Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.1. Parasetamol
Parasetamol atau acetaminophen atau 4-hidroksi asetalinida merupakan
salah satu obat bebas yang sering dijumpai. Parasetamol memiliki khasiat sebagai
obat analgesik dan antipiretik (Noviza dkk., 2015). Beberapa bentuk sediaan
parasetamol yang sering dijumpai masyarakat, seperti tablet, suspensi, dan larutan
oral. Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat (Kemenkes RI, 2014). Rumus
bangun dari parasetamol sebagai berikut:
1
absorbansi senyawa parasetamol dengan panjang gelombang 257 nm adalah 715
A1%/1cm (Moffat dkk., 2014).
2.2. Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV-Vis merupakan suatu teknik fisika dari spektroskopi
optik yang menggunakan cahaya tampak, ultraviolet, dan cahaya di dekat rentang
inframerah. Selama 35 tahun terakhir, spektrofotometri UV-Vis secara umum
telah digunakan menjadi instrumen analitis yang paling penting di laboratorium
modern meskipun dalam banyak aplikasi teknik lain dapat digunakan. Akan tetapi,
spektrofotometri UV-Vis memiliki keunggulan, seperti kesederhanaan
penggunaan, fleksibilitas, kecepatan, ketepatan, dan keefektivitasan biayanya
(Shah et al., 2015). Teknik yang sering digunakan dalam analisis farmasi meliputi
spektroskopi serapan ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, dan serapan atom
(Kemenkes RI, 2014).
Metode analisis spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada pengukuran
penyerapan cahaya monokromatik oleh senyawa tidak berwarna di jalur
ultraviolet dekat spektrum (200-380 nm). Metode ini didasarkan pada hukum
Bouger Lambert Beer yang menetapkan bahwa absorbansi solusi berbanding lurus
dengan konsentrasi analit (Shah et al., 2015). Hukum Bouger Lambert Beer dapat
dirumuskan sebagai berikut:
A = a.b.c
2
2.2.1. Prinsip Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV-Vis memiliki prinsip kerja, yaitu jika cahaya
monokromatik melewati suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (I), sebagian dipantulkan (lr), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Pada
penentuan secara kualitatif berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan spektrum
dari suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan penentuan
secara kuantitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari spektrum
dengan adanya senyawa pengompleks sesuai unsur yang dianalisisnya
(Yanlinastuti dan Fatimah., 2017). Beberapa instrumen dari spektrofotometer UV-
Vis yaitu:
1. Sumber radiasi atau sumber cahaya memiliki fungsi sebagai pendonor energi
radiasi pada daerah panjang gelombang yang tepat untuk pengukuran dan
mempertahankan intensitas sinar yang tetap pada pengukuran.
2. Monokromator berfungsi menghasilkan radiasi monokromatis yang
diperoleh dari sumber radiasi yang memancarkan radiasi polikromatis
(Warono dan Syamsudin, 2013).
3. Kuvet adalah wadah bahan yang akan diukur serapan atau absorbennya
(Warono dan Syamsudin, 2013).
4. Detektor merupakan material yang dapat menyerap energi dari foton dan
mengubahnya dalam bentuk lain, yaitu energi listrik (Warono dan
Syamsudin, 2013).
5. Display mengubah sinar listrik dari detektor menjadi pembacaan yang
berupa meter atau angka yang sesuai dengan hasil yang dianalisis (Warono
dan Syamsudin, 2013).
3
Kemenkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jilid 2. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Moffat, A. C., M. D. Osselton, B. Widdop, L. Y. Galichet. 2014. Clarke's Analysis
of Drugs and Poisons. 3rd Edition. London: Pharmaceutical Press.
Noviza, D., N. Febriyanti, S. Umar. 2015. Solubilsasi Parasetamol dengan Ryoto®
Sugar Ester dan Propilenglikol. Sains Farmasi dan Klinis. 1(2): 132-139.
Shah, R. S., R. B. Pawar, P. P. Gayakar. 2015. UV-Visible Spectroscopy-A Review.
International Journal of Institutional Pharmacy and Life Sciences. 5(5).
Warono, D. dan Syamsudin. 2013. Unjuk Kerja Spektrofotometri untuk Analisa Zat
Aktif Ketoprofen. Konversi. 2(2): 57-65.
Yanlinastuti dan S. Fatimah. 2017. Pengaruh Konsentrasi Pelarut untuk
Menentukan Kadar Zirkonium dalam Panduan U-Zr dengan Menggunakan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Teknologi. 9(17): 22-33.
4
2. SKEMA
2.1 Prosedur Penetapan Spektrum Absorbansi (Panjang gelombang
maksimum)
5
Dibuat plot hukum Lambert-Beer pada kertas grafik antara absorbansi
(ordinat) terhadap konsentrasi (absis).
6
7