Anda di halaman 1dari 9

Tugas membuat Paper

Mata Kuliah : Kelas K3 Kebakaran dan Bahaya Utama

Dosen : Bpk. Arham Syam ST.MKKK

“ Analisis kebakaran akibat Korsleting Listrik dirumah di Kelurahan Mongondow, Kecamatan


Kotamobagu Selatan, Kabupaten Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia”

Disusun Oleh :
Angelina D.F.Talibo Putri
01901040003

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN DAN


TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA
KOTAMOBAGU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penggunaan fasilitas listrik berkepanjangan oleh masyarakat menimbulkan


ketidakstabilan atau naik turunnya tegangan listrik menjadi masalah yang cukup sering terjadi di
setiap rumah kelas menengah dan perkantoran. enggunaan fasilitas listrik berkepanjangan oleh
masyarakat menimbulkan ketidakstabilan atau naik turunnya tegangan listrik menjadi masalah
yang cukup sering terjadi di setiap rumah kelas menengah dan perkantoran.

Keberadaaan peralatan elektronik di rumah dapat membuat rumah tetap sejuk, menyala,
dan saling terhubung. Namun, peralatan elektronik ini juga dapat menimbulkan bahaya serius
seperti menyebabkan kebakaran akibat listrik dan kerusakan properti. seperti diketahui,
kebakaran yang disebabkan listrik atau malfungsi adalah penyebab utama ketiga kebakaran yang
terjadi di rumah yang tidak disengaja setelah peralatan pemanas dan kebakaran terkait memasak.
Karena itu, hal ini harus menjadi perhatian setiap pemilik rumah karena 79 persen dari kebakaran
berasal dari seluruh ruangan di rumah.

Untuk tahun 2021 total ada 16 kejadian kebakaran di Kotamobagu dengan total kerugian
kurang lebih 1 miliar rupiah, Selalu pastikan peralatan listrik dan kompor gas dalam keadaan off
atau mati, hindari penggunaan listrik yang tidak sesuai kapasitas daya listrik.

B.Tujuan

1. Untuk mengetahui Potensi Bahaya dan Faktor Resiko bahaya kecelakaan kebakaran
rumah akibat arus listrik pendek.
2. Untuk memberikan edukasi terhadap Mahasiswa serta Masyarakat yang membaca Paper
ini apa saja Manfaat dan juga Resiko Bahaya dari barang elektronik
3. Untuk memberikan Edukasi terhadap Mahasiswa mengenai cara pengendalian dan
meminimalisir resiko kebakaran rumah akibat korslet listrik
4. B isa memastikan sumber serta pemicu munculnya bahaya. Bisa memastikan metode
menangani potensi beresiko.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Identifikasi Bahaya Listrik penyebab Kebakaran

Ketidakstabilan atau naik turunnya tegangan listrik ini juga dapat menimbulkan ancaman
besar bagi keselamatan barang-barang elektronik di rumah atau kantor. Tegangan listrik yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat memengaruhi kinerja peralatan elektronik dengan
konsumsi listrik berat seperti AC, kulkas, komputer, TV, dan lain-lain. Untuk mencegah
terjadinya masalah ini, serta melindungi barang-barang elektronik dengan konsumsi listrik berat
dari kerusakan, dibutuhkan stabilizer listrik agar arus listrik bisa seimbang. Sehingga peralatan
elektronik di rumah atau kantor dapat berfungsi dengan optimal.
"Stabilizer listrik adalah alat yang berfungsi untuk mengatur dan menyeimbangkan tingkat
tegangan listrik secara konstan. Kini stabilizer listrik pun telah menjadi salah satu kebutuhan
penting untuk mengatasi masalah naik turunnya tegangan listrik di rumah ataupun kantor," kata
Jacky Herman Hardjono, putra owner PT Gunindo Trimukti.

Salah satu penyebab korsleting listrik yang paling umum adalah tumpukan colokan listrik pada
rol kabel, kontak T atau sejenisnya. Tumpukan kabel ini dapat menyebabkan panas berlebihan
dari arus listrik yang memicu korsleting, bahkan kebakaran.

Kurang pengetahuan perihal penyebab korsleting listrik di rumah, meningkatkan risiko


timbulnya kerugian yang lebih besar. Salah satunya bisa menjadi penyebab kebakaran hebat.
Lantas apa yang dimaksud dengan korsleting listrik?

Korsleting listrik atau hubungan arus pendek ini dapat terjadi karena adanya hubungan langsung
antara konduktor negatif dengan positif. Penyebab korsleting listrik di rumah tersebut bisa timbul
karena adanya penyambungan kabel yang tidak memperhatikan kutub-kutub listrik, atau karena
adanya konduktor listrik yang tidak tertutup dengan bahan isolator sehingga bersentuhan dengan
tidak sengaja.
B.Penyebab terjadinya Kebakaran akibat arus listrik pendek

Korsleting adalah hubungan arus pendek (short circuit) yang terjadi ketika aliran listrik
yang sedang mengalir tidak sesuai dengan nilai tahanan (hambatan). Akibatnya, terjadi lonjakan
arus listrik yang cukup besar. Lonjakan tersebut mengakibatkan timbulnya percikan api hingga
ledakan yang cukup besar.

Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya :

1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan
bahaya kejut.

2. Jaringan dengan hantaran telanjang

3. Peralatan listrik yang rusak

4. Colokan yang menumpuk

5. Penggunaan komponen listrik yang tidak sesuai standar

6. Terkena cairan

Sumber listrik yang terkena air juga dapat menyebabkan hubungan arus pendek. Karena itu,
letakkan benda-benda yang berisi air sejauh mungkin dari peralatan atau sumber listrik untuk
menghindari terjadinya korsleting listrik.

7. Berdekatan dengan sumber panas

Selain terkena cairan, hubungan arus pendek juga bisa terjadi akibat paparan panas yang
berlebihan. Sumber listrik yang terpapar panas berlebih dapat berpotensi menimbulkan percikan
api, yang kemudian menyebabkan korsleting listrik. Karenanya, jauhkan peralatan listrik dari
sumber panas seperti kompor.

8. Komponen atau alat listrik tidak standar


Pertama, pemasangan instalasi yang tidak benar atau tidak memenuhi standar persyaratan
umum instalasi listrik (PUIL). Kedua, penggunaan atau pengoperasian perlengkapan atau
pemanfaatan listrik yang tidak benar atau tidak memenuhi standar (tidak bertanda SNI).
Penyebab kebakaran ketiga adalah pemanasan lebih karena beban atau arus lebih
(overload), maupun hubungan pendek yang mengakibatkan kerusakan insulasi kabel.
Kebakaran karena listrik juga bisa diakibatkan adanya arus lebih ataupun hubung singkat atau

pendek pada kabel yang tadinya, misalnya diakibatkan oleh isolasi dari kabel. Kabel terkelupas,
misalnya karena digigit tikus, terbuka, di sekitarnya ada benda-benda mudah terbakar, ada
hubung singkat terjadilah percikan api dan membakar benda di dekatnya yang mudah terbakar,
Penyebab keempat, yakni penyalahgunaan tenaga listrik, misalnya mencantol listril, mengutak-
atik kWh meter, dan pemakaian listrik tidak sah. Selanjutnya, penggunaan steker menumpuk
dalam satu stop kontak dan penggunaan kabel yang tidak sesuai kapasitas arusnya juga
berpotensi menyebabkan korsleting.

C.Analisa atau Pengendalian Faktor Resiko bahaya Kebakaran akibat Kerusakan arus
listrik pendek

Menurut sebuah penelitian, 75% dari semua kecelakaan didahului oleh satu atau lebih near miss
dan sekitar 40% di antaranya mengalami insiden yang berkaitan dengan listrik. Oleh karena itu,
pengendalian dasar terkait K3 listrik merupakan satu langkah wajib yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah minimum yang harus Anda ambil untuk
memastikan keselamatan listrik.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya listrik?

Kecelakaan listrik disebabkan oleh kombinasi tiga faktor, yaitu :

a.Peralatan/instalasi yang tidak aman

b.Tempat kerja berada di lingkungan yang tidak aman

c.Praktik kerja yang tidak aman


Cara agar kita dapat melakukan pengendalian terhadap bahaya kerusakan listrik yang dapat
menyebabkan kebakaran adalah :

1.Induk persediaan

a.menjaga semua instalasi listrik dalam keadaan baik

b.memberikan cukup socket-outlet untuk peralatan yang digunakan

c.menghindari kelebihan kotak kontak

d.memberikan saklar akses dan jelas diidentifikasi ( ‘Emergency Off’ atau tombol ‘EMO’) dekat
mesin untuk memotong daya dalam keadaan darurat

e.untuk peralatan portabel, terhubung ke soket-outlet terdekat sehingga dapat dengan mudah
terputus dalam keadaan darurat.

2.Gunakan peralatan yang tepat

a.memilih peralatan listrik yang cocok untuk lingkungan kerja

b.memastikan peralatan yang aman bila terisi dan mempertahankannya dalam kondisi aman

c.peralatan listrik yang mudah terbakar harus dirancang untuk tidak menghasilkan bunga api.
Carilah saran spesialis ketika memilih jenis peralatan.

d.melindungi bola lampu dan peralatan mudah rusak lainnya jika ada risiko sengatan listrik jika
mereka rusak.

3.Pemeliharaan dan perbaikan

a.memastikan peralatan dilengkapi dan dinilai dengan benar


b.memastikan kabel berakhir selalu memiliki selubung luar mereka tegas dijepit untuk
menghentikan kabel bekerja lepas dari colokan atau di dalam peralatan

c.mengganti bagian kabel yang rusak

d.menggunakan konektor yang tepat untuk menghubungkan kabel

e.Pastikan semua kabel yang terhubung dengan aman

D.Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya percikan api yangdisebabkan oleh
listrik diantaranya adalah :korsleting listrik atau kejadian hubungansingkat arus listrik atau short-
circuit. Beban berlebih atau overload dan terjadinya arus bocor pada bangunan atau peralatan.
Selain itu rendahnya pemahamanmasyarakat mengenai komponen instalasi listrik,pemanfaatan
peralatan-peralatan listrik,kurangnya sosialisasi mengenai persyaratan atauperaturan instalasi dan
tingginya jumlah rumah yang berpotensi kebakaran karena memiliki dinding dan atap yang
rentan terhadap api dan nstalasi istrik yang sudah tua juga menjadi faktor penyebab terjadinya
kebakaran.

Saran

Untuk menghindari terjadinya musibah kebakaran, terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan, antara lain:

a) Peralatan yang dipilih untuk dipasang pada inslalasi listrik harus memenuhi standar yang
berlaku dan harus sesuai dengan lingkungannya,

b) Pemasangan peralatan harus menaati ketentuan dalam PUIL,


c)Melakukan pemeriksaan dan pengujian secara teratur pada instalasi listrik terhadap
penyalahgunaan, kerusakan atau pemasangan yang tidak sesuai standar, termasuk sambungan-
sambungan yang lepas.

DAFTAR PUSTAKA

Hendryani, A. (2019). PENYULUHAN TENTANG BAHAYA KEBAKARAN AKIBAT


LISTRIK DI RUMAH TANGGA BAGI WARGA KELURAHAN DURI SELATAN
JAKARTA BARAT. Bulletin Dharmanesti Niramaya Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 27-
31.

Putra, A. M., & Yuantari, M. C. (2015). Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Terhadap Ancaman
Kebakaran Pada Anak Usia 10-15 Tahun di Rumah Susun Pekunden Kota Semarang. VISIKES:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 14(1).

Setyo, B. (2014). Korsleting Listrik Penyebab Kebakaran Pada Rumah Tinggal Atau Gedung.
Edu Elektrika Journal, 3(2).

Subagyo, A. (2012). Antisipasi yang Diperlukan Terhadap Kebakaran Listrik pada Bangunan
Gedung. JTET (Jurnal Teknik Elektro Terapan), 1(2).
Hambaly, E. Y., Setiawati, M., & Majid, A. (2018). Menghindari Bahaya Kebakaran Melalui
Instalasi Listrik yang Benar dan Aman. ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 6(2), 186-191.

Anda mungkin juga menyukai