -.386* .636** .812**
Sig. (2-tailed) .004 .017 .017 .128 .001 .004 .001 .298 .000 .401 .147 .147 .047 .000 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q14 Pearson Correlation -.233 .012 .012 .012 -.145 -.233 -.145 .043 -.386* -.472* -.287 -.135 -.386* 1 -.324 -.156
Sig. (2-tailed) .242 .954 .954 .954 .472 .242 .472 .832 .047 .013 .147 .502 .047 .099 .437
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
92

q15 Pearson Correlation .168 .429* .429* .271 .271 .168 .271 -.342 .636** -.086 .394* .394* .636** -.324 1 .548**
Sig. (2-tailed) .403 .025 .025 .172 .172 .403 .172 .081 .000 .671 .042 .042 .000 .099 .003
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
total Pearson Correlation .726** .667** .667** .459* .754** .726** .754** .171 .812** -.073 .456* .488** .812** -.156 .548** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .016 .000 .000 .000 .395 .000 .717 .017 .010 .000 .437 .003

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kesimpulan:

a. Interpretasi Uji Validitas


Uji Validitas bisa dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel (sig. 0,05) yaitu (.0381). Dari 15 item pasangan indikator beban kerja perawat terdapat
12 item yang dinyatakan valid. Terdapat 3 item yang dinyatkan tidak valid karena nilai r hitung kurang dari r table, yaitu pada item Q8 (.171),
Q10 (.-073), dan Q14 (.-156). Kemudian item yang tidak valid akan dihapuskan.
b. Interpretasi Uji Reliabilitas
Hasil dari uji realibbilitas didapatkan nilai α croncbach (0,538), sehingga kuesioner pasangan indikator beban kerja dinyatakan reliabel moderat.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 93

B. Hasil Uji Validitas dan Realiabelitas Kuesioner Skala Indikator Beban Kerja
Untuk mengetahui nilai r tabel, peneliti menggunakan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05) dan
jumlah N= 27, dengan perhitungan yang digunakan yaitu derajat kebebasan (degress of
freedom) adalah N-2 = (27-2) = 25, sehingga di dapatkan nila r tabelnya = 0,381.

Kesimpulan:

a. Interpretasi Uji Validitas


Uji Validitas bisa dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel (sig. 0,05) yaitu (.0381). Dari 10
item skala indikator dinyatakan valid secara keseluruhan.
b. Interpretasi Uji Reliabilitas
Hasil dari uji realibbilitas didapatkan nilai α croncbach (0,900), sehingga kuesioner pasangan
indikator beban kerja dinyatakan reliabel tinggi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 94

Lampiran M. Keterangan Selesai Validitas dan Reliabilitas


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 95

Lampiran N. Ethic Committee Approval


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 96

Lampiran O. Surat Ijin Penelitian


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 97

Lampiran P. Dokumentasi Penelitian


a. Dokumentasi penelitian RS. Tk. III Baladhika Husada

b. Dokumentasi penelitian RS. Jember Klinik


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 98

c. Dokumentasi penelitian RSU. Kaliwates

d. Dokumentasi penelitian RS. Citra Husada


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 99

Lampiran Q. Surat Selesai Penelitian


a. Surat Selesai Penelitian RS. Tk. III Baladhika Husada
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 100

b. Surat Selesai Penelitian RS. Jember Klinik


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 101

c. Surat Selesai Penelitian RSU. Kaliwates


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 102

d. Surat Selesai Penelitian RS. Citra Husada


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 103

Lampiran R. Analisa Data (SPSS)

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur 54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%
umur_trf 54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 31.69 .793
95% Confidence Interval Lower Bound 30.10
for Mean Upper Bound 33.27
5% Trimmed Mean 31.18
Median 30.00
Variance 33.918
Std. Deviation 5.824
Minimum 25
Maximum 48
Range 23
Interquartile Range 6
Skewness 1.421 .325
Kurtosis 1.289 .639
umur_trf Mean 5.6078 .06699
95% Confidence Interval Lower Bound 5.4734
for Mean Upper Bound 5.7422
5% Trimmed Mean 5.5694
Median 5.4772
Variance .242
Std. Deviation .49228
Minimum 5.00
Maximum 6.93
Range 1.93
Interquartile Range .50
Skewness 1.272 .325
Kurtosis .892 .639
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 104

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .201 54 .000 .832 54 .000
umur_trf .183 54 .000 .858 54 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Frequency
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 36 66.7 66.7 66.7
Perempuan 18 33.3 33.3 100.0
Total 54 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Akademi Keperawatan
29 53.7 53.7 53.7
(D3)
Sarjana Keperawatan (S1) 10 18.5 18.5 72.2
Profesi Ners (Ns) 15 27.8 27.8 100.0
Total 54 100.0 100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0-5 tahun 34 63.0 63.0 63.0
5-10 tahun 12 22.2 22.2 85.2
10-15 tahun 7 13.0 13.0 98.1
>15 tahun 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 105

Pelatihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belum Pernah 5 9.3 9.3 9.3
BTCLS 15 27.8 27.8 37.0
BCLS 7 13.0 13.0 50.0
BLS 4 7.4 7.4 57.4
PPGD 17 31.5 31.5 88.9
ACLS 4 7.4 7.4 96.3
AGD 1 1.9 1.9 98.1
ECG 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 19 35.2 35.2 35.2
Sedang 34 63.0 63.0 98.1
Berat 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Response Time
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Standar 52 96.3 96.3 96.3
Tidak Standar 2 3.7 3.7 100.0
Total 54 100.0 100.0
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 106

Uji Hubungan Beban Kerja dengan Response Time Perawat IGD


Beban Kerja * Response Time Crosstabulation
Response Time
Standar Tidak Standar Total
Beban Kerja Ringan Count 19 0 19
% within Beban
100.0% 0.0% 100.0%
Kerja
Sedang Count 33 1 34
% within Beban
97.1% 2.9% 100.0%
Kerja
Berat Count 0 1 1
% within Beban
0.0% 100.0% 100.0%
Kerja
Total Count 52 2 54
% within Beban
96.3% 3.7% 100.0%
Kerja
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 26.786a 2 .000
Likelihood Ratio 8.085 2 .018
Linear-by-Linear
5.460 1 .019
Association
N of Valid Cases 54
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.
Uji Chi Square Tidak memenuhi syarat karena terdapat 4 sel (66,7%) yang memiliki
expected count kurang 5 dan terdapat 2 sel memiliki nilai nol. Maka peneliti
memilih uji alternative yaitu uji Kendall tau-c.

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Approx. Tb Approx. Sig.
Errora
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-c .097 .073 1.342 .180
N of Valid Cases 54
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
107

Lampiran S. Bukti Submit Artikel Di Jurnal Pustaka Kesehatan Universitas Jember


https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/authorDashboard/submission/12724

Anda mungkin juga menyukai