Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ( Studi Kasus :
PT Indofood Sukses Makmur Tbk).
Lutfi Jaya Putra Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ABSTRACT
PT Indofood Sukses Makmur Tbk is a company registered in the Indonesia Stock
Exchange which has a large production scale and was a success in the homeland. The purpose of this study was to assess the working capital variable (Cash Turnover, receivables Turnover, and Inventory Turnover) whether significant effect on profitability o f t h e C o m p a n y . This study uses secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange in the form of financial statements. In the data analysis methods used Multiple Linear Regression. The results of this study stated that the Cash and Receivables Turnover Turnover significant effect on profitability This is indicated from the significant value of less than 0.05. for Cash Turnover (X1) that is equal to 0002> 0.05, for Receivables Turnover (X2), ie 0.000> 0.05. and just Inventory Turnover (X3), which has no effect on profitability. It is shown from more than 0.05 significance value that is equal to 0798> 0.05.
Keywords: Working Capital, Profitability
Manajemen modal kerja yang Modal kerja dinyatakan sebagai
efektif dan efisien berkaitan erat dengan jantung perusahaan dan modal kerja prinsip dasar manajemen keuangan merupakan salah satu aspek terpenting (Padachi,2006), di mana kemampuan dalam perusahaan adalah suatu hal yang memperoleh laba berbanding terbalik tidak bisa dipungkiri (jurnal ekonomi & dengan likuiditas ( modal kerja ) dan bisnis, 2006). Kegagalan atau keberhasilan kemampuan memperoleh laba bergerak manajemen perusahaan dalam mengolah searah dengan risiko.( Van Horne, modal kerja sangat berpengaruh terhadap 1997:219 ). Manajemen modal kerja profitabilitas perusahaan. Keberhasilan adalah penting bagi kesehatan keuangan manajemen perusahaan dalam mengolah bisnis. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja dapat dilihat antara lain modal kerja untuk memperluas penjualan berdasarkan peningkatan perputaran modal dan meningkatkan produksinya, maka kerja, yang menunjukan bahwa perusahaan besar kemungkinannya perusahaan akan semakin efektif dalam menggunakan kehilangan pendapatan dan keuntungan. modal kerjanya. Demikian pula halnya bila perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan investasi yang berlebihan pada adalah sebuah perusahaan yang terdaftar di mo dal k er j a, mak a pr of i ta bilit as Bursa Efek Indonesia. Yang bergerak di perusahaan akan berkurang karena bidang manufaktur, pengemasan dan kelebihan investasi dana tersebut dapat di mendistribusikan mie, terigu, minyak gunakan untuk investasi lain yang lebih goreng dan margarin, bumbu makanan, menguntungkan. makanan ringan dan nutrisi serta makanan khusus.yang terbilang sukses di tanah air. Perusahaan ini memiliki skala produksi perusahaan untuk menghasilkan yang luas sehingga memerlukan kinerja keuntungan. manajerial yang efektif dan efisien untuk Manajemen modal kerja mendasari dua dapat tumbuh dan berkembang. keputusan penting perusahaan. Manajemen modal kerja yang efektif Manajemen modal kerja ini merupakan menjadi sangat penting untuk penentu dari : kelangsungan pertumbuhan perusahaan 1. Tingkat optimal dari investasi pada dalam jangka panjang. aktiva lancar. Usaha perusahaan untuk 2. Perpaduan yang sesuai antara meningkatkan efektifitas modal kerja akan pembiayaan jangka pendek dan menghasilkan efisiensi dan penghematan jangka panjang yang digunakan yang dramatis dengan meningkatkan untuk mendukung investasi pada kinerja perusahaan. Konsepnya bukan akt i v a la n c ar ( V a n H or n e , hanya mengumpulkan kas, tetapi juga 2001 :215). mempercepat produksi dan mengurangi persediaan, yang membantu menjalankan Rasio – rasio Profitabilitas bisnis dengan baik. Dalam era di mana Alat yang dipergunakan kompetisi bisnis global ACFTA saat ini, untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan butuh arus kas banyak untuk perusahaan dalam menghasilkan laba memperluas pasar ke luar negeri, investasi disebut rasio profitabilitas. Rasio dalam teknologi baru, dan membayar profitabilitas merupakan bagian dari alat hutang. Usaha ini merupakan alat untuk mengukur prestasi keuangan manajerial yang memang sudah saatnya. p er u s ah aa n . R as i o p r o f it a b i l i t as Pada kondisi manajemen modal kerja yang menggambarkan kemampuan perusahaan efisien, semakin tinggi perputaran modal men dapatkan laba melalui s emua kerja semakin efektif sehingga ROI akan kekayaan dan sumber yang ada, seperti meningkat, dan demikian sebaliknya kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah (Harahap, 2004:3 00). Untuk memahami karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya b a g ai ma n a s e b e n ar n y a p en g ar uh (Harahap, 2004:304). perputaran modal kerja profitabilitas Rasio profitabilitas tidak perusahaan, maka dilakukan penelitian hanya bertujuan untuk mengetahui dengan judul “ Pengaruh Perputaran kemampuan perushaan dalam Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (studi menghasilkan laba selama periode kasus : PT Indofood Sukses Makmur Tbk) tertentu, tetapi juga mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan Modal kerja adalah investasi kegiatan operasional perusahaan. Rasio perusahaan jangka pendek seperti kas, kemampulabaan akan memberikan surat berharga , piutang dan inventori atau jawaban akhir tentang efektivitas seluruh aktiva lancer. Laba yang diperoleh manajemen perusahaan dan memberi p e r u s ah a a n t e r g a n t u n g ak t i v i t as gambaran tentang tingkat efektivitas bekerjanya modal kerja yaitu, tingkat pengelolaan perusahaan (Sawir, 2005:18). perputaran modal kerja . Modal kerja yang M en u r u t B am b a n g R iy an t o dibutuhkan perusahaan tergantung periode (2001:113), rasio-rasio kemampulabaan perputaran modal kerja. Semakin pendek dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, periode perputarannya akan semakin kecil yaitu : jumlah modal kerja yang dibutuhkan 1. Berkaitan dengan jumlah penjualan yaitu : Net Profit Margin, Operating Profit Margin, dan Gross 2.. Receivables turnover (X 2) adalah Profit Margin. perbandingan antara penjualan atau penjualan kredit dengan rata-rata piutang 2. Berkaitan dengan penggunaan dalam suatu periode tertentu. aktiva yaitu : Return on Assets (ROA), Return on Invesment Receivables turnover = Sales atau net (ROI), dan Return on Net Working kredit sales ...... ..( Riyanto,2001 :90 ) Capital. Average 3. Berkaian dengan modal sendiri Receivable yaitu Return on Equity (ROE). 3. Inventory turnover (X 3) adalah Menurut Sawir (2005:18), rasio- Perbandingan antara harga poko k rasio kemampulabaan yang umun penjualan dengan persediaan. digunakan adalah : Inventory turnover = 1 Marjin Laba Kotor (Gross Profit COGS Margin) AverageInventory
Skala data masing-masing variable di atas,
baik variable terikat (Yi) maupun variable- 2 Marjin Lab a B er sih ( Net P ro fit variable bebasnya(X1, X2, X3) adalah skala Margin) rasio. METODE baik varaibel bebas maupun variable 3 Daya Laba Dasar (Basic Earning tidak bebas akan dihitung dalam kurun Power) waktu lima tahun .Var iab el beb as penelitian ini terdiri dari: 1. Cash turnover 4 Hasil Pengembalian atas Total Aktiva 2. Receivables turnover (Return on Assets) 3. Inventory turnover Sedangkan variable bebas penelitian ini adalah profitabilitas. ROA sering disamakan dengan Pengaruh variable: cash turnover, ROI (Return on Invesment) receivables turnover, dan inventory 5 Hasil pengembalian atas Ekuitas atau turnover terhadap profitabilitas pada PT ROE (Return on Equity) Indofood Sukses Makmur Tbk diukur dengan model regresi berganda. Pada tahap ini dibuat model analisis yang akan 1. Cash turnover (X 1) adalah digunakan dalam penelitian, yaitu : perbandingan antara penjualan dengan Yi = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e rata-rata jumlah kas. Cash turnover = Sales .( Riyanto, 2001:95) 3.4.1 Pengujian Asumsi Klasik Average Cash a) Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui simetris tidaknya distribusi data. Uji ini akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi Watson) serta menentukan nilai dL dan dengan SPSS. Untuk pengujian normalitas dU. d at a , me n u r u t p e n d a p a t S a n to s o Menentukan nilai dL dan dU dapat (2003:322) : dilihat pada tabel Durbin-Watson. Jika data menyebar di sekitar Pengambilan keputusan (Priyatno, garis diagonal dan mengikuti 2009:62): arah garis diagonal maka d) Uji Multikolinieritas model regresi memenuhi Uji Multikolinieritas dilakukan untuk asumsi normalitas. mengetahui ada tidaknya korelasi antara Jika data menyebar jauh dari variable bebas yang disebut dengan garis diagonal dan tidak multikolinieritas. Suatu model regresi mengikuti arah garis dikatakan bebas dari masalah tersebut jika diagonal, maka model regresi nilai Variance Influence Factor (VIF) lebih tidak memenuhi asumsi – kecil dari 10. dan jika nilai VIF lebih dari asumsi normalitas. 10 menandakan adanya masalah b) Uji Heterokedasitas multikolinieritas. Untuk mengatasi hal Uji Heterokedasitas tersebut, salah satu dari variable bebas dilakukan untuk mengetahui penyebaran yang saling berkorelasierat dapat varians gangguan. Menurut Santoso diabaikan atau dikeluarkan dari model. (2001), heterokedastisitas terjadi apabila 3.4.2 Pengujian Hipotesis kesalahan atau residual dan model yang a) Uji – F ( uji serentak ) diamati tidak memiliki varians yang Pengujian secara simultan adalah konstan dari suatu oservasi ke observasi untuk mengetahui apakah secara serentak lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan variable bebas (Xi) mempunyai pengruh analisa garafis, di mana jika terdapat pola atau tidak terhadap variable – variable tertentu dari scatter plot maka terjadi tidak bebas (Yi) . heterokestisitas. Model regresi yang baik H0 : b1 = b2 = b3 = 0 tidak menghendaki adanya gej ala tersebut. Artinya : secara serentak tidak terdapat Untuk uji heterokedastisitas maka pengaruh perputaran modal kerja (Xi) klik plots, selanjutnya kotak dialog linear terhadap profitabilitas (Yi) PT Indofood regression : plot terbuka, masukkan Sukses Makmur Tbk. *ZRESID (Standardized Residual) ke H1 ; b1 ≠ 0 k ot ak Y, d an m asu k k an *ZP R ED Artinya: Secara serentak terdapat (Standardized Predicted Value) ke kotak X pengaruh perputaran modal kerja (Xi) (Priyatno, 2009:67). terhadapprofitabilitas (Yi) PT Indofood c) Uji Autokorelasi Sukses Makmur Tbk. Uji Autokolerasi adalah keadaan dimana terjadinya kolerasi dari residual untuk b) Uji – t ( uji parsial ) pengamatan satu dengan pengamatan lai Pengujian secara parsial adalah yang disususn menurut runtun waktu. untuk menguji setiap Model regresi yang baik mesyaratkan variable bebas (Xi) apakah mempunyai tidak adanya masalah auto kolerasi yaitu pengaruh yang signifikan atau tidak varian sampel tidak dapat menggambarkan terhadap variable tidak bebas (Yi). Bentuk varian populasinya (Priyatno, 2009:6 1). pengujiannya adalah: Metode yang sering digunakan adalah H1 : b1 = 0 dengan uji Durbin-Watson dengan prosedur menentukan nilai d (Durbin- Artinya : secara parsial tidak terdapat variabel independen secara serentak pengaruh perputaran modal kerja (Xi) terhadap variabel dependen (Priyatno, terhadap profitabilitas PT Indofood Sukses 2009:56). Nilai R square dikatakan baik Makmur Tbk. jika diatas 0,5 karena nilai R square H1 : b1 ≠ 0 berkisar antara 0 sampai 1. Artinya: secara parsial terdapat pengaruh Formulasi model di muka perputaran modal kerja (Xi) terhadap merupakan regresi yang berbentuk liniar profitabilitas PT Indofood Sukses dan digunakannya bentuk ini karena secara Makmur Tbk. teoritis variable tidak bebas yang akan diteliti mempunyai kecenderungan C) Koefisien Determinasi (R square) hubungan yang linear dengan masing – Analisis koefisien deerminasi (R2) masing variable bebasnya. Pengolahan digunakan unuk mengetahui seberapa data dilakukan menggunakan SPSS versi besar prosentase sumbangan pengaruh 17.0 Uji Asumsi Klasik Sumber ; Hasil Analisis data, 2010 Uji Normalitas Data Uji normalitas data ini membandingkan distribusi komulatif 4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas dari data sesungguhnya dengan distribusi Uji heterokedastisitas digunakan komulatif dari distribusi normal. un tuk mengetah ui ad a tid akn ya Distribusi normal akan membentuk satu penyimpangan asumsi klasik garis lurus diagonal dan plotting data heterokedastisitas, yaitu adanya akan dibandingkan dengan garis ketidaksamaan varian dari residual untuk diagonalnya . berdasarkan Grafik 4.1 semua pengamatan pada model regresi. dapat disimpulkan bahwa distribusi data Persyaratan yang harus terpenuhi dalam mendekati normal. Hal ini ditunjukkan model regresi adalah tidak adanya gej ala oleh titik-tiiiitik yang menyebar di heterokedastisitas. sekitar garis diagonal serta Grafik 4.2 penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Sumber ; Hasil Analisis data, 2010
Dari grafik 4.2 menunjukan titik- titik penyebaran diantara 3 dan -3, dari grafik tersebut tidak menunjukan suatu Stan bentuk atau pola tertentu atau dapat dard Unstand ized Colline dikatakan memenuhi persyaratan yang ardized Coe arity ada, sehingga dapat disimpulkan tidak Coefficie fficie Si Correlation Statisti terjadi gej ala heterokedita Model nts nts t g. s cs Uji Autokorelasi Zer Tol Std. o- Pa era Err ord rti Pa nc VI Tabel 4.3 B or Beta er al rt e F Berdasarkanc hasil pengujian 1 (C .20 .42 .4 .6 Model Summary tabel 4.3, nilai Durbin-Watson sebesar o 6 9 803 2.126. dan nilaiChange Statistics pengujian tabel Dubin n 8 st WatsonStd. dengan R taraf signifikan 0.05, aX1 - .07 - - .0.02 - -.313. n=20 Adjust dan Squar Error k=3 e didapatkan nilai dL Durbin = .15 3 .433 2. 50 6 .4 .2 4 18 R ed R of the F Sig. F - Mo 0.997 dan dU Squ Squar Estima Chang Cha = 1.676, dan nilai 4-dU = Chang Watso 5 11 67 43 5 del R are e2.324te dan e 4-dL nge = df1 3.003. dengan df2 e n 5 1 .888 .789 demikian .749 .78419 nilai .789 Durbin 19.9 3Watson 16 .000 berada X2 .44 .13 1.09 3. .0 .78 .6 .3 .12 8. a 2.126 diantara dU dan37 4-dU maka nilai 8 6 83004 6 37 80 03 a. Predictors: (Constant), 7 2 tersebut X3, X1, X2 pada klasifikasi tidak termasuk b. Dependent Variable: Y X3 - .43 - - .7.57 - -.0713 ada autokorelasi. .11 7 .110 .2 98 0 .0 .0 4 .4 sumber ;Hasil Analisis Data, 2010 4 61 65 30 75 Uji Multikolonieritas a. Dependent Variable: Y Uji multikolinieritas dalam Sumber : Hasil Analisis penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan variabel independen, Berdasarkan tabel 4.4 diketahui yaitu Cash Turnover, Receivables bahwa nilai VIF pada variabel bebas X1, Turnover dan Inventory Turnover. Hasil ,X2, dan X3 ada salah satu variable uji multikolinieritas adalah sebagai bebasnya yang nilai VIF > 10, maka berikut : dapat dinyatakan bahwa variabel bebas Tabel 4.4 tersebut ada gej ala multikolinieritas.oleh a karena variable yang nilai VIF nya >10 Coefficients harus dikeluarkan atau diabaikan dari model.
Pengujian Hipotesis Uji F
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi Fhitung adalah sebesar 0.000.nilai ini kurang dari taraf nyata (α ) yang digunakan dalam pengujian yaitu sebesar 0.05 ( α = 5% ). Oleh karena 0,000 > 0,05, maka Ho4 ditolak dan H 1 4 diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pada tingkat keyakinan sebesar 95% ( Confidence Interval = 95%) perubahan pada variable terikat sangat terbatas. perputaran kas, perubahan perputaran Nilai yang mendekati satu berarti piutang dan perubahan perputaran variable – variable bebas memberikan persediaan secara simultan berpengaruh hamper semua informasi yang y ang n yata t er h ad ap per ub ah an dibutuhkan untuk memprediksi variasi profitabilitas PT Indofood Sukses yang terjadi pada variable terikatnya. Makmur Tbk. Berdasarkan Tabel 4.6 Tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa besarnya Uji koefisien determinasi (R2) adalah 0,789. F hal ini menunjukkan bahwa perubahan c ANOVA perputaran kas, perubahan piutang, dan Sum of perubahan persediaan dapat menjelaskan Square Mean 78.9% variasi yang terjadi pada Model s df Square F Sig. profitabilitas PT Indofood Sukses 1 Regre 12.261 19.9 .000a ssion 36.78 3 37 Makmur Tbk, sedangkan sisanya sebesar .615 21.1 % dijelaskan oleh variable lain Resid 2 ual yang tidak diteliti. Total 9.839 1 Uji t a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Uji koefisien regresi secara b. Dependent Variable: Y individual atau uji t dilakukan untuk Sumber : Hasil Analisis mengetahui signifikan masing-masing R Square koefisien dari model yang dibentuk, Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi varibel terikat dapat dipergunakan nilai koefisient Determinasi (R2) seperti yang disajikan Tabel 4.7 pada table 4.6 berikut: Tabel 4.6 Uji t c Model Summary Coefficients a
Std. Change Statistics Standardiz
Err Unstandardized ed Adju R o r Coefficients Coefficients M R sted of Sq F Sig. Dur S R the u C F b o q Sq Esti ar h Ch in- Model B Std. Error Beta t Sig. d R ua u ma e an df1 df2 a Wa .206 .429 .480 .638 re are t e t 1 (Constan 1 .8 .78 .749 .784 Ch .789g ng 8 19. 3 16 .000 t) 9 19 2.12 8 93 6 X1 -.155 .073 -.433 -2.115 .050 a 7 X2 .448 .136 1.098 3.307 .004 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y X3 -.114 .437 -.110 -.261 .798
sumber ;Hasil Analisis Data, 2010 a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Analisis Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable – varibel bebas dalam menjelaskan variasi yang terjadi Untuk membuktikan pengaruh dari yang terdiri dari Cash Turnover , masing-masing variabel bebas secara Receivables Turnover, dan Inventory individual terhadap variabel terikat Turnover. Berdasarkan publikasi laporan d ig un ak an an al is is uji t. U ntu k keuangan PT Indofood Sukses Makmur mengetahui pengaruh secara parsial X1, Tbk dari kuartal I tahun 2005 s/d kuartal X2 dan X3 terhadap Y. IV tahun 2009, pertambahan kas setiap 1. X1 terhadap Y tahun paling pesat dibandingkan Hasil pengolahan data terlihat pertambahan piutang dan persediaan pada tabel 4.7 bahwa nilai setiap tahun. signifikan sebesar 0.050 < Hasil analisis data menunjukkan 0.05, berarti menerima H11dan bahwa secara serempak terdapat menolak Ho1 sehingga pengaruh yang signifikan dari Cash menunjukan terdapat Turnover, Receivables Turnover, dan pengaruh signifikan antara X1 Inventory Turnover terhadap terhadap Y. profitabilitas dan secara parsial hanya variable Inventory Turnover yang tidak X2 terhadap Y Hasil pengolahan data berpengaruh terhadap profitabilitas. terlihat pada Pada hasil analisis ini, Cash turnover bernilai negative yang artinya 2. tabel 4.7 apabila Cash Turnover naik satu kali bahwa perputarannya maka Profitabilitas turun nilai sebesar 0,170 %. Cash Turnover signifikan sebesar 0.004 < mempunyai hubungan yang negative 0.05, berarti menerima H12 terhadap profitabilitas, dimana hasil ini dan menolak H02 sehingga bertentangan dengan teori yang sudah menunjukan terdapat ada yaitu Semakin tinggi Cash Turnover pengaruh signifikan antara X2 semakin baik karena perusahaan dalam terhadap Y. menentukan jumlah kas yang harus 3. X3 terhadap Y dipertahankan terlalu besar yaitu jumlah Hasil pengolahan data terlihat kas > 10% dari jumlah aktiva lancar. Hal pada tabel 4.7 bahwa nilai ini yang menyababkan terlalu besar signifikan sebesar 0.798 > modal yang dimasukkan ke dalam kas. 0.05, berarti menerima Ho3 Ol e h k ar e n a i t u m e n g a k i b a t k a n dan menolak H13 sehingga Profitabilitas berkurang karena banyak menunjukan tidak terdapat modal yang menganggur. H.G. pengaruh antara X3 terhadap Gurthmann menyatakan bahwa jumlah Y. kas yang ada di dalam perusahaan yang “well finance” hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar. PEMBAHASAN Hasil analisis menunjukkan Pada sistem manajemen modal bahwa perubahan Receivables Turnover kerja yang efisien, dalam pengelolaan mempunyai hubungan yang positif modal kerja akan berdampak pada terhadap Profitabilitas. Artinya menejer profitabilitas. Dalam penelitian ini, piutang perusahaan harus bisa pengelolaan modal kerja tersebut menambah penjualan kreditnya dan dibatasi pada perputaran modal kerja, menjaga penerimaan piutang rata- ratanya harus tetap rendah supaya Sebaiknya peneliti selanjutnya perputarannya meningkat. mengganti sektor pada objek Bertambahnya penjualan kredit otomatis penelitiannya. profitabilitas perusahaan akan naik. Sebaiknya Perusahaan dalam I nv ent or y Tur no ver y an g mengalokasikan modal kerja kedalam semakin meningkat dapat meningkatkan jumlah kas dioptimalkan sehingga modal Profitabilitas perusahaan (Syamsuddin, tidak menganggur dan bisa di 2002:236). Hasil analisis data yang investasikan dalam bentuk lain yang bisa me nu n ju kk an bah wa P er ub ah an menaikkan profitabilitas. Inventory Turnover tidak berpengaruh perputaran persedian tidak terhadap perubahan profitabilitas berpengaruh dikarenakan pada data perusahaan disebabkan oleh dominasi k eu ang an per u sa ha an, r at a- r at a variable-variabel lain yang turut perputaran persediaan antara tahun 2005 memp eng aruhi Profitabilitas PT s/d 2009 relatif konstan yaitu berkisar Indofood Sukses Makmur Tbk. antara 2,9 s/d 3,6 sehingga perputaran Perputaran persedian tidak persediaanini tidak bisa mempengaruhi berpengaruh dikarenakan pada data profitabilitas perusahaan. keuangan perusahaan, rata-rata perputaran persediaan antara tahun 2005 s/d 2009 DAFTAR PUSTAKA relatif konstan yaitu berkisar antara 2,9 s/d Halim, Abdul dan Sarwoko, 1999, 3,6 sehingga perputaran persediaanini Manajemen Keuangan (Dasar-dasar tidak bisa mempengaruhi profitabilitas Pembelanjaan Perusahaan), Buku I, perusahaan Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Kesimpulan Harahap, Sofyan syafri, 2004, Analisis Berdasarkab hasil analisis dan evaluasi Kritis atas Laporan Keuangan, pad a penelitian ini, maka d ap at Cetakan ke-empat, Rajawali pers, disimpulkan sebagai berikut : Jakarta. Cash turnover secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kamel, Muhammad, 2004, Pengaruh profitabilitas PT Indofood Sukses Kebijakan Modal Kerja Terhadap Makmur Tbk. Profitabilitas Pada perusahaan Receivables turnover secara Rokok yang Go public di parsial berpengaruh signifikan terhadap Indonesia, skripsi (tidak profitabilitas PT Indofood Sukses dipublikasikan), Universitas Makmur Tbk. Sumatra Utara, Medan. Inventory turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Keown, Arthur J. dkk, 2000, Dasar – PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dasar Manajemen Keuangan, Cash turnover, Receivables Buku II, Salemba Empat, Jakarta. turnover,dan Inventory turnover secara Padachi, K., 2006, Trend In Working simultan berpengaruh sign ifikan Capital Managemen and Impact terhadap profitabilitas PT Indofood on Firms’Performance : An Sukses Makmur Tbk. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka diharapkan ; Analysis of Business Researcyh Sawir, Agnes, 2005, Analisa Kinerja Papers. Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Priyatno, D., 2009, SPSS Untuk Analisis Ke TIga, PT Gramedia Pustaka Korelasi, Regresi, dan Utama, Jakarta. Multivariate, Penerbit Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen GavaMedia, Jakarta. Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan ke Tujuh, PT Raja Grafindo Riyanto, Bambang, 2001, Dasar – dasar Persada, Jakarta. Pembelanjaan Perusahaan, edisi ke Empat, Cetakan ke Tujuh, Van Horne, James C. dan John M. BPFE, Yogyakarta. Wachowicz, Jr., 1997, Prinsip – prinsip Manajemen Keuangan, Santoso, Singgih, 2009, SPSS Versi 16 Buku I, Edisis Ke Sembilan, Mengolah Data Statistik Secara Salemba Empat, Jakarta. Profesional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.