Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DESAIN PEMBELAJARAN

OLEH:
KELOMPOK 4
 DESRA VEVALOSA BR GINTING (1915010136)
 ERIA CLARITA BR SEMBIRING (1915010166)
 INDAH MURNIATI BR SIREGAR (1915010080)
 SARI LORIANNA SITANGGANG (1915010083)
 VIVIKA LORENSIA BR SEMBIRING (1915010057)

KELAS : 11A32
B. STUDI : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN : ETI MULIANI S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atasrahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Desain
Pembelajaran”

Adapun penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam menyelesaikan makalah ini, mungkin sangat jauh dari suatu kesempurnaan yang
diharapkan, namun penulis berharap semoga makalah dapat memberikan pengembangan
wawasan bagi yang membaca.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis
harapkan. Akhir kata penulismengucapkan terima kasih.

Berastagi, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

B. Tujuan Desain Pembelajaran

C. Komponen Desain Pembelajaran

D. Model-Model Desain Pembelajaran

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar juga dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Pembelajaran merupakan suatu sistem,
yang terdiri atas berbagai komponen, yaitu tujuan, materi, metode, evaluasi. Keempat
komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam mendesain pembelajaran agar dapat
mempermudah proses belajar mengajar.

Desain pembelajaran merupakan prilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran yang


diharapkan. Menurut Joycev & Weil bahwa desain atau model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran
jangka panjang, merancang bahan bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau di luar kelas oleh guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
umtuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Desain Pembelajaran?

2. Apa Tujuan Desain Pembelajaran?

3. Apa Saja Komponen Desain Pembelajaran?

4. Apa Saja Model-Model Desain Pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Desain Pembelajaran

2. Untuk mengetahui Tujuan Desain Pembelajaran

3. Untuk mengetahui Komponen Desain Pembelajaran

4. Untuk mengetahui Model-Model Desain Pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pembelajaran

Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola, model, menata,
memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasa Arab, desain diartikan dengan tashmim yaitu
teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran.[1]

Pengertian desain menurut para ahli di antaranya[2],

1. Gagne, Briggs, & Wager

Mereka mengembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa


desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang, di mana proses tersebut memiliki
tahapan segera dan jangka panjang. Menurut mereka proses belajar terjadi karena adanya
kondisi-kondisi belajar : internal dan eksternal. Kondisi internal : kemampuan dan kesiapan
diri pebelajar. Sedangkan kondisi eksternal : pengaturan lingkungan yang didesain.
Penyiapan kondisi eksternal inilah yang menurut mereka sebagai desain pembelajaran yang
disusun secara sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan system agar berhasil
meningkatkan mutu kinerja seseorang. Dan mereka percaya bahwa proses belajar yang terjadi
secara internal dapat ditumbuhkan jika faktor eksternal dapat didesain dengan efektif.

2. Reiser

Menurutnya, desain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem


untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan dengan konsisten dan teruji. Desain
pembelajaran juga sebagai proses yang rumit tapi kreatif, aktif dan berulang-ulang. Defenisi
ini bermakna sistem, pelatihan yaitu pendidikan di organisasi, serta proses yang teruji dan
dapat dikaji ulang penerapannya.

Pengertian mengenai desain pembelajaran di atas memberikan makna bahwa desain


merupakan suatu kegiatan yang menuntut profesionalisme dan kompetensi, sebab tidak
mungkin seseorang dapat mendesain pembelajaran dengan baik dan benar jika tidak memiliki
pendidikan dan pengalaman yang sesuai. Dengan begitu, mendesain membutuhkan ilmu,
pengalaman, dan pengamatan yang cukup terhadap gejala dan karakteristik masalah.
Dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, desain ini dapat diartikan merancang,
menata, atau membuat kerangka pembelajaran bahasa Arab agar dapat berjalan sesuai dengan

a. Hakikat pembelajaran bahasa, yaitu proses menjadikan siswa aktif dan kreatif dalam
belajar bahasa Arab dengan waktu yang relatif singkat namun dengan hasil belajar yang
tuntas dan bermakna.

b. Memiliki kompetensi keterampilan berbahasa Arab dan berpengetahuan bahasa Arab.

Disebabkan hal di atas, sangat dituntut para guru memahami dan memiliki kompetensi
profesional di bidang keguruan yaitu menyiapkan rancangan pembelajaran bahasa Arab
secara efektif dan efesien agar proses belajar siswa dapat memahami, memiliki dan
menguasai sejumlah kompetensi, baik kompetensi intelektual, personal maupun sosial serta
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan peraturan perundangan dan harapan tujuan
pemdidikan nasional dan masyarakat.

Untuk merealisasikan dan menjawab tuntutan di atas, para guru harus melakukan hal

a. Mendesain perangkat pembelajaran yang terdiri dari : membuat kalender akademik


dengan menghitung minggu-minggu efektif, dan tidak efektif, menyusun deskripsi materi
ajar, menyusun program tahunan (prota) dan program semesteran (prosem), menyusun
silabus, dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
kelulusan dan dan standar kompetensi.

b. Mendesain materi ajar, dengan cara merancang kegiatan proses pembelajaran bahasa
Arab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

c. Melakukan analisis pembelajaran untuk melihat persoalan-persoalan yang dihadapi


guru dalam proses pembelajaran serta memberikan solusi yang tepat dari persoalan yang
dihadapi dan sebagai upaya perbaikan dari pembelajaran yang sedang berjalan.

Mendesain pembelajaran dan materi ajar merupakan hal yang berbeda. Akan tetapi
hal tersebut dapat dilakukan sekaligus, karena pembelajaran yang sudah didesain dengan baik
dan benar tetapi materi ajarnya tidak didesain sesuai dengan pembelajarannya, ,maka tidak
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
B. Tujuan Desain Pembelajaran

Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan
masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian suatu
desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan persoalan. Melalui suatu
desain orang bisa melakukan langkah-langkah yang sistematis untuk memecahkan suatu
persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu  proses
yang bersifat linear yang di awali dengan penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan
rancanagan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicoba
dan akhirnya dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan
(disain) yang disusun.

Peran desain pembelajaran

1.         Agar belajar dapat bermakna dan efektif

2.         Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar.

3.         Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar

4.         Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan.

C. Komponen Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran memiliki komponen-komponen yang membangunnya.


Komponen-komponen tersebut adalah [3]

a. Tujuan pembelajaran, merupakan penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh


pembelajar.

b. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus), yang perlu diketahui meliputi karakteristik
mereka serta kemampuan awal mereka.

c. Analisis pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik dan materi yang akan
dipelajari.

d. Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun, atau
mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar adalah format materi yang
akan diberikan kepada pembelajar.
e. Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah
dikuasai atau belum.

D. Model-model Desain Pembelajaran

Kata model dapat kita artikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau
sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat umum atau penjelasan berikut saran. Uraian
atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model desain pembelajaran menyajikan
bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori, seperti belajar, pembelajaran,
psikologi, komunikasi, sistem, dan sebagainya.

Semua itu mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses belajar dengan tuntas
dan bermakna. Karena itulah desain pembelajaran mengandung aspek bagaimana sebaiknya
pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui serangkaian prosedur serta penciptaan
lingkungan belajar. Banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli, di
antaranya adalah

1. Model Dick and Carrey (DC)

Model ini termasuk dalam model prosedural. Langkah-langkah desain pembelajaran menurut
mereka adalah

a) Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

b) Melaksanakan analisis pembelajaran.

c) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.

d) Merumuskan tujuan performansi.

e) Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.

f) Mengembangkan strategi pembelajaran.

g) Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.

h) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.

i) Merevisi bahan pembelajaran.

j) Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.


Penggunaan model ini dalam pengambangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar,

a. Pada awal proses pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui dan mampu melakukan
hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran.

b. Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil
pembelajaran yang dikehendaki.

c. Menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan perencanaan


desain pembelajaran.

2. Model Briggs

Dalam model ini, ada 3 prinsip dasar yang digunakan dalam langkah pengembangannya,
yaitu,

1. Tahap I

a. Tujuan (mau ke mana) dengan cara mengidentifikasi masalah dan tujuan.

b. Merumuskan tujuan belajar dalam bentuk prilaku belajar.

c. Penyusunan materi silabus.

d. Menganalisa tujuan.

2. Tahap II

Strategi (dengan apa), meliputi,

a. Menganalisis tujuan.

b. Menentukan belajar dan strategi pembelajaran.

c. Merancang pembelajaran untuk guru.

3. Tahap III : evaluasi (kapan sampai), yang meliputi,

a. Penyusunan tes.

b. Evaluasi formatif.

c. Evaluasi sumatif.
Model ini cocok untuk merancang pembelajaran akademik dan untuk pelatihan.

3. Model Kemp

Ada beberapa langkah dalam penyusunan bahan ajar dalam model ini,

a. Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk pembelajaran tiap
topiknya.

b. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut didesain.

c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya dapat
dijadikan tolak ukur perilaku pelajar.

d. Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan.

e. Pengembangan pra penilaian/ penilaian awal untuk menetukan latar belakang pelajar
dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik.

f. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau


menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang
diharapkan.

g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi personalia,


fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran.

4. Model Gerlach dan Elly

Langkah-langkah menurut mereka menggambarkan bahwa pengembangan materi ajar


merupakan proses yang sistematik antara pemelajar dan pengajar. Langlah tersebut yaitu.

a. Merumuskan tujuan

b. Menentukan isi materi menurut kemampuan awal

c. Menentukan teknik dan strategi

d. Menentukan ruang lingkup

e. Memilih media instruksional yang sesuai

f. Mengevaluasi hasil belajar


g. Menganalisis umpan balik

5. Model Banathy

Bela H. Banathy mengemukakan pengembangan model produk materi ajar dengan 6

langkah , yaitu

a. Merumuskan tujuan (formulate objectives)

b. Mengembangkan tes (develop test)

c. Menganalisis kegiatan belajar (analyze learning tasks)

d. Mendesain sistem instruksional

e. Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil belajar (implement and test output)

f. Mengadakan perbaikan (change to improve)

6. Model PPSI

PPSI atau Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional merupakan suatu pengembangan


model yang memandang bahwa suatu pembelajaran adalah sistem yang terdiri atas sejumlah
sub sistem yang saling berkait untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan
efesien. Ada 5 langkah dalam pengembangan model PPSI ini, yaitu

a. Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK)

b. Menyusun alat evaluasi

c. Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran

d. Merencanakan program kegiatan

e. Melaksanakan program

7. Model Berbasis Kompetensi

Model ini merupakan model yang digunakan untuk mendesain pembelajaran yang berbasis
kompetensi (kemampuan) yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang
harus dimiliki peserta didik dalam pengembangan program pembelajarannya serta
mekanismenya adalah pengembangan kompetensi yang telah ditetapkan.Menurut Stanley
Elam dan Oemar Hamalik ada 10 langkah dalam pengembangan model pendekatan ini, yaitu

a. Menentukan spesifikasi asumsi

b. Mengidentifikasi kompetensi

c. Menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi

d. Menentukan tingkat kriteria dan jenis assessment

e. Mengelompokkan dan menyusun tujuan pengajaran

f. Mendesain strategi pembelajaran

g. Mengorganisasi sistem pengolahan

h. Melaksanakan percobaan program

i. Menilai desain pembelajaran

j. Memperbaiki program
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola, model, menata,
memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasa Arab, desain diartikan dengan tashmim yaitu
teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran.

Desain pembelajaran memiliki komponen-komponen yang membangunnya.


Komponen-komponen tersebut adalah tujuan pembelajaran, pembelajar (pihak yang menjadi
fokus), analisis pembelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian belajar.

Ada banyak model desain pembelajaran, di antaranya : Model Dick dan Carrey,
Model Briggs, Model Kemp, Model Gerlach and Elly, Model Banathy, Model PPSI, dan
Model Berbasis Kompetensi.

B. SARAN

Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini walaupun masih ada kekurangan dan tentunya masih jauh dari
harapan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Abdul Halim, Amrina. Desain Pembelajaran Bahasa Arab . Diadit Media Press :
Jakarta. 2013

http://ervianilinda.blogspot.com/2012/11/komponen-komponen-perencanaan.html

Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Disain Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group :
Jakarta. 2007

https://reskiesa.blogspot.com/2016/01/makalah-desain-pembelajaran.html?m=1

https://iainpspblog.blogspot.com/2019/03/makalah-pengertian-dan-tujuan-desain.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai