Anda di halaman 1dari 44

METODA

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

PEMBANGUNAN
SD NEGERI 44 BENGKALIS
REHAB BANGUNAN (RKB)
BAB. I PENJELASAN UMUM

A. PENDAHULUAN

PEMBANGUAN SD NEGERI 44 BENGKALIS REHAB BANGUNAN (RKB)


berlokasi di BENGKALIS. Koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat dalam
pelaksanaan proyek ini sangat diperlukan supaya poyek ini dapat berjalan tepat
waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan.

B. LOKASI PROYEK

Adapun Proyek ini ini berlokasi di BENGKALIS

BAB. II TINJAUAN MANAJEMEN

A. PERENCANAAN LAPANGAN (SITE PLANNING)

Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan


peralatan, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pembangunan proyek, misalnya : direksi keet, gudang, barak kerja,
posisi peralatan dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material
kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur
sedemikian rupa sehingga :

 Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan – bahan oleh konsultan


pengawas.
 Memudahkan pelaksanaan tahap lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
 Terjamin kebersihannya.
Untuk penerangan lokasi kerja akan digunakan daya listrik dari PLN melalui unit
kerja yang terkait di lingkungan proyek atau menggunakan Genset terutama untuk
pekerjaan lapangan. Kebutuhan air bersih, bila mungkin akan dicukupi dari
sambungan lokal seijin pemegang otoritas yang mengurusi air bersih, bila hal
tersebut tidak memungkinkan maka kebutuhan air akan dicukupi dari sumur dalam
yang dibuat ditempat. Barang – barang dan material yang tidak akan digunakan lagi
untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari
site dan seandainya masih bisa dimanfaatkan akan digunakan di dalam areal proyek
dengan seijin Direksi lapangan.

2
B. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga –


tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek – proyek
pembangunan rumah, gedung lainnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
akan benar – benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak.
Disamping itu, tenaga – tenaga kerja yang akan diikut sertakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini merupakan tenaga – tenaga yang telah dibina kemampuan dan
produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek – proyek sejenis, yang sebelumnya
pernah ditangani.

a. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala
Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana
Lapangan beserta pembantu-pembantunya yang sesuai dengan syarat yang
dimintakan.

b. Koordinasi
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi,
teknik dan lain - lain.

1. Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu
oleh Bagian teknik beserta stafnya.
2. Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
3. Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung
kepada Kepala wilayah yang bertindak sebagai pengelola operasional
perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Divisi.
Dengan sistem organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan
berjalan dengan lancar dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam
waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar –
benar menjadi perhatian dan semboyan kami, sebab apabila terjadi
keterlambatan di dalam penyelesaian proyek ini, akan mengakibatkan kerugian
moril maupun material, bagi kami sebagai pelaksana/penyedia jasa.

3
C. METODE PENCAPAIAN SASARAN (QUALITY TARGET)

Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, kami telah
mengeluarkan Kebijakan Mutu dimana kami sebagai badan usaha di bidang Usaha
Jasa konstruksi selalu mengendalikan resiko terhadap Keselamatan – Kesehatan
Kerja, Lingkungan dan Mutu (SMK3LM) dengan cara menerapkan Sistem
Manajemen Waskita untuk memenuhi Kepuasan Stakeholders Sebagai bentuk
komitmen tersebut, Manajemen Selalu :

1. Memenuhi Peraturan perundangan & persyaratan lain yang berlaku.


2. Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
3. Mencegah cidera, sakit akibat kerja & pencemaran lingkungan.
4. Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat, aman
& nyaman kepada seluruh karyawan.
Sesuai dengan prosedur mutu ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan OHSAS
18001:2007. Sistim manajemen tersebut di atas, dalam pelaksanaannya ditunjang
dengan sarana – sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana
pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa peralatan – peralatan
sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan. Berikut beberapa prosedur dalam
methode pencapaian sasaran / quality target yang akan kami terapkan :

a. Sistem Pengendalian Proyek

Pengendalian Proyek diterapkan dengan :

a) Pengendalian Waktu
• Perencanaan & Monitoring Master Schedule, Schedule Bahan & Schedule
Peralatan.
• Perencanaan & Monitoring schedule detail dan schedule mingguan.
b) Pengendalian Mutu
• Perencanaan & penerapan ISO 9001:2000, Perencanaan & pengendalian
gambar, Pelaksanaan Inspeksi, Test dan penanganannya
• Pelaksanaan Audit Mutu Internal
c) Pengendalian Biaya
• Perencanaan design yang mantap
• Bekerja sekali jadi, tidak ada rework
• Pembuatan data administrasi yang tertib dan tepat.

4
b. Sistem Pemilihan Peralatan

Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu
Tepat. Berdasarkan pada item pekerjaan dan volume pekerjaan diperlukan
peralatan utama minimal sesuai dengan tabel peralatan sebagai berikut :

- Gunting Potong Besi - Waterpass

- Gerobak - Martil

- Cangkul - Dan Peralatan Sipil Lainnya

- Sekop

c. Sistem Pemilihan Material

Material – material tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan


pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat uji
test yang pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin persyaratan
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Material harus sudah didatangkan
sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan
hanya karena material belum datang.

Persetujuan Pimpinan
Kegiatan

Flowchart 1. Pengajuan Material

5
d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :

1. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.


2. Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik &
operator.
3. Pekerja (labor) diusahakan mengambil tenaga lokal dan dari luar daerah.
Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani
proyek – proyek besar dan pekerjaan – pekerjaan yang sejenis.

e. Sistem Manajemen Lingkungan

Dalam rangka meningkatkan kinerja, kami menerapkan Sistem Manajemen


Lingkungan yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004. Secara umum,
Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebagaimana tergambar / terdeskripsi
dalam skema berikut ini :

Bagan Alir 1. Manajemen Lingkungan

a. Perencanaan
Identifikasi Dampak Identifikasi Persyaratan
Lingkungan Hukum dan lainnya

Evaluasi Aspek Penting


Kebijakan

Bagan Alir 2. Perencanaan Manajemen Lingkungan

6
b. Pelaksanaan PERENCANAAN

Perlu Ditingkatkan Manajemen Kondisi Pengendalian


Darurat

Tujuan, sasaran Prosedur Darurat Pengendalian


Program

PEMANTAUAN

Bagan Alir 3. Pelaksanaan Manajemen Lingkungan

c. Perbaikan & Peningkatan

PEMANTAUAN PERENCANAAN

GAP

TUJUAN MANAJEMEN

Bagan Alir 5. Perbaikan & Peningkatan

Hal – Hal Yang Mendukung tercapainya Manajemen Lingkungan :

 Sumber daya, tugas, tanggung jawab & wewenang


 Kompetensi, pelatihan & pemahaman
 Komunikasi & Dokumentasi
 Pengendalian dokumen
 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan & pengesahan
 Pengendalian catatan

BAB. III METODE PELAKSANAAN

Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam melaksanakan
suatu pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi

7
target – target yang diberikan oleh pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Administrasi, Pelaporan & Dokumentasi

Administrasi merupakan media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan


berlangsung dan akan di tangani secara khusus. Pengalaman kami untuk
administrasi yang sifatnya teknis dan berhubungan dengan masalah pelaksanaan
pekerjaan termasuk surat – menyurat, kontrak dan segala perubahannya akan
ditangani oleh bagian kontrak. Sejak saat di keluarkannya SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja), maka administrasi proyek mulai dikerjakan yang terdiri dari :

a) Berita acara serah terima lokasi pekerjaan

b) Jadwal pelaksanaan yang terdiri dari :

 Jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai perioda kontrak

 Jadwal mingguan, bulanan dan tiga bulanan.

 Jadwal kedatangan bahan dan personil.

c) Pelaporan rencana dan realisasi prestasi pekerjaan yang terdiri dari:

 harian

 mingguan

 bulanan dan

 laporan kondisi cuaca

d) Progres Fisik sesuai Termyn certificate

e) Quality control

f) Persetujuan penggunaan produk yang dipasok

g) Gambar rencana dan gambar kerja / pelaksanaan.

8
h) Request sheet, dan lain – lain yang berkaitan langsung dengan
aktivitas selama berlangsungnya kontrak pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.

Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan baik berupa photo ataupun gambar


kerja, akan diarsipkan sesuai kemajuan pekerjaan. Dokumentasi proyek dibuat
mulai kondisi (0% kondisi awal proyek) sampai akhir proyek (100%), photo –
photo berwarna disajikan dalam album dari bagian pekerjaan yang sedang
dilaksanakan atau yang telah selesai. Kelengkapan dokumentasi, administrasi
proyek untuk menjamin ketepatan laporan, komunikasi, dokumentasi dan
kebenaran gambar, baik shop drawing maupun as built drawing. Untuk
pekerjaan dokumentasi / administrasi / as built drawing ini harus sesuai dengan
yang diinstruksikan oleh pemberi tugas.

2. Mobilisasi & Demobilisasi

Mobilisasi yang dicakup dalam proyek ini yakni mobilisasi sumber daya
manusia, material dan sumber daya fasilitas serta peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan. Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua
peralatan yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mampu melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada
dalam jangkauannya.

Untuk kebutuhan pemakaian peralatan guna menunjang pekerjaan


dilapangan, setelah dievaluasi kebutuhan pemakaian peralatan yang dibutuhkan,
maka segera didatangkan / dimobilisasi peralatan dimaksud. Demobilisasi
dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun oleh
team Proyek. Ketika alat dipulangkan akan dilakukan inspeksi terhadap dokumen
alat, untuk memastikan kesesuaian dokumen dengan alat yang dipulangkan.

3. Rencana Fasilitas Di Lapangan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas


Lapangan atau Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan,
termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan sarana penunjang
lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini.
Fasilitas tersebut antara lain kantor, direksi keet, gudang, barak kerja, posisi
peralatan dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material

9
kebutuhan pelaksanaan baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur
sedemikian rupa sehingga :

 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.


 Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
 Mudah pengambilannya.
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Rencana fasilitas lapangan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu
pekerjaan, dimana site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang
efektif sehingga tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan. Lalu lintas
keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi
dengan menggunakan barikade dan rambu – rambu sehingga memperkecil
kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan, ketertiban
maupun gangguan yang lain. Barang – barang dan material yang tidak akan
digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera mungkin
akan dikeluarkan dari site. Adapun rencana fasilitas lapangan yang akan dibuat
yaitu :

a). Direksi keet, Gudang & Barak Kerja

Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan lokasi umum dan
denah lapangan yang telah disetujui dan merupakan bagian dari program
pendahuluan, dimana penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin
dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat persetujuan dari pemberi
tugas/konsultan MK. Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan
pelaksanaan.

Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik,


tahan cuaca dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Direksi
keet tersebut harus difasilitasi dengan menyediakan alat pemadam kebakaran
dan kebutuhan P3K yang memadai di seluruh barak, kantor, gudang dan
bengkel. Bangunan untuk penyimpanan bahan dan alat (gudang) harus diberi
bahan pelindung yang cocok sehingga barang – barang yang disimpan tidak
mengalami kerusakan.

10
Gudang alat dan bahan serta bedeng kerja dibuat berdekatan atau rapat
dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. Gudang alat dan bahan
serta bedeng kerja harus ditempatkan sesuai dengan lokasi dan denah lapangan,
dimana penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah
kerja dan telah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

b). Fasilitas Listrik & Air

Sistem penyediaan fasilitas air untuk bekerja dengan berasal dari sumur
(gali/bor) yang ada di lokasi proyek atau disuplai dari luar (PDAM) serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan
pelaksanaan pekerjaan. Air tersebut harus bersih dari debu, bebas dari kotoran
dan bahan lain yang merusak. Penyedian air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan pemberi tugas.

Sistem penyediaan fasilitas listrik untuk bekerja dapat diperoleh dari jaringan
distribusi tenaga atau kabel pembawa listrik yang ada yang dioperasikan oleh
sementara PLN setempat selama massa pelaksanaan. Dan juga dapat
mempergunakan diesel/genset untuk pembangkit tenaga listrik yang hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan pengawas.

4. Pengukuran & Pemasangan Bouwplank

Pelaksana diwajibkan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali


lokasi pembangunan lengkap dengan keterangan – keterangan mengenai peil
ketinggian lantai, letak pohon, letak batas – batas tanah dengan tenaga ahli
ukur yang berpengalaman serta alat – alat yang sudah ditera kebenarannya.
Dan sebelum pelaksanan pengukuran dimulai harus membersihkan lapangan dan
segala hal yang bisa mengganggu pekerjaan, serta mengadakan pengukuran
untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian
– bagian yang lain.

Tanda tetap (BM) harus dipasangan dan diukur secara teliti pada lokasi
tertentu sepanjang proyek. Jika terjadi ketidakcocokan yang mungkin terjadi
antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya, harus segera dilaporkan
kepada Pengawas Lapangan untuk dimintakan keputusannya. Penentuan titik
ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat – alat
waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk

11
daerah yang mempunyai perbedaan elevasi sangat tajam, diperlukan patok ukur
tambahan yang dapat dipakai sebagai patokan elevasi area tersebut. Khusus
untuk pekerjaan bouwplank dipasang/ditancap ke tanah sehingga tidak dapat
digerakkan atau diubah, berjarak maksimum 1,5 m satu dengan yang lainnya.
Bouwplank dipasang minimum berjarak (1,5 – 2) m dari as pondasi terluar.

5. Pembuatan Shop Drawing & As Build Drawing

Pembuatan shop drawing dimulai setelah memperoleh ijin dari Pemberi


tugas. Setiap bagian dan detail dari pekerjaan yang akan dilaksanakan terlebih
dahulu dibuatkan shop drawing yang memuat semua ukuran, dimensi dan
informasi secara detail dan disetujui dahulu oleh pemberi tugas.

Kualitas pekerjaan mulai dari gambar konstruksi yang lengkap dan


komprehensif dari jurusan teknik Lapangan. Kami akan menempati tenaga ahli
desain yang berkualitas, drafter dan staf di bagian teknik. Untuk mendapatkan
gambar konstruksi yang lengkap dan komprehensif, ada beberapa proses yang
harus dilalui sebagai berikut :

• Studi data mensurvei dan lokasi pertama serta tentukan beberapa alternatif
struktur yang akan dibangun, dengan semua perhitungan relevan.

12
• Menyerahkan alternatif struktur ke Engineer untuk mendapatkan persetujuan
pertama dan atau meninjau. Lanjutkan desain struktur dengan alternatif yang
disetujui atau mendesain ulang struktur sesuai untuk meninjau Engineer's.

• Draft struktur dalam format gambar sesuai dengan desain dan perhitungan.

• Kirim gambar ke Engineer untuk persetujuan atau tinjauan.

• Redraft struktur (konstruksi) sesuai untuk meninjau Engineer's (jika review)


dan kemudian kirimkan kembali untuk persetujuan.

• Membangun struktur (konstruksi) sesuai dengan gambar.

• Menggambar Konstruksi akan disiapkan berdasarkan Kontrak

Semua dari berbagai jenis gambar, yang harus dipersiapkan oleh CV.
DAGANG PENYALUR RIAU akan dilakukan serta disetujui oleh Engineer dan akan
disampaikan di muka sehingga Engineer dapat memeriksa dan menyetujui tanpa
penundaan yang dinyatakan dapat mempengaruhi kemajuan pekerjaan
konstruksi.

Persetujuan Pimpinan
Proyek

Flowchart 2. Pengajuan Shop Drawing & As Build Drawing

6. Pembongkaran & Pembersihan

13
Pekerjaan pembongkaran bangunan existing ini dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan intruksi khusus dari pemberi tugas. Pekerjaan ini mencakup
pengadaan tenaga kerja berikut dengan peralatan – peralatan yang dibutuhkan.
Pekerjaan ini harus benar – benar mengutamakan keselamatan bagi para
pekerjanya dilapangan agar meminimalisir kecelakaan kerja. Pekerjaan ini
mencakup pembongkaran, penanganan, pembuangan atau penumpukan bekas
bongkaran. Pembongkaran yang akan dilaksanakan mencakup pembongkaran
bangunan existing dan utilitas existing. Pekerjaan pembongkaran bangunan
existing ini menggunakan kombinasi tenaga kerja dan peralatan yaitu :

- Pekerja è6 orang/hari

- Mandor è 1 orang/hari

B. LANGKAH PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk menuju ke
disposal area. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pondasi dan tie beam
(sloof) serta memenuhi level ketinggian pada penampang melintang yang
ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan (shop drawing) atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh pemberi tugas.

Kelandaian akhir, level dan formasi sesudah galian tidak boleh berbeda lebih
dari 2 cm atau dari yang ditentukan dalam gambar pelaksanaan (shop drawing)
atau yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas pada setiap titik. Permukaan galian
tanah yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup
rata dan harus cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari
permukaan itu tanpa terjadi genangan. Adapun proses tahapan pelaksanannnya
adalah sebagai berikut :

 Persiapan Pelaksanaan

i. Pengajuan persiapan pelaksanaan kerja dan pencatatan

ii. Pengamanan pekerjaan

iii. Kondisi tempat kerja

14
iv. Perbaikan terhadap pekerjaan galian yang tidak memenuhi ketentuan

v. Utilitas bawah tanah

vi. Penggunaan dan pembuangan bahan galian

 Pasir Urug & Lantai Kerja


Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan dilanjutkan
penghamparan berikut dengan pemadatan urugan pasir. Penghamparan
berikut dengan pemadatan pasir urug dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan.
Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan penghamparan dan perataan
lantai kerja (Beton BO). Lantai kerja dilaksanakan dengan ketebalan yang
telah ditentukan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan berpedoman gambar
pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
pemberi tugas.
 Bekisting, Pembesian, Pengecoran Pondasi & Buang Tanah Kembali
Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan, dilanjutkan
pemasangan bekisting pondasi. Fabrikasi dan pemasangan bekisting
dilaksanakan dengan berpedoman terhadap gambar pelaksanaan (shop
drawing) dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Pekerjaan bekisting pondasi ini dilaksanakan dengan mempergunakan
kombinasi tenaga antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari/group
- Tukang è 4 orang/hari/group
- Kepala Tukang è 1 orang/hari/group
- Mandor è 1 orang/hari/group

Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan, dilanjutkan


pemasangan hasil fabrikasi penulangan/pembesian pondasi. Fabrikasi
pembesian dilaksanakan dengan menggunakan peralatan bar cutter dan bar
bender. Pemasangan pembesian pondsi dilaksanakan dengan berpedoman
terhadap gambar pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi teknis yang
telah ditentukan. Pekerjaan pembesian pondasi ini dilaksanakan dengan
mempergunakan kombinasi tenaga antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari/group

15
- Tukang è 4 orang/hari/group
- Kepala Tukang è 1 orang/hari/group
- Mandor è 1 orang/hari/group

Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan, dilanjutkan pengecoran


pondasi dengan menggunakan beton campuran 1:2:3. Produksi beton diarea
pabrikan kemudian diangkut menuju ke lokasi pekerjaan lalu dihamparkan
sekaligus dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator hingga merata.
Sebelum dicor, lakukan penimbunan sisi tepi bagian luar dari pasangan
bekisting tersebut dengan tanah lalu padatkan. Pekerjaan pengecoran
pondasi ini dilaksanakan dengan mempergunakan kombinasi tenaga antara
lain :
- Pekerja è 6 orang/hari/group
- Tukang è 4 orang/hari/group
- Kepala Tukang è 1 orang/hari/group
- Mandor è 1 orang/hari/group

Setelah pengecoran selesai, maka lakukan curing/perawatan terhadap


beton pondasi yang telah dicor tersebut. Dan sisa tanah dari hasil galian
pondasi tersebut dibuang menuju disposal area yang telah ditentukan.

2. Pekerjaan Tie Beam / Sloof

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah ataupun bersamaan dengan pekerjaan pile


cap, pekerjaan ini dilaksanakan dengan berbagai jenis/type. Adapun flowchart
dan tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Flowchart 6. Flowchart Pekerjaan Tie Beam / Sloof

16
 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai.
 Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan penghamparan dan perataan beton
lantai kerja. Beton lantai kerja dilaksanakan dengan ketebalan sesuai dengan
gambar pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan
berpedoman gambar pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi yang telah
ditentukan.
 Setelah itu dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan pembesian tie
beam/sloof, fabrikasi dan pemasangan dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan.
Pekerjaan pembesian sloof ini dilaksanakan dengan 1 group
mempergunakan tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari kerja/group
- Tukang è 4 orang/hari kerja/group
- Kepala tukang è 1 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group
 Kemudian dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan bekisting tie
beam/sloof, fabrikasi dan pemasangan bekisting dilaksanakan dengan
berpedoman gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan.
Pekerjaan bekisting tie beam / sloof ini dilaksanakan dengan 1 group
mempergunakan tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari kerja/group
- Tukang è 4 orang/hari kerja/group
- Kepala tukang è 2 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group
 Lalu dilanjutkan pengecoran dengan menggunakan beton yang sesuai
dengan mutu yang telah ditentukan. Kemudian diangkut menuju ke lokasi
pekerjaan lalu dihamparkan sekaligus dipadatkan dengan menggunakan
concrete vibrator hingga merata. sebelum dicor, lakukan penimbunan sisi tepi
bagian luar dari pasangan bekisting tersebut dengan tanah lalu padatkan.
Berikut ilustrasinya :
Pekerjaan pengecoran beton tie beam / sloof ini dilaksanakan dengan 1
group mempergunakan tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari kerja/group
- Tukang è 4 orang/hari kerja/group

17
- Kepala tukang è 2 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group

(Asumsi Pembesian & Bekisting Telah Selesai)

Gambar.16. Ilustrasi Pengecoran Tie Beam / Sloof

3. Pekerjaan Kolom

Pekerjaan kolom mencakup fabrikasi, pemasangan (bekisting dan pembesian)


dan pengecoran berikut dengan perataan beton kolom. Flowchart pekerjaan dan
tahapan Pekerjaannya adalah sebagai berikut :

18
Flowchart 7. Flowchart Pekerjaan Kolom

 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan


pekerjaan dimulai.
 Lalu buat bending list sesuai gambar kerja tulangan kolom lalu marking posisi
tulangan dan posisi beton kolom.
 Pasang tulangan kolom sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai dengan
gambar kerja. Lalu Pasang (install) sengkang / begel, sesuai jarak dan jumlah
yang sudah ditentukan dan ikat kuat – kuat untuk menjaga tulangan
bergeser.
Pekerjaan pembesian kolom ini dilaksanakan dengan 2 group
mempergunakan tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari kerja/group
- Tukang è 4 orang/hari kerja/group
- Kepala tukang è 1 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group
 Pasang beton decking (selimut beton) pada 4 sisinya dengan jarak yang
ditentukan. Periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit dan
lain – lain jika ada).
 Lanjutkan pekerjaan, marking posisi bekisting kolom pada lantai. Lalu buat
panel – panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom, dengan jarak rangka
yang kuat untuk menahan tekanan beton. Lalu pasang panel bekisting kolom
sesuai dimensi kolom dengan vertikal selimut beton 3 cm.
 Pasang klem bekisting kolom sesuai gambar kerja kemudian Pasang support
dengan kuat agar posisi kolom tegak / vertikal. Check dengan unting – unting
pada keempat posisi sisi kolom, maksimum penyimpangan adalah 5 mm.
 Bersihkan kotoran dan sampah sisa pemasangan bekisting dari lokasi
pengerjaan kolom dengan kompressor/air, hingga bersih.
 Pasang tanda stop cor pada ketinggian yang ditentukan dari dasar balok. Lalu
Bekisting kolom harus tetap tegak sampai dengan pengecoran beton selesai.
Lanjutkan item pekerjaan berikutnya (pengecoran) kemudian Buat izin
pelaksanaan pekerjaan pengecoran.

19
 Check verticallity bekisting kolom, dengan unting – unting minimum 2 sisi.
Setelah itu periksa besi tulangan sesuai gambar kerja. Periksa support, klem,
kolom harus kuat menahan tekanan beton.
Pekerjaan bekisting kolom ini dilaksanakan dengan 1 group mempergunakan
tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 6 orang/hari kerja/group
- Tukang è 4 orang/hari kerja/group
- Kepala tukang è 1 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group
 Check selimut beton, minimum 3 cm sesuai gambar kerja dan pasang
batas/stop cor (elevasi sesuai gambar atau maksimum 2 cm dari dasar balok.
 Periksa sparing / instalasi lain (jika ada). Laksanakan pengecoran dengan
menggunakan tremie maksimum tinggi jatuh bebas 1 meter. Kemudian
padatkan dengan alat concrete vibrator, dan diketuk dengan palu di sisi luar
bekisting mengikuti arah cor dengan padat dan merata.
 Bersihkan sisa – sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area
pengecoran kemudian bongkar/buka bekisting kolom setelah dijinkan. Setelah
bekisting dibuka, periksa beton kolom jika ada yang cacat / keropos segera
diperbaiki / digrouting dengan material yang sudah disetujui.
Pekerjaan pengecoran beton kolom ini dilaksanakan dengan 1 group
mempergunakan tenaga kerja antara lain :
- Pekerja è 8 orang/hari kerja/group
- Tukang è 6 orang/hari kerja/group
- Kepala tukang è 1 orang/hari kerja/group
- Mandor è 1 orang/hari kerja/group

20
Gambar.17. Ilustrasi Marking & Pembesian Kolom

Gambar.18. Ilustrasi Pemasangan Bekisting Kolom

4. Pekerjaan Balok & Plat

Pekerjaan ini mencakup fabrikasi dan pemasangan pembesian, pembuatan


bekisting serta pengecoran yang sesuai dengan spesifikasi beton yang telah
ditentukan. Adapun flowchart pekerjaan dan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :

21
Flowchart 9. Flowchart Pekerjaan Balok

 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan


pekerjaan dimulai.
 Kemudian Lanjutkan pekerjaan berikutnya, Marking posisi bekisting Plat
(lantai) / balok. Buat panel – panel bekisting Plat (lantai) / balok sesuai
dimensi, dengan jarak rangka yang kuat untuk menahan tekanan beton.
Pasang panel bekisting Plat (lantai) / balok sesuai dimensi dengan horisontal
selimut beton 3 cm.
 Pasang klem bekisting Plat (lantai) / balok sesuai gambar kerja. Bersihkan
kotoran dan sampah sisa pemasangan bekisting dari lokasi pengerjaan Plat
(lantai) / balok.
 Pasang beton decking (selimut beton) pada 3 sisinya dengan jarak maximum
2 m. Lalu periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit dan
lain – lain jika ada).
 Buat bending list sesuai gambar kerja tulangan Plat (lantai) / balok kemudian
marking posisi tulangan dan posisi beton Plat (lantai) / balok. Pasang
tulangan Plat (lantai) / balok sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai
gambar kerja.
 Pasang sengkang / begel (untuk balok), sesuai jarak dan jumlah yang sudah
ditentukan dan ikat kuat – kuat untuk menjaga tulangan bergeser.
 Laksanakan pengecoran, Padatkan dengan alat vibrator dan diketuk dengan
palu di sisi luar bekisting mengikuti arah cor dengan padat dan merata.
Bersihkan sisa – sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area
pengecoran.

22


Divisi I - Gedung & Prasarana Industri

Marking pinjaman As Bangunan Marking pinjaman Elevasi Bangunan


pekerjaan struktur pekerjaan struktur
As pinjaman line bangunan

Sipatan warna merah


As pinjaman gride bangunan

As Gride bangunan

+ 1.000 FSL
As Line bangunan
Sipatan warna merah

Elevasi Finish Lantai


Elevasi Slab Struktur

Gambar.20. Ilustrasi Pengukuran Elevasi Slab

 Beri Garis Bantu Elevasi & AS Bangunan

Pasang Scafolding Sesuai Dengan Centre Line (CL) Balokan.

23
 Pasang Balok Kayu Arah Memanjang & Melintang (Balok Suri – Suri)

24
25
Gambar.21. Ilustrasi Pekerjaan Pembesian Balok & Slab

5. Pekerjaan Atap

26
Pekerjaan ini mencakup fabrikasi/penginstalan rangka atap genteng metal
dengan menggunakan rangka kuda-kuda baja ringan dan aksesoris lainnya.
Adapun flowchart, denah atap, detail atap dan tahapan pelaksanaan pekerjaan
ini adalah sebagai berikut :

Flowchart 10. Flowchart Pekerjaan Rangka Kuda – Kuda Atap

 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan


pekerjaan berlangsung.
 Lakukan proses penyiapan dan pelaksanaan seperti shop drawing, fabrikasi,
penandaan pada konstruksi kuda-kuda baja ringan dan pengecatan.

Setelah pelaksanaan diworkshop pabrikan selesai dilaksanakan maka


dilanjutkan dengan proses pengiriman ke lokasi pekerjaan untuk dilaksanakan
erection/pemasangan.

27
Flowchart 12. Flowchart Erection Rangka Kuda – Kuda Atap

LANGKAH PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DAN

ATAP GENTENG METAL

1. Rangka Atap yang dipakai adalah Baja Ringan dengan ukuran C.75 ( Sesuai
Bestek )
2. Ukuran Jarak antar rangka atap disesuaikan dengan gambar kerja dan luasan atau
bentangan bahan penutup atap.

28
3. Pemasangan atap rata dan lurus, tidak bocor.
4. Tiap lembar atap terletak di atas gording, dengan jarak gording mengikuti gambar
kerja.
5. Pemasangan rabung berimpitan antara satu dengan yang lain sehingga air tidak
dapat merembes dari celah-celah rabung atap.
6. Pada ujung-ujung atap dipasang bola-bola atap dari yang sejenis dengan atap.
7. Pemasangan rabung dipasang lapisan terdalam berupa seng plat atau karpet untuk
menghindari tempias air hujan.
8. Pemasangan List lurus dengan menarik benang . Dan pada waktu pemasangan
Lambersering/ piri-piri harus dijaga dan diperhatikan kembali kelurusan dari
listplank

6. Pekerjaan Pasangan Batu Bata

Flowchart 13. Flowchart Pekerjaan Pasangan Batu Bata

Install profil kayubesi untuk acuan pada kedua sisi pas. Hebel yang akan dipasang
Pasang benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap dua lapis bata

SLAB

H=2 x teb al bata + 2x1cm sd 1,5cm BATA TERENDAM DALAM AIR

Rendam bata dalam


H KAYU ACUAN air.
BENANG ACUAN

PENDULUM
ADJUSTER 29
SELANG
CEKING POSISI MORTAR

Pasang bata lapis pertama,


check posisi pasangan terhadap marking, jika sesuai dapat dilanjutkan ketahap
berikutnya

• Pengecoran kolom praktis harus dengan adukan yang sesuai dengan


spesifikasi ( tidak memakai sisa adukan spesi )
FORMWORK

1M 4M (MAX)

7. Pekerjaan Plesteran

Flowchart 14. Flowchart Pekerjaan Plesteran

 Pekerjaan Plesteran Dinding


1. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata.

30
2. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
3. Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras
min± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
4. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padat kan menggunakan jidar
alumunium mak. 3 m¹.
- Cek plesteran
5. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum
diaci.
6. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
7. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar –
benar rata dan halus.
 Pekerjaan Plesteran Beton
8. Kasarkan permukaan beton , lalu labur dengan kalbon secara merata.
9. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk kepalaan.
- Cek tarikan benang
10. Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras
min± 1 hari.
- Cek kepalaan
11. Plester diaantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan menggunakan jidar
alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
12. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum
diaci.
13. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
14. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar –
benar rata dan halus.

1.PENYIRAMAN AIR :
• Pelaksanaan plesteran dilaksanaan pada saat pasangan bata
berumur 1 minggu
• Siram Permukaan bata sampai rata

GARIS PLAFOND GARIS BATAS PLESTERAN

200mm
100mm800mm 800mm 800mm

31

150mm
500mm

GARIS PINJAMAN
2.CHECK SUDUT DINDING
• Buat kepalaan, check sudut/siku, verticality dan KEPALAAN
horizontality dan posisi

Buat kepalaan, check sudut siku, verticality dan horizontality dan posisi

GARIS PLAFOND GARIS BATAS PLESTERAN

200mm
100mm800mm 800mm 800mm

150mm
500mm
Buat kamprotan tipis untuk menghindari penyusutan yang berlebihan
GARIS PINJAMAN
KAMPROTAN TIPIS 0.5cm sd 1cm

30mm
DIND. CELCON HEBEL

KEPALAAN

Lakukan pengacian dengan steel trowel dan ratakan dengan jidar aluminium

Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen

PENGACIAN

PENGGOSOKAN DENGAN Curing permukaan acian minimal sehari sekali


KERTAS SEMEN

ACIAN

32
Gambar.30. Ilustrasi Pekerjaan Plesteran

8. Pekerjaan Kusen & Daun (Pintu & Jendela)

33
Gambar.31. Ilustrasi Pekerjaan

Pemasangan Kusen & Daun (Pintu & Jendela)

9. Pekerjaan Plafond

34
Flowchart 15. Flowchart Pekerjaan Plafond

Gambar.32. Ilustrasi Pekerjaan Pemasangan Plafond

35
10.Pekerjaan Keramik, Granit & Marmer

Flowchart 16. Flowchart Pekerjaan Keramik

36
37
Gambar.33. Ilustrasi Pekerjaan Pemasangan Keramik

11.Pekerjaan Pengecatan

 Bersihkan permukaan dinding dari debu kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
 Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
yang akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan plamir kemudian tunggu sampai kering
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding udah rata ?
 Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol/spray painted pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang
sempit (sulit).
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
 Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua / terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Cek, apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah rata.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan /
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap

38
Flowchart 18. Flowchart Pekerjaan Pengecatan

Gambar.35. Ilustrasi Pekerjaan Pengecatan

12.Pekerjaan Instalasi Pipa Air Kotor

Langkah Pelaksanaan Instalasi Pipa Air Kotor :


A. Persiapan
- Shop drawing instalasi plumbing.
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan
pekerjaan lain (Pipa Ac, tray kabel, fire fighting).
- Buat cutting list pipa dan gantungan serta Lakukan pemotongan pipa dan
pembuatan gantungan.
- Lakukan pengecetan gantungan (cat dasar dan cat finish).
B. Pemasangan Pipa Indoor
- Lakukan pengeboran dengan dinabolt atau fischer pada titik hasil marking
untuk pemasangan gantungan.

39
- Pasangan gantungan / support (jalur main line harus dipasang support
pada tiap balok struktur).
- Pemasangan pipa PVC dengan ukuran sesuai shop drawing,
Pada saat penyambungan kedua sisi/permukaan diamplas terlebih dahulu
dan diolesi lem PVC.
Elevasi.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan.
- Lakukan test tekan pipa.

Flowchart 20. Flowchart Pekerjaan Instalasi Air Kotor

40
13.Pekerjaan Elektrikal / Listrik

Flowchart 24. Flowchart Pekerjaan Elektrikal / Listrik

41
42
BAB. IV PENUTUP

Demikian metode pelaksanaan secara garis besarnya, metode pelaksanaan yang


lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Uraian secara garis besar yang dapat
kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan – pekerjaan yang terlingkup dalam
PEMBANGUAN SD NEGERI 44 BENGKALIS REHAB BANGUNAN (RKB)

Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang
disesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal - hal yang lebih
terinci lagi akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.

43
Mudah – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

44

Anda mungkin juga menyukai