Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014
SKRIPSI
disusun guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Sarjana Keperawatan (S1)
dan mencapai gelar Sarjana Keperawatan
Oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014
ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh
Arif Eko Cahyono
NIM. 152310101014
Pembimbing:
iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan ridho-Nya,
berjudul “Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat
persembahkan untuk:
1. Ibunda Muntoyah, Ayahanda Hari Subagyo, dan semua keluarga besar yang
Universitas Jember;
2. Seluruh guru dan semua orang yang telah membimbing dan memberikan ilmu
pengetahuan untuk saya mulai saya dilahirkan hingga sampai pada detik ini;
dan staf yang sudah memberikan ilmu, bantuan, dan bimbingan demi
4. Sahabat terbaik saya di Trenggalek dan di Jember yang selalu mendukung saya
iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTO
“Sesungguhnya yang lebih baik bagi orang yang beriman adalah taat kepada
Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan bertutur kata yang baik sebagai
bukti dari keimanan mereka. Sebab apabila perintah perang ditetapkan mereka
mereka ikut berperang di jalan Allah, dan niscaya yang demikian itu lebih baik
bagi mereka”
________________________________
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2017. Tafsir Muhammad (47) Aya 21.
https://quran.kemenag.go.id/index.php/tafsir/1/47/21 [Diakses pada tanggal
26 Juni 2016]
v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERNYATAAN
NIM : 152310101014
Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada
Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember” benar-benar hasil karya sendiri kecuali
kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya. Penelitian ini belum pernah diajukan
pada institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas
keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung
tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”
karya Arif Eko Cahyono telah diuji dan disahkan pada:
Mengetahui
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
ABSTRACT
The emergency room is the patients’ first stop and referral in hospital. Patient
service in the emergency room requires immediate services, which are effective and
efficient. The success of the nurse’s response time in handling patients can prevent
damage to body organs, prevent disability and reduce mortality. This study aims to
undrstand the correlation between workload and the response time of the
emergency room nurse at Type C hospitals in Jember Regency. This study uses a
correlational research design with a cross-sectional method. The sampling
technique used total sampling technique. The result of this study indicated that the
workload of the nurses in the emergency room was classified as moderate and had
a response time according to the standard. The data analysis used Kendall tau-c
statistical test and the p-value = 0,180. In conclusion, there was no correlation
between workload and the response time of the emergency room nurse at Type C
hospitals in Jember Regency. It happens because there are factors that influence
the nurse’s motivation, chosen examination and treatment strategies when serving
the patients. Their high motivation and hardwork make their performance better.
In addition, the selection of inspection strategies and appropriate handling can
make the services of the patients effective and efficient.
Keyword: Emergency Room, Respon Time, Workload.
viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
pertama pasien. Seluruh petugas di ruang IGD khususnya perawat harus selalu siap
untuk melayani pasien, karena keadaan pasien di ruang IGD sangat beraneka ragam
mulai dari kondisi gawat, darurat, gawat darurat dan bahkan tidak gawat ataupun
yaitu efektif dan efisien untuk mencegah kematian dan kecacatan. Response time
suatu Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar response time adalah ≤ 5
menuju kecacatan dan juga dapat menurunkan angka kematian. Tugas perawat di
ruang IGD tergolong sulit. Secara teknis, perawat dituntut untuk bekerja dengan
response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Jember. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu beban kerja perawat sebagai
variabel indepanden dan response time perawat IGD sebagai variabel dependen.
dalam penelitian ini adalah 54 perawat pelaksana IGD pada Rumah sakit Tipe C di
sampling jenuh atau total sampling. Data penelitian diambil dalam rentang waktu
bulan Mei - Juni 2019. Data diambil menggunakan lembar kuesioner Beban Kerja
National Aeronautics dan Space Administration - Task Load Index (NASA- TLX)
kerja sedang dan memberikan response time sesuai standar. Berdasarkan penjelasan
diatas dapat disimpukan bahwa perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember memiliki beban kerja sedang dan respon pelayanan pasien
tergolong sesuai standar. Berdasaran analisis data menggunakan uji Kendall tau-c
diperoleh p value = 0,180 (α ≤ 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara
beban kerja dengan response time perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
penanganan yang dipilih ketika melayani pasien. Motivasi perawat yang tinggi dan
menjadi baik. Selain itu pemilihan strategi pemeriksaan serta penanganan yang
x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PRAKATA
Puji syukur hadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan
“Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Pada Rumah Sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”. Penyusunan skripsi ini
tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara
Universitas Jember;
2. Ns. Retno Purwandari, S.Kep., M.Kep. dan Ns. Nur Widayati, S.Kep., MN.
3. Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Utama (DPU) dan
4. Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Penguji I dan Ns.
Akhmad Zainur Ridla S.Kep., MAdvN. selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan dan saran untuk peneliti dengan sangat sabar dan penuh
samangat;
5. Ibu Hanny Rasni S.Kp., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
selama menempuh studi serta semua pihak yang telah berperan membantu
8. Teman baik dari masa kecil sampai detik ini khususnya Khariul Hasdian,
Dzulfikar Zakaria Musafak, Ivan Akbar Hafifi, dan Hencin Selvia Sari yang
9. Keluarga di Jember; Pak Edi Songot Sekeluarga, Mas Dodik Tri Atmaja
Agustina, Nia Rahmawati, Rizka Ayu Kartika, Febrianti Firda U., Anisa
Nailul Jamil, Diyah Ratna Sari dan Munadzir Al Gofiqi yang telah memberikan
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
sahabat Zumrotul Farikhah, Mery Eka Yaya Fujianti, Siti Holtijah, Diah
Mangestuti, Diana Aprilia, Nova Detalia Saputri, Rizka Ayu Kirana, Dewi
Moh. Selfis Haqiqi, Fikri Mahendra Putra, Arif Gustiawan, Ardi Arya Saputra,
Hendra Pranata, Doni Purwansyah, Arga Rifqi Adinda, Bayu Anggara Purba
Ifka Wardaniyah, Puji Arini, Zulaihah dan Nisa Tsabita yang telah bersama-
12. Dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan
Penulis
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PEMBIMBING....................................................................... iii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv
HALAMAN MOTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
RINGKASAN ............................................................................................... ix
PRAKATA .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx
xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 23
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 24
Gambar 4.1 Kerang Kerja Penelitian ............................................................. 44
xviii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kunjugan IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember .. 4
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian......................................................................... 8
Tabel 4.1 Rancangan Waktu Penelitian ......................................................... 30
Tabel 4.2 Definisi Operasional ...................................................................... 31
Tabel 5.1 Uji Normalitas Data Umur ............................................................. 45
Tabel 5.2 Penyajian Data Karakteristik Perawat IGD Berdasarkan Umur .... 46
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat IGD ........................... 46
Tabel 5.4 Beban Kerja Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember ......................................................................... 47
Tabel 5.5 Response Time Perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di
Kabupaten Jember ......................................................................... 48
Tabel 5.6 Hubungan Beban Kerja dengan Response Time Perawat IGD
pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember ........................... 48
xix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Lembar Informed ...................................................................... 68
Lampiran B. Lembar Consent ........................................................................ 69
Lampiran C. Karekteristik Responden ........................................................... 70
Lampiran D. Kuesioner Beban Kerja (NASA-TLX) ....................................... 71
Lampiran E. Lembar Observasi Response Time Perawat IGD ...................... 75
Lampiran F. Standar Operasional Prosedur (SOP) Response Time .............. 76
Lampiran G. Perijinan .................................................................................... 78
Lampiran H. Bukti Konsultasi ....................................................................... 80
Lampiran I. Surat Ijin Studi Pendahuluan ...................................................... 82
Lampiran J. Keterangan Selesai Studi Pendahuluan ...................................... 87
Lampiran K. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas .................................... 88
Lampiran L. Hasil SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ................................. 93
Lampiran M. Keterangan Selesai Uji Validitas dan Reliabilitas ................... 94
Lampiran N. Ethic Committee Approval ........................................................ 95
Lampiran O. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 96
Lampiran P. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 97
Lampiran Q. Surat Selesai Penelitian............................................................. 99
Lampiran R. Analisis Data ............................................................................. 103
Lampiran S. Bukti Submit Artikel Di Jurnal Pustaka Kesehatan Universitas
Jember ....................................................................................... 107
xx
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1. PENDAHULUAN
pertama pasien. Seluruh petugas di ruang IGD khususnya perawat harus selalu siap
untuk melayani pasien, karena keadaan pasien di ruang IGD sangat beraneka ragam
mulai dari kondisi gawat, darurat, gawat darurat dan bahkan tidak gawat ataupun
darurat sekalipun (Asfuah, 2012). Keadaan tersebut bisa terjadi kapan, siapa dan
dimana saja (Abdul dkk, 2016). Filosofi pelayanan di ruang IGD “waktu adalah
nyawa atau time saving is life saving” (Widodo dan Pratiwi, 2008). Time saving is
life saving maksudnya adalah petugas dituntut untuk melakukan semua tindakan
dengan benar-benar efektif dan efisien (Surtiningsih dkk, 2016). Pasien di ruang
IGD harus dilayani dengan segera karena henti nafas selama 2-3 menit dapat
tepat, dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan (Widodo dan Pratiwi,
2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008
telah mengeluarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit dimana salah
satu indikator pelayanan di ruang IGD adalah waktu tanggap atau response time.
Response time merupakan salah satu indikator untuk menjadi tolak ukur untuk
sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa
masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. Standar response time adalah
perbedaan yang signifikan antara response time perawat pada penanganan pasien
gawat darurat, dengan hasil terdapat 5 responden yang mempunyai respone time
cepat (33,3%) di UGD RSU Pancaran Kasih GMIM dan 10 responden yang
mempunyai respone time lambat (66.7%) sedangkan di UGD RSU Tk III Robert
(73,3%) dan 4 responden yang mempunyai respone time lambat (26.7%). Adanya
perbedaan yang bermakna antara waktu tanggap perawat tersebut dikarenakan ada
beberapa hal yang mengganggu fokus perawat dalam memberikan tindakan yang
cepat pada pasien sehingga menimbulkan beban kerja dari perawat. Menurut
Widodo dan Pratiwi (2008) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa beban kerja
perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali tergolong dalam kategori beban kerja
berat yang terdiri dari; beban kerja fisik 75%, beban kerja psikologi 62,5%, beban
kerja sosial 56,3%, beban kerja total 68,8% dengan waktu tanggap perawat IGD
menurut persepsi pasien tergolong kategori cepat sebesar 50% dan 50% lambat.
pasien baik pasien dengan true emergency maupun pasien poliklinik yang di tangani
rumah sakit tipe B atau A. Rumah sakit tipe C akan menjadi sorotan utama
BPJS. Selain peraturan tersebut rumah sakit tipe C khususnya yang berada di
perkotaan memilik nilai lebih dimata masyarakat yaitu ruang yang lebih luas dari
pada rumah sakit di pedesaan (Hatten dan Connerton, 1986). Selain kemudahan
akses menuju lokasi, rumah sakit di perkotaan juga memiliki kualitas pelayan yang
lebih baik dan mempunyai fasilitas lebih memadai dibandingkan rumah sakit
2017). Veronika (2014) juga menjelaskan bahwa kunjungan di IGD tidak dapat
diprediksi pada setiap harinya. Peningkatan kunjungan pasien terjadi sekitar 30%
di seluruh IGD rumah sakit dunia (Bashkin dkk, 2015 dalam Deviantony dkk,
jumlah kunjungan rumah sakit di Indonesia meliputi; rawat jalan 74,8% (47.081
pasien), rawat inap 11,95% (7.505 pasien), dan IGD sebanyak 13,3% (8.352
pasien). Kunjungan pasien IGD di provinsi Jawa Timur tahun 2014 berjumlah
8.202.606 pasien (Dinkes Prov Jatim, 2015 dalam Deviantony dkk, 2017). Dari
hasil studi pendahuluan oleh peneliti tetang kunjungan IGD pada rumah sakit tipe
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4
C di kabupaten Jember tahun 2017 dan 2018 disajikan pada table 1.1 sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Kunjugan IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember
Tahun
Rumah Sakit
2017 2018
RS Tk. III Baladhika Husada 8.670 pasien 10.037 pasien
RS Jember Klinik 22.652 pasien 24.182 pasien
RSU. Kaliwates 3.275 pasien 3.338 pasien
RS. Citra Husada 5.194 pasien 6.963 pasien
Total 40.491 pasien 45.520 pasien
Sumber: Data skunder Maret 2019
kunjungan IGD pada rumah sakit tipe C di kabupaten Jember tahun 2017 sampai
tahun 2018. Tugas perawat di ruang IGD tergolong sulit (Widodo dan Pratiwi,
2008). Secara teknis, perawat dituntut untuk bekerja dengan profesional dan
bertanggungjawab karena perawat di ruang IGD memiliki tugas yang berkaitan erat
dengan keselamatan jiwa banyak orang (Amelia, 2013). Dalam buku prinsip ektik
mendapatkan lingkungan kerja yang bebas dari stres, tekanan fisik, dan emosional,
serta mendapatkan lingkungan kerja yang representatif yaitu resiko kerja yang
oleh pasien maka sumber daya IGD akan mendapatkan kesulitan dalam penanganan
pasien, hal tersebut dapat mengancam keselamatan pasien dan membuat frustasi
staf IGD. Maka upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan sistem
manajemen pelayanan di ruang IGD dengan cara mengetahui beban kerja perawat
peningkatan kulaitas response time perawat dalam menangani pasien di ruang IGD.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 5
Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah sakit
yaitu “bagaimana hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi
dengan response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit tipe C di
Kabupaten Jember.
Jember.
b. Mengidentifikasi beban kerja perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit
c. Mengidentifikasi response time perawat instalasi gawat darurat pada rumah sakit
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang berjudul “hubungan beban
kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat (IGD) pada rumah sakit
hubungan beban kerja dengan response time perawat IGD pada rumah sakit tipe C
di Kabupaten Jember.
kesehatan di Kabupaten Jember yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
Penelitiaan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bahan ajar yang
terbaru terkait hubungan beban kerja dengan response time perawat dan pedoman
Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pada Rumah
sakit Tipe C Di Kabupaten Jember”. Variabel dalam penelitian ini yaitu Beban
Jember Klinik, RSU Kaliwates dan RS Citra Husada Kabupaten Jember. Desain
8. Rancangan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Desain penelitiaan ini adalah Penelitian ini bersifat kuantitatif
penelitian non eksperimental dengan desain kuantitatif dengan jenis analitik dengan jenis analitik observasional
korelasi dengan pendekatan cross observasional dengan pendekatan dengan pendekatan cross sectional.
sectional. Sampel untuk tugas cross sectional. Sampel yang Sampel dalam penelitian ini tenaga
pekerjaan variabel adalah 16 diambil sebanyak 36 responden kesehatan yaitu dokter dan perawat
perawat, diambil dengan teknik total dengan teknik cluster sampling. yang berjumlah 21 orang dengan
sampling dan untuk variabel waktu Analisis data menggunakan uji teknik total sampling. Analisa data
respon perawat menurut persepsi statistik chi square. dilakukan adalah analisis univariat.
pasien adalah 16 pasien, diambil
dengan teknik purposive sampling.
Analisis data menggunakan uji
statistik korelasi product moment.
9. Sumber referensi Google Scholar Repositori UNEJ Ruang Skripsi FKEP UNEJ
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit adalah salah satu bagian dari
pelayanan rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit, cedera, dan yang mengancam kelangsungan hidupnya (Lei, 2018).
Pelayanan pasien di ruang IGD memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat dan
tepat, hal tersebut untuk mencegah kematian dan kecacatan (Widodo dan Pratiwi,
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit untuk mengatur standarisasi pelayanan
gawat darurat di Rumah Sakit. Standart pelayanan gawat darurat dibuat untuk
menjamin penanganan pasien gawat darurat dengan response time yang cepat dan
penanganan yang tepat (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 856,
2009). Prinsip umum standar instalasi gawat darurat rumah sakit meliputi:
d. Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat
darurat.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11
e. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai
di IGD.
fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana, yang
2) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk
Pada penelitiaan ini berfokus pada rumah sakit tipe C, dimana standar
pelayanan IGD berada pada level II. Jenis pelayanan level II dapat memberikan
pelayanan meliputi:
c. Bedah cito
Kondisi pasien yang masuk IGD rumah sakit pasti beraneka ragam mulai
dari gawat atau darurat sampai tidak gawat dan tidak darurat. Berikut klasifikasi
gangguan kesadaran dan metabolisme yang akan berdampak pada kematian dan
b. Gawat tidak darurat adalah pasien dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
c. Darurat tidak gawat adalah pasien yang mengalami gangguan pada sistem
d. Tidak gawat dan tidak darurat adalah pasien baru yang mau ke poliklinik lewat
IGD.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 13
Beban kerja adalah sejumlah pekerjaan yang dikerjakan (Sujoso, 2012). Purba
(2018) juga menjelaskan bahwa beban kerja adalah sesuatu yang muncul dari
tempat kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Dapat disimpulkan
bahwa beban kerja merupakan total seluruh pekerjaan yang dikerjakan dari tututan
Beban kerja sangat berkaitan dengan kualitas dan kuantitas kerja yang
Beban kerja kuantitatif akan menunjukkan adanya jumlah pekerjaan besar yang
harus dilaksanakan seperti jam kerja cukup tinggi, tekanan kerja yang cukup
besar, atau berupa besarnya tanggung jawab atas pekerjaan yang diampunya.
Unsur yang menimbulkan beban berlebih adalah desakan waktu, dimana setiap
tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara cepat dan tepat.
tersebut meliputi:
a. Beban mental (mental demand): seberapa besar beban mental yang dibutuhkan
mencari, dst.
b. Beban fisik (physical demand): seberapa besar beban fisik yang dibutuhkan
mengangkat, dst.
d. Beban kinerja (performance): apakah anda merasa puas dengan target atau
e. Beban usaha (effort): seberapa besar usaha mental dan fisik yang dibutuhkan
(terlampir). Kuesioner ini memiliki 6 indikator, yaitu tuntutan mental, tuntuan fisik,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15
tuntutan waktu, performasi, tingkat usaha, dan tingkat frustasi. Beban kerja perawat
dikatakan ringan jika nilai < 50, sedang dengan rentan nilai 50-80, dan berat dengan
b. Pembobotan: responden diminta untuk memilih salah satu dari dua indikator
pasang.
d. Interpretasi skor: skor yang didapatkan dibagi menjadi tiga kategori yaitu nilai
< 50 menyatakan beban kerja ringan, nilai 50-80 beban kerja sedang, dan nilai >
kerja ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut akan
a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi beban kerja adalah faktor yang berasal dari
dalam tubuh akibat dari reaksi beban kerja eksternal seperti; janis kelamin, usia,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 16
postur tubuh, status kesehatan, dan faktor psikis (motivasi, kepuasan, dan
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam dunia kerja akan mempengaruhi beban kerja meliputi
fakto yang berasal dari luar tubuh seperti; lingkungan kerja, tugas-tugas fisik,
organisasi kerja.
Kunjungan pasien di ruang IGD meningkat pada setiap tahunnya dan terjadi
peningkatan kunjungan pasien terjadi sekitar 30% di seluruh IGD rumah sakit dunia
(Bashkin dkk, 2015 dalam Deviantony dkk, 2017). Berdasarkan data Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan (2017) rata-rata jumlah kunjungan IGD rumah sakit
8.202.606 pasien kunjungan IGD (Dinkes Prov Jatim, 2015 dalam Deviantony dkk,
2017). Berdasarkan hasil studi pendahuluan oleh peneliti dari tabel 1.1 terdapat
peningkatan kunjungan IGD pada rumah sakit tipe C di kabupaten Jember tahun
2017 sampai tahun 2018. Pemaparan dari skala data kunjungan IGD tersebut dapat
kunjungan pasien di ruang IGD tidak dapat diprediksi pada setiap harinya.
Meningkatnya kunjungan pasien atau kunjungan yang tidak dapat diprediksi dapat
Indonesia No. 129, 2008). Rahmawati (2017) juga menjelaskan bahwa response
time adalah kecepatan dalam menangani pasien dihitung sejak pasien datang sampai
menit stelah pasien datang (Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129, 2008).
dibutuhkan oleh petugas untuk melayani pasien dihitunng sejak kedatangan pasien
pertisipan yang terstruktur pada perawat IGD yang menangi pasien. Menurut
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila bila responden yang
terlibat secara langsung dengan aktivitas orang-orang yang dilteliti atau diamati,
maka peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat indepanden. Sedangkan
tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiono, 2015).
penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang di IGD sampai dimulai tindakan
time (terlampir), dimana peneliti mengamati peroses kerja perawat IGD saat
observasi.
d. Lebar observasi response time perawat IGD terdiri dari: nomor, kode responden,
kode pasien, waktu kedatangan pasien, lama response time, katergori (standar
a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi response time adalah faktor yang berasal
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi response time adalah faktor yang berasal
dari luar meliputi; kunjungan pasien (Abdul dkk, 2016,) karakter pasien, tingkat
kegawatan, dan faktor biaya atau cara bayar (Fadhilah dkk, 2015).
Karakteristik rumah sakit perkotaan memilik ruang yang lebih luas dari pada
rumah sakit pedesaan (Hatten dan Connerton, 1986). Lebih dari 76% rumah sakit
perkotaan memiliki 100 atau lebih tempat tidur sementara hanya 12% rumah sakit
di pedesaan yang mempunyai 100 tempat tidur. Rata-rata rumah sakit perkotaan
memiliki 4,7 kali ukuran rata-rata rumah sakit pedesaan dalam hal jumlah tempat
tidur (Freeman dkk, 2015). Rumah sakit di perkotaan juga memiliki kualitas
pelayanan yang lebih baik dan mempunyai fasilitas lebih memadai dibandingkan
rumah sakit pedesaan (Keeler dkk, 1992). Rata-rata karyawan rumah sakit
perkotaan lebih banyak jumlahnya dari pada karyawan rumah sakit di pedesaan.
sedangkan rumah sakit di pedesaan hanya mempekerjakan 138 orang atau 26% dari
Rumah sakit sebagian besar dimiliki oleh beberapa entitas sektor publik
lainnya yang mungkin bukan bagian formal dari pemerintah daerah (Ricketts dan
Heaphy, 2000). Berdasarkah hasil studi pendahuluan oleh peneliti rumah sakit tipe
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 20
C di daerah Jember terdiri dari 4 rumah sakit yaitu: RS Tingkat III Baladhika
Husada, RS Jember Klinik, RSU Kaliwates, dan RS Citra Husada. Empat rumah
sakit tersebut bukan bagian formal dari daerah atau dimiliki oleh sektor publik
dibandingkan dengan rumah sakit tipe B atau A. Faktor lain yang mempengaruhi
kunjungan pasien ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan yakni adanya perbedaan
wilayah perkotaan lebih besar yakni 96% sedangkan di pedesaan hanya 63% (Anhar
saja tetapi juga untuk memelihara kesehatannya agar terhindar dari penyakit (upaya
preventif).
2.5. Hubungan Beban Kerja Dengan Response Time Perawat Instalasi Gawat
Darurat.
Kunjungan IGD rumah sakit tidak dapat diprediksi pada setiap harinya
(Veronika, 2014). Perawat sebagai salah satu petugas kesehatan di ruang IGD
rumah sakit harus selalu siap dan tanggap dalam menjalankan tugasnya. Tuntutan
tugas perawat di ruang IGD rumah sakit cukup tinggi karena memiliki jam kerja
yang tinggi yaitu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu (Keputusan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 856, 2009). Tanggung jawab perawat
IGD rumah sakit sangat besar karena sangat berkaitan erat dengan keselamatan jiwa
pasien. Tekanan pekerjaan perawat IGD rumah sakit cukup besar karena perawat
dihadapkan dengan kondisi pasien yang beraneka ragam, dimana perawat dan tim
harus berfikir keras untuk mencegah kematian dan kecacatan yang lebih luas pada
pasien. Jumlah kunjungan IGD berbanding lurus dengan beban kerja perawat,
sehingga semakin tinggi angka kunjungan IGD maka beban kerja perawat akan
segera, maksudnya adalah pertolongan yang cepat dan tepat. Kemenkes RI telah
membuat standar pelayanan IGD untuk menjamin penanganan pasien gawat darurat
dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat yaitu harus ditangani
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 22
paling lama 5 (lima) menit setelah pasien sampai di IGD (Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No. 856, 2009). Dalam hal tersebut perawat dituntut
untuk bertikdak secara cekatan terhadap setiap pasien. Cekatan dalam artian
perawat bertidak secara cepat dan dengan penangan yang tepatJika kunjungan IGD
rumah sakit penuh maka perawat dan tim harus berfikir dan bertindak secara cepat
frustasi perawat dan tim karena beban kerja yang tinggi dan membutuhkan response
response time perawat dalam menjalankan tugasnya. Jika kualitas response time
perawat menurun, secara tidak langsung kualitas pelayanan IGD rumah sakit juga
mengalami penurunan. Dan sebaliknya jika kualitas response time perawat baik
maka pelayanan IGD rumah sakit akan baik pula. Oleh karena itu kualitas
pelayanan IGD rumah sakit dipengaruhi oleh beban kerja dan respose time oleh
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis nol (H0) biasanya dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 25
atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau
hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan interprestasi hasil statistik
(Nursalam, 2015). H0 dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan beban kerja
dengan response time perawat instalasi gawat darurat. Derajat kemaknaan yang
digunakan peneliti adalah 0,05. Sehingga H0 di tolak jika p ≤ 0,05, dan H0 diterima
jika p > 0,05. Hipotesis atau dugaan sementara penelitian ini adalah adanya
hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat
tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau
berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
adalah peneliti ingin mengetahui hubungan antar dua variabel. Penelitian ini
dependen hanya satu kali pada satu saat. Tentunya tidak semua subjek penelitian
harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel
independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja (Nursalam,
dan melibatkan minimal dua variabel (Nursalam, 2015). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi
gawat darurat.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah
semua perawat yang bekerja di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada rumah
oleh peneliti, jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini adalah 58 orang
perawat IGD pada Rumah Sakit Perkotaan Tipe C di Kabupaten Jember yang terdiri
dari; RS Tingkat III Baladhika Husada: 16 orang, RS Jember Klinik: 18 orang, RSU
Kaliwates: 11 orang, dan RS Citra Husada: 13 orang. Populasi dalam penelitian ini
termasuk dalam populasi terjangkau karena dibatasi oleh tempat dan waktu.
populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2015). Sampel dalam
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 28
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non-
yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling (sampling jenuh).
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2015). Jadi sampel pada penelitan ini adalah
sampling jenuh karena peneliti ingin generalisasi serta mendapatkan hasil yang
representatif.
membedakan kriteria sampel menjadi dua bagian, yaitu: inklusi dan eksklusi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 29
a. Kriteria Inklusi
popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti Nursalam (2015). Kriteria inklusi
b. Kriteria Eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari penelitian (Nursalam, 2015). Kriteria ekslusi dalam
rumah sakit tipe C di kabupaten Jember. Rumah sakit tersebut meliputi: RS Tingkat
III Bhaladhika Husada, RS Jember Klinik, RSU Kaliwates dan RS Citra Husada
belum pernah dilakukan penelitian mengenai beban kerja dengan response time
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2019. Waktu penelitian terhitung mulai dari pembuatan proposal sampai
penyusunan laporan dan publikasi penelitian. Rancangan waktu penelitian dapat dilihat tabel 4.1 sebagai berikut:
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu beban kerja (variabel indepanden) dan response time
perawat IGD (variabel dependen). Variabel independen (bebas) maksudnya variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan
variabel lain, sedangkan variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain
(Nursalam, 2015). Penjelasan definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
a. Data Primer
responden, data beban kerja perawat instalasi gawat darurat melalui lembar
kuesioner beban kerja perawat, dan data response time melaui lembar observasi
b. Data Skunder
sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah perawat yang didapat dari
petugas ruang instalasi gawat darurat dan jumlah kunjungan pasien instalasi
gawat darurat pada rumah sakit tipe C di Kabupaten Jember dari petugas rekam
diisi oleh responden. Pengisian kuesioner diawasi oleh peneliti. Tahapan yang
dilakukan untuk pengumpulan data dilakukan secara lebih detail, sebagai berikut:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33
a. Proses Adminitrasi
4) Pengajuan izin uji validitas dan reabiltas kuesioner ke RSD Balung dan RSD
No.379/UN25.8/KEPK/DL/2019.
b. Proses Penyaringan
secara langsung.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 34
2) Responden yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini kemudian akan
c. Pelaksanaan
4) Peneliti menarik dan memeriksa kembali lembar kusioner yang telah diisi
pagi, shift sore, dan shift malam. Peneliti memilih shift tersebut karena
IGD Rumah Sakit Paru Jember tidak ada perbedaan waktu pada nilai response
time antara shift pagi, shift sore, dan shift malam. Riset Verawati tersebut
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 35
menggunakan uji statistik anova test dengan hasil nilai p value response time
antara shift pagi, shift sore, dan shift malam adalah 0,856 dimana nilai p value
responden, lembar kuesioner beban kerja perawat IGD dan lembar observasi
response time perawat IGD. Alat/instrumen tersebut dipilih karena dapat dipakai
a. Karakteristik Responden
responden yang berkaiatan dengan penelitian ini terdiri dari identitas responden dan
1) Identitas diri berisi tentang: kode responden, umur, jenis kelamin, dan latar
2) Riwayat bekerja terdiri dari beberapa pertanyaan yang meliputi lama bekerja
di ruang IGD.
Load Index atau NASA-TLX (terlampir). Kuesioner ini memiliki 6 indikator, yaitu
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 36
tuntutan mental, tuntuan fisik, tuntutan waktu, performasi, tingkat usaha, dan
tingkat frustasi. Beban kerja perawat dikatakan ringan jika nilai < 50, sedang
dengan rentan nilai 50-80, dan berat dengan nilai > 80.
Response Time Perawat IGD (terlampir). Response time ialah kecepatan respon
perawat dalam melayani pasien, dihitung sejak pasien datang di IGD sampai
Response time dikatakan standar jika lama waktu response time perawat IGD
menangani pasien gawat darurat ≤ 5 menit dan tidak sesuai standar lebih dari 5
menit.
Validitas adalah suatu indeks yang menjukkan bahwa alat ukur (kuesioner)
reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur (kuesioner)
dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012). Uji validitas dan uji
(Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiono (2015) jumlah sampel untuk uji validitas
dan reabilitas sekitar 30 orang. Dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen, yaitu:
Research Group, NASA Ames Research Center Moffett Field, California dan
telah dilakukan uji validitas dan reabilitas (versi Indonesia) oleh Prabawati
(2012) dan diuji ulang oleh peliti dengan menggunakan uji Pearson didapatkan
hasil uji dapat disimpulkan bahwa kuesioner beban kerja perawat NASA-TLX
b. Lember observasi response time perawat IGD mengadopsi dari Istizhada (2019).
Lember observasi response time perawat IGD tidak dilakukan uji validitas dan
signifikan dengan skor total menunjukkan item tersebut valid. Dikatakan valid jika
r hitung ≥ r total (sig. 0,05). Sedangkan pengujian reabilitas dapat menggunakan uji
Alpha Cronbach. Dikatakan reabel sempurna jika nilai Alpha Cronbach > 0.90;
reabel tinggi 0,70-0,90; reabel moderat 0,50-0,70; dan reabel rendah < 0,50.
4.7.1. Editing
atau formulir yang dihasilkan dari pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Setelah alat
pengumpulan data yang disiapkan telah di isi, peneliti melakukan proses editing.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 38
4.7.2. Coding
kode yang berbeda-beda dari setiap jawaban yang sudah di tetapkan. Coding pada
a. Jenis Kelamin
c. Lama Bekerja
f. Response Time
4.7.3. Processing/Entry
program analisa data dengan memasukan data kedalam tabel yang ada di komputer
dilakukan pengolahan data secara manual melalui software IBM SPSS Statistics 22.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 40
4.7.4. Cleaning
untuk melihat apakah data dari kedua variabel sudah dimasukkan ke dalam SPSS.
Peneliti juga melakukan pemeriksaan ulang pada setiap data yang akan dimasukkan
untuk melihat kebenaran data. Jika peneliti melihat ada data yang salah maka segera
Pada tahap ini data akan diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka penelitian ini menggunakan teknik
software IBM SPSS Statistics 22. Pengolahan data mencakup tabulasi data dan
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan pada satu variabel dan
memiliki tujuan untuk menjabarkan setiap variabel penelitian. Data yang dianalisis
terdiri dari data numerik dan kategorik. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
penelitiaan ini adalah umur. Sedangkan Data kategorik pada penelitian ini meliputi;
jenis kelamin, latar belakang pendidikan terakhir, pelatihan yeng masih belaku
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 41
mengenai keperawatan di ruang IGD, beban kerja Perawat IGD, dan kecepatan
pelayanan (response time). Dahlan (2011) menjelaskan penyajian data numerik dan
kategorik meliputu:
a. Penyajian data numerik memiliki cara yang berbeda, yakni peneliti melakukan
uji normalitas data mengetahui distribusi data normal atau tidak, peneliti
dan/ Shapiro-Wilk untuk sampel < 50 dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05 maka
disebut normal. Apabila distribusi data normal dianjurkan memilih mean sebagai
Sedangkan distribusi data tidak normal dianjurkan memilih median sebagai data
menggunakan uji statistik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
uji statistik. Variabel independen (Beban Kerja Perawat IGD) dengan skala ordinal
dan variabel dependen (Response Time Perawat IGD) dengan skala ordinal. Maka
pada penelitian ini dapat menggunakan uji statistik Kendall tau-c. Menurut Hidayat
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 42
(2012) dan Raharjo (2019) asumsi (syarat) uji Kendall tau-c meliputi; dua variabel
berskala ordinal atau salah satunya mempunyai skala nominal maupun rasio,
sumber data berasal dari subjek yang sama, dan jumlah baris dengan kolom pada
tabel tidak square (berbeda). Interpretasi data dari uji Kendall tau-c atau
alternativnya jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan
antar varabel yang diuji (Dahlan, 2011). Untuk melihat kekuatan hubungan bisa
dilihat menggunakan odds rasio (OR), resiko relatif (RR), dan koefisien korelasi
(r). Pada analisis bifariat OR dan RR digunakan pada analisis komparatif kategorik,
sementara koefisien korelasi (r) digunakan pada analisis korelatif (Dahlan, 2014).
meliputi:
yaitu: bebas eksploitasi, bebas dari penderitaan, dan resiko (benefits ratio).
Pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini, responden bebas dari penderitaan
maupun resiko yang merugikan responden karena penelitian ini hanya melihat
responden dijelaskan atau diberi informasi bahwa penelitian yang dilakukan tidak
melihat hubungan beban kerja dengan response time perawat instalasi gawat darurat
(IGD) sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perawat dalam upaya
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 43
penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu: hak untuk ikut/tidak menjadi responsden
(right to self determination), hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang
Peneliti juga memberikan jaminan dengan menjaga data penelitan dan akan
rinci dan memberikan lembar informed dan consent kepada responden sebelum
dilakukan penelitian.
Prinsip keadilan (right to justice) dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,
yaitu: hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment) dan
adil baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa
adanya diskriminasi apabila ternyata responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari
penelitian. Peneliti tidak membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya. Dalam
menggunakan kode.
Populasi:
Perawat IGD Pada Rumah sakit Tipe C Di Kabupaten Jember
Tekni Sampling:
Non-Probability Sampling: Sampling Jenuh / Total Sampling
Sampel:
Perawat Pelaksana IGD Pada Rumah sakit Tipe C Di Kabupaten Jember
Desain Penelitian:
Metode Kuantitatif Non-Eksperimental dengan Jenis Analitik Korelasional dengan
Pendekatan Cross Sectional
Pengumpulan Data:
Editing, Coding, Processing/Entry, Cleaning
Analisis Data:
Uji Kendall tau-c
Penarikan Kesimpulan:
Jika p value ≤ 0,05 maka Ha diterima, H0 ditolak.
Gambar 4.1: Kerangka Kerja Penelitiaan Hubungan Beban Kerja Dengan Response
Time Perawat Instalasi Gawat Darurat Pada Rumah sakit Tipe C Di
Kabupaten Jember
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab 5, maka dapat
kesimpulan bahwa:
kategori 0-5 tahun yakni sebanyak 34 perawat (63%), dan sebagian besar telah
b. Beban kerja perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember
c. Response time perawat IGD pada Rumah Sakit Tipe C di Kabupaten Jember
d. Tidak terdapat hubungan antara beban kerja dengan response time perawat IGD
6.2. Saran
Perawat instalasi gawat darurat (IGD) harus bekerja dengan kondisi yang
baik dan selalu tampil prima. Karakteristik ruang IGD menuntut perawat untuk
melakukan pekerjan dan pelayanan pada pasien dengan cepet, efektif dan efisien.
Karakteristik pasien IGD sangatlah unik karena pasien IGD memiliki kondisi yang
beragam dengan jumalah dan waktu kedatang yang tidak terduga. Kedua
penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat disarankan peneliti terkait hubungan
a. Bagi Peneliti
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya mengenai beban kerja dan/ response time perawat IGD. Peneliti
seperti; Work Sampling, Daily Log, Time and Motion Study, atau Workload
penanganan yang tepat agar pelayanan pasien menjadi efektif dan efisien.
Perawat dapat mengelola psikologisnya karena motivasi yang tinggi dan kerja
menjadi baik.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR PUSTAKA
Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Jakarta Timur. Artikel Ilmu Kesehatan.
8(1): 46-49.
Freeman, V. A., H. A. Howard, R. Randolph, dan G. M. Holmes. 2015. The 21st
Century Rural Hospital. Edisi 1. Chapel Hill: The University of North
Carolina.
Fujianti, M. E. Y. 2019. Hubungan Beban Kerja Dengan Kualitas Hidup
Profesional Pada Perawat Perkesmas Di Puskesmas Wilayah Pertanian
Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan Universitas
Jember.
Gurning, Y., Karim, D., dan Misrawati. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Petugas Kesehatan IGD Terhadap Tindakan Triage Berdasarkan
Prioritas. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau. 1(1): 1-9.
Habib, H., S. Sulistio, R. M. Mulyana, dan I. A. Albar. 2016. Triase Modern Rumah
Sakit dan Aplikasinya di Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/311715654 [Diakses tanggal 17
Juli 2019].
Harrianto, R. 2009. Kesehatan Kerja. Jakarta EGC.
Hasmalawati, N., & Restya, W. P. D. (2017). Hubungan kualitas kehidupan kerja
terhadap motivasi kerja karyawan di Puskesmas Paya Bakong Aceh Utara.
Jurnal Sains Psikologi. 2(6) :63–67.
Hatten, J. M. dan R. E. Connerton. 1986. Urban and Rural Hospitals: How Do They
Differ?. Health Care Financing Review. 8(2): 77-85.
Hidayat, A. 2012. Pearson, Spearman-rho, Kendall-Tau, Gamma dan Somers.
https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-spearman-rho-kendall-tau-
gamma-dan-somers.html [Diakses tanggal 17 Juli 2019]
Hidayat. 2014. Metodelogi Keperawatan Dan Tekhnis Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Irnalita. 2008. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja
Dengan Menggunakan Metode Work Sampling Pada Instalasi Gawat
Darurat BPK-RSU Dt. Zainoel Abidin-Banda Aceh Tahun 2008. Tesis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Istizhada, A. E. N. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Baladhika Husada Jember. Skripsi.
Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Keeler, E. B., L. V. Rubenstein, dan K. L. Kahn, Draper, Harrison, McGinty,
Rogers, Brook. 1992. Hospital Characteristics and Quality of Care. The
Journal of the American Medical Association. 268(13): 1709-1714.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 64
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI: Situasi Tanaga Keperawatan Indonesia. Mei. Jakarta Selatan: Infodatin.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008.
Standar Minimal Rumah Sakit. 6 Februari 2008. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009.
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 25 September 2009.
Jakarta.
Koesomowidjojo, S. R. M. 2017. Panduan Praktis Menyusun Analisis Beban Kerja.
Jakarta: Raih Asa Sukses.
Lei, 2018. Mengenal Instalasi Gawat Darurat (IGD).
https://legaleraindonesia.com/mengenal-instalasi-gawat-darurat-igd/.
[Diakses tanggal 23 Januari 2019].
Mahrur, A., I. Yuniar, dan Sarwono. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Lamanya Waktu Tanggap Dalam Pelayanan Gawat Darurat Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr Soedirman Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan. 12(1): 36-43.
Martha, A. R. A. 2016. Beban Kerja Mental, Shift Kerja, Hubungan Interpersonal
Dan Stres Kerja Pada Perawat Instalasi Intensif DI RSD dr. Soebandi
Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.
Muamalanet. 2018. Kategori Umur Menurut WHO yang Belum Banyak Diketahui
Masyarakat. https://muamala.net/kategori-umur-menurut-who/ [Diakses
tanggal 20 Juni 2019].
Manuho, E., H. Warouw, R. Hamel. 2015. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C1
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan. 3(2): 1-8.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Ed. 3. Jakarta: Salemba Medika.
Raharjo, S. 2019. Uji Korelasi Kendall’s Tau-b Dengan SPSS.
https://www.spssindonesia.com [Diakses tanggal 1 Juli 2019].
Rahmawati, I. 2017. Respon Time (Waktu Tanggap) Perawat Dalam Penanganan
Kegawatdaruratan Di Instalasi Gawat Darurat RSU PKU Muhammadiyah
Di Kabupaten Kebumen. Skripsi. Gombong: Program Studi S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah.
Rembet, M. A., Mulyadi, R. T. Malara. 2015. Hubungan Response Time Perawat
Dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien Pada Triase Kuning (Urgent)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 65
LAMPIRAN
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 68
Setelah membaca informasi tentang penelitian yang akan dilakukan, tanpa paksaan
dari pihak manapun saya bersedia menjadi responden yang akan memberikan
jawaban atas pertanyaan dalam kuisoner. Saya mengetahui tidak ada risiko yang
membahayakan dalam penelitian ini, jaminan kerahasiaan jawaban yang digunakan
akan dijaga. Saya juga memahami manfaat penelitian ini bagi responden.
Responden
(………………….......)
Nama terang dan TTD
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 70
1. Identitas Responden
a. Kode* :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
d. Latar Pendidikan Terakhir :
1. SPR/SPK
2. Akademi Keperawatan (D3)
3. Sarjana Keperawatan (S1)
4. Ners
5. Lainnya (............................................)
2. Riwayat Pekerjaan
a. Sudah berapa lama Anda bekerja di instalasi gawat daruat (IGD)?
1. 0-5 tahun
2. 5-10 tahun
3. 10-15 tahun
4. >15 tahun
b. Pelatihan yang masih berlaku mengenai keperawatan di ruang IGD?
1. Belum Penah
2. BTCLS
3. BCLS
4. BLS
5. PPGD
6. ACLS
7. AGD
8. ECG
9. Lainnya (............................................)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 71
KODE:
Lampiran D. Kuesioner Beban Kerja Perawat (NASA-TLX)
Catatan: bagian yang terdapat tanda bintang (*) diisi oleh peneliti
Centang Centang
No Indikator VS Indikator ()
()
1 Beban Usaha VS Beban Kinerja
2 Kebutuhan Waktu VS Beban Usaha
3 Beban Kinerja VS Beban Emosi
4 Beban Fisik VS Beban Kinerja
5 Beban Emosi VS Beban Usaha
6 Beban Kinerja VS Kebutuhan Waktu
7 Beban Mental VS Beban Fisik
8 Kebutuhan Waktu VS Beban Emosi
9 Beban Fisik VS Kebutuhan Waktu
10 Kebutuhan Waktu VS Beban Mental
11 Beban Kinerja VS Beban Mental
12 Beban Usaha VS Beban Fisik
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 73
2. Beban Fisik
Seberapa besar beban fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
anda (seperti : mendorong, menarik, memutar, mengontrol, dsb.)? Apakah
pekerjaan tersebut mudah atau sulit, pelan atau cepat, statis atau dinamis,
terus menerus atau ada waktu untuk istirahat? (Contoh : Semakin besar beban
fisik yang dibutuhkan maka semakin tinggi nilai yang didapat)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
3. Kebutuhan Waktu
Seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan atau menyelesaikan
pekerjaan anda? Apakah pekerjaan tersebut dilakukan dengan pelan dan ada
waktu istirahat atau cepat dan tidak ada jedah istirahat? (Contoh : Semakin
lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan maka semakin
tiggi nilai yang didapat)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
4. Beban Kinerja
Seberapa besar tingkat keberhasilan anda dalam mencapai kinerja anda?
Apakah anda merasa puas dengan kinerja anda dalam penyelesaian
pekerjaan? (Contoh : Semakin rendah tingkat keberhasilan dalam
menyelesaikan pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
5. Beban Usaha
Seberapa besar usaha mental dan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan anda? (Contoh : Semakin besar beban usaha (fisik dan mental)
dalam menyelesaikan pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 74
6. Beban Emosi
Seberapa besar kecemasan, perasaan tertekan, dan stres yang anda rasakan
dalam menyelesaikan pekerjaan anda? Atau anda justru merasa aman,
diperhatikan, nyaman, rileks, dan menikmati pekerjaan yang anda lakukan ?
(Contoh : Semakin besar rasa cemas, tertekan, dan stres dalam menyelesaikan
pekerjaan maka semakin tiggi nilai yang didapat)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Hasil Skor
Indikator Pembobotan Skor Mentah
(Bobot x Skor)
Beban Mental
Beban Fisik
Kebutuhan Waktu
Beban Kinerja
Beban Usaha
Beban Emosi
Total Hasil Skor
Skor Pembobotan Akhir: Total Hasil Skor / Total Pembobotan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 75
Kegiatan Observasi
Lama Kategori
No Waktu Diagnosa Medis
Kode Kode Response Tidak
Kedatangan
Perawat Pasien Time Standar sesuai
Pasien
(menit) standar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 76
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
I
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
PROSEDUR TERBIT :
TETAP Ketua FKEP
Universitas Jember
3. PERSIAPAN KLIEN -
5. CARA BEKERJA :
Tahap PraInteraksi
1. Observer dalam keadaan siap
2. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
Observer tidak terlibat secara langsung dengan aktivitas orang-
orang yang dilteliti atau diamati, maka peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat indepanden.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 77
Tahap Kerja
1. Ketika pasien datang di IGD observer menghidupkan stopwatch.
2. Stopwatch dihentikan ketika pasien sudah dilayani oleh perawat
(dimulainya tindakan initial assessment).
3. Selanjutnya observer melakukan dokumentasi sesuai yang tertera
pada lembar observasi.
4. Lebar observasi response time perawat IGD terdiri dari: nomor,
kode responden, kode pasien, waktu kedatangan pasien, lama
response time, katergori (standar atau tidak sesuai standar), dan
diagnosa medis. (terlampir)
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil
6. HASIl :
Setelah pengukuran selesai observer menilai dikolom kategori apakah
response time perawat IGD termasuk sesuai standar atau tidak sesuai
standar. Dimaksud standar yaitu pasien harus ditangani paling lama lima
menit (≤ 5 menit) setelah sampai di IGD. Sedangkan dikatakan tidak standar
lama response time perawat menangani pasien gawat darurat lebih dari lima
menit (> 5 menit).
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Observer harus cermat dalam menilai ketika memulai sampai berakhirnya
response time perawat IGD saat melayani pasien.
8. Referensi :
Verawati, E. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di IGD
Rumah Sakit Paru Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan
Universitas Jember.
Istizhada, A. E. N., 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Baladhika Husada
Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008.
Standar Minimal Rumah Sakit. 6 Februari 2008. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009.
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 25 September
2009. Jakarta.
Salim, M. A. 2019. Gambaran Response Time Dan Lama Triage Di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung. Skripsi.
Jember: Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
9. Pengesahan Pembimbing :
Lampiran G. Perijinan
A. Hasil Uji Validitas dan Realiabelitas Kuesioner Pasangan Indikator Beban Kerja
Untuk mengetahui nilai r tabel, peneliti menggunakan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05) dan
jumlah N= 27, dengan perhitungan yang digunakan yaitu derajat kebebasan (degress of
freedom) adalah N-2 = (27-2) = 25, sehingga di dapatkan nila r tabelnya = 0,381.
N %
Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.538 15
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
90
Correlations
q1 Pearson Correlation 1 .145 .145 -.012 .925** 1.000** .925** .287 .540** .017 .287 .742** .540** -.233 .168 .726**
Sig. (2-tailed) .472 .472 .954 .000 .000 .000 .146 .004 .933 .147 .000 .004 .242 .403 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q2 Pearson Correlation .145 1 1.000** .841** .206 .145 .206 .006 .457* -.377 .532** .069 .457* .012 .429* .667**
Sig. (2-tailed) .472 .000 .000 .303 .472 .303 .975 .017 .052 .004 .734 .017 .954 .025 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q3 Pearson Correlation .145 1.000** 1 .841** .206 .145 .206 .006 .457* -.377 .532** .069 .457* .012 .429* .667**
Sig. (2-tailed) .472 .000 .000 .303 .472 .303 .975 .017 .052 .004 .734 .017 .954 .025 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q4 Pearson Correlation -.012 .841** .841** 1 .047 -.012 .047 -.162 .301 -.223 .377 -.086 .301 .012 .271 .459*
Sig. (2-tailed) .954 .000 .000 .816 .954 .816 .420 .128 .264 .052 .671 .128 .954 .172 .016
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q5 Pearson Correlation .925** .206 .206 .047 1 .925** 1.000** .174 .613** -.069 .223 .686** .613** -.145 .271 .754**
Sig. (2-tailed) .000 .303 .303 .816 .000 .000 .385 .001 .734 .264 .000 .001 .472 .172 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q6 Pearson Correlation 1.000** .145 .145 -.012 .925** 1 .925** .287 .540** .017 .287 .742** .540** -.233 .168 .726**
Sig. (2-tailed) .000 .472 .472 .954 .000 .000 .146 .004 .933 .147 .000 .004 .242 .403 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q7 Pearson Correlation .925** .206 .206 .047 1.000** .925** 1 .174 .613** -.069 .223 .686** .613** -.145 .271 .754**
Sig. (2-tailed) .000 .303 .303 .816 .000 .000 .385 .001 .734 .264 .000 .001 .472 .172 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
91
q8 Pearson Correlation .287 .006 .006 -.162 .174 .287 .174 1 -.208 -.254 .091 .091 -.208 .043 -.342 .171
Sig. (2-tailed) .146 .975 .975 .420 .385 .146 .385 .298 .201 .653 .653 .298 .832 .081 .395
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q9 Pearson Correlation .540** .457* .457* .301 .613** .540** .613** -.208 1 .169 .287 .287 1.000** -.386* .636** .812**
Sig. (2-tailed) .004 .017 .017 .128 .001 .004 .001 .298 .401 .147 .147 .000 .047 .000 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q10 Pearson Correlation .017 -.377 -.377 -.223 -.069 .017 -.069 -.254 .169 1 -.250 -.250 .169 -.472* -.086 -.073
Sig. (2-tailed) .933 .052 .052 .264 .734 .933 .734 .201 .401 .209 .209 .401 .013 .671 .717
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q11 Pearson Correlation .287 .532** .532** .377 .223 .287 .223 .091 .287 -.250 1 .250 .287 -.287 .394* .456*
Sig. (2-tailed) .147 .004 .004 .052 .264 .147 .264 .653 .147 .209 .209 .147 .147 .042 .017
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q12 Pearson Correlation .742** .069 .069 -.086 .686** .742** .686** .091 .287 -.250 .250 1 .287 -.135 .394* .488**
Sig. (2-tailed) .000 .734 .734 .671 .000 .000 .000 .653 .147 .209 .209 .147 .502 .042 .010
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q13 Pearson Correlation .540** .457* .457* .301 .613** .540** .613** -.208 1.000** .169 .287 .287 1 -.386* .636** .812**
Sig. (2-tailed) .004 .017 .017 .128 .001 .004 .001 .298 .000 .401 .147 .147 .047 .000 .000
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
q14 Pearson Correlation -.233 .012 .012 .012 -.145 -.233 -.145 .043 -.386* -.472* -.287 -.135 -.386* 1 -.324 -.156
Sig. (2-tailed) .242 .954 .954 .954 .472 .242 .472 .832 .047 .013 .147 .502 .047 .099 .437
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
92
q15 Pearson Correlation .168 .429* .429* .271 .271 .168 .271 -.342 .636** -.086 .394* .394* .636** -.324 1 .548**
Sig. (2-tailed) .403 .025 .025 .172 .172 .403 .172 .081 .000 .671 .042 .042 .000 .099 .003
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
total Pearson Correlation .726** .667** .667** .459* .754** .726** .754** .171 .812** -.073 .456* .488** .812** -.156 .548** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .016 .000 .000 .000 .395 .000 .717 .017 .010 .000 .437 .003
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Kesimpulan:
B. Hasil Uji Validitas dan Realiabelitas Kuesioner Skala Indikator Beban Kerja
Untuk mengetahui nilai r tabel, peneliti menggunakan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05) dan
jumlah N= 27, dengan perhitungan yang digunakan yaitu derajat kebebasan (degress of
freedom) adalah N-2 = (27-2) = 25, sehingga di dapatkan nila r tabelnya = 0,381.
Kesimpulan:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .201 54 .000 .832 54 .000
umur_trf .183 54 .000 .858 54 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Frequency
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 36 66.7 66.7 66.7
Perempuan 18 33.3 33.3 100.0
Total 54 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Akademi Keperawatan
29 53.7 53.7 53.7
(D3)
Sarjana Keperawatan (S1) 10 18.5 18.5 72.2
Profesi Ners (Ns) 15 27.8 27.8 100.0
Total 54 100.0 100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0-5 tahun 34 63.0 63.0 63.0
5-10 tahun 12 22.2 22.2 85.2
10-15 tahun 7 13.0 13.0 98.1
>15 tahun 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 105
Pelatihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belum Pernah 5 9.3 9.3 9.3
BTCLS 15 27.8 27.8 37.0
BCLS 7 13.0 13.0 50.0
BLS 4 7.4 7.4 57.4
PPGD 17 31.5 31.5 88.9
ACLS 4 7.4 7.4 96.3
AGD 1 1.9 1.9 98.1
ECG 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 19 35.2 35.2 35.2
Sedang 34 63.0 63.0 98.1
Berat 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Response Time
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Standar 52 96.3 96.3 96.3
Tidak Standar 2 3.7 3.7 100.0
Total 54 100.0 100.0
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 106
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Approx. Tb Approx. Sig.
Errora
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-c .097 .073 1.342 .180
N of Valid Cases 54
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
107