Anda di halaman 1dari 7

WAXES

Aplikasi wax dalam kedokteran gigi antara lain :


a. Pattern atau pola untuk inlay, crown, pontic, dan bagian gigi tiruan sebagian.
b. Pattern atau pola gigi tiruan penuh.
c. Mencetak edentulous areas atau area tak bergigi.
d. Bermacam-macam prosedur processing.
e. Bite registration.

Komposisi dental wax atau malam kedokteran gigi :


1. Natural waxes, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Berdasarkan asal mineral, tumbuhan, serangga, binatang.
 Berdasarkan komposisi kimia hidrokarbon dan ester (beberapa wax
mungkin mengandung asam dan alkohol)
2. Synthetic waxes
Dalam kedokteran gigi, penggunaan synthetic waxes masih terbatas, tidak
sebanyak natural waxes. Synthetic waxes merupakan complex organic compounds
yang terdiri atas komposisi kimia yang bervariasi. Jenis synthetic waxes :
 Polyethylene waxes, mempunyai temperatur leleh 100o C- 105o C
 Polyoxyethylene glycol waxes, merupakan polimer etilen glikol dengan
temperatur leleh 37o C-63o C
 Halogenated hidrocarbon waxes, diperoleh dari reaksi natural waxes
dengan klorin.
 Hydrogenated waxes, diperoleh dari reaksi natural waxes dengan
hidrogen.
 Wax esters dari reaksi asam lemak dan alkohol.

Tabel 1- Komponen Dental Waxes


Natural Waxes Synthetic Waxes Additives/ Bahan Tambahan
Mineral Acrawax Stearic acid
Paraffin Aerosol OT Glyceryl tristearate
Microcrystalline Castorwax Oils/minyak
Barnsdahl Flexowax C Turpentine
Ozokerite Epolene N-10 Colorants
Ceresin Albacer Natural resins
Montan Aldo 33 Rosin
Tumbuhan Durawax 1032 Copal
Carnauba Dammar
Ouricury Sandarac
Candelila Mastic
Japan Wax Shellac
Cocoa Butter Kauri
Serangga Synthetic resins
Beeswax Elvax
Binatang Polyethylene
Spermaceti Polystyrene

Tabel 2-Karakteristik Wax dalam Kedokteran Gigi


Melting Karakteristik Jika Dicampur
Wax Tipe
Range (oC) dengan Paraffin
Hidrokarbon rantai lurus
Paraffin 40-71 No Value
dengan 26-30 atom C.
Hidrokarbon rantai
Memperkecil perubahan volumetrik
Microcrystalline bercabang dengan 41-50 60-91
selama solidifikasi.
atom C.
Menaikkan melting range dan
Barnsdahl Microcrystalline wax 70-74
hardness, memperkecil flow.
Microcrystalline wax,
hidrokarbon rantai lurus,
Ozokerite 65 No Value
bercabang, dan atau
tertutup.
Paraffin rantai lurus atau Memperbesar berat molekul dan
Ceresin No Value
bercabang. hardness, menaikkan melting range.
Ester rantai panjang
dengan 40-58 atom Meningkatkan hardness dan
Montan 72-92
karbon, alkohol, asam, melting range.
resin.
Ester, alkohol, asam, Meningkatkan hardness dan
Carnauba 84-91
hidrokarbon. melting range.
Ouricury Ester, alkohol, asam, 79-84 Meningkatkan hardness dan
hidrokarbon. melting range.
Hidrokarbon dengan 29-33
Candelila atom C, alkohol, asam, 68-75 Meningkatkan hardness.
ester, lactone.
Lemak-glycerid asam Meningkatkan tackiness dan
Japan Wax 51
palmitat dan stearat. kemampuan emulsi.
Lemak-glycerid asam
Meningkatkan tackiness dan
Cocoa Butter palmitat, laurat, oleat, dan No Value
kemampuan emulsi.
stearat.
Ester-myricyl palmitate, Memodifikasi sifat paraffin wax
Beeswax hidrokarbon, asam 63-70 (memiliki flow yang diinginkan
organik. dalam mulut).

3. Gums, merupakan substansi dari tumbuhan atau hewan yang meyerupai waxes.
4. Fats, tersusun atas glycerid dan memiliki kemiripan dengan waxes yaitu tidak
berbau, tidak berasa, dan tak berwarna.
5. Resin
6. Minyak
7. Pigment atau coloring agents

Sifat-sifat wax :
 Melting Range
Wax mungkin mengandung beberapa tipe molekul yang masing-masing molekul
tersebut memiliki rentang berat molekul, sehingga wax mempunyai melting range
atau rentang leleh, daripada melting point (titik leleh).
 Thermal Expansion
Wax akan mengalami ekspansi jika suhu naik dan akan mengalami kontraksi jika
terjadi penurunan suhu. Umumnya, dental wax dan komponennya memiliki
koefisien ekspansi thermal terbesar di antara material restoratif lainnya.
 Sifat Mekanik
Modulus elastis, proportional limit, dan compressive strenght wax termasuk
rendah jika dibandingkan dengan material lain. Sifat-sifat mekanik ini sangat
bergantung pada suhu.

 Flow
Flow adalah ukuran kemampuan wax untuk berubah bentuk akibat suatu gaya.
Flow bergantung pada suhu, komposisi wax, gaya yang menyebabkan perubahan
bentuk atau deformasi, dan waktu atau lamanya gaya bekerja. Pada temperatur
yang rendah flow akan menurun. Sedangkan pada temperatur yang meningkat ,
maka flow pada wax juga meningkat. Flow akan semakin tinggi jika mendekati
titik lelehnya.
 Residual Stress atau Tegangan Sisa
Merupakan gaya yang berasal dari dalam wax.
 Ductility
Seperti flow, ductility wax juga meningkat seiring bertambahnya suhu. Ductility
wax campuran sangat dipengaruhi oleh distribusi suhu leleh dari komponen-
komponennya. Wax campuran yang komponennya mempunyai melting range
yang lebar umumnya memiliki ductility yang lebih besar dibandingkan wax
dengan komponen yang melting range-nya sempit.
Dental wax dibuat dengan mencampurkan beberapa macam lilin yang cocok untuk
memperoleh campuran lilin dengan sifat-sifat yang diinginkan. Jenis dental wax :
 Pattern Waxes
1. Inlay wax
- Untuk pembuatan model lilin dari inlay, crown, pontic untuk lost waxing
technique.
- Tipe wax menurut spesifikasi ADA No. 4 :
1. Tipe I : keras, untuk direct inlay technique.
2. Tipe II: lunak, biasanya dipakai untuk indirect inlay technique.
2. Casting wax, digunakan untuk bagian tertipis pada pola gigi tiruan sebagian,
crown, dan bridge.
3. Base plate wax, digunakan untuk konstruksi model gigi tiruan penuh, sebagai
mold dalam konstruksi bridge sementara, dan sebagai bite registration wax.
 Processing Waxes
1. Boxing wax , digunakan untuk membuat batasan dari cetakan sebelum
melakukan pengecoran.
2. Sticky wax, digunakan untuk menghubungkan atau melekatkan sementara
material.
3. Carding wax, digunakan untuk menyambung material dalam beberapa teknik
soldering.
4. Block-out wax, untuk mengisi void dan undercut yang terdapat dalam model
kerja pada waktu survey pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan.
5. White wax, digunakan dalam membuat pola untuk mensimulasikan veneer
facing.
6. Utility wax, memiliki bermacam-macam aplikasi untuk prosedur
laboratorium yang bervariasi.
 Impression Waxes
1. Impression wax, digunakan untuk pembuatan cetakan, biasanya dipakai untuk
mencetak edentulous area dalam mulut.
2. Corrective wax, digunakan untuk memperbaiki setelah melakukan pencetakan
dengan impression pada edentulous wax.
3. Graphite wax, digunakan untuk final band impression.
4. Bite wax, digunakan untuk mendapatkan bentuk gigitan dari gigi geligi.

Inlay Pattern Waxes


a. Fungsi : membuat gold inlay, crown, bridge.
b. Bentuk : batangan atau stick dengan panjang 7,5 cm dan diameter 0,64 cm.
c. Warna : biru tua, hijau, atau ungu.
d. Komposisi
- Paraffin : tidak menguntungkan, mudah serpih jika diukir, permukaan tidak
halus dan tidak mengkilap.
- Carnauba : menurunkan flow pada suhu mulut, memiliki bau yang segar,
permukaan mengkilap.
- Ceresin : memudahkan modifikasi dan pengukiran malam.
- Beeswax : memperbaiki flow dalam mulut.
- Gum dummar : memperbaiki kehalusan cetakan dan ketahanan terhadap retak
atau patah.
- Candelila : meningkatkan hardness.
- Microcrystalline: memperkecil perubahan volumetrik selama solidifikasi.
e. Sifat
- Flow
Saat membuat pola malam secara langsung di dalam mulut, wax harus dipanaskan
pada suhu yang menghasilkan flow yang sesuai untuk memproduksi preparasi
dinding kavitas yang berdetail baik. Working temperature dari pabrik yang
digunakan untuk menghasilkan direct wax pattern yang baik, tidak boleh terlalu
tinggi hingga merusak struktur gigi dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada
pasien.
- Koefisien Thermal Ekspansi
Mengetahui nilai ekspansi atau kontraksi wax memungkinkan seseorang menilai
kompensasi yang diperlukan untuk menghasilkan casting yang akurat. Oleh karena
itu, data yang menunjukkan kontraksi thermal wax dari working temperature-nya ke
suhu ruang harus disertakan dalam setiap paket inlay wax.
- Distorsi Pola Malam
Jika suatu pola malam tidak terkontrol, maka mungkin terjadi distorsi. Secara
umum, distorsi meningkat seiring naiknya suhu dan semakin lama waktu
penyimpanan. Distorsi ini sangat berhubungan dengan pelepasan tegangan sisa
inlay wax. Hal ini dapat mengurangi keakuratan pola malam yang dihasilkan.

Casting Wax
a. Fungsi : pola untuk framework logam removable partial denture (gigi tiruan sebagian
lepasan) dan bentuk lainnya.
b. Bentuk : lembaran
c. Warna : hijau

Sumber : Restorative Dental Material 11th Edition (Robert G. Craig, PhD & John M. Powers,
PhD) Mosby, 2002.

An Outline of Dental Materials and Their Selection (William J. O’Brien,PhD & Gunnar
Rydge, DDS.,M.S.) Saunders,1978.

Anda mungkin juga menyukai