Tugas kelompok 2
Di susun oleh
2022
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang paling dalam kami sampaikan kepada tuhan yang maha
esa karena berkat limpahan dan rahmatnya lah makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam masalah ini kami ingin membahas Evaluating dalam adminitrasi
bisnis , Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang
evaluating dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang
mengikuti kuliah filsafat bisnis , dalam proses pendalaman materi ini tentunya
kami mendapatkan bimbingan arahan, untuk itu kami ucapkan rasa terima kasih.
Penulis
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
A. Pendapatan nasional.....................................................................................................5
B. Keseimbangan...............................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB II
PEMBAHASAN
Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Dari definisi ini jelas terlihat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat
antara perencanaan dan pengawasan karena tanpa rencana pengawasan tidak mungkin
dilaksanakan karena tidak ada pedoman untuk melakukan pengawasan itu. Sebaliknya rencana
tanpa pengawasan akan berarti kemungkinan timbulnya penyimpangan-penyimpangan yang
serius tanpa ada alat untuk mencegahnya.
Administrative control
Administrative control meliputi seluruh kegiatan pada unit organisasi pada semua
tingkat, maksudnya adalah agar keputusan yang telah dibuat( dalam bentuk rencana)
sungguh-sungguh dijalankan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika hal ini tidak dilaksanakan,besar kemungkinan akan timbul penyimpangan-
penyimpangan yang pada akhirnya akan berakibat tidak tercapainya tujuan yang telah
ditentukan atau jika tujuan tercapai,tujuan itu akan tercapai setelah pengorbanan yang
terlalu besar karena didalam pelaksanaan terdapat inefisiensi dan pemborosan dalam
berbagai bentuk.
Managerial control
Managerial control bersifat lebih sempit dan lebih khusus. Khusus dalam arti tidak
berlaku bagi seluruh organisasi tergantung pada tingkat manajemen apa yang
melaksanakannya akan tetapi hanya berlaku untuk suatu unit tertentu bagian tertentu atau
fase tertentu dari pada rangkaian keseluruhan.
2. Sifat-Sifat Pengawasan
Pengawasan harus bersifat fact finding dalam arti bahwa pelaksanaan fungsi
pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas-tugas dijalankan
dalam organisasi.
Pengawasan harus bersifat preventif yang berarti bahwa proses pengawasan itu
dijalankan untuk mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan penyelewengan
dari rencana yang telah ditentukan.
Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang yang berarti bahwa pengawasan hanya
dapat ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang kini sedang dilaksanakan.
Pengawasan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi. Pengawasan tidak
boleh dipandang sebagai tujuan.
Pengawasan hanya sekedar alat administrasi dan manajemen maka pelaksanaan
pengawasan itu harus mempermudah tercapainya tujuan.
Proses pelaksanaan pengawasan harus efisien.jangan sampai terjadi pengawasan malahan
mengahambat usaha peningkatan efisiensi.
Pengawasan harus bersifat membimbing agar para pelaksana meningkatkan
kemampuannya untuk melakukan tugas yang ditentukan baginya.
3.Teknik-Teknik Pengawasan
Proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen dengan
mempergunakan dua macam teknik yaitu:
Yang dimaksud dengan pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dri jarak jauh.
Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan.
Laporan tersebut berbentuk :
Tertulis
Lisan
Penilaian (Evaluating) adalah proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan yang
nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
2. Hakikat Penilaian
Secara filosofis dapat dikatakan bahwa sesuatu yang sudah berhenti tumbuh dan
berkembang sudah mulai mengarah kepada kematian. Demikian juga halnya dengan organisasi.
Suatu organisasi yang tidak tumbuh den berkembang sudah mulai menuju kepada
kehancurannya. Yang dimaksud tumbuh dan berkembang disini berarti :
a. Agama
Fuad Fahri Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli (2003) menjelaskan bahwa agama adalah satu
bentuk terhadap ketetapan ketetapan Illahi yang mengarahkan mereka yang berakal –dengan
pilihan mereka sendiri terhadap ketetapan Illahi tersebut-kepada kebaikan hidup didunia dan
kebaikan hidup di akhirat.
menyangkut hubungan antara manusia dengan suatu kesukaan luar yang lain dan lebih
dari pada yang dialami oleh manusia.
apa yang disyariatakan Allah dengan perantara para nabi-Nya, berupa perintah dan
laranga-Nya serta petunjuk untuk kebaikan di dunia dan di akhirat.
Dari beberapa definisi diatas, dapat dirinci rumusan agama berdasar unsur-unsur penting
sebagai berikut :
1. Hubungan manusia degan suatu yang tak terbatas, yang transcendental, yang Ilahi (Tuhan
Yang Maha Esa ).
2. Berisi pedoman dan tingka laku (dalam bentuk larangan dan perintah), nilai-nilai dan
norma-norma yang diwahyukan langsung oleh Ilahi melalui Nabi-nabi.
3. Untuk kebahagian hdup manusia di dunia dan hidup kekal di akhirat.
d. Tujuan agama.
b. Etika
Etika barasal dari kata yunani yaitu berasal dari kata ethos (bentuk tunggal) yang berarti tempat
tinggal, padang, rumput, kadang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir, bentuk
jamaknya adalah ta etha, yang berarti adat istiadat. Dalam hal ini kata etika sama dengan moral.
Moral berasal dari kata latin: mos ( bentuk tunggal ), atau mores ( bentuk jamak ) yang berarti
adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhalk, cara hidup, (Kanter, 2001).
Untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai etika , dibawah ini dikutip beberapa
pengertian etika:
1. Ada dua pengertian etika; sebagai praksis dan sebagai refleksi. Sebagai praksis etika berarti
nilai-nilai dan norma-norma moral baik yang diperaktikan atau justru tidak diperaktekan,
walaupun seharusnya diperaktikan. Tidak boleh dilakukan, pantas dilakukan, dan sebagainya.
Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral (Bartnes, 2001 ).
2.Etika secara etimologis dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang dilakukan, atau tentang
adat istiadat yang berkenaan dengan hidup yang baik dan yang buruk ( kanter,2001 ).
c. Hukum
Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakikat hukum itu, apa tujuannya,
mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping menjawab
pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga membahas soal-soal
konkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan masalah keabsahan berbagai
macam lembaga hukum.
Menurut Satjipto Rahardjo, 2012 Berbeda dengan pemahaman yang demikian itu, filsafat hukum
mengambil hukum sebagai fenomena universal sebagai sasaran perhatiannya, untuk kemudian
dikupas dengan menggunakan standar analisa seperti tersebut di atas.
Ilmu ekonomi adalah sebagian ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan
konsumsi. Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi dasar yang masih dipegang hingga
saat ini, yaitu adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang
terbatas, sehingga menimbulkan persoalan bagaimana mengekploitasi sumber daya yang terbatas
tersebut secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.
Ilmu ekonomi modern dewasa itu telah menanamkan paradigma tentang hakikat manusia
sebagai berikut :
Ekonomi bisnis juga memiliki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap struktur organisasional
dan hubungan antara perusahaan dengan pasar tenaga kerja, modal serta produk yang dihasilkan
oleh perusahaan yang bersangkutan.
Berbeda dengan ekonomi pembangunan ataupun manajemen bisnis yang lebih membahas dan
mempelajari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan pembuatan kebijakan publik serta
perencanaan bisnis. Ekonomi bisnis ini lebih fokus untuk memadukan antara teori ekonomi dan
juga pendekatan kuantitatif, sehingga analisanya nanti digunakan untuk proses pengambilan
keputusan saat akan menjalankan usaha bisnis.
Ekonomi, secara luas, mengacu pada studi tentang komponen dan fungsi pasar atau ekonomi
tertentu, seperti penawaran dan permintaan, dan efek dari konsep kelangkaan. Sedangkan untuk
ekonomi dalam bisnis akan lebih berfokus pada elemen dan faktor dalam operasi bisnis itu
sendiri serta bagaimana cara sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan ekonomi secara
keseluruhan. Perlu diketahui, bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum
menjalankan bisnis, diantaranya seperti organisasi bisnis, strategi dan manajemen ekspansi bisnis
serta interaksi antara perusahaan dengan pemerintah seputar regulasi bisnis.
Bidang ekonomi dalam bisnis membahas prinsip-prinsip ekonomi, strategi praktik bisnis standar,
perolehan modal, perolehan laba, efisiensi produksi, dan strategi manajemen secara keseluruhan.
Menurut Hidayat Nur Wahid dalam Economics, Business, Accounting Review, edisi II/ April
2006:
“Profesi Adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah ‘pekerjaan’ yang
secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa
menyebut kalau dia memang berprofesi dibidang tersebut. Sedangkan profesionalisme yang
memayungi profesi tersebu adalah semangat, paradigma, tingkah laku, ideologi yang secara
intelek meningkatkan kualitas profesi tersebut.
Sebenarnya pengertian profesi dimaksudkan sebagai sebutan untuk pekerjaan mulia. Profesi
disebut mulia karena orang yang menyandang profesi seperti ini tidak semata-mata
menggunakan keahlihannya untuk tujuan mencari nafkah (uang), tetapi juga mempunyai misi
sosial dan pekerjaannya berdampak luas bagi masyarakat. Secara lebih rinci, pengertian profesi
dalam konteks ini ditandai dengan ciri-ciri sebgai berikut:
Bila mengacu kepada pengertian profesi dalam arti luas dimana profesi diartikan sebagai
“pekerjaan penunjang nafkah hidup” maka sudah sangat jelas bahwa semua aktivitas bisnis
dapat dianggap sebagai profesi. Diketahui bahwa bisnis dapat diartikan sebagai suatu lembaga
atau wadah dimana didalamnya berkumpul banyak orang dari latar belakang pendidikan dan
keahlihan untuk bekerjasama dalam menjalankan aktivitas produktif dalam rangka memberikan
manfaat ekonomi bagi semua pelaku bisnis yang berkepentingan (stakeholders).
John Naisbitt dalam bukunya, Global Paradox (1995), telah meramalkan bahwa pada abad ke-21
akan ada aturan-aturan baru yang menyangkut perilaku (etis) universal dalam praktik bisnis. Ia
bahkan dengan yakin mengatakan bahwa kinerja ekonomi (berupa keuntungan) dan kinerja etis
bukanlah dua kutub yang bertentangan dari suatu kontinum, melaikan kinerja etis justru akan
menjadi factor strategis dalam menentukan kinerja ekonomis. Prinsip dalam hal ini dapat
diartikan sebagai asas atau dasar untuk berpikir dan bertindak. Di bawah ini dikutip beberapa
contoh prinsip-prinsip etika bisnis :
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (dalam Alois A. Nugroho, 2011) adalah.
b.Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis: Menuju Inovasi, Keadilan dan Komunitas Dunia.
c. Perilaku Bisnis: dari Hukum yang Tersurat ke Semangat Saling Percaya.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Muhammad. 2003. Rumusan Agama, Malang
Caux Round Table. 2011 Principles of business ethics, New York University press
Fuad Fahri Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli. 2003 . Agama , Jakarta