PERMOHONAN BANTUAN
PENGASPALAN JALAN LINGKUNGAN
DUSUN IV DESA SLANGIT
embusan :
1. Yth. Bupati Cirebon
2. Yth. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab Cirebon ( DPKPP )
3. Yth. Camat Klangenan
4. Yth. BPD Desa Slangit
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Tuhan Pencipta dan penguasa alam, semoga kita dalam
lindunganNya dan sukses selalu menjalankan tugas keseharian. Sholawat serta salam semoga
selalu tersampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan tersampaikan pula
kepada para Keluarganya, Sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Desa Slangit adalah Desa dengan hampir Semua penduduknya adalah Petani dan Buruh
Tani serta pedagang sehingga Tingkat ekonominya terbatas Kondisi Infrastruktur sangatlah
Penting untuk menunjang dan meningkatkan Ekonomi di Masyarakat apalagi diera Otonomi
daerah menuntut kita untuk lebih peduli dan mandiri dalam melakukan pembangunan didaerah
termasuk di Desa Keterbatasan SDM. Desa Slangit dalam Membangun Desanya menuntut
Kreatifitas Kami selaku pemerintah Desa yang didukung segenap masyarakatnya untuk mencari
dan mengelola sumber dana.
Dalam hal ini kami mengajukan Proposal Permohonan Peningkatan dan Pengaspalan
Jalan Lingkungan Yang Berlokasi di Blok Tengger Jalan Kibuyut Desa Slangit Tahun 2022,
guna Perbaikan Infrastruktur untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat Khusus di
Dusun III dan IV Desa baik dari segi Infrastruktur maupun keindahan lingkungan, Besar
harapan kami hal tersebut dapat diperhatikan dan direalisasikan
Kami menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, namun harapan kami kiranya
apa yang kami mohonkan ini mendapat perhatian dan dukungan sehingga keinginan kami dapat
terwujud. Kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan. Semoga program dan
harapan kami mendapat bimbingan dan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.
Slangit, 3 Januari
2022 KETUA LPMD
H. CALET
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berkaitan dengan hal tersebut diatas salah satu program yang menjadi garapan
Desa Slangit adalah dalam hal Program Infrastrukur, dimana Program tersebut
diantaranya memberikan fasilitas kepada warga masyarakat melaui program
Perbaikan Jalan lingkungan di Desa Slangit.
Program yang diajukan dalam Proposal ini salah satunya adalah yang berkaitan
dengan Pembangunan Jalan Lingkungan di Dusun IV Desa Slangit Yang Merupakan
Akses Utama Bagi Masyarakat di Desa Slangit Karena jalan Satu Satunya yang dapat
Mempersingkat jarak tempuh, Jalan Lingkungan ini digunakan untuk meningkatkan
Perekonomian, Pertanian, Pendidikan dan Perdagangan Sehingga dengan baiknya
Kondisi Infrastruktur ini sangat diharapkan dan dinantikan oleh masyarakat Desa
Slangit.
II. PERMASALAHAN
1. Kondisi Jalan Rusak
2. Sangat Becek Ketika Musim Penghujan
3. Jalan Utama Untuk Tiap Blok di Lingkungan desa Slangit
IV. SASARAN
1.Meningkatkan MAsyarakat berbudaya Bersih dan Sehat
2. Menambah Semangat Gotong Royong
3. Mengembangkan Rasa Persatuan, Persaudaraan dan Gotong Royong dalam
Melaksanakan Pembangunan
KONDISI DESA
a. Sejarah desa
Legenda Desa (Sasakala)
Pada jaman dulu Negara Kerajaan Pajajaran Sang Prabu Siliwangi sedang dalam
duka nestapa dikarenakan telah kehilangan Rarasantang. Karena rasa kuatir akan
keselamatan anak dan istrinya maka sang prabu memerintahkan 40 orang tumenggung
untuk mencarainya kesegala arah dan tidak diperkenankan kembali ke kraton sebelum
diantara mereka ada yang menemukan dan membawanya pulang.
Dengan rasa penuh tanggungjawab ke 40 tumenggung itu berangkat menjalankan
titah baginda Raja Sang Prabu Siliwangi raja pajajaran yang adil wicaksana dan
agung palamarta. Dalam perjalanan Raden Walang Sungsang dan adiknya Nyi Mas
Ayu Rara Santang tersesat disebuah padepokan yang terletak di puncak gunung
merapi ( sekarang gunung itu namanya gunung Tampomas di daerah Subang ).
Seorang yang berkuasa di padepokan gunung merapi adalah Sanghyang Danuwarsih.
Raden Walang Sungsang di minta tinggal di padepokan itu untuk diberi ilmu
kesanghyangan demi untuk bekal menuju padepokan Panggoron Islam Gunung Jati.
Selama menetap di padepokan gunung merapi dan setelah menguasai ilmu
kesanghyangan maka Raden Walang Sungsang dan adiknya pamit untuk melanjutkan
ke Panggoron Islam Gunung Jati.
Setelah beberapa hari Sanghyang Danuwarsih ditingalkan Raden Walang Sungsang
beserta adiknya datanglah dua orang lelaki utusan dari kerajaan Pajajaran yaitu Ki
Bandang Selayang dan Ki Bandang Slangit yang sedang menjalani titah Sang Prabu
Siliwangi untuk mencari Putra Mahkota. Oleh karena itu Sanghyang Danuwarsih
dijawab bahwa Putra Prabu Siliwangi telah pergi menuju Panggoron Islam Gunung
Jati. Setelah mendapat penjelasan dari Sanghyang Danuwarsih maka kedua
Tumenggung Pajajaran yaitu Ki Bandang Selayang dan Ki Bandang Slangit pergi
menuju Panggoron Islam Gunung Jati.
Di Panggoron Islam Gunung Jati Syekh Dzatil Khafi untuk berguru dan masuk
agama islam dan meninggalkan agama kesanghyangan yang diperoleh dari
padepokan gunung merapi. Maka segera mungkin Syaek Dzatil Khafi mengislamkan
Raden Walang Sungsang beserta istri dan adiknya dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat sebagai awal dari keislaman.
Dari hari ke hari Syekh Dzatil Khafi memperhatikan perubahan yang cukup
meyakinkan untuk melanjutkan penyebaran islam di masa mendatang oleh karena itu
sang guru Syekh Dzatil Khafi menyuruh Raden Walang Sungsang membuka hutan
sebelah selatan dengan maksud orang-orang yang ikut agama islam lebih dari itu
memperkasai adalah Putra Mahkota Pajajaran di Jawa Barat yang panjang punjung
ukir pasir gemah ripah loh jinawi. Dalam perjalanan Ki Bandang Selayang dan Ki
Bandang Slangit menuju Panggoron Islam Gunung Jati Ki Bandang Selayang
berhenti di Padepokan Ki Gede Bambangan ( sekarang Desa Trusmi ) dan sekaligus
dijadikan memantu Ki Gede Trusmi, sedangkan Ki Bandang Slangit melanjutkan ke
Panggoron Islam Gunung Jati. Setelah sampai di Penggoron Islam Gunung Jati
melihat Raden Walang Sungsang sedang asik dengan golok cabangnya membuka
hutan, saat itu pula Ki Bandang Slangit mendatanginya dan berdua bercerita tentang
maksud dan tujuannya, maka Ki Bandang Slangit mengajak Raden Walang Sungsang
untuk pulang ke Kraton Pajajaran Raden Walang Sungsang tidak mau atas ajakan Ki
Bandang Slangit maka terjadilah pertengkaran yang berakhir peperangan untuk
mencari kemenangan, dalam pertarungan antara Ki Bandang Slangit dan Raden
Walang Sungsang sebelum tangan Ki Bandang Slangit menyentuh kepada Raden
Walang Sungsang di tangkislah oleh Ki Danusula ia seorang bekas adipati Pajajaran
yang sejak dulu masuk islam yang namanya diganti Ki Pangalang-alang selalu
membantu Raden Walang Sungsang membuka hutan. Dalam pertarungan Ki
Bandang Slangit dan Ki Pangalang-alang akhirnya Ki Bandang Slangit tidak dapat
menahan gempuran dari Ki Danusela maka Raden Walang Sungsang menghentikan
pertarungan dan akhirnya Ki Bandang Slangit oleh Raden Walang Sungsang diganti
namanya Ki Mas Parutan.
Pembukaan hutan diteruskan hingga mencukupi untuk dijadikan pedukuhan, atas
keberhasilan Raden Walang Sungsang dalam memimpin membuka hutan itu Syekh
Dzati Kafhi menganugrahkan nama Pangeran Cakra Buana bersamaan diresmikan
padukuhan Caruban Larang, dengan kuwu pertama Ki Pangalang-alang sejak itu
orang yang berjasa membuka padukuhan Caruban dipercaya oleh Pangeran Cakra
Buana untuk membuka hutan disekitarnya guna dijadikan padukuhan pula. Bagi
Kimas Parutan dipercaya memuka hutan di barat laut Caruban sekaligus sebagai
lurahnya dengan harapan agar agama islam cepat meluas selain karena itu diharapkan
hasil pertaniannya bisa untuk membantu antar padukuhan dibidang makanan. Oleh
karena itu Pangeran Cakrabuana banyak memberi peralatan dan bimbingan cara
menggarap sawah yang baik bahkan pusaka pun sebagian di berikan kepada Ki Mas
Parutan.
Dalam tempo yang tidak terlalu lama Ki Mas Parutan selesai membuka hutan sekedar
cukup untuk dijadikan padukuan kecil lalu datang menghadap Pangeran Cakrabuana
guna untuk meresmikan atas dijadikannya padukuhan baru, maka datanglah Pangeran
Cakra Buana di padukuan ini demi untuk mengenang dan mengingat nama asal Ki
Mas Parutan dari Pajajaran maka Pangeran Cakrabuana memberi nama Padukuan
Slangit dan Ki Mas Parutan sebagai pemimpinnya maka ia juga yang diberi
kepercayaan memimpin di padukuan Slangit dengan sebutan Ki Lurah.
A. Kondisi Geografi
Desa Slangit Kecamatan Klangenan terletak disebelah Utara wilayah Kecamatan
Klangenan Kabupaten Cirebon, luas wilayahnya tercatat ± 355,191 Ha, dengan batas-
batasnya: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Panguragan dan Desa kalianyar
Kecamatan Panguragan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jemaras Lor
Kecamatan Klangenan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jungjang dan Desa
Bulak Kecamatan Arjawinangun, dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa
Bangodua dan Kreyo Kecamatan Klangenan.
Pada peta rupa bumi terletak dalam koordinat antara 106º55¹50¹¹ - 107º5¹45¹¹ Bujur
Timur dan 6º30¹20¹¹ - 6º40¹10¹¹ Lintang Selatan, dengan hamparan bidang
wilayahnya berada pada elevasi antara 173 – 1745 meter di atas permukaan laut
(m.dpl). Secara fisik sekitar 279,53 Ha Berupa Tanah Sawah, dan sekitar 38,78 Ha,
berupa Tanah Darat, dengan Keadaan Tanah adalah Tadah Hujan.
Dan Sejarah Pembangunan Desa
Berikut daftar nama-nama kuwu Desa Slangit, yaitu :
Irigasi
No. Wilayah
1/2 Jumlah
Teknis Sederhana
Teknis Tadah Hujan
Kondisi Desa
1 Sura Maulana 0 0 0 0 1 0 0 1
2 Abdul Hadi 0 0 0 1 0 0 0 1
3 Yati 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Sintia 0 1 0 0 0 0 0 1
5 Muhaemin 0 0 0 0 1 0 0 1
6 Nasma 0 0 0 0 1 0 0 1
7 Aldiyansyah 0 1 0 0 0 0 0 1
8 Kholid 0 0 1 0 0 0 0 1
9 Yudi Yanto 0 0 0 1 0 0 0 1
10 Yudi Wahyudi 0 0 0 1 0 0 0 1
11 Dama As 0 0 0 0 1 0 0 1
12 Johanes 0 0 1 0 0 0 0 1
13 Asep Sunedi 0 0 1 0 0 0 0 1
0 2 4 3 4 0 0 13
TABEL 12. PERANGKAT DESA MENURUT PENDIDIKAN
Pendidikan
No. Nama D.3/ Jumlah
SD SLTP SLTA S.1 S.2
SM
1 Sura Maulana 0 0 1 0 0 0 1
2 Abdul Hadi 0 0 0 0 1 0 1
3 Yati 0 0 1 0 0 0 1
4 Sintia 0 0 1 0 0 0 1
5 Muhaemin 0 0 1 0 0 0 1
6 Nasma 0 0 1 0 0 0 1
7 Aldiyansyah 0 1 0 0 0 0 0
8 Kholid 0 0 1 0 0 0 1
9 YudiYanto 0 0 1 0 0 0 1
10 Yudi Wahyudi 0 0 0 0 1 0 1
11 Dama AS 0 0 1 0 0 0 1
12 Johanes 0 0 1 0 0 0 1
13 Asep Sunedi 0 0 0 1 0 0 1
0 1 9 1 2 0 13
c. Kategori Desa
Kategori Desa dapat dikelompokaan menjadi 3(tiga) jenis :
- Kategori mula : Kategori Permasalahan Kebutuhan Dasar adalah desa/kelurahan
yang membutuhkan prioritas penanganan pada masalah pemenuhan kebutuhan
dasar seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan.
Desa Slangit adalah salah desa yang berada di wilayah Kecamatan Klangenan
Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 355,91 Ha dengan jumlah penduduk
sebanyak 5401 jiwa yang terdiri dari 2719 laki-laki dan 2682 perempuan
dengan jumlah kepala keluarga 1808 kepala keluarga.
Dilihat dari topografi dan kontur tanah Desa Slangit Kecamatan Klang snan
Secara umum berupa tanah seluas 353.58 Ha, tanah darat seluas 32,69 Ha,dan
Tanah Sawah Seluas 279,53 Ha yang berada pada ketinggian laut antara 130 Mdl
diatas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 28,1 derajat celcius. Desa
Slangit terdiri dari 4 Dusun/Blok , dengan 6 RW dan 20 RT
Dokter Spesialis 0
2 Keperawatan Bidan 2
Perawat 2
3 Partisipasi Masyarakat Dukun Bayi 1
Posyandu 5
4 Masyarakat Polindes 1
POD
Desa Siaga 1
Paraji Sunat
Kader Kesehatan 8
b. Prasarana Kesehatan
2. Pendidikan
a. Data Pendidikan
2 SD 3
3 MI/DTA 2
4 SLTP 0
5 SLTA/Sederajat 0
6 Perguruan Tinggi 0
7 PKBM 1
Jumlah 8
c. Tingkat Pendidikan
4. Ketenagakerjaan
7. Prasarana Peribadatan
No Nama Jabatan
Demikian Proposal Permohonan ini kami susun dan sampaikan, besar harapan kami
agar dapat segera dikabulkan, Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah AWT,
Amiin.
H. CALET
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG...........................................................................................
II. PERMASALAHAN..............................................................................................
IV. SASARAN..........................................................................................................
LAMPIRAN :