Anda di halaman 1dari 9

Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al.

JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2


Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi http://dx.doi.org/ 10.17844/jphpi.v24i2.36075

DAYA SAING EKSPOR IKAN TUNA-CAKALANG-TONGKOL INDONESIA


DI PASAR AMERIKA SERIKAT

Toni Rudi Hartanto1 2*, Suharno1, Burhanuddin1


1
Departemen Agribisnis, FEM IPB University
2
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Diterima: 22 Juni 2021/Disetujui: 10 Agustus 2021


*
Korespondensi: tonirudihartanto@gmail.com

Cara sitasi: Hartanto TR, Suharno, Burhanuddin. 2021. Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol
Indonesia di pasar Amerika Serikat. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 24(2): 227-235.

Abstrak
Ekspor sumber daya perikanan Indonesia selalu mengalami peningkatan. Kementerian Kelautan
dan Perikanan menargetkan ekspor sumber daya perikanan sebesar US$ 7,13–8,00 miliar di tahun 2022-
2024. Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) adalah kelompok ikan pelagis besar yang memiliki potensi besar
dan memegang peranan penting dalam perikanan tuna global. Indonesia adalah produsen TCT terbesar
di dunia, dengan hasil tangkapan mencapai 1,3 juta ton (20,06% produksi dunia). Dengan produksi TCT
tertinggi di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-3 di bawah Thailand dan Vietnam dalam ekspor TCT
ke AS. Ekspor TCT Indonesia ke Amerika Serikat (AS) bisa ditingkatkan dengan cara memperbaiki daya
saing TCT Indonesia. Dalam rangka peningkatan daya saing TCT Indonesia di pasar AS, perlu diketahui
posisi daya saing TCT Indonesia saat ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya saing dan posisi
daya saing TCT Indonesia di pasar AS. Data yang dipakai dalam menganalisis daya saing merupakan data
sekunder dalam kurun waktu 20 tahun terakhir (2000-2019). Daya saing ekspor TCT Indonesia dianalisis
dengan Revealed Comparative Advantage (RCA). Posisi daya saing ekspor dianalisis dengan Export Product
Dynamic (EPD). TCT Indonesia mempunyai daya saing komparatif di pasar AS karena nilai RCA rata-rata
13,68 pertahun (RCA>1) dengan pertumbuhan positif dan berada pada posisi rising star. Hal ini berarti
TCT Indonesia memliki pangsa pasar ekspor yang baik yang tumbuh secara dinamis di pasar AS.

Kata kunci: keunggulan komparatif, pelagis besar, posisi daya saing

Export Competitiveness of Indonesian Tunas-Skipjack Tunas-Eastern Littles Tunas


in The United States of America’s Market

Abstract
Exports of Indonesian fishery resources are always increasing. The ministry targets the export of
fishery resources of US$ 7.13–8.00 billion in 2022-2024. Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) is a large pelagic
fish group that has great potential and plays an important role in global tuna fisheries. Indonesia is the
world's largest producer of TCT, with catches reaching 1.3 million tonnes (20.06% of world production).
With the largest production of TCT in the world, Indonesia ranks 3rd under Thailand and Vietnam in
TCT exports to the USA. Indonesia's TCT exports to the USA can still be increased by upgrading the
competitiveness of Indonesian TCTs. To increase the competitiveness of Indonesian TCTs in the USA
market, it is necessary to know the current competitive position of Indonesian TCTs. The purpose of
this study is to determine the competitiveness and position of Indonesian TCT competitiveness in the
US market. The data used in analyzing competitiveness is secondary data within the last 20 years (2000-
2019). Indonesia's TCT export competitiveness is analyzed by Revealed Comparative Advantage (RCA).
The position of export competitiveness analyzed by Export Product Dynamic (EPD). TCT Indonesia has
comparative competitiveness in the USA market because the average RCA value is 13.68 per year (RCA>1)
with positive growth and is in a rising star position. This means that TCT Indonesia have a good share of the
export market that is growing dynamically in the USA market.

Keywords: export product dynamic, great pelagic, revealed comparative advantage

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 227


JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2 Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al.

PENDAHULUAN TCT merupakan salah satu komoditas


Ikan Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) ekspor unggulan Indonesia, baik dalam bentuk
merupakan jenis ikan ekonomis penting segar, beku maupun olahan. Ekspor TCT ini
Indonesia. Penyebaran ikan TCT meliputi dapat berkontribusi untuk perekonomian
hamper seluruh wilayah Indonesia yaitu: serta pembangunan perikanan Indonesia
Selatan Jawa, Laut Banda, Laut Maluku, (Kushendarto et al. 2018). Amerika Serikat
Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Hindia, merupakan negara tujuan ekspor utama
Laut Halmahera, perairan Utara Aceh, Barat TCT Indonesia. Pasar tujuan ekspor TCT ke
Sumatera, Utara Sulawesi, Teluk Tomini, Amerika Serikat, Indonesia bersaing dengan
Teluk Cenderawasih, dan Laut Arafura negara lain yaitu Thailand, Vietnam, Equador
(Supriatna et al. 2014). Indonesia adalah dan Filipina. Indonesia menjadi negara
negara dengan produksi TCT terbesar di pengekspor TCT ke Amerika Serikat terbesar
dunia. Jumlah hasil tangkapan TCT Indonesia ke-3 di dunia masih kalah dengan Thailand
tahun 2017 mencapai 1,3 juta ton, naik sebesar dan Vietnam (UN Comtrade 2020).
5,25% dari tahun 2016 sebanyak 1,2 juta ton. Munculnya India sebagai negara potensial
Adapun kontribusi terhadap total produksi pengekspor produk perikanan ke Amerika
TCT global adalah sebesar 20,06% dari (KKP Serikat (AS) dapat menurunkan pangsa pasar
2019). Indonesia akibat dari persaingan yang semakin
Penelitian yang terkait dengan kompetitif (Wijayanto 2020). Berkaitan
karakterisasi dan pemanfaatan TCT sudah dengan hal tersebut, maka diperlukan kajian
banyak dilakukan oleh peneliti dan akademisi. guna mengetahui daya saing TCT Indonesia
Penelitian-penelitian tersebut antara lain serta posisinya di pasar AS
adalah perubahan komposisi kimia dengan Daya saing ditentukan oleh daya produksi
metode penggorengan untuk ikan Katsuwonus suatu negara pada pemanfaatan SDA, SDM
pelamis (Nurjanah et al. 2015), pemanfaatan serta modal. Pada hakikatnya, daya saing
lambung tuna sebagai bahan baku enzim pepsin dibutuhkan guna meningkatkan eksistensi
(Pasaribu et al. 2018), pemanfaatan tulang perekonomian agar lebih berorientasi pasar
tuna sebagai sumber bahan baku nano kalsium (Yusuf et al. 2018).
(Prinaldi et al. 2018) dan pemanfaatan Studi ini mempunyai tujuan untuk
usus tuna sirip kuning sebagai bahan baku mengetahui daya saing ekspor serta
enzim tripsin (Arbajayanti et al. 2021). mengetahui posisi ekspor TCT di pasar AS.
Pertiwi et al. (2020) melaporkan penelitiannya
terkait dengan deteksi bakteri pembentuk BAHAN DAN METODE
amina biogenik pada ikan Scombridae Bahan dan Alat
secara multiplex PCR, sementara Bahan yang digunakan dalam penelitian
Abdullah et al. (2011) melakukan penelitian ini adalah data dan informasi yang didapatkan
tentang autentikasi tuna steik komersial dari berbagai sumber. Alat yang digunakan
dengan menggunakan teknik PCR- antara lain peralatan pengolahan data
sequencing dan penelitian tentang identifikasi berupa laptop yang telah terinstal perangkat
kemurnian tuna serta produk turunannya lunak pengolahan data Microsoft Word dan
dengan menggunakan teknik berbasis Microsoft Excel.
protein dan DNA yang dilakukan oleh
Wulansari et al. (2016). Selain itu, Waktu Penelitian
Maulid et al. (2016) meneliti tentang Penelitian dilaksanakan selama kurang
karakteristik bioinformatika gen penyandi ikan lebih empat bulan, yaitu dari bulan Januari-
tenggiri dan profil asam lemak tuna (Thunnus April 2021.
albacares) loin dengan penyemprotan
filtered smoke selama penyimpanan beku Prosedur Penelitian
(Loppies et al. 2021) serta kelayakan industri Jenis data yang digunakan pada penelitian
pengolahan pindang tongkol di Kabupaten ini adalah data sekunder yang diambil dari
Banyuwangi (Anggraeni et al. 2019). berbagai sumber dalam periode waktu yang

228 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al. JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2

Table 1 Data types and source


Data Type Source Unit
Export Value UN Comtrade US$
GDP Per Capita worldbank.org US$
Exchange Rate worldbank.org Rp/LCU
Population worldbank.org Individu
Economic Distance Center d’Etudes Prospectives at d’Information (CEPII) Km.US$
Export Price UN Comtrade US$
TCT Production MMAF Tons
sama yaitu dua puluh tahun terakhir (2000- saing komparatif, sedangkan nilai RCA>1
2019). Sumber data perdagangan yang menggambarkan komoditas itu mempunyai
digunakan meliputi data ekspor dan impor daya saing komparatif (Adzimatinur 2018).
berasal dari UN Comtrade. Data makro yaitu Analisis RCA ini menggunakan data ekspor-
pendapatan per kapita dan nilai tukar riil impor yang diperoleh dari UN Comtrade.
diambil dari laman World Bank, sedangkan Hasil perhitungan RCA dapat dimanfaatkan
data-data terkait dengan model gravitasi sebagai pedoman dalam kebijakan industri
seperti jarak diambil dari laman CEPII dan perdagangan selama produk-produk
(Centre d’Etudes Prospectives et d’Informations tersebut berkontribusi terhadap total ekspor
Internationales). Penggunaan HS enam digit (Tampubolon 2019).
dilakukan untuk memudahkan perincian jenis Posisi
𝐗𝐗 / 𝐗𝐗daya saing pasar TCT Indonesia
𝐑𝐑𝐑𝐑𝐑𝐑 = 𝐢𝐢𝐢𝐢 𝐭𝐭
komoditi yang digunakan dalam penelitian di pasar𝐖𝐖𝐖𝐖𝐖𝐖AS, dianalisis dengan Export Product
/ 𝐖𝐖𝐖𝐖
ini. Jenis dan sumber data dapat dilihat pada Dynamic (EPD). Analisis ini diterapkan dalam
Table 1. melihat performa
 suatu komoditas di pasar
tujuan ekspor, apakah komoditas tersebut
Analisis Data memiliki peningkatan yang dinamis atau
Aji et al. (2017) mengungkapkan bahwa tidak (Nainggolan 2020). Secara matematis
Revealed Comparative Advantage (RCA) dapat metode EPD dirumuskan sebagai berikut:
digunakan untuk menganalisis keunggulan
komparatif. Rumus RCA yang pertama
kali diperkenalkan oleh Ballasa (1965).
Pada artikel ini, nilai ekspor suatu produk ∑𝑻𝑻𝒕𝒕=𝟏𝟏[(
𝑿𝑿𝑿𝑿𝑿𝑿
) 𝒕𝒕 𝐗𝐗 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏% − (
𝑿𝑿𝑿𝑿𝑿𝑿
) 𝒕𝒕 − 𝟏𝟏
Indonesia terhadap total ekspor Indonesia ke 𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾 𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾𝑾

T
pasar Amerika Serikat dibandingkan dengan
nilai ekspor TCT dunia ke AS terhadap total
nilai ekspor dunia ke AS (Adzimatinur 2018) 𝑿𝑿𝑿𝑿 𝑿𝑿𝑿𝑿
∑𝑻𝑻𝒕𝒕=𝟏𝟏[( ) 𝒕𝒕 𝐗𝐗 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏% − ( ) 𝒕𝒕 − 𝟏𝟏
yang dinotasikan sebagai berikut: 𝑾𝑾𝑾𝑾 𝑾𝑾𝑾𝑾
T
Xij/Xt
RCA = Wij/Wt
Keterangan:
Xij:nilai ekspor TCT Indonesia ke AS;
Xt:nilai total ekspor Indonesia ke AS;
Wij:nilai ekspor dunia untuk komoditas i ke AS;
Wt=nilai total ekspor dunia ke AS;
seluruh nilai dinyatakan dalam satuan US$.

Hasil analisis RCA tersebut, apabila Posisi daya saing komoditas suatu
nilai RCA<1, hal ini menunjukkan bahwa negara dapat dikonversikan menjadi Figure
komoditas itu tidak mempunyai daya 1. Sumbu (X) pada kuadran ini menjelaskan
Lost
Rising Star
Opportunity

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Retreat Falling Star 229

Figure 1 Matrix export product dynamic (EPD) (Esterhuizen 2006)


JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2 Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al.

Lost
Rising Star
Opportunity

Retreat Falling Star

Figure 1 Matrix export product dynamic (EPD) (Esterhuizen 2006)

25,00

20,00

15,00
Nilai RCA

10,00

5,00

0,00
1995 2000 2005 2010 2015 2020

Tahun

Figure 2 Value of RCA indeks 2000-2019

pertumbuhan pangsa pasar ekspor suatu kekuatan bisnis serta daya tarik pasar suatu
negara pada pasar global atau disebut juga komoditas sehingga dapat menentukan posisi
kekuatan bisnis, sedangkan sumbu (Y) pada daya saingnya (Nainggolan 2020).
kuadran ini menjelaskan 10,00 pertumbuhan
pangsa pasar komoditas dalam pasar global HASIL DAN PEMBAHASAN
8,00
atau disebut juga daya tarik pasar. Analisis Daya Saing TCT Indonesia
Posisi terbaik dalam kuadran EPD
6,00 di Pasar Amerika Serikat
yaitu Rising Star, sebab merupakan
4,00 posisi di Nilai indeks daya saing yang dianalisis
Value Growth RCA

mana pangsa pasar tertinggi suatu produk dalam penelitian ini adalah indeks daya saing
2,00
sekaligus peningkatan pangsa pasar ekspor. berdasarkan rumus RCA Balassa (1965).
Ini berarti bahwa, negara0,00 tersebut memliki Indeks daya saing tersebut dihitung dari
2000 2005 2010 2015 2020
pangsa pasar ekspor yang baik yang tumbuh jumlah nilai ekspor secara agregat ikan tuna,
-2,00
secara dinamis. Kedua, posisi Falling cakalang, dan tongkol setiap tahunnya. Hal
Star, ini menggambarkan-4,00di mana terjadi yang
Year
sama juga dilakukan dalam menganalisis
pertumbuhan pangsa pasar -6,00 ekspor pada posisi daya saingnya.
produk yang stagnan. Ketiga Lost OpportunityFigure 3 RCA Kajian
Growthdaya saing TCT di pasar AS
yang menunjukkan bahwa, berkurangnya menggunakan pendekatan rumus Balassa
pangsa pasar ekspor untuk komoditas yang (1965) untuk melihat nilai daya saing suatu
dinamis. Keempat, Retreat yang menunjukkan brang. Indeks RCA Balassa tetap menjadi
bahwa, pangsa pasar terendah pada produk Lost pendekatan Risingpaling
yang Star populer karena
0,4
Opportunity
dan ekspor negara tersebut. Estimasi posisi kesederhanaan perhitungan dan kemudahan
daya saing suatu produk akan selalu berada dalam
0,2 menangani data yang diperlukan
pada kuadran berdasarkan pada pangsa pasar (Tampubolon 2019). Hasil perhitungan RCA
komoditas tersebut. Untuk menentukan dapat dilihat pada Figure 2.
0,2 0,4

230 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Falling
Retreat Star

Figure 4 Competitiveness Posistion Indoneisan TCT Export to USA


Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al. JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2

Figure 2 menunjukkan perkembangan akibat dari kebijakan PSBB yang berdampak


daya saing TCT Indonesia di pasar AS. Nilai pada tutupnya perusahaan eksportir ikan,
indeks RCA TCT di pasar AS pada tahun pengepul, dan hotel, restoran dan jasa boga
2000 sampai tahun 2019 bernilai >1. Hal ini (Sari et al. 2020 dan Kumala et al. 2021).
menggambarkan bahwa suatu komoditas Kumala et al. (2021) juga menyebutkan
mempunyai keunggulan komparatif di pasar bahwa pandemi Covid-19 ini menyebabkan
negara tujuan. Hasil ini sependapat dengan nelayan mengurangi aktivitasnya sehingga
Ashari et al. (2015) yang menganalisis menyebabkan maraknya pemancingan ilegal
daya saing udang Indonesia bahwa udang di WPPNRI, sehingga diperlukan kerja
Indonesia serta Thailand mempunyai daya sama internasional dalam rangka mencegah
saing komparatif karena nilai RCA >1. IUU Fishing serta menjamin rantai pasok
Lestari et al. (2013) menjelaskan bahwa daya (supply chain) produk khususnya ikan.
saing komparatif tuna Indonesia lebih rendah Saat harga ikan mengalami penurunan,
dibandingkan dengan negara pesaing dan langkah yang tepat bagi perusahaan adalah
berada di posisi ke-7. mendiversifikasi ikan menjadi produk olahan
Dari tahun 2000–2019 produk TCT baru dengan tetap memperhatikan kualitasnya
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (Supriatna et al. 2014).
yang tinggi di pasar AS. Rata-rata nilai RCA Peningkatan ekspor produk TCT
TCT Indonesia adalah sebesar 13,68. Nilai Indonesia menjadi penting, karena pangsa
ekspor TCT yang meningkat setiap tahunnya pasar yang masih sangat besar dan saat ini
dengan peningkatan rata-rata 0,97%. Hal ini masih dikuasai oleh Thailand dan Vietnam,
menandakan bahwa produk TCT Indonesia sementara mereka masih mengimpor
sangat digemari di AS. Indonesia harus bahan baku dari Indonesia. Besarnya nilai
mampu menjaga kepercayaan konsumen ekspor komoditas perikanan suatu negara
dengan tetap mempertahankan kualitas memengaruhi nilai indeks RCA (Lestari et al.
dan mutu produk TCT yang diekspor ke 2013). Apabila nilai total ekspor meningkat,
AS. Kualitas tuna, dikelompokkan dalam maka akan mengakibatkan turunnya nilai
beberapa grade. Tuna yang dapat diekspor indeks daya saing komoditas, sehingga perlu
mempunyai grade AAA, AAF, AF, AA, A+ memperhatikan pangsa pasar suatu negara
dan A. Grade tertinggi adalah AAA dengan tujuan ekspor tersebut.
harga mencapai Rp312.000/kg (Sidik et al. Figure 2 dan Figure 3 memperlihatkan
2013). Untuk menjaga kualitas mutu produk bahwa tahun 2011 penurunan nilai RCA
yang dihasilkan, membutuhkan bahan baku ekspor TCT Indonesia. Selama tahun 2007–
yang berkualitas. Kualitas bahan baku dapat 2011 terjadi penurunan daya saing komparatif
diperoleh dari penanganan yang baik dengan TCT Indonesia secara berturut-turut, dari
menerapkan sistem rantai dingin pada setiap 15,04 di tahun 2007 secara berturut-turut
rantai produksi dari penangkapan, distribusi, menurun menjadi 11,05 di tahun 2008, serta
pemasaran dan pengolahan. Penanganan di tahun 2011 menjadi 6,91. Namun pada
ikan yang baik yang dilakukan dengan tahun 2012 meningkat tajam menjadi 15,21.
menerapkan praktek sanitasi dan higienis, Pertumbuhan daya saing komparatif
dapat menentukan kualitas dan kesegaran ekspor TCT Indonesia di pasar AS selama
ikan. Dalam upaya mempertahankan 20 tahun terakhir sangat fluktuatif, namun
kesegaran ikan, dapat diterapkan sistem pertumbuhannya masih positif. Terjadi
rantai dingin dengan pengaplikasian es sesaat penurunan daya saing komparatif yang
setelah penangkapan dan pendistribusian signifikan pada tahun 2008, 2013, dan 2016.
ikan (Wahyu et al. 2019). Penyebabnya adalah pada tahun itu terjadi
Pandemi virus Corona saat ini berdampak penurunan nilai ekspor TCT ke AS. Di sisi
pada sektor kelautan dan perikanan nasional lain, total nilai impor AS meningkat tajam
di Indonesia (Wiradana et al. 2020). Hal ini sehingga ini menurunkan pangsa pasar TCT
menyebabkan turunnya harga ikan hingga Indonesia di pasar AS di tahun tersebut.
50% karena menurunnya permintaan sebagai Menurunnya nilai RCA menerangkan bahwa

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 231


JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2 Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al.

Indonesia kehilangan pangsa pasar di dunia Analisis Export Product Dynamic


karena pangsanya telah direbut oleh negara (EPD)
pesaing (Pujiastuti 2013). Hasil analisis EPD pada Table 3
Penurunan nilai ekspor TCT Indonesia menggambarkan ekspor TCT Indonesia
yang terjadi
25,00 pada tahun 2016 diakibatkan di pasar AS periode tahun 2000-2019
25,00
karena terjadi penurunan produksi TCT. menunjukkan nilai sumbu X sebesar 0,253
Penyebab 20,00penurunan produksi adalah (+) dan sumbu Y dengan nilai 0,001 (+).
pemberlakuan
20,00 Permen KP nomor 56 tahun Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
2014 tentang moratorium izin penangkapan nilai X (+) dan Y (+) dapat disimpulkan
ikan di WPPNRI.
15,00 Penurunan produksi TCT bahwa ekspor TCT Indonesia ke AS berada
RCA

15,00
Indonesia menyebabkan penurunan volume pada posisi rising star. Hal ini menunjukkan
RCA
Nilai

ekspor. Hal10,00
ini didukung oleh Arthatiani dan bahwa pertumbuhan ekspor TCT Indonesia
Nilai

Apriliani 10,00
(2015) yang menjelaskan bahwa ke AS meningkat. Meningkatnya ekspor TCT
dampak pemberlakuan Permen KP nomor 56 Indonesia ini diikuti dengan peningkatan
5,00
tahun 20145,00menyebabkan secara signifikan permintaan produk TCT Indonesia di AS.
komoditas tuna segar mengalami penurunan Prosisi ekspor TCT Indonesia di pasar AS
volume ekspor. Penurunan volume ekspor
0,00 digambarkan pada Figure 4.
0,001995 2000 2005 2010 2015 2020
ini menyebabkan 1995 penurunan
2000 nilai
2005 RCA dari 2015
2010 Posisi
2020 ini menerangkan bahwa kinerja
18,17 di tahun 2015 menjadi 17,47Tahun di
Tahun tahun ekspor tumbuh dengan cepat dan dinamis,
berikutnya. Pertumbuhan Figure 2 Value
RCA of RCA indeks 2000-2019
disajikan yaitu tingkat perkembangan perdagangan
Figure 2 Value of RCA indeks 2000-2019
pada Figure 3. TCT Indonesia selalu naik. Selain itu,
peningkatan pasar ekspor AS juga mengalami

10,00
10,00
8,00
8,00
6,00
6,00
4,00
RCA

4,00
RCA

2,00
Growth

2,00
Growth

0,00
0,002000 2005 2010 2015 2020
Value

-2,002000 2005 2010 2015 2020


Value

-2,00
-4,00
-4,00 Year
Year
-6,00
-6,00 Figure 3 RCA Growth
Figure 3 RCA Growth

Lost Rising Star


Lost 0,4 Rising Star
Opportunity 0,4
Opportunity
0,2
0,2

0,2 0,4
0,2 0,4

Falling
Falling
Star
Retreat
Retreat Star
Figure 4 Competitiveness Posistion Indoneisan TCT Export to USA
Figure 4 Competitiveness Posistion Indoneisan TCT Export to USA

232 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al. JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2

pertumbuhan yang baik. Maka dapat DAFTAR PUSTAKA


dikatakan bahwa komoditas tersebut berada Abdullah A, Nurjanah, Kurniawan N.
pada level yang kompetitif. Sejalan dengan 2011. Autentikasi tuna steak komersial
hasil penelitian Setyawati (2015) dan Amalina dengan metode PCR-sequencing. Jurnal
(2018) yang menerangkan posisi rising star Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
adalah posisi yang paling ideal, karena produk 17(1): 1-7.
masih memiliki pangsa pasar yang baik dan Adiguna AD. 2021. Analisis daya saing dan
tumbuh secara dinamis. faktor yang memengaruhi ekspor rumput
Pada posisi ini, Indonesia perlu laut olahan Indonesia di pasar dunia.
mempertahankan pasar ekspor di AS, karena [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian
pasar AS merupakan pangsa pasar tertinggi Bogor.
pada produknya sekaligus peningkatan pangsa Adzimatinur F. 2018. Competitiveness
pasar ekspor. Ini berarti bahwa, AS memliki analysis and factors affecting trade of
pangsa pasar ekspor yang baik yang tumbuh main commodities between Indonesia
secara dinamis. Selain itu, peningkatan nilai and Turkey. Indonesian Journal of Business
tambah dan pengolahan TCT juga harus and Economics. 1(2): 183-205.
diperbaiki untuk memenuhi permintaan Aji RV, Iskhak Z, Mukhlis. 2019. Analisis
pasar AS yang mengutamakan mutu produk komparatif daya saing ekspor biji kakao
yang diimpor. Dalam upaya menstabilkan antara Indonesia, Pantai Gading dan
nilai produk dan nilai tambah produk dapat Ghana: Pendekatan RCA dan CMS. Jurnal
dilakukan pengaturan produksi, hal ini akan Ekonomi Pembangunan. 15(2): 68-84.
menguntungkan para pemasar ikan TCT Amalina AAF. 2018. Analisis Kinerja
(Supriatna et al. 2014). Selain itu, Indonesia Ekspor Indonesia ke Negara Potensial
harus memperdagangkan komoditas ekspor Benua Afrika dan Faktor-faktor yang
yang tepat sesuai dengan kebutuhan impor Memengaruhinya. [tesis]. Bogor (ID):
dari negara tujuan (Adiguna 2021). Institut Pertanian Bogor.
Anggraeni D, Nurjanah, Asmara DA, Hidayat
KESIMPULAN T. 2019. Kelayakan industri pengolahan
TCT Indonesia di pasar AS memiliki ikan dan mutu produk UMKM pindang
keunggulan komparatif karena memiliki nilai tongkol di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal
indeks RCA>1. Hal ini dipengaruhi oleh besar Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
kecilnya nilai perdagangan ekspor komoditas 22(1): 14-23.
suatu negara. Ekspor TCT Indonesia berada Arbajayanti RD, Nurhayati T, Nurilmala
pada posisi rising star di pasar AS. Hal M. 2021. Komponen asam amino dan
tersebut menunjukkan bahwa TCT Indonesia aktivitas enzim tripsin dari usus tuna sirip
memiliki pangsa pasar ekspor yang baik kuning (Thunnus albacares, Bonnaterre
dan permintaan mengalami pertumbuhan 1788) dan kakap merah (Lutjanus
yang positif. Pemerintah Indonesia harus campechanus, Poey 1860). Jurnal
mempertahankan pasar AS, karena pasar AS Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
memiliki pertumbuhan pangsa pasar produk 24(1): 97-106.
yang positif dan permintaan yang terus Arthatiani FY, Apriliani T. 2015. Dampak
meningkat. kebijakan moratorium kapal eks asing
terhadap kondisi perikanan tuna: Studi
UCAPAN TERIMA KASIH kasus di DKI Jakarta. Jurnal Kebijakan
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
sampaikan kepada BRSDMKP-KKP serta 5(2): 71-82.
Ditjen PDSPKP-KKP atas dukungannya pada Ashari U, Sahara, Hartoyo S. 2016. Daya saing
studi ini. udang segar dan udang beku Indonesia
di negara tujuan ekspor utama. Jurnal
Manajemen dan Agribisnis. 13(1):1-13.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 233


JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2 Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al.

Balassa B. 1965. Trade liberalization and Nurjanah, Suseno SH, Hidayat T, Paramudhita
revealed comparative advantage. PS, Ekawati Y, Arifianto TB. 2015.
Manchester School of Economic and Social Changes in nutritional composition
Studies. 33: 92–123. of skipjack (Katsuwonus pelamis) due
Bulkis S, Fahmid IM, Hidayah H, Arsyad M, to frying process. International Food
Amiruddin A, Khaerati R, Situmorang Research Journal 22(5): 2093-2102.
FC, Amrullah A. 2019. Competitiveness Pasaribu E, Nurhayati T, Nurilmala M.
analysis of cocoa commodities in South 2018. Ekstraksi dan karakterisasi enzim
Sulawesi. IOP Conf. Series: Earth and pepsin dari lambung ikan tuna (Thunnus
Environmental Science 343 (2019): 1-7. albacares). Jurnal Pengolahan Hasil
Esterhuizen D. 2006. Measuring and Analyzing Perikanan Indonesia. 21(3): 486-496.
Competitiveness in the Agribusiness Pertiwi RM, Nurilmala M, Abdullah A,
Sector: Methodological and Analytical Nurjanah, Yusfiandayani R, Sondita MFA.
Framework. Pretoria (SA): University of 2020. Deteksi bakteri pembentuk amina
Pretoria. biogenik pada ikan Scombridae secara
Kumala MT, Vinata RT, Setyowati PJ, multiplex PCR. Jurnal Pengolahan Hasil
Suharti T. 2021. Penguatan Kerja Sama Perikanan Indonesia. 23(2): 359-371.
Internasional dalam Mengurangi Prinaldi WV, Suptijah P, Uju. 2018.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Karakteristik sifat fisikokimia nano-
Sektor Perikanan di Indonesia. Masalah- kalsium ekstrak tulang ikan tuna sirip
Masalah Hukum (50)2: 119-130. kuning (Thunnus albacares). Jurnal
Kushendarto S, Fattah M, Sari M, Al Farizi W. Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
2018. Analisis kontribusi tuna cakalang 21(3): 385-395.
tongkol (TCT) terhadap pendapatan Pujiastuti DL. 2013. Daya saing produk hilir
domestik regional bruto Kabupaten rumput laut Indonesia. [tesis]. Bogor
Tulungagung. Journal of economic and (ID): Institut Pertanian Bogor.
social of fisheries and marine. 05(02): 167- Sari MN, Yuliasara F, Mahmiah. 2020.
172. Dampak Virus Corona (Covid-19)
Lestari W, Syarief R, Sumantadinata K. 2013. Terhadap Sektor Kelautan dan Perikanan
Strategi peningkatan daya saing tuna : A Literature Review. Journal of Tropical
olahan Indonesia di pasar internasional. Marine Research. (2)2: 59-66.
Jurnal Manajemen Pengembangan Setyawati D. 2015. Produk Ekspor Prospektif
Industri Kecil Menengah. 8(1): 36-44. Indonesia ke Peru dan Faktor Penentu
Loppies CRM, Apituley DAN, Sormin RBD, Aliran Perdagangannya ke Amerika
Setha B, Hiariej J. Profil asam lemak Selatan. [tesis]. Bogor (ID): Institut
tuna (Thunnus albacares) loin dengan Pertanian Bogor.
penyemprotan filtered smoke selama Sidik F, Nurani TW, Wisudo SH. 2013.
penyimpanan beku. Jurnal Pengolahan Mutu dan Perdagangan Ikan Tuna Hasil
Hasil Perikanan Indonesia. 24(1): 60-69. Tangkapan Longline yang Didaratkan di
Maulid DY, Nurilmala M, Nurjanah, PPS Nizam Zachman Jakarta. Buletin PSP
Madduppa H. 2016. Karakteristik (21)2 : 157-166.
molekuler ctycochrome untuk DNA Supriatna A, Hascaryo B, Wisudo SH, Baskoro
barcoding ikan tenggiri. Jurnal M, Nikijuluw VPH. 2014. Model rantai
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia nilai pengembangan perikanan tuna,
19(1): 9-16 tongkol dan cakalang di Indonesia. Jurnal
Nainggolan S. 2020. Analisis daya saing Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
dan faktor yang memengaruhi ekspor (17)2: 144- 155.
komoditi terpilih Indonesia ke developing Tampubolon J. 2019. RCA Analysis with
eight countries (D-8). [tesis]. Bogor (ID): selected products to enhance prediction
Institut Pertanian Bogor. power of competitiveness. Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan. 11(2): 143-157.

234 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Daya saing ekspor ikan tuna-cakalang-tongkol, Hartanto et al. JPHPI 2021, Volume 24 Nomor 2

UN Comtrade. 2020. List of supplying markets COVID-19 on Indonesian fisheries


for a product group imported by United conditions: opinion of current status and
States of America. https://www.trademap. recommendations. The 3rd International
org/Index.aspx. Diunduh tanggal 22 Conference on Fisheries and Marine
Desember 2020. Sciences. IOP Conf. Series: Earth and
Wahyu YI, Ariadi PS, Sayuti J. 2019. Penilaian Environmental Science 718 (2021) 012020:
mutu secara organoleptik ikan cakalang 1-10.
(Katsuwonus pelamis) di Pelabuhan Wulansari N, Nurilmala M , Nurjanah. 2016.
Perikanan Pantai Pondokdadap Deteksi ikan tuna dan produk olahannya
Kabupeten Malang. Samakia: Jurnal Ilmu berbasis protein dan dna barcoding.
Perikanan. 10(2): 66-72. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Wijayanto. 2020. Peluang Ekspor Perikanan Indonesia.18(2): 119-127
Amerika Serikat. Washington DC : Atase Yusuf M, Suyanto A, Maghfiroh Y. 2018.
Perdagangan, Kedutaan Besar Republik Analysis of competitiveness on
Indonesia Washington DC. Indoneisan tuna export commodities in
Wiradana PA, Widhiantara IG, Pradisty Japan and USA. International Journal of
NA, Mukti AT. 2020. The impact of Management and Applied Science. 4(2):
67-70.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 235

Anda mungkin juga menyukai