Anda di halaman 1dari 13

13 TEORI KEPERAWATAN

ANGELICA M. GAMBEH
NH0318002
DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
13 PENEMU TEORI KEPERAWATAN
A. PERKEMBANGAN TEORI KEPERAWATAN

Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan


menuju kepada keperwatan sebagai profesi, bermula dari pandangan dan pernyataan
dari Florence Nightingale yang mempunyai misi yang sangat maju tentang keperawatan.
Dalam perkembangan teori selanjutnya , muncul nama-nama besar ilmuan keperawatan
yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam perkembangan
keperawatan.

1.Hildegard E.Peplau(1952)

Teori yang dikembangkannya,yaitu keperawatan psikodinamik (psychodynamic


nursing), sangat dipengaruhi oleh model hubungan interpersonal, khususnya
psikoanalitik.ia melihat bahwa keperawatan adalah suatu proses interpersonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Peplau mendefinisikan
model keperawatan psikodinamiknya (psychodynamic nursing), sebagai berikut :
“psychodynamic nursing is being able to understand one’s own behavior to help other
identify felt difficulties, and to apply principles of human relations to the problems that
arise at all levels of experience.

Menurut peplau, keperawatan adalah therapeutic yang mempunyai seni


penyembuhan dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan
perawatan kesehatan. Keperawatan dapat dianggap sebagai proses interpersonal
sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih individu dengan tujuan tertentu.

Peplau mengenali 4 fase dalam hubungan interpersonal perawat klien yang


meliputi:

1.Fase orientasi

Fokusnya adalah fase menentukan atau menemukan masalah. Pertama kali


perawat dan pasien bertemu masih sebagai orang yang asing satu sama lain, pasien
dan keluarganya memiliki perasaan butuh bantuan professional walaupun kebutuhan ini
kadang-kadang tidak dapat dikenali atau dimengerti oleh mereka. Pada fase ini paling
penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan
keluarganya dalam menganalisa situasi yang kemudian bersama-sama mengenali,
memperjelas dan menentukan masalah yang ada. Setelah masalahnya diketahui,
diambil keputusan bersama untuk menentikan tipe/jenis bantuan yang diperlukan.
Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan
kebutuhan.

2.Fase identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan professional yang sesuai. Pada fase ini
pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya,
setiap pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini. Respons pasien
terhadap keperawatan adalah :

a. berpartisipasi dan interdependen dengan perawat,

b. otonomi dan independen dari perawat,

c. pasif dan dependen pada perawat.

3.Fase eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan professional untuk alternative


pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari
pasien, pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada
fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang
penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.

4.Fase resolusi

Fokusnya adalah mengakhiri hubungan professional. Pasien dan perawat dalam


fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan terapeutik mereka.

Empat konsep mayor dari teori peplau:


1. Manusia. Manusia adalah organism yang hidup dalam keseimbangan yang tidak
stabil.
2. Lingkungan. Peplau mendefinisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organism
dalam konteks kebudayaan, dari seni kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan.
3. Keperawatan. Keperawatan adalah alat pendidikan yang kekuatannya bertujuan
untuk mendukung kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan
sikap individual dari kehidupan masyarakat.
4. Kesehatan. Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan
proses makhluk lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas,
produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat.

2. Florence Nightingale (1959)


Nightingale sebagai pioneer era modern dalam pengembangan keperawatan,
mengembangkan teori keperawatan yang sangat dipengaruhi oleh pandangan
filosofinya tentang interaksi manusia/klien dengan lingkungannya, ia melihat penyakit
sebagai pergantian atau perbaikan (reparative process). Upaya membantu proses
perbaikan atau pergantian tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan manipulasi
lingkungan eksternal, manusia mempunyai kemampuan alamiah terhadap proses
penyembuhan.

3. Faye G. Adellah (1960)

Abdellah mendefinisikan keperawatn (nursing) sebagai pelayanan kepada


individu dan keluarga serta masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan yang membentuk/menciptakan sikap dan kemampuan intelektual serta
keterampilan teknik dari individu sehingga mempunyai keinginan yang dalam dan
kemampuan untuk menolong manusia, baik sakit maupun sehat agar mampu
menangani kebutuhan kesehatan.

4.Ida Jean Orlando (1961)

Ia menggunakan hubungan interpersonal sebagai landasan teorinya, perhatian


utamanya adalah sifat unik dari setiap individu/klien, yaitu ekspresi klien, baik verbal
maupun non verbal, menunjukkan/mengisyaratkan kebutuhan. Kegiatan atau tindakan
keperawatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien. Teori keperawatan dari
Orlando yang dikenal sebagai “disciplined professional respons theory”, menekankan
pada hubungan timbal balik (reciprocal relationship) antara perawat dan pasien

5.Ernestine Wiedenbach (1964)

Perhatan utamanya adalah kepada aspek kiat atau aspek praktik dari
keperawata. Menurut wiedenbach keperawatan klinik (clinical nursing) mempunyai
empat komponen, yaitu filsafat (philosophy), kemanfaatan/kegunaan(purpose), praktik,
dan kiat (art). Pandangan ini yang melandasi pendapatnya bahwa pada praktik
keperawatan terdapat tiga komponen, yaitu :

 Mengidentifikasikan kebutuhan klien/pasien;


 Melaksanakan bantuan yang diperlukan; dan
 Mengevaluasi dan menyatakan (mensahkan) bahwa bantuan yang
diberikan memang bermanfaat.

Teori keperawatan dari wiedenbech ini kemudian dikenal sebagai “the


helping art of clinical nursing)”

.
6.Virginia Henderson (1966)

Teori Henderson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu


bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut pendapat
Henderson, manusia adalah untuk dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan
dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic
nursing care).

Virgina Henderson (1966) mengidentifikasi 14 komponen dalam asuhan


keperawatan dasar (basic nursing care) pada tingkat asuhan individual, mengacu pada
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan
fungsi-fungsi ini atau membuat kondisi sehingga memungkinkan ia melakukan hal-hal
berikut ini:

1. Bernafas normal.
2. Minum dan makan secukupnya/adekuat.
3. Eliminasi melalui berbagai cara eliminasi.
4. Bergerak dan menjaga sikap/memelihara postur tubuh yang menyenangkan
(berjalan,duduk, berbaring dan bertukar dari suatu posisi ke posisi lain).
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai, berpakaian dan tidak berpakaian.
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui penyesuaian
pakaian dan memodifikasi lingkungan.
8. Menjaga tubuh bersih, terawat baik dan melindungi kulit.
9. Menghindari bahaya di lingkungan dan menghindari membahayakan orang
lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengeksplorasikan emosi,
kebutuhan, kecemasan dan lain sebagainya.
11. Mengerjakan sesuatu yang memberikan perasaan menyelesaikan sesuatu.
12. Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi .
14. Belajar menemukan atau memenuhi rasa ingin tahu yang menuju kepada
pertumbuhan normal dan sehat.

Klien/pasien dilihat sebagai indvidu yang memerlukan bantuan menuju


kemandiriannya, dan asuhan keperawatan bertujuan memandirikan klienpasien.

Virginia Henderson (1996) mendefinisikan keperawatan dan fungsinya


sebagai berikut,”the unique function of the nurse is to assit the individual, sick or
well in the performance of those activies contributing to health or it’s recovery (or
to a peaceful death) that he would perform unaided if the had the strength, will or
knowledge. This unique function of the nurse is a helping art it is also science.”
Selanjutnya Henderson (1978) menyatakan bahwa”nursing is primaly
assisting the individual (sick or well) in the performance of those activities
contributing to health or it’s recovery (or to a peaceful death) that the would
perform united if the had the necessary strength, will or knowledge. It is the
unique contribution of nursing to help the individual to be independent of such
assistance as soon as possible”.

Keperawatan terutama membantu individu sakit atau sehat didalam


melaksanakan aktifitas yang menunjang kesehatan atau penyembuhannya (atau
untuk meninggak dengan tenang) yang akan dilakukan tanpa bantuan jika ia
memiliki kekuatan, kemaunan atau pengetahuan yang diperlukan, kontribusi
keperawatan yang unik membangu individu agar tidak tergantung pada bantuan.

7..Mira Estrin Levine (1967)

Levine melihat individu sebagai makhluk utuh (holistic beings) yang memiliki
kemampuan merespon secara organismik sebagai upaya mengadaptasi diri terhadap
lingkungan . menurut pandangannya, intervensi keperawatan adalah bantuan terhadap
klien secara holistic, dan merupakan pusat kegiatan keperawatan, mempercepat proses
adaptasi yang turut berperan dalam proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
Pada tahun 1973 ia mengemukakakn 4 prinsip konservasi (conservation principles),
yaitu:

1. Conservation of energy.
2. Conservation of structural integrity.
3. Conservation of personal integrity, dan
4. Conservation of social integrity.

8.Martha E.Roger (1970)

Pandangan roger dalam pengembangan teori keperawatan banyak dipengaruhi


oleh teori system (general system teori) dan teori medan enrgi (energy field). Manusia
sebagai sistem terbuka secara kontinyu mengadakan interaksi dengan lingkungan.
Manusia dilihat sebagai medan energy dengan 5 karakteristiknya yang merupakan
landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam keperawatan(unifying principle of
nursing), yaitu kesatuan utuh (unified wholeness), keterbukaan(openness), kesatuan
arah(unidirectionality), pola dan organisasi(pattern and organization), dan kemampuan
mempersepsikan/berperasaan(sentience). Teorinya dikenal sebagai “unitary human
beings theory”.
Dasar teori roger adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori
roger berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah
ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

5 asumsi yang mendasari teori roger, adalah sebagai berikut:

1. Manusia adalah kesatuan yang utuh, masing-masing mempunyai sifat dan


karakter yang berbeda serta mempunyai proses hidup yang dinamis.
2. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia adalah system
terbuka, ia mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya.
3. Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan tidak
terarah, jalan hidup tiap individu berbeda.
4. Identitas individu merupakan gambaran dari seluruh proses kehidupannya
sehingga perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah lakunya.
5. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.

Empat konsep mayor dari teori roger:

1. Manusia. Manusia adalah suatu unit, manusia secara terus menerus saling
tukar-menukar energy dengan lingkungannya. Proses kehidupan manusia
berlangsung lama dan terus menerus manusia mempunyai kemampuan
mengabstraksikan, imajinatif, berbahasa, berpikir,sensasi, emosi.
2. Lingkungan. Lingkungan adalah semua pola yang ada diluar individu, individu
dan lingkungan membentuk system terbuka.
3. Keperawatan. Keperawatan adalah ilmu dan seni yang humanistik dan
humanitarian.
4. Kesehatan. Roger mengatakan bahwa ia memandang kesehatan sebagai suatu
nilai yang sangat penting.

9.Dorothea E. Orem(1971)
Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu yang
bersifat fisik, psikologi dan social, dengan derajat dan kemampuan mengasuh diri
sendiri(self care ability) yang berbeda-beda. Berasarkan pandangan ini, ia berpendapat
bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya memacu
kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia menyatakan bahwa teorinya, yaitu “self-care
deficit theory of nursing”merupakan teori umum (general theory).

Pada teori ini, ia menggambarkan kapan keperawatan diperlukan, keperawatan


diberikan jika : (1) kemampuan kurang dibandingkan dengan kebutuhan, (2)
kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

Lima metode bantuan menurut Orem :

1. Bertindak untuk orang lain


2. Membimbing
3. Memberikan dukungan fisik maupun psikis
4. Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan perkembangan personal
dalam memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang
5. mengajarkan
Lima area aktifivas untuk praktik keperawatan, meliputi:

1. Membina dan memelihara hubungan dengan individu, keluarga dan kelompok


sampai pasien mampu untuk merawat dirinya.
2. Menentukan kapan dapat dibantu.
3. Memberikan respons terhadap permintaan, keinginan, dan kebutuhan pasien untuk
bantuan perawat.
4. Memberikan dan mengatur bantuan langsung.
5. Koordinasi dan integrasi keperawatan dengan pasien, social cultural dan
edukasinya.

Menurut Orem, manusia berbeda dari makhluk lain dalam kapasitas untuk
merefleksikan diri dan lingkungannya, menyimpulkan apa yang mereka alami,
menggunakan kreasi symbol (ide, kata-kata) dalam berpikir dan berkomunikasi
membimbing untuk melakukan sesuatu dan membuatnya berguna untuk dirinya atau
orang lain. Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar dan berkembang, fungsi
manusia terintegrasi antara fisik, psikis, interpersonal dan aspek social.

Orem mempertimbangkan manusia dari dua perspektif yang berbeda yaitu,: (a)
bergerak menuju kematangan dan pencapaian potensi manusianya, dan (b) perbedaan
struktur dan fungsi kebutuhan manusianya.

Untuk efektivitas keperawatan , kedua perspektif diatas harus dilihat secara integrasi.

10.Imogene F.King (1971)

King memandamg bahwa klien/pasien sebagai system perorangan (personal


system) di dalam lingkungan, sebagai makhluk yang mempunyai daya bereaksi
(reacting beings), makhluk yang berorientasi pada waktu ( time-oriented beings), dan
makhluk social (social beings) yang mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan
berpikir, memilih, menetapkan tujuan, dan memiliki kegiatan untuk mencapai tujuan,
serta membuat keputusan. Keperawatan dilihat sebagai aksi, reaksi, interaksi dan
transaksi dari proses interpersonal. King mendefinisikan keperawatan sebagai proses
interaksi manusia (process of human interactions) antara perawat dank lien yang
berkomunikasi untuk menentukan tujuan, mengeksplorasi suber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, serta menyepakati sumber-sumber yang digunakan dalam mencapai
tujuan. Teori King dikenal sebagai “theory of goal attainment.”
11.Betty Newman (1972)

Newman mengemukakan model system (system model) dalam pendidikan dan praktik
keperawatan. Newman menggunakan pendekatan manusia utuh (total person approach),
dengan memasukkan konsep holistic, pendekatan system terbuka (open system), dan konsep
“stressor”.

Model ini menganalisis interaksi empat variable penunjang komunitas yang meliputi
fisik, psikologis, social cultural dan spiritual. Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien
dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis.

Empat konsep Mayor dari teori Newman :

1. Manusia. Manusia merupakan suatu system terbuka, yang selalu mencari


keseimbangan yang harmoni, dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.
2. Lingkungan. Lingkungan adalah semua kekuatan, baik internal maupn eksternal
yang dapat memengaruhi hidup dan perkembangan klien atau system klien.
3. Keperawatan. Secara umum, keperawatan merupakan profesi yang unik,
mencakup tentang respon manusia terhadap stressor yang merupakan konsep
yang utama untuk mencapai stabilitas pasien. Newman mendefinisikan parameter
dari keperawatan adalah individu , keluarga dan kelompok dalam
mempertahankan tingkat yang maksimal dari sehat dengan intervensi untuk
menghilangkan stress dan menciptakan kondisi yang optimal bagi pasien.
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
4. Kesehatan. Kesehatan adalah keadaan yang adekuat dalam suatu system stabilitas
yang merupakan keadaaan yang baik. Sehat adalah kondisi terbebasnya dari
gangguan pemenuhan kebutuhan dan sehat merupakan keseimbangan yang
dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
12. Sister Callisa Roy (1976)
Roy memandang individu sebagai individu makhluk bio-psiko-sosial yang haruss
dilihat sebagai suatu kesatuan utuh yang secara terus menerus berinteraksi dengan
lingkungan, berespons terhadap lingkungan, dan beradaptasi dengan lingkungan.
Keperawatan dilihat sebagai kegiatan atau tindakan yang ditujukan pada upaya
menghilangkan stimuli dan memicu kemampuan adaptasi dari individu. Model keperawatan
yang dikembangkannya selanjutnya dikenal sebagai “adaptation model”.

13.Madeleine Leiniger (1981)


Leiniger
menekankan bahwa mengasuh (caring) adalah tema sentral ari asuhan keperawatan, serta
pengetahuan dan praktik keperawatan. Teorinya tentang keperawatan berdasarkan antropologi,
adalah teori keperawatan lintas-budaya (transcultural care theory) yang menekankan bahwa
perilaku, nilai dan keyakinan individual dan kelompok berdasarkan kebutuhan kulturalnya harus
diperhatikan agar asuhan keperawatan yang diberikan kepadanya efektif dan memuaskan.
Dari uraian sepintas di atas digambarkan perkembangan teori dalam
keperawatan terjadi dengan pesat. Dan hal ini akan terus berlangsung, bahkan mungkin dalam
kecepatan yang ebih tinggi, mengingat bahwa perkembangan ilmu-ilmu yang menopang ilmu
keperawatan juga berkembang denga pesat.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, M.J. dan A.G. Perry. 2001. Basic Nursing Science: Theory & Practice. St. Louis : Mosby
Cp.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai